Anda di halaman 1dari 122

HUBUNGAN DUKUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN

PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI SMPN 20 MALANG

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

DEVI OCTAVIANA

NIM. 195070209111015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
HUBUNGAN DUKUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN
PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI SMPN 20 MALANG

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

DEVI OCTAVIANA

NIM. 195070209111015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021

i
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Devi Octaviana
NIM 195070209111015
Program Studi : Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir ini saya tulis dari hasil
karya sendiri, bukan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui
sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan
bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerma sanksi atas
perbuatan saya tersebut.

Malang, 15 Januari 2021

Devi Octaviana
NIM. 195070209111015
LEMBAR PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

HUBUNGAN DUKUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN

PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI SMPN 20 MALANG

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :

DEVI OCTAVIANA

NIM 195070209111015

Menyetujui untuk diuji,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ahsan, S.Kp.,M.Kes Ns. Nurona Azizah, S.Kep., M.Biomed


NIP. 0014086412 NIP. 2016078909192001

iii
iv
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Hubungan

Dukungan Lingkungan Sekolah Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja Di

Smpn 20 Malang”. Proposal tugas akhir ini disusun sebagai persyaratan

memperoleh gelar sarjana keperawatan.

Dengan selesainya tugas akhir ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si., Med., SpA(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya Malang yang telah memberikan saya kesempatan

menuntut ilmu di FKUB-Malang.

2. Dr. Asti Melani Astari, S.Kp., M.Kep, Sp.Mat selaku Ketua Jurusan Ilmu

Keperawatan Universitas Brawijaya Malang yang telah memberikan ijin dalam

proses penelitian

3. Dr. Ahsan, S.Kp., M.Kes, sebagai pembimbing satu yang telah membimbing dan

memberi semangat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.


4. Ns. Nurona Azizah, S.Kep., M.Biomed, sebagai pembimbing dua yang pertama

yang telah membimbing dan memberi semangat sehingga saya dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Ns. Rinik Eko Kapti, S. Kep, M. Kep, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah mendidik, membimbing, dan mengajarkan penulis berbagai hal sampai saya

bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Teman-teman seperjuangan PSIK FKUB angkatan 2019 yang telah memberikan

motivasi kepada penulis.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang turut berperan dalam

penyelesaian karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga tugas

akhir ini nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan

penyusunan pada khususnya sebagaimana yang diharapkan. Amin.

Malang, 15 Januari 2021

Penulis

vi
ABSTRAK

Octaviana, Devi. 2021. Hubungan Dukungan Lingkungan Sekolah Dengan


Perilaku Bullying Pada Remaja DI SMPN 20 Malang. Tugas Akhir, Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing: (1) Dr. Ahsan,
S.Kp.,M.Kes (2) Ns. Nurona Azizah, S.Kep., M.Biomed

Latar Belakang: Sekolah mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk


mewujudkan perilaku sehat dan budaya yang baik dalam perkembangan anak,
akan tetapi dijumpai kejadian bullying paling tinggi terjadi di sekolah. Kasus
bullying apabila tidak segera ditangani dengan baik menimbulkan trauma pada
korbannya. Tujuan:Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara dukungan lingkungan sekolah dengan perilaku bullying pada
remaja. Metode: penelitian ini menggunakan adalah analitik korelatif dengan
pendekatan cross- sectional. Penelitian ini dilakukan di SMPN 20 Malang pada
bulan Desember 2020. Responden penelitian diambil dengan menggunakan
teknik purposive sampling yang berjumlah 183 orang. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah Dukungan Lingkungan Sekolah dan variable dependen
adalah Perilaku bullying. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis
dengan Spearman Rank. Hasil: didapatkan p-value sebesar 0,00, p-value <0,05
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan lingkungan
sekolah dengan perilaku bullying, dengan koefisien korelasi r=-0.768 yang berarti
tidak searah dan kuat. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa, semakin tinggi tingkat dukungan lingkungan sekolah semakin rendah
perilaku bullying. Sekolah perlu berkoordinasi dengan wali kelas dan guru
bimbingan konseling sekolah dan perlu mengkeikutsertaan remaja untuk
mengurangi perilaku bullying.

Kata Kunci: Perilaku Bullying, Dukungan Lingkungan Sekolah, Remaja


ABSTRACT

Octaviana, Devi. 2021. Relationship between School Environment Support and


Bullying Behavior in Adolescents at SMPN 20 Malang. Final Paper, Faculty
of Medicine, Universitas Brawijaya. Supervisor: (1) Dr. Ahsan, S.Kp.,M.Kes
(2) Ns. Nurona Azizah, S.Kep., M.Biomed

Background: Schools have an obligation and responsibility to realize healthy


behavior and good culture in children's development, however, the highest incidence
of bullying occurs in schools. Bullying cases, if not handled immediately, will cause
trauma to the victims. Purpose: This study was conducted to determine whether
there is a relationship between the support of the school environment and bullying
behavior in adolescents. Methods: This study uses correlative analytic with a cross-
sectional approach. This research was conducted at SMPN 20 Malang in December
2020. Research respondents were taken using purposive sampling technique,
amounting to 183 people. The independent variable in this study is the School
Environment Support and the dependent variable is bullying behavior. Data were
collected through a questionnaire and analyzed with the Spearman Rank. Results:
obtained a p-value of 0.00, p-value <0.05 indicates that there is a significant
relationship between support for the school environment and bullying behavior, with
a correlation coefficient of r = -0.768 which means it is not unidirectional and strong.
Conclusion: From the research results, it can be concluded that the higher the level
of support for the school environment, the lower the bullying behavior. Schools need
to coordinate with homeroom teachers and school counseling teachers and need to
involve teenagers to reduce bullying behavior.

Keywords: Bullying Behavior, School Environment Support, Teenager


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS...................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
ABSTRAK............................................................................................................. v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Malasalah..........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................6
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................................7
1.3.1. Tujuan Umum......................................................................................7
1.3.2. Tujuan Khusus.....................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian......................................................................................7
1.4.1. Manfaat Akademik...............................................................................7
1.4.2. Manfaat Praktis....................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Konsep Dukungan Lingkungan Sekolah.....................................................9
2.1.1. Definisi Dukungan Lingkungan Sekolah...............................................7
2.1.2. Program Lingkungan Sekolah Terhadap Bullying.............................10
2.1.3. Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Lingkungan Sekolah............12
2.1.4. Cara Menilai Dukungan Lingkungan Sekolah Terhadap Bullying.......15
2.2. Remaja.....................................................................................................16
2.2.1. Pengertian Remaja............................................................................16
2.2.2. Ciri-Ciri Masa Remaja........................................................................18
2.3. Konsep Bullying........................................................................................21
2.3.1. Makna Bullying...................................................................................21

ix
2.3.2. Jenis-jenis Bullying............................................................................23
2.3.3. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Bullying.......................................23
2.3.4. Dampak Bullying................................................................................26
2.3.5. Cara Menilai Bullying.........................................................................29

BAB III KERANGKA KONSEP


3.1. Kerangka Konsep.....................................................................................31
3.2. Deskripsi Kerangka Konsep.....................................................................32
3.3. Hipotesis...................................................................................................32
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian..............................................................................33
4.2. Populasi dan Sampel................................................................................33
4.2.1. Populasi Penelitian............................................................................33
4.2.2. Sampel Penelitian..............................................................................33
4.3. Variabel Penelitian....................................................................................34
4.3.1. Variabel Bebas (Independent)...........................................................34
4.3.2. Variabel Tergantung (Dependent)......................................................34
4.4. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................35
4.4.1. Lokasi Penelitian................................................................................35
4.4.2. Waktu Penelitian....................................................................................35
4.5. Bahan dan Alat / Instrumen Penelitian......................................................35
4.5.1. Kuesioner Dukungan Lingkungan Sekolah........................................35
4.5.2. Kuesioner Bullying.............................................................................36
4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen....................................................36
4.6.1. Uji Validitas........................................................................................36
4.6.2. Uji Reliabilitas....................................................................................37
4.7. Defenisi Operasional................................................................................38
4.8. Prosedur Penelitian..................................................................................41
4.9. Pengumpulan Data...................................................................................43
4.10. Pengolahan Data....................................................................................44
4.11. Analisa Data...........................................................................................44

4.11.1. Analisis Univariat.............................................................................44


4.11.2. Analisis Bivariat................................................................................45
x
4.12. Etika Penelitian.......................................................................................46
BAB 5 HASIL DAN ANALISA DATA
5.1. Gambaran Umum Penelitian...................................................................48
5.2. Karakteristik Responden.........................................................................48
5.3. Dukungan Lingkungan Sekolah...............................................................49
5.4. Perilaku Bullying......................................................................................50
5.5. Normalitas...............................................................................................50
5.6. Hubungan Antara Dukungan Lingkungan Sekolah Dengan Perilaku Bullying
Pada Remaja di SMPN 20 Malang..........................................................51
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Dukungan Lingkungan Sekolah...............................................................54
6.2. Perilaku Bullying......................................................................................55
6.3. Hubungan Dukungan Lingkungan Sekolah Dengan Perilaku Bullying Pada
Remaja di SMPN 20 Malang...................................................................57
6.4. Implikasi Dalam Penelitian......................................................................59
6.4.1 Teoritis..............................................................................................59
6.4.2 Paktis................................................................................................59
6.5 Keterbatasan Penelitian...........................................................................59
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan..............................................................................................61
7.2. Saran.......................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................63

