PROPOSAL PENELITIAN
DEVI OCTAVIANA
NIM. 195070209111015
MALANG
2020
HUBUNGAN DUKUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN
PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI SMPN 20 MALANG
PROPOSAL PENELITIAN
DEVI OCTAVIANA
NIM. 195070209111015
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
DEVI OCTAVIANA
NIM 195070209111015
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayah-Nya
1. Dr. dr. Sri Andarini, M. Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
FKUB-Malang.
2. Dr. Ahsan, S.Kp., M.Kes, sebagai pembimbing satu yang telah membimbing dan
3. Ns. Nurona Azizah, S.Kep., M.Biomed, sebagai pembimbing dua yang pertama
4. Ns. Rinik Eko Kapti, S. Kep, M. Kep, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah mendidik, membimbing, dan mengajarkan penulis berbagai hal sampai saya
iii
6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang turut berperan dalam
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga tugas
akhir ini nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Malasalah..........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................................5
1.3.1. Tujuan Umum......................................................................................5
1.3.2. Tujuan Khusus.....................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian......................................................................................6
1.4.1. Manfaat Akademik...............................................................................6
1.4.2. Manfaat Praktis....................................................................................6
PENDAHULUAN
seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis
sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Sejiwa, 2008).
Bullying atau kekerasan di sekolah dapat berupa bullying fisik yang melibatkan
7
bullying relasi yang bertujuan untuk menolak atau memutus relasi sosial korban
Serikat tidak masuk sekolah setiap hari karena takut di bully teman. Dalam riset
yang dilakukan oleh International Center for Research on Women (ICRW) yang
di rilis pada awal maret 2015 juga menjelaskan fakta yang terkait dengan kasus
perilaku bullying pada anak di sekolah yang semakin meningkat. Kasus bullying
di tingkat Asia pada siswa di sekolah mencapai angka 70%. Di Indonesia kasus
8
anak pelaku tawuran sebanyak 31 kasus atau 19,3%, anak korban kekerasan
dan bullying sebanyak 36 kasus atau 22,4%, anak pelaku kekerasan dan
bullying sebanyak 41 kasus atau 25,5%,. KPAI Jawa Timur menyatakan hingga
bulan Februari tahun 2018 telah terdapat 117 kasus bullying yang terjadi di
Jawa Timur. Pada tahun 2017 Kementerian Sosial (Kemensos) telah menerima
data siswa kelas X paling banyak melakukan kekerasan verbal sebanyak 77%,
seperti menghina dan memanggil dengan nama julukan. Kekerasan fisik berupa
sekolah mengetahui namun mereka tidak melakukan sanksi apapun (Auli, R., &
Fithria., 2016). Dari hasil penelitian di atas dapat dikatakan pihak sekolah lemah
lingkungan sekolah.
9
Perilaku bullying terutama yang terjadi dibeberapa sekolah telah menjadi
masalah global di media elektronik maupun media cetak, hal tersebut semakin
perilaku bullying yang dialami pada anak usia sekolah tampaknya semakin
bahkan hingga merenggut nyawa apabila tidak segera ditangani dengan baik.
Pada tahun 2017 dan 2018 kasus bullying meningkat. Kasus bullying yang
terjadi di tahun 2018 terjadi di Cirebon, Jawa Barat, terjadi pada siswi Sekolah
otak usai dibully oleh temannya (Sukmasita, 2018). Tahun 2020 terjadi di
dua ruas jari tangan kanan diamputasi usai dibuly oleh temannya (Koran
Kompas, 2020).
yang terjadi pada masa remaja. Karena sebagian besar waktu remaja
10
di sekitar lingkungan sekolah (Freiberg, 2005). Dukungan yang diberikan oleh
terkait pelaku bullying, dukungan yang diberikan oleh guru pada murid, serta
dukungan emosional.
sekolah.
11
1.4. Manfaat Penelitian
Bagi institusi pendidikan penelitian ini dapat sebagai bahan referensi bagi
dan jiwa. Bagi tempat penelitian, penelitian ini dapat menjadi gambaran
tempat penelitian.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
d. responden bagaimana peran siswa dalam melihat isu kekerasan di
sekolah.
karena;
bahwa perilaku buli ialah tingkah laku yang tidak diterima di sekolah (Azizi
14
Model pencegahan lain misalnya ditawarkan oleh Rigby (2002) yang
a.Mulai dengan pendefinisian perilaku buli yang jelas dan dapat diterima
f. Menyediakan media bagi murid atau kelompok murid tentang apa yang
j. Bekerja secara konstruktif dengan pihak lain terutama orang tua atau
komite sekolah
perilaku bullying akan semakin rendah terjadi. Faktor dukungan sosial juga
15
berhubungan dengan perilaku bullying. Dukungan sosial menurut Sarason
fisik dan psikologis yang diberikan orang lain baik teman sebaya (peer),
b. Jenis dukungan
Jenis dukungan yang diterima akan memiliki arti bila dukungan itu
c. Penerimaan dukungan
dan peran social. Proses yang terjadi dalam dukungan itu dipengaruhi
mempertahankan dukungan.