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Lingkungan Sekolah............................36


Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner Bullying.................................................................37
Tabel 4.3 Definisi Operasional............................................................................39
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi.......................................49
Tabel 5.2 Dukungan Lingkungan Sekolah...........................................................50
Tabel 5.3 Perilaku Bullying..................................................................................51
Tabel 5.4 Uji Normalitas......................................................................................52
Tabel 5.5 Uji Hasil Uji Statistik Hubungan Dukungan Lingkungan Sekolah Dengan
Perilaku Bullying Pada Remaja di SMPN 20 Malang.........................52

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian...........................................................31
Gambar 4.1 Alur Kerja Penelitian........................................................................42

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penjelasan Untuk Mengikuti Penelitian............................................67


Lampiran 2 Pernyataan Persetujuan Berpartisipasi Dalam Penelitian.................70
Lampiran 3 Kuesioner.........................................................................................71
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Rehabilitas....................................................79
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitain..........................................................................83
Lampiran 6 Ethical Clearence.............................................................................85
Lampiran 7 Surat Telah Melakukan Penelitian....................................................86
Lampiran 8 Surat Bebas Plagiasi........................................................................87
Lampiran 9 Rekapitulasi Data.............................................................................85
Lampiran 10 Hasil Analisa Uji Statistik..............................................................105

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Malasalah


Sekolah merupakan salah satu institusi yang menjadi ujung tombak

keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab (UU

No. 20 tahun 2003: Pasal 3). Untuk bisa mewujudkan itu, tentunya banyak

faktor yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan program pendidikan di

sekolah.

Lingkungan baru yang lebih kompleks ditemui anak seiring dengan

bertambahnya usia. Lingkungan baru memiliki banyak individu yang belum

dikenal anak pada lingkungan sebelumnya, misalnya guru dan teman yang

berbeda. Individu baru yang ditemui anak tersebut terdapat beberapa yang tidak

mendukung perkembangan anak. Dari segi pertemanan, terdapat beberapa

individu yang tidak saling suka dengan kehadiran teman atau hal lain yang

mengakibatkannya sehingga muncul kejadian bullying. Pada umumnya korban

bullying terjadi pada anak yang lemah, pemalu, pendiam dan spesial (cacat,

tertutup, pandai, cantik, atau punya ciri tubuh tertentu), yang dapat menjadi

bahan ejekan (Astuti, 2008).

Bullying pada lingkungan sekolah contohnya dimana guru berbuat kasar

kepada siswanya menyebabkan kegiatan belajar menjadi tidak menyenangkan

1
dan efektif, peraturan dan kebijakan yang tidak konsisten atau peraturan dan

kebijakan yang terlalu ketat membuat pelajar ingin melanggar peraturan

tersebut, serta guru yang tidak memperhatikan pergaulan yang dilakukan

siswanya selama di sekolah (Masitah, & Minauli, I., 2012). Sekolah seharusnya

menjadi tempat bagi anak untuk membina ilmu dan membantu membentuk

karakter pribadi yang positif (Wiyani, 2012). Kenyataannya sekolah menjadi

tempat tumbuhnya tindakan-tindakan bullying dan masih dijumpai siswa senior

melakukan tindakan bullying terhadap adik kelasnya dengan cara melakukan

kekerasan fsik, pemalakan, menghina, sehingga dibeberapa sekolah tindakan

bullying menjadi tradisi (Dina, 2014).

Pada data hasil riset yang dilakukan oleh National Association of School

Psyhologist (NASP) menyatakan jika lebih dari 160.000 remaja di Amerika

Serikat tidak masuk sekolah setiap hari karena takut di bully teman. Dalam riset

yang dilakukan oleh International Center for Research on Women (ICRW) yang

di rilis pada awal maret 2015 juga menjelaskan fakta yang terkait dengan kasus

perilaku bullying pada anak di sekolah yang semakin meningkat. Kasus bullying

di tingkat Asia pada siswa di sekolah mencapai angka 70%. Di Indonesia sendiri

kasus bullying yang terjadi di sekolah mencapai 84%.


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), jumlah kasus kekerasan yang

terjadi di Indonesia pada anak pertanggal 30 Mei 2018 berjumlah 161

kasus,dengan rincian anak korban tawuran sebanyak 23 kasus atau 14,3%,

anak pelaku tawuran sebanyak 31 kasus atau 19,3%, anak korban kekerasan

dan bullying sebanyak 36 kasus atau 22,4%, anak pelaku kekerasan dan

bullying sebanyak 41 kasus atau 25,5%,. KPAI Jawa Timur menyatakan hingga

bulan Februari tahun 2018 telah terdapat 117 kasus bullying yang terjadi di

Jawa Timur. Pada tahun 2017 Kementerian Sosial (Kemensos) telah menerima

ratusan laporan terkait intimidasi alias bullying.

Lutfi Arya (2018:31) dari penelitain tentang melawan bullying, memperoleh

data siswa kelas X paling banyak melakukan kekerasan verbal sebanyak 77%,

seperti menghina dan memanggil dengan nama julukan. Kekerasan fisik berupa

memukul, mendorong, menendang menempati urutan terbanyak kedua

sebanyak 57%. Sedangkan kelas XI hampir semua siswa pernah melakukan

kekerasan fisik dan psikis, seperti memukul, mendorong, menghina dan

memanggil nama julukan sebanyak 97,5%. Dalam penelitian yang dilakukan


oleh Tumon (2014) didapatkan bahwa dari 188 siswa, 76,6% mengatakan pihak

sekolah tidak mengetahui adanya bullying, dan 62,8% mengatakan pihak

sekolah mengetahui namun mereka tidak melakukan sanksi apapun (Auli, R., &

Fithria., 2016). Dari hasil penelitian di atas dapat dikatakan pihak sekolah lemah

dalam memberikan sanksi kepada pelaku bullying, karena hal tersebut

pelaku bullying dapat dengan mudah menyebarluaskan perilakunya di

lingkungan sekolah.

Perilaku bullying terutama yang terjadi dibeberapa sekolah telah menjadi

masalah global di media elektronik maupun media cetak, hal tersebut semakin

membuktikan bahwa perilaku bullying semakin meningkat. Maraknya kasus

perilaku bullying yang dialami pada anak usia sekolah tampaknya semakin

meningkat dari tahun ke tahun. Bullying adalah tindakan penggunaan

kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara

verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan

tak berdaya (Sejiwa, 2008). Bullying atau kekerasan di sekolah dapat berupa

bullying fisik yang melibatkan kontak fisik antara pelaku dan korban seperti
memukul, menendang, mendorong; bullying verbal melibatkan bahasa verbal

yang bertujuan untuk menyakiti korban seperti menghina, mengejek, memberi

julukan nama; dan bullying relasi yang bertujuan untuk menolak atau memutus

relasi sosial korban dengan orang lain seperti pengabaian, pengucilan (Sejiwa,

2008).

Kasus bullying tidak bisa dibiarkan karena menimbulkan trauma, luka

bahkan hingga merenggut nyawa apabila tidak segera ditangani dengan baik.

Pada tahun 2017 dan 2018 kasus bullying meningkat. Kasus bullying yang

terjadi di tahun 2018 terjadi di Cirebon, Jawa Barat, terjadi pada siswi Sekolah

Dasar (SD), yang mengakibatkan kematian karena mengalami perdarahan pada

otak usai dibully oleh temannya (Sukmasita, 2018). Tahun 2020 terjadi di

Malang, Jawa Timur, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), mengakibatkan

dua ruas jari tangan kanan diamputasi usai dibuly oleh temannya (Koran

Kompas, 2020).

Kasus-kasus diatas menunjukkan bahwa bullying merupakan kekerasan

yang terjadi pada masa remaja. Karena sebagian besar waktu remaja
dihabiskan di sekolah maka perlu adanya dukungan sekolah terhadap

pencegahan kejadian bullying. Dukungan lingkungan sekolah adalah suatu

suasana atau kualitas dari sekolah untuk membantu individu masing-masing

merasa berharga secara pribadi, bermartabat dan penting secara serentak

dapat membantu terciptanya suatu perasaan memiliki terhadap segala sesuatu

di sekitar lingkungan sekolah (Freiberg, 2005). Dukungan yang diberikan oleh

pihak sekolah untuk mencegah terjadinya bullying yaitu membuat kebijakan

terkait pelaku bullying, dukungan yang diberikan oleh guru pada murid, serta

dukungan emosional.

Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian, dengan judul “Hubungan Dukungan Lingkungan Sekolah dengan

Perilaku Bullying Pada Remaja di SMPN 20 Malang”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut: “Apakah dukungan lingkungan sekolah

berhubungan dengan perilaku bullying pada remaja di SMPN 20 Malang?”.


1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan antara Dukungan Lingkungan Sekolah dengan

Perilaku Bullying Pada Remaja di SMPN 20 Malang.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi dukungan lingkungan sekolah terhadap remaja di

sekolah.

b. Mengidentifikasi perilaku bullying remaja disekolah.

c. Menganalisis hubungan antara dukungan lingkungan dengan perilaku

bullying remaja di sekolah.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi

tenaga kesehatan mengenai hubungan antara dukungan lingkungan

sekolah dengan perilaku bullying remaja sekolah.


1.4.2. Manfaat Praktis

Bagi institusi pendidikan penelitian ini dapat sebagai bahan referensi bagi

peneliti berikutnya yang berhubungan dengan keperawatan komunitas, anak

dan jiwa. Bagi tempat penelitian, penelitian ini dapat menjadi gambaran

tingkat dukungan lingkungan sekolah kepada siswa dan perilaku bullying di

tempat penelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dukungan Lingkungan Sekolah

Berikut adalah konsep dasar dari dukungan lingkungan sekolah.

2.1.1. Definisi Dukungan Lingkungan Sekolah

Dukungan lingkungan sekolah adalah suatu suasana atau kualitas

dari sekolah untuk membantu individu masing-masing merasa berharga

secara pribadi, bermartabat dan penting secara serentak dapat membantu

terciptanya suatu perasaan memiliki terhadap segala sesuatu di sekitar

lingkungan sekolah (Freiberg, 2005).

Menurut Kassabri M.K, Benbenishty R, Astor R.A, (2005) membagi

dukungan sekolah menjadi tiga aspek:

a. Kebijakan sekolah. Kejelasan peraturan sekolah terhadap perilaku

kekerasan, kejelasan ini terjadi secara konsisten dan peraturan yang

adil. Meliputi pertimbangan para siswa mengenai kebijakan sekolah

atau prosedur yang mengarah pada pengurangan kekerasan.


b. Dukungan Guru. Dukungan yang diberikan guru terhadap siswa

meliputi hubungan guru dan siswa yang dapat mendukung siswa.

c. Dukungan Emosional. Sejauh mana keterlibatan siswa dalam

pembuatan keputusan dan rancangan intervensi untuk pencegahan

kekerasan di sekolah. Hal ini dapat dilihat dengan mengukur perasaan

d. responden bagaimana peran siswa dalam melihat isu kekerasan di

sekolah.

2.1.2. Program Lingkungan Sekolah Terhadap Bullying

Program pencegahan buliying ialah usaha menyeluruh dan terpadu

pihak sekolah, yang dirancang dan didesain untuk menyampaikan pesan

kepada murid bahwa perilaku buli tidak diterima di sekolah. Program

pencegahan buliying yang dibuat oleh pihak sekolah bertujuan untuk

mengajar murid, guru, dan orang tua tentang bagaimana memahami

perilaku buli. Sekolah memerlukan program pencegahan dan intervensi

karena;

1
a. Perilaku buliying secara serius memberi dampak terhadap emosi, fisik,

dan pencapaian akademik murid-murid yang menjadi korban buli.

b. Perilaku buliying bisa menjadikan proses belajar dan mengajar menjadi

tidak nyaman dan tidak aman di sekolah.

Program pencegahan dan intervensi perilaku bully yang efektif

tergantung kepada beberapa komponen pengurangan dan pencegahan

perilaku bullying. Melalui supervisi dan monitoring, peraturan, diskusi dan

bimbingan, program intervensi yang mantap dapat mengembangkan dan

membentuk lingkungan sekolah yang nyaman dan aman. Kesemua

komponen dalam program pencegahan dan intervensi membawa pesan

bahwa perilaku buli ialah tingkah laku yang tidak diterima di sekolah (Azizi

Yahaya et al., 2007)

Model pencegahan lain misalnya ditawarkan oleh Rigby (2002) yang

menyarankan sepuluh garis panduan bagi sekolah untuk menangani

masalah perilaku buli di sekolah. Garis panduan tersebut antara lain:

a. Mulai dengan pendefinisian perilaku buli yang jelas dan dapat diterima
b. Mengakui bahwa perilaku buli berlaku dalam berbagai bentuk

c. Mengenali apa yang berlaku di sekolah

d. Menyusun rencana tindakan

e. Menyediakan kebijakan anti bullying

f. Menyediakan media bagi murid atau kelompok murid tentang apa yang

akan dilakukan bagi membantu mereka

g.Mendorong tingkah laku yang dapat mendatangkan pengaruh positif

terhadap tingkah laku interpersonal murid

h. Mengatasi setiap kejadian bullying secara bijaksana

i. Menyediakan bantuan kepada murid yang menjadi korban buli

j. Bekerja secara konstruktif dengan pihak lain terutama orang tua atau

komite sekolah

2.1.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Lingkungan Sekolah

Menurut Hoffman, Hutchinson dan Reiss (2009) bahwa dengan

lingkungan belajar yang optimal akan menghasilkan manfaat dalam

hubungannya terhadap perkembangan karakter, akademik, dan


kecerdasan emosional, semakin baik iklim sekolah maka cenderung

perilaku bullying akan semakin rendah terjadi. Faktor dukungan sosial juga

berhubungan dengan perilaku bullying. Dukungan sosial menurut Sarason

(1983, dalam Nathania & Goodwin, 2012) merupakan kenyamanan secara

fisik dan psikologis yang diberikan orang lain baik teman sebaya (peer),

keluarga, tetangga maupun pasangan yang terjadi melalui adanya interaksi

sosial. Menurut O’Brien (1996) dalam Nathania & Goodwin 2012)

berpendapat bahwa teman sebaya adalah sumber dukungan utama yang

menyeluruh bagi remaja.

Coheen, and Syme (1985:10) menyatakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi efektivitas dukungan sosial:

a. Pemberian dukungan sosial.

Dukungan yang diterima melalui dukungan yang sama akan lebih

memiliki arti daripada yang berasal dari sumber yang berbeda.

Pemberian dukungan dipengaruhi oleh norma, tugas, dan keadilan.


b. Jenis dukungan

Jenis dukungan yang diterima akan memiliki arti bila dukungan itu

bermanfaat dan sesuai atau tepat dengan situasi yang ada

c. Penerimaan dukungan

Karakteristik atau ciri-ciri penerima dukungan social akan menemukan

keefektifan dukungan. Karakteristik itu seperti kepribadian, kebiasaan,

dan peran social. Proses yang terjadi dalam dukungan itu dipengaruhi

oleh kemampuan penerima dukungan untuk memberi dan

mempertahankan dukungan.

d. Permasalahan yang dihadapi

Dukungan yang tepat dipengaruhi oleh kesesuaian antaraa jenis

dukungan yang diberikan dn masalah yang ada.

e. Waktu pemberian dukungan

Dukungan social optimal dosatu situasi tetap tidak optimal dalam

situasi lain. Misalnya saat sesorang kehilanganpekerjaan, individu akan


tertolong ketika mendapat dukungan sesuai dengan masalahnya,

tetapi apabila sudah bekerja maka dukungan yang lainnya diperlukan

f. Lamanya pemberian dukungan

Lama atau singkatnya pemberian dukungan tergantung pada

kapasitasnya. Kapasitasnya adalah kemampuan dari pemberian

dukungan untuk memberikan dukungan yang ditawarkan selama satu

periode.

2.1.4. Cara Menilai Dukungan Lingkungan Sekolah Terhadap Bullying

Untuk menilai bullying, dapat diukur dengan menggunakan

beberapa konsep Kuesioner. Menurut Nursalam (2008), untuk mengetahui

besarnya dukungan dapat diukur dengan menggunakan kuisioner yang

terdiri dari 25 buah pertanyaan. Masing-masing dari pertanyaan tersebut

terdapat 4 alternatif jawaban yaitu “selalu”, “sering”, “kadang-kadang”, dan

“tidak pernah”. Jika menjawab “selalu” akan mendapat skor 3, menjawab

“sering” mendapat skor 2, menjawab “kadang-kadang” mendapat skor 1,


dan menjawab “tidak pernah” mendapat skor 0. Total skor pada kuisioner

ini adalah 0-70

2.2. Remaja

Berikut konsep dasar dari remaja:

2.2.1. Pengertian Remaja

Menurut Golinko (Rice dan Dolgin, 2008) “remaja” berasal dari

bahasa latin yaitu “adolescence” yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh

menjadi dewasa”. Secara lebih luas dalam tahap perkembangannya,

Hurlock (2006) mengemukakan bahwa masa remaja mencakup pada

proses menuju kematangan kognitif, psikososial dan fisik. Kematangan

kognitif yang dicapai remaja seperti remaja mampu membedakan dan

membandingkan hal yang satu dengan hal yang lain, remaja mampu

menghubungkan suatu peristiwa yang satu dengan yang lain, dan remaja

mampu mengolah cara berpikir sehingga mampu memunculkan suatu ide

baru.
Kematangan psikososial yang dicapai remaja seperti cara remaja

berhubungan dengan orang lain dan menyatakan emosi secara unik.