16
d. Permasalahan yang dihadapi
periode.
17
dan menjawab “tidak pernah” mendapat skor 0. Total skor pada kuisioner
2.2. Remaja
2.2.1. Pengertian Remaja
membandingkan hal yang satu dengan hal yang lain, remaja mampu
menghubungkan suatu peristiwa yang satu dengan yang lain, dan remaja
baru.
badan, dan berat badan, serta menuju pada kematangan organ seksual
remaja sebagai masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi
18
semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa
masa remaja adalah masa diantara 12-21 tahun dengan perincian 12-15
tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, dan 18-
subjek yang dipakai adalah remaja awal yang berusia 12-15 tahun. Pada
bakatnya.
Menurut Hurlock (2006) remaja usia 12-18 tahun memiliki beberapa ciri
seperti masa remaja sebagai periode yang penting, masa peralihan, masa
19
Seiring dengan perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan sikap dan
perilaku dengan cepat. Perubahan yang dialami remaja mencakup 4 hal,
yaitu:
a. Meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat
perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Remaja sangat peka dan
masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak dan lebih sulit
c. Seiring berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai juga berubah.
Masa remaja mencari identitas berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya,
remaja mulai menginginkan identitas diri yang jelas dan tidak puas lagi
20
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh remaja laki-
masalah.
terlarang.
21
kekuatan atau kekuasaan yang kurang, oleh seseorang atau kelompok
teraniaya oleh tindakan orang lain dan dia takut bila perilaku buruk
mencegahnya.
kelompok anak.
dapat terjadi di mana saja, tidak memilih umur atau jenis kelamin korban.
22
pendiam dan special (cacat, tertutup, cantik atau punya ciri-ciri tubuh yang
1. Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah: orang tua
23
kekuasaan seseorang”. Dari sini anak mengembangkan perilaku
bullying.
2. Sekolah
24
hidupnya, sehingga tidak heran jika di lingkungan sekolah sering
Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari segi
yang lebih mungkin diderita anak-anak yang menjadi korban bullying, antara
lain:
ketegangan otot.
25
Di samping dampak negatifnya, bullying juga dapat mendorong
direndahkan
1. Berperilaku kasar/abusive
2. Melakukan kriminalitas
26
Sekolah di mana bullying sering terjadi juga dapat terkena dampak
seberapa bahaya bullying itu. Maka, mari kita ciptakan lingkungan yang
kuesioner:
atau 2 kali dalam 1 bulan (3), 1 kali seminggu(4), lebih dari 1 kali
2. Menurut Olweus (1993) yaitu aspek bullying fisik, bullying verbal, dan
27
jawaban, yaitu: Tidak Pernah, Jarang, Sering, Sangat Sering, dengan
lengkap
28
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
1. Visik
2. Verbal
3. Sosial
4. Cyber/Elektronik
Faktor yang mempengaruhi
Perilaku Bullying
Dukungan Lingkungan Sekolah
1. Faktor keluarga
1. Kebijakan Sekolah
2. Faktor sekolah
2. Dukungan Guru
3. Faktor Kelompok Sebaya 3. Dukungan Emosional
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
𝑒 = Batas toleransi kesalahan (error)
Dalam menentukan jumlah sampel yang dipilih, penulis
menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5% dan tingkat kepercayaan
95%, karena dalam setiap penelitian tidak mungkin hasilnya sempurna
100%, makin besar tingkat kesalahan maka semakin sedikit ukuran
sampel. Jumlah populasi sebagai dasar perhitungan yang digunakan
adalah 335 orang, dengan perhitungan sebagai berikut:
335
n=
1+ ¿ ¿
335
=
183
= 183,060
Proposal Penelitian
Kusioner Penelitian
Penyajian Data
1. Identitas responden
Nama :
Umur : Thn
Jumlah Saudara :
Nama Ayah :
Nama Ibu :
2. Pekerjaan Ayah:
PNS/TNI/Polri Swasta Buruh Tidak Bekerja
3. Pekerjaan Ibu:
PNS/TNI/Polri Swasta Buruh Tidak Bekerja
4. Pendidikan Ayah:
S1/DIII SMA/Sederajat SMP /Sederajat SD/Tidak Sekolah
5 Pendidikan Ibu:
S1/DIII SMA/Sederajat SMP /Sederajat SD/Tidak Sekolah
PETUNJUK PENGISIAN
Mohon Anda baca dan pahami setiap pernyataanyang disajikan, Silakan tandai
salah satu pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan keadaan,
perasaan, dan pikiran Anda yang sesungguhnya dengan memilih salah satu alternatif
jawaban adalah:
1. Jika tidak pernah melakukan sesuai dengan isi pernyataan
2. Jika melakukan sesuai dengan isi pernyataan kadang-kadang
3. Jika melakukan sesuai dengan isi pernyataan sering
4. Jika melakukan sesuai dengan isi pernyataan selalu
= SELAMAT MENGERJAKAN =
Dukungan Lingkungan Sekolah
Perilaku Bullying