Kematangan fisik seperti terjadinya perubahan pada bentuk tubuh, tinggi

badan, dan berat badan, serta menuju pada kematangan organ seksual

dan fungsi reproduksi. Di Indonesia, Sarwono (2006) mendefinisikan masa

remaja sebagai masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi

semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa

dewasa. Batasan usia remaja Indonesia yaitu 11 sampai 24 tahun.

Monks, Knoers, dan Haditono (2000) memberikan batasan usia

masa remaja adalah masa diantara 12-21 tahun dengan perincian 12-15

tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, dan 18-

21 tahun masa remaja akhir. Peneliti menetapkan dalam penelitian ini

subjek yang dipakai adalah remaja awal yang berusia 12-15 tahun. Pada

masa ini remaja membutuhkan pendidikan untuk membimbing remaja

dalam masa pertumbuhannya. Dibutuhkan komunikasi yang baik antara


Keluarga dengan remaja agar mengarahkan remaja mengembangkan

bakatnya.

2.2.2. Ciri-Ciri Masa Remaja

Setiap individu pasti mengalami masa remaja dalam hidupnya.

Menurut Hurlock (2006) remaja usia 12-18 tahun memiliki beberapa ciri

seperti masa remaja sebagai periode yang penting, masa peralihan, masa

periode perubahan, masa mencari identitas, dan ambang masa dewasa.

1. Masa yang penting dan masa peralihan

Pada masa remaja terjadi perubahan fisik dan psikologis. Fisik dan

mental mengalami perubahan yang cepat dan penting. Remaja harus

meninggalkan masa kanak-kanak dan menuju ke masa dewasa. Segala

hal yang bersifat kekanak-kanakan ditinggalkan dan mempelajari sikap

dan perilaku orang dewasa. Remaja bukan lagi seorang anak dan bukan

sebagai orang dewasa dan diharapkan bertindak sesuai umurnya.

2. Masa perubahan

Seiring dengan perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan sikap

dan perilaku dengan cepat. Perubahan yang dialami remaja mencakup 4

hal, yaitu:
a. Meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat

perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Remaja sangat peka dan

mudah tersinggung perasaannya.

b. Perubahan tubuh, minat, peran yang diharapkan oleh kelompok sosial

untuk diperankan, menimbulkan masalah baru. Bagi remaja muda,

masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak dan lebih sulit

diselesaikan dibandingkan masalah yang dihadapi sebelumnya.

Remaja akan tetap menghadapi masalah, sampai remaja

menyelesaikan dengan sendiri berdasarkan kepuasannya.

c. Seiring berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai juga berubah.

Apa yang dianggap penting pada masa kanak-kanak setelah hampir

dewasa tidak dianggap penting lagi.

d. Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap

perubahan. Remaja menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi

mereka sering tidak bertanggung jawab akan akibat dari perilakunya.

3. Masa mencari identitas


Masa remaja mencari identitas berupa usaha untuk menjelaskan siapa

dirinya, apa peranan remaja dalam masyarakat. Seiring berjalannya

waktu, remaja mulai menginginkan identitas diri yang jelas dan tidak

puas lagi dengan teman-teman dalam segala hal.

4. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah

masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh remaja

laki-laki maupun perempuan. Terdapat dua alasan mengapa remaja

mengalami kesulitan, yaitu:

a. Sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian

besar diselesaikan oleh Keluarga dan guru-guru, sehingga

kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam menghadapi

masalah.

b. Karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga menolak

bantuan Keluarga dan guru-guru.

5. Ambang masa dewasa

2
Remaja berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa sehingga

memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status orang

dewasa seperti merokok, minum miras, menggunakan obat-obatan

terlarang.

2.3. Konsep Bullying

Berikut dijelaskan konsep dasar dari bullying.

2.3.1. Makna Bullying

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang perilaku

Bullying:

1. Ken Rigby (2002) “Penekanan atau penindasan yang berulang-

ulang secara psikologis atau fisik terhadap seseorang yang memiliki

kekuatan atau kekuasaan yang kurang, oleh seseorang atau kelompok

orang yang lebih kuat.”

2. Andrew Mellor (1997), seorang psikolog dari University of Edinburgh,

Inggris, mendefinisikan Bullying terjadi ketika seseorang merasa

teraniaya oleh tindakan orang lain dan dia takut bila perilaku buruk
tersebut akan terjadi lagi, dan merasa tak berdaya untuk

mencegahnya.

3. Barbara Coloroso (2003): “Bullying adalah tindakan bermusuhan yang

dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti,

seperti menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan terror.

Termasuk juga, tindakan yang direncanakan maupun yang spontan

bersifat nyata atau hampir tidak terlihat, dihadapan seseorang atau di

belakang seseorang, mudah untuk diidentifikasi, atau terselubung

dibalik persahabatan, dimana dilakukan oleh seorang anak atau

kelompok anak.

Dari beberapa pengertian diatas maka pada dasarnya bullying

adalah bentuk tindakan atau perilaku, agresif seperti mengganggu,

menyakiti atau melecehkan yang dilakukan secara sadar, sengaja dengan

cara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang. Bullying

dapat terjadi di mana saja, tidak memilih umur atau jenis kelamin korban.

Korban bullying pada umumnya adalah anak yang lemah, pemalu,


pendiam dan special (cacat, tertutup, cantik atau punya ciri-ciri tubuh yang

tertentu) yang dapat menjadi bahan ejekan.

2.3.2. Jenis-jenis Bullying

Menurut Andi Priyatna (2010), jenis-jenis bullying dikategorikan sebagai

berikut:

1. Fisikal: memukul, menendang, mendorong, merusak

2. Verbal: mengolok-olok nama panggilan, mengancam, menakut-nakuti

3. Sosial: gossip, rumor, dikucilkan dari pergaulan, dan sejenisnya

4. Cyber/elektronik: mempermalukan orang dengan menyebar gossip

di jejaring social internet (misal: Facebook)

2.3.3. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Bullying

Menurut Ariesto (2009), faktor-faktor penyebab terjadinya bullying antara

lain:

1. Keluarga

Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah:

orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan, atau

situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan permusuhan. Anak akan
mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflik-konflik yang

terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap

teman-temannya. Jika tidak ada konsekuensi yang tegas dari

lingkungan terhadap perilaku coba cobanya itu, ia akan belajar bahwa

“mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan untuk berperilaku

agresif, dan perilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan

kekuasaan seseorang”. Dari sini anak mengembangkan perilaku

bullying.

2. Sekolah

Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya,

anakanak sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan

terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak

lain. Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah

sering masukan negatif pada siswanya, misalnya berupa hukuman

yang tidak membangun sehingga tidak mengembangkan rasa

menghargai dan menghormati antar sesama anggota sekolah.


3. Faktor Kelompok Sebaya

Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di

sekitar rumah, kadang kala terdorong untuk melakukan bullying.

Beberapa anak melakukan bullying dalam usaha untuk membuktikan

bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun

mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.

4. Kondisi lingkungan social

Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab timbulnya

perilaku bullying. Salah satu faktor lingkungan social yang

menyebabkan tindakan bullying adalah kemiskinan. Mereka yang

hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja demi memenuhi

kebutuhan hidupnya, sehingga tidak heran jika di lingkungan sekolah

sering terjadi pemalakan antar siswanya.

5. Tayangan televisi dan media cetak

Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari segi

tayangan yang mereka tampilkan. Survey yang dilakukan kompas


(Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan-

adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya

(64%) dan kata katanya (43%).

2.3.4. Dampak Bullying

Menurut Kaiser Family foundation & Children Now (2014). Anak-

anak yang menjadi korban bullying lebih berisiko mengalami berbagai

masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Adapun masalah

yang lebih mungkin diderita anak-anak yang menjadi korban bullying, antara

lain:

1. Munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan

masalah tidur. Masalah ini mungkin akan terbawa hingga dewasa.

2. Keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan

ketegangan otot.

3. Rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah

4. Penurunan semangat belajar dan prestasi akademis


5. Dalam kasus yang cukup langka, anak-anak korban bullying mungkin

akan menunjukkan sifat kekerasan.

Di samping dampak negatifnya, bullying juga dapat mendorong

munculnya berbagai perkembangan positif bagi anak-anak yang menjadi

korban bullying. Anak-anak korban bullying cenderung akan:

1. Lebih kuat dan tegar dalam menghadapi suatu masalah

2. Termotivasi untuk menunjukkan potensi mereka agar tidak lagi

direndahkan

3. Terdorong untuk berintrospeksi diri

Tak hanya anak-anak yang di-bully, anak-anak yang mem-bully

juga dapat terkena dampaknya. Menurut riset, saat menginjak usia

dewasa, anak-anak yang suka mem-bully memiliki kecenderungan yang

lebih besar untuk:

1. Berperilaku kasar/abusive

2. Melakukan kriminalitas

3. Terlibat dalam vandalisme


4. Menyalahgunakan obat-obatan dan alcohol

5. Terlibat dalam pergaulan bebas

Hanya dengan menyaksikan, anak-anak juga dapat turut terkena

dampak negatif bullying. Anak-anak yang menyaksikan bullying mungkin

akan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk:

1. Merasa tidak aman berada di lingkungan sekolah

2. Mengalami berbagai masalah mental, seperti depresi dan kegelisahan

3. Menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol.

Sekolah di mana bullying sering terjadi juga dapat terkena dampak

dari bullying. Isu bullying di sekolah mungkin akan mengakibatkan:

1. Terciptanya rasa tidak aman di lingkungan sekolah

2. Inefektivitas kegiatan belajar mengajar

3. Diragukannya pendidikan moral di sekolah tersebut

Kita sudah mengenal dampak-dampak yang mungkin akan

menyerang pihak-pihak yang terlibat dalam bullying. Sekarang kita sadar


seberapa bahaya bullying itu. Maka, mari kita ciptakan lingkungan yang

damai dan penuh respek untuk menghindari dampak-dampak tersebut.

2.3.5. Cara Menilai Bullying

Untuk menilai bullying, dapat diukur dengan menggunakan beberapa

konsep kuesioner:

1. Adolescent Peer Relations Instrument (Hamburger, Basile & Vivolo,

2011). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner sesi A tentang

perilaku bullying. Kuesioner ini terdiri atas 18 pernyataan dengan

alternative jawaban: tidak pernah terjadi (1), kadang-kadang (2), 1

atau 2 kali dalam 1 bulan (3), 1 kali seminggu(4), lebih dari 1 kali

seminggu (5) dan setiap hari(6).

2. Menurut Olweus (1993) yaitu aspek bullying fisik, bullying verbal, dan

bullying psikologis. Alat ukur ini digunakan untuk mengukur tingkat

perilaku bullying. Skala perilaku bullying terdiri dari 30 pertanyaan,

skala ini disusun menggunakan skala Likert dengan 4 alternatif

jawaban, yaitu: Tidak Pernah, Jarang, Sering, Sangat Sering, dengan


skor masing-masing jawaban 1,2,3,4 untuk favourable, sedangkan

aspek unfavourable bergerak dari 4,3,2,1.

Peneliti lebih memilih untuk menggunakan panduan dari

Adolescent Peer Relations Instrument (Hamburger, Basile & Vivolo, 2011),

dikarenakan aspek pertanyaan dan alternatif jawaban kuesioner yang lebih

lengkap

3
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Remaja (12th - 15th)

Faktor yang mempengaruhi


Bullying dapat berupa
Perilaku Bullying
1. Fisik
1. Faktor keluarga 2. Verbal
2. Faktor sekolah 3. Sosial
2.
3. Faktor Kelompok Sebaya 4. Cyber/Elektronik

4. Kondisi lingkungan sosial

5. Faktor pengaruh media

Faktor yang
mempengaruhi efektivitas Dukungan Lingkungan Sekolah
dukungan social 1. Kebijakan Sekolah
1. Pemberian dukungan 2. Dukungan Guru
2. Jenis dukungan 3. Dukungan Emosional
3. Penerimaan dukungan
4. Permasalahan yang dihadapi
5. Waktu pemberian dukungan Keterangan:

6. Lamanya : Ditelti
pemberian
: Tidak Diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3
3.2. Deskripsi Kerangka Konsep

Dukungan lingkungan sekolah adalah program anti bullying berbasis sekolah

dalam bentuk intervensi meliputi dimulai dari definisi perilaku bully, mengenali

apa yang berlaku disekolah, menyusun rencana tindakan, menyediakan

kebijakan anti bullying, mengatasi setiap kejadian, menyediakan bantuan yang

menjadi korban bullying. Dukungan lingkungan sekolah dipengaruhi keefektifan

dukungan sosial yaitu pemberian dukungan, jenis dukungan, penerimaan

dukungan, permasalahan yang dihadapi, waktu pemberian dukungan dan

lamanya dukungan. Bullying adalah bentuk tindakan atau perilaku, agresif

seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan yang dilakukan secara sadar,

sengaja dengan cara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang.

Bullying terjadi pada masa petumbuhan individu dari anak-anak menuju dewasa

dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan terdiri dari beberapa tipe bullying, yaitu

fisik, verbal, sosial dan cyber bullying. Pada remaja mengalami masa

pertumbuhan menuju dewasa yang memerlukan dukungan dari lingkungan

sosial termasuk lingkungan sekolah berkaitan dengan perilaku bullying. Bila

kurang mendapat dukungan dari sekolah akan mempengaruhi perilaku remaja,

yaitu menjadi korban buliying atau menjadi pelaku bullying.

3.3. Hipotesis

Terdapat hubungan yang signifikan antara Dukungan lingkungan sekolah

dengan perilaku bullying pada siswa di SMPN 20 Malang. Semakin tinggi tingkat
dukungan lingkungan sekolah maka perilaku bullying semakin ringan atau

sebaliknya.
BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

desain penelitian cross-sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan

mengambil waktu relatif lebih pendek dan tempat tertentu.

4.2. Populasi dan Sampel

4.2.1. Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah remaja awal (usia 13-15 tahun) yang

bersekolah di SMPN 20 Malang. Dari total 335 siswa terdiri dari 177

siswa laki – laki dan 158 siswa perempuan.

4.2.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang diperoleh menggunakan teknik purposive

sampling yang diwakili oleh siswa yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi:

1. Kriteria Inklusi

a. Berusia 13-15 tahun.

b. Dalam kondisi sehat.

c. Bersedia menjadi sampel penelitian.

2. Kriteria Eksklusi

a. Tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

b. Ayah dan ibu bercerai.

Untuk menghitung jumlah sampel yang diteliti, peneliti menggunakan

rumus slovin yaitu:

𝑛= 𝑁
1+𝑁
(𝑑)2

3
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
𝑒 = Batas toleransi kesalahan (error)
Dalam menentukan jumlah sampel yang dipilih, penulis

menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5% dan tingkat kepercayaan

95%, karena dalam setiap penelitian tidak mungkin hasilnya sempurna

100%, makin besar tingkat kesalahan maka semakin sedikit ukuran

sampel. Jumlah populasi sebagai dasar perhitungan yang digunakan

adalah 335 orang, dengan perhitungan sebagai berikut:

335
n= 1+(335 × 0,052
335
= 1,83
= 183,060

Apabila dibulatkan maka besar sampel minimal dari 335 populasi

pada margin of error 5% adalah sebesar 183 Siswa.

4.3. Variabel Penelitian

4.3.1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas pada penelitian ini adalah dukungan lingkungan sekolah

meliputi dukungan informasional, jenis dukungan yang diberikan,

penerimaan dukungan, waktu pemberi dukungan

4.3.2. Variabel Tergantung (Dependent)

Variabel terikat pada penelitian ini adalah Perilaku Bullying meliputi:

Fisikal, verbal, social, dan cyber/elektronik.


4.4. Waktu dan Tempat Penelitian

4.4.1. Lokasi Penelitian

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMPN 20 Malang.

4.4.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - November tahun 2020.

4.5. Bahan dan Alat / Instrumen Penelitian

4.5.1. Kuesioner Dukungan Lingkungan Sekolah

Kuisioner untuk dukungan lingkungan sekolah mengacu pada dukungan

lingkungan sekolah (Franciska,2015). Kuesioner mengenai kebijakan

sekolah, dukungan guru, dan emosional. Terdapat 16 pertanyaan yang

masing-masing dari pertanyaan tersebut terdapat 4 alternatif jawaban

yaitu “selalu”, “sering”, “kadang-kadang”, dan “tidak pernah”. Jika

menjawab “selalu” akan mendapat skor 4, menjawab “sering” mendapat

skor 3, menjawab “kadang-kadang” mendapat skor 2, dan menjawab

“tidak pernah” mendapat skor 1. Total skor pada kuisioner ini adalah 25-

100. Dikategorikan sebagai berikut:

a. Dukungan Tinggi jika skor 75-100

b. Dukungan Sedang jika skor 51-75

c. Dukungan Rendah jika skor 25 – 50

Tabel.4.1 Kisi-kisi Kuesioner Dukungan Lingkungan Sekolah


Variabel Sub Variabel Pertanyaan
Kebijakan sekolah 1,4,5,9,15
Dukungan Lingkungan
Dukungan Guru 2,7,11,13
Sekolah
Emosional 3,6,8,10,12,14,16
4.5.2. Kuesioner Bullying
Kuesioner bullying diambil dari Adolescent Peer Relations

Instrument dari (Hamburger, Basile & Vivolo, 2011) dan ditejemahkan

oleh Argo Lekso (2018), yaitu mengenai bullying verbal, sosial, fisik,

cyber. Terdapat 18 pertanyaan yang masing-masing dari pernyataan

tersebut terdapat 4 alternatif jawaban yaitu “selalu”, “sering”, “kadang-

kadang”, dan “tidak pernah”. Jika menjawab “selalu” akan mendapat

skor 4, menjawab “sering” mendapat skor 3, menjawab “kadang-

kadang” mendapat skor 2, dan menjawab “tidak pernah” mendapat

skor 1. Total skor pada kuisioner ini adalah 18-72 Dikategorikan

sebagai berikut:

a. Bullying Berat jika skor 49 – 72

b. Bullying Sedang jika skor 25 – 48

c. Bullying Ringan jika skor 18 – 24

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner Bullying


Variabel Sub Variabel Pertanyaan
Verbal 2,9,17,18
Sosial 4,7,11,13,14,15,16
Perlaku Bullying
Fisik 1,5,6,8,10,12
Cyber 3

4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

4.6.1. Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini dengan menggunakan SPSS

dengan menggunakan korelasi pearson product moment, dengan

tingkat signifikan 5% dengan kriteria apabila probabilitas kurang dari

0,05 maka instrumen dinyatakan valid. Responden pada uji validitas


tidak dimasukan kedalam sampel penelitian

Uji validitas kuesioner Dukungan Lingkungan Sekolah dan

Perilaku Bullying menggunakan bantuan spss 16.0. Untuk hasil

validitas dukungan lingkungan sekolah diambil dari Fransiska (2016)

dengan hasil uji validitas 0,477 – 0,799 dan uji validitas bullying diambil

Argo Lekso (2018) dengan hasil uji validitas bullying 0,448 – 0,949 nilai

ini lebih besar dibanding r tabel 0,444 sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua item pernyataan kuesioner dukungan lingkungan

sekolah dan perilaku bullying dikatakan valid.

4.6.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap pertanyaan yang

sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010).

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 16.0,

metode yang digunakan adalah metode Cronbach Alpha. Instrumen

dinyatakan reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas lebih dari 0,06.

Pengujian reliabilitas kuesioner diadapatkan r hitung pada dukungan

lingkungan sekolah 0,825 dan perilaku bullying 0,945. Dengan demikian

nilai melebihi nilai r tabel sehingga kuesioner dinyatakan reliabel.


4.7. Defenisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional


Variabel Defenisi operasional Parameter Alat ukur Skala Skor
Independen
Dukungan Suatu bentuk hubungan Dukungan Informasional Kuesioner Interval 25-
lingkungan interpersonal yang meliputi  Sumber berita Dukungan 100
sekolah kebijakan, support dari guru  Sumber Informasi Lingkungan
dan penerimaan terhadap  Edukasi Sekolah
siswa, sehingga siswa Dukungan Guru mengacu
merasa aman dan ada yang  Kepribadian pada
memperhatikan.  Kebiasaan dukungan
 Peran sosial lingkungan
Dukungan Emosional sekolah
 Perhatian (Septiana,
 Empaty Fransiska,
2015),
mengenai
kebijakan
sekolah,

3
Variabel Defenisi operasional Parameter Alat ukur Skala Skor
dukungan
guru, dan
emosional
Dependen
Perilaku Bentuk tindakan atau Bullying Fisik Kuesioner interval 18-
Bullying perilaku, agresif seperti  Memukul tentang 72
mengganggu, menyakiti  Menendang perilaku
atau melecehkan yang  Mendorong bullying
dilakukan secara sadar,  merusak menggunakan
sengaja dengan cara Bullying Verbal Adolescent
berulang- ulang oleh  mengolok-olok nama panggilan Peer
seseorang atau sekelompok  mengancam, Relations
orang.  menakut-nakuti Instrumen
Bullying Sosial (Hamburger,
 Gossip Basile &
 Rumor Vivolo,
 dikucilkan dari pergaulan 20110), yaitu
Bullying Cyber mengenai
⚫ Mempermalukan orang dengan menyebar bullying

4
Variabel Defenisi operasional Parameter Alat ukur Skala Skor
gossip di jejaring social internet verbal, sosial,
fisik, cyber.
4.8. Prosedur Penelitian

Proposal Penelitian

Ujian Proposal dan Laik Etik

Populasi Penelitian: Siswa/I SMN 20 Malang

Responden Penelitian dengan Purposive Sampling

Penjelasan Prosedur dan Informed Consent


Gambar 4.1 Alur
Kusioner Penelitian

Pengolahan Data: Editing, Coding, Scoring, Tabulating

Penyajian Data
Kerja Penelitian

Penelitian dimulai dari pembuatan proposal penelitian dan perbaikan.

Selanjutnya ujian proposal yang akan diuji oleh Pembimbing I dan

Pembimbing II. Kemudian akan dilakukan kelayakan etik. Setelah dinyatakan

lulus, proses selanjutnya adalah pengambilan data. Populasi penelitian ini

adalah Siswa usia 13-15 tahun di SMPN 20 Malang, pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik Purposive sampling. Pengisian kuesioner dilakukan

setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari orangtua Siswa/i untuk

menjadi subjek penelitian. Peneliti menjelaskan maksud penelitian, tata cara

pengisian kuesioner dan hak kepada subjek. Pengisian kuesioner penelitian

4
memerlukan waktu 20-30 menit. Setelah pengambilan data, maka akan

dilakukan pengolahan data yang meliputi: editing, coding, scoring, tabulating.

Setelah itu akan dilakukan analisis data melalui analisis univariat dan bivariat.

Dan kemudian baru diakhiri dengan penyajian data.


4.9. Pengumpulan Data
Data didapatkan oleh peneliti dari hasil pengisian kuesioner oleh

responden. Alur pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Peneliti meminta izin penelitian dan melakukan koordinasi dengan pihak

SMPN 20 Malang. Setelah mendapatkan izin dari sekolah dan orangtua

Siswa/I secara tertulis, peneliti beserta koordinator menentukan kapan

akan dilakukan pengambilan data.

2. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yaitu memilih

responden sesuai dengan kriteria penelitian.

3. Peneliti menjelaskan tentang maksud, tujuan dan manfaat penelitian,

diakhiri dengan penyerahan lembar persetujuan menjadi responden

yang di dalamnya berisi tentang pernyataan bahwa siap menjadi

responden penelitian. Responden yang menyetujui kemudian

menandatangani lembar persetujuan tersebut dan mengembalikan pada

peneliti. Responden yang diteliti hanya responden yang telah diberikan

ijin oleh orangtua dan bersedia menjadi subjek penelitian.

4. Peneliti menjelaskan tata cara dan informasi terkait kuesioner kepada

responden.

Setelah mengerti tata cara pengisian, peneliti membagikan kuesioner

kepada responden.

5. Kuesioner yang sudah diisi oleh responden dikembalikan kepada peneliti.


4.10. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data

dengan tahapan sebagai berikut:

1. Editing merupakan kegiatan pengecekann dan perbaikan terhadap isian

formulir atau kuesioner. Pada tahap ini peneliti akan memeriksa kembali

kelengkapan identitas responden dan kelengkapan jumlah halaman

kuesioner

2. Coding merupakan kegiatan pemberian data numerik terhadap data untuk

mengubah identitas pengkodean berupa angka tiap kuesioner. Dalam

penelitian ini variabel independen dan dependen diberi kode sesuai

tingkatannya

3. Processing merupakan tahapan memasukkan data untuk dianalisa. Data

akan dimasukkan kedalam program SPSS versi 16

4. Tabulating setelah lembar kuesioner terkumpul dan menghitung jumlah

skor dari masing masing responden

4.11. Analisa Data


Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan bantuan SPSS v.16

for Windows untuk melakukan analisis data univariat maupun bivariat.

4.11.1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-

masing variabel penelitian baik independen maupun dependen tanpa

mengetahui pengaruh atau hubungan dari karakteristik responden.

Analisis univariat meliputi umur, jenis kelamin, jumlah saudara, urutan


lahir, pendidikan orang tua (Ayah dan Ibu). Selanjutnya dilakukan analisis

deskriptif berdasarkan persentase responden dan disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.

4.11.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mendapat gambaran antara

variabel independen dan variabel dependen. Analisis bivariat dalam

penelitian ini berfungsi untuk mengetahui hubungan dukungan

lingkungan sekolah dengan perilaku Bullying pada Remaja

menggunakan Uji Pearson.


Uji Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan variabel

independen dengan variabel dependen yang menggunakan data

bersifat Interval. Jika nilai signifikansi <0,05 maka terdapat korelasi

Ho ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi >0,05 maka tidak

terdapat korelasi Ho diterima. Apabila data tidak terdistribusi normal

maka akan dilakukan Uji Statistik Spearman Rank.

4.12. Etika Penelitian

Peneliti memohon izin kepada pihak terkait sebelum penelitian dilakukan.

Penelitian dimulai dengan melakukan prosedur yang berhubungan dengan

etika penelitian meliputi:

1. Respect to human (Menghormati harkat dan martabat manusia)

Penelitian ini mengimplementasikan prinsip menghormati harkat dan

martabat manusia dalam bentuk peneliti memberikan penjelasan

mengenai informasi penelitian, mendapatkan jawaban dari setiap

pertanyaan.

2. Beneficience (Berbuat baik)

Prinsip beneficience pada dasarnya penelitian prinsip berbuat baik

dan memiliki manfaat bagi responden. Dengan mengikuti penelitian

iniakan dapat mengetahui dukungan keluarga yang mereka dapatkan

dan tidak dapatkan juga perilaku bullying yang mungkin mereka

lakukan atau yang mereka terima melihat dari pernyataan kuesioner.

Dari hal itu mereka dapat berkomunikasi kepada keluarga dan diri

sendiri untuk hal yang lebih baik kedepannya.

3. Non-malficience (Tidak merugikan)

Prinsip non-malficience pada dasarnya penelitian tidak boleh

4
membahayakan bagi responden. Peneliti harus berusaha melindungi

responden yang diteliti, terhindar dari bahaya atau ketidaknyamanan

fisik atau mental.

4. Justice (Keadilan)

Prinsip ini mengandung hak responden untuk mendapatkan

perlakuan yang adil dan hak mereka untuk mendapatkan

keleluasaan pribadi. Responden mempunyai hak yang sama

sebelum, selama, dan setelah partisipasi mereka dalam penelitian.

Penelitian ini memperlakukan responden secara adil tidak

diskriminatif, memberikan penghargaan terhadap semua persetujuan

responden, responden juga dapat mengakses penelitian setiap saat

diperlukan untuk klarifikasi informasi.


BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

5.1. Gambaran Umum Penelitian

SMPN 20 Malang merupakan sekolah menengah pertama dengan

Akreditasi A. Tahun 2020 di SMPN 20 Malang jumlah siswa 912 siswa yang

terdiri dari 288 siswa kelas VII, 335 siswa kelas VIII, dan 289 siswa kelas IX.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil dari kelas VIII sebagai responden.

Pada penelitian dilakukan di SMPN 20 Malang dan didapatkan 183 sampel

untuk responden siswa yang bersedia menjadi responden.

5.2. Karakteristik Responden

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil data demografi

responden yang bertujuan untuk mendeskripsikan usia, jenis kelamin,

pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu. Berdasarkan hasil rekapitulasi, didapatkan

data gambaran umum mengenai karakteristik responden yang dilibatkan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Table 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi


Karakteristik Frekuensi (n) Presentasi (%)
Usia
13 tahun 55 30,1
14 tahun 78 42,6
15 tahun 50 27,3
Total 183 100
Jenis Kelamin
Laki-laki 73 39,9
Perempuan 110 60,1
Total 183 100
Pekerjaan Ayah
PNS/TNI/POLRI 47 25,7
Karakteristik Frekuensi (n) Presentasi (%)
Swasta 81 44,2
Buruh 55 30,1
Tidak Bekerja 0 0
Total 183 100
Pekerjaan Ibu
PNS/TNI/POLRI 0 0
Swasta 44 24
Buruh 15 8,2
Tidak Bekerja 124 67,8
Total 183 100

Berdasarkan tabel 5.1 di atas, usia reponden yang ikut dalam penelitian

mayoritas berusia 14 tahun 42,6% (78 responden), berjenis kelamin

perempuan 60,1% (110 responden). Berdasarkan pekerjaan orang tua

mayoritas ayah siswa di SMPN 20 Malang sebagai pekerja swasta 44,2% (81

responden)dan Ibu siswa di SMPN 20 Malang mayoritas tidak bekerja 124

responden (67,8%).

5.3. Dukungan lingkungan sekolah


Berdasarkan hasil rekapitulasi, didapatkan data mengenai dukungan

lingkungan sekolah sebagai berikut:

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dukungan Lingkungan Sekolah


Dukungan Lingkungan Frekuensi (n) Presentase (%)
Sekolah
Tinggi 115 62,8
Sedang 66 36,1
Rendah 2 1,1
Total 183 100

5
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 183 responden

siswa SMPN 20 Malang merasakan dukungan lingkungan sekolah yang

tinggi yaitu sebanyak 115 responden (62,8%), yang merasasakan sedang 66

responden (36,1%), dan rendah 2 orang (1,1%). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa adanya dukungan yang tinggi dari sekolah terhadap

kejadian bullying pada siswa di lingkungan sekolah.

5.4. Perilaku Bullying


Perilaku Bullying dari 185 responden yang diteliti didapatkan hasil seperti

yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Perilaku Bullying


Perilaku Bullying Frekuensi (n) Presentase (%)
Berat 6 3,3
Sedang 48 26,2
Ringan 129 70,5
Total 183 100

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 183 responden

sebagian besar siswa SMPN 20 Malang memiliki perilaku bullying ringan

sebanyal 129 responden (70,5%), sedang 48 responden (26,2%), berat 6

responden (3,3%). hasil penelitian menunjukkan siswa pernah melakukan

bullying meski dalam kategori ringan.

5.5. Normalitas
Uji normalitas pada kedua variable penelitian ini, didapatkan hasil seperti

yang disajikan dalam tabel berikut:


Tabel 5.4 Uji Normalitas
No Nama Variabel Nilai Signifikasi Keputusan
Asmyp.sig (2-
tailed

1 Dukungan Lingkungan 0.649 0,05 Normal


Sekolah

2 Perilaku Bullying 0.315 0,05 Normal

Data signifikan pada dukungan lingkungan sekolah sebesar 0,649 dan

signifikan pada perilaku bullying sebesar 0,315. Kedua hasil signifikasinya lebih

dari 0,05 sehingga hal ini membuktikan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Oleh karena itu uji statistic selanjutnya menggunakan korelasi product moment

dari pearson

5.6. Hubungan Antara Dukungan Lingkungan Sekolah Dengan Perilaku


Bullying Pada Remaja di SMPN 20 Malang

Tabel 5.5 Hasil Uji Statistik Hubungan Antara Dukungan Lingkungan


Sekolah Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja di SMPN 20 Malang

Correlations
Dukungan
Lingkunga Perilaku
n Sekolah Bullying
Dukungan Pearson 1 -.768**
Lingkungan Sekolah Correlatio
n
Sig. (2-tailed) .000
N 183 183
**
Perilaku Bullying Pearson -.768 1
Correlatio
n
Sig. (2-tailed) .000
N 183 183
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel 5.5 didapatkan hasil perhitungan data uji korelasi product

moment menunjukkan nilai r= -0,768 dengan sig= 0,000 < 0,05 ada

hubungan negative yang signifikan antara dukungan lingkungan sekolah

dengan perilaku bullying dimana semakin baik dukungan sekolah maka

perilaku bullying akan semakin rendah. Sehingga dapat dikatakan terdapat

hubungan antara dukungan lingkungan sekolah dengan perilaku bullying di

SMPN 20 Malang.
BAB 6
PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sekolah

dengan perilaku bullying pada remaja di SMPN 20 Malang. Adapun pembahasan

pada bab ini meliputi: dukungan yang diberikan lingkungan sekolah terhadap

siswa mengenai bullying, kejadian bullying di sekolah, dan hubungan dukungan

lingkungan sekolah terhadap kejadian bullying di SMPN 20 Malang.

6.1. Dukungan Lingkungan Sekolah


Hasil peneltiandari 183 responden siswa SMPN 20 Malang mengaku

telah mendapat dukungan lingkungan sekolah tinggi dengan presentase

62,8% (Tabel 5.2). Hal ini membuktikan bahwa sekolah mampu menciptakan

lingkungan yang sehat untuk siswa dengan mencegah terjadinya bullying.

Sekolah membutuhkan strategi bullying yang handal untuk menciptakan

lingkungan belajar yang sehat untuk semua siswa. Investigasi ini akan

membantu sekolah, guru, siswa, orang tua, komunitas, dan profesional

kesehatan mental untuk campur tangan dan mencegah bullying meningkat

ke tingkat yang lebih parah dalam pendekatan seluruh sekolah yang

komprehensif.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lydia cristina

(2020) didapatkan hasil penurunan yang signifikan terhadap kejadian

bullying di sekolah (bullying fisik dan verbal) setela dilakukan intervensi

membandingkan 2 kelompok siswa dengan metode Theater of the

Oppressed. Dukungan yang diberikan oleh sekolah untuk mencegah

terjadinya bullying yaitu dengan membuat kebijakan terkait perilaku bullying,

dukungan dari guru, dan dukungan emosional mulai dari perhatian terhadap
siswa, dan rasa empti, sehingga siswa merasa aman. Kebijakan sekolah

terhadap kejadian bullying hanya memberi sanksi pada kejadian bullying

berat karena dapat menimbulkan trauma pada korban bullying. Seharusnya

sekolah dalam memberikan kebijakan berupa sanksi terhadap kejadian

bullying mulai dari kategori ringan sehingga sekolah dapat mencegah lebih

awal kejadian bullying dan tidak sampai menimbulkan trauma.

Pada penelitian didapatkan usia paling dominan adalah 14 tahun

dengan presentase (42,6%). Banyak anak berada dalam sistem sekolah

dari usia 4 hingga 17 tahun dan menghabiskan banyak waktu dengan

profesional sekolah untuk mempelajari tidak hanya tentang akademisi, tetapi

juga mereka bekerja dengan guru untuk mencapai tonggak perkembangan

(Sugai,Horner, & McIntosh,2008). Misalnya, kecakapan hidup yang penting

diajarkan dan bersosialisasi dengan teman sebaya di kelas dan melalui

kegiatan ekstrakurikuler sangat penting dalam mengembangkan usia yang

sesuai keterampilan sosial dan pemecahan masalah.

Sekolah harus aman dan mendukung untuk pengajaran dan

pembelajaran yang efektif berlangsung (Departemen Pendidikan AS, 2014).

Sekolah yang tidak mendukung dapat memengaruhi persepsi siswa tentang

keselamatan di sekolah dan dapat memperkuat perilaku bermasalah seperti

intimidasi, sehingga perencanaan pencegahan memerlukan pendekatan

komprehensif yang mencakup fokus pada suasana sekolah(Bosworth &

Judkins, 2014).

6.2. Perilaku Bullying

Hasil dari penelitian dari 185 responden memiliki perilaku bullying ringan

dengan presentase 51,89% (Tabel 5.3). Banyak perilaku negatif yang


ditampilkan siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah, dapat dicirikan

sebagai bullying. Bullying secara formal dapat didefinisikan sebagai

ketidakseimbangan kekuatan antara penindas dan korban penindas atau

sebagai agresif tindakan oleh seseorang dengan kekuatan lebih besar

menuju target yang lebih lemah (Bosworth& Judkins, 2014; Gofin & Avitzour,

2012). Secara tradisional, bullying verbal memiliki menjadi salah satu jenis

penindasan yang paling umum. Banyak lingkungan yang menganggap bahwa

bullying merupakan masalah yang sepele dan bagian dari proses tumbuh-

kembang anak (Sejiwa, 2008).

Data dari penelitian perilaku bullying mayoritas responden adalah

perempuan dengan presentase 60,1% (Table 5.1). Kecenderungan remaja

perempuan yang mengganggap bahwa bullying merupakan tindakan yang

membahayakan bagi orang lain sehingga cenderung memilih untuk

menghindari perilaku tersebut (Silva, 2013). Walaupun mayoritas perilaku

bullying ringan akan tetapi bullying adalah hal yang tidak baik. Perilaku

bullying yang terjadi, sulit untuk di hilangkan karena sudah dianggap sebagai

kenyataan sehari-hari yang alamiah sehingga bullying dapat terjadi begitu

lama.

Hal ini sesuai dengan Holt (2008), dalam penelitiannya yang berjudul

persepsi orangtua dan anak tentang keterlibatan perilaku bullying dan

karakteristik keluarga berhubungan dengan korban bullying dan teman

sebaya, menyebutkan bahwa orangtua cenderung tidak mengetahui atau

tidak sadar bahwa anak mereka atau orangtua itu sendiri melakukan tindakan

bullying. Tujuh puluh tujuh persen dari semuanya siswa melaporkan bahwa
mereka pernah mengalami perundungan verbal dalam beberapa bentuk

(Statistik Bullying, 2013).

6.3. Hubungan Dukungan Lingkungan Sekolah Dengan Perilaku Bullying


Pada Remaja
Hasil penelitian menunjukkan hubungan negative yang signifikan antara

dukungan lingkungan sekolah dengan perilaku bullying dengan signifikasi

nilai r= -0,768 dengan sig= 0,000 < 0,05 (Tabel. 5.5). Hal ini menunjukkan

bahwa semakin baik dukungan lingkungan sekolah maka perilaku bullying

semakin rendah. Sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan antara

dukungan lingkungan sekolah dengan perilaku bullying di SMPN 20 Malang.

Remaja merupakan individu yang menuju kematangan kognitif,

psikososial, fisik dan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa.

Bullying pada masa remaja telah diakui sebagai bentuk kekerasan sekolah

yang signifikan dan meluas. Karena efeknya yang merusak pada fungsi

korban dan pelaku intimidasi saat ini dan di masa depan, sangat penting

bahwa personel sekolah seperti konselor terlibat dalam teknik penilaian

sebagai langkah pertama dalam upaya antibullying sistemik yang

terkoordinasi.

Suasana di sekolah yang baik dapat mengurangki kejadian bullying

dengan menetapkan norma perilaku positif dan meningkatkan positif interaksi

guru (Burger, Strohmeier, Sprober, Bauman, & Rigby, 2015). Pendekatan

positif di seluruh sekolah terhadap manajemen perilaku siswa terbukti

memperbaiki suasana sekolah dan cenderung mengurangi


bullying
(Bradshaw, 2013). Komunitas sekolah harus melaksanakan inisiatif proaktif
daripada menggunakan metode reaktif untuk memastikan sekolah yang

aman dan iklim yang positif (Goodman-Scott, et al., 2013).

Meskipun persyaratan pelaporan yang disematkan ke dalam undang-

undang anti-intimidasi menunjukkan janji untuk mengurangi intimidasi siswa

melalui identifikasi, undang-undang anti-intimidasi saat ini memberikan

panduan terbatas tentang tindakan apa yang harus digunakan personel

sekolah untuk menilai insiden intimidasi dan viktimisasi di sekolah mereka

(Weaver, Brown, Weddle, & Aalsma, 2013). Mengingat kecenderungan

sekolah untuk memilih tindakan penilaian bullying berdasarkan kemudahan

administrasi dan biaya daripada kecukupan psikometri, pemilihan tindakan

penilaian bullying di sekolah tanpa bimbingan profesional atau hukum

mungkin memiliki implikasi yang signifikan terhadap kemampuan mereka

untuk secara tepat mengidentifikasi siswa yang menjadi korban untuk

intervensi (Cunningham et al., 2009). Tindakan bullying yang tidak memiliki

bukti validitas atau reliabilitas yang memadai dapat mengakibatkan

kesalahan identifikasi atau kurangnya identifikasi siswa yang terlibat dalam

bullying.

Berfokus pada area dengan insiden perilaku bullying yang lebih besar

memungkinkan pemimpin sekolah untuk mengidentifikasi faktor lingkungan

yang mungkin berkontribusi pada tingkah laku. Jika, misalnya, kafetaria saat

makan siang diidentifikasikan sebagai sebuah area dan rentan terhadap

intimidasi, pimpinan sekolah dapat melakukan tindakan pencegahan di

tempat seperti menawarkan kegiatan pendampingan saat makan siang atau

meningkatkan supervisi aktif siswa. Data sekolah dapat digunakan untuk

mengidentifikasi siswa yang mendemonstrasikan pola perilaku intimidasi


untuk memberikan perilaku individual tambahan perencanaan intervensi atau

dukungan kesehatan mental (Wang et al., 2013). Demikian pula, pemimpin

sekolah perlu merencanakan intervensi individual dan dukungan untuk siswa

individu yang diidentifikasi sebagai korban bullying (Bradshaw,2013). Selama

perencanaan awal, penting bagi pimpinan sekolah untuk mempersiapkan

implementasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang akan

dibutuhkan untuk menyediakan tingkatan layanan tersier sekunder (yaitu,

individual).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lidiane Cristina (2018) yang

berjudul Theater of the Oppressed and bullying: nursing performance in

school adolescent health setelah dilakukan dengan membandingkan 2

kelompok. Setelah dilakukan intervensi kelompok intevensi menunjukkan

terdapat penurunan kejadian bullying di sekolah.

Perilaku bullying bukanlah masalah baru, tetapi terlepas dari upaya

banyak pihak, masalah tersebut terus mengganggu siswa dan sekolah

terutama di sekolah menengah. Pihak sekolah memerlukan rencana strategis

untuk pencegahan bullying. Siswa perlu dilibatkan dalam mempelajari

bagaimana menyelesaikan konflik dan dalam memahami bagaimana perilaku

intimidasi berdampak pada orang lain. Pihak Sekolah dapat mendukung

dengan membentuk komitmen untuk menangani masalah ini secara

konsisten. Kerangka kerja Dukungan dan Intervensi perilaku positif dapat

secara efektif bertemu kebutuhan menangani perilaku bullying di sekolah

menengah bersama dengan perilaku bermasalah lainnya yang ditunjukkan

oleh siswa.
6.4. Implikasi Dalam penelitian

Implikasi teoritis dan praktis dari penelitian ini adalah:

6.4.1. Teoritis

Sekolah menjadi tempat bagi anak untuk membina ilmu dan

membantu membentuk karakter pribadi yang positif. Kenyataannya

sekolah menjadi tempat tumbuhnya tindakan-tindakan bullying dan

masih dijumpai siswa senior melakukan tindakan bullying terhadap adik

kelasnya dengan cara melakukan kekerasan fisik, pemalakan,

menghina, sehingga dibeberapa sekolah tindakan bullying menjadi

tradisi. Dukungan lingkungan sekolah berupa kebijakan sekolah,

dukungan dari guru, dan dukungan emosional dapat mencegah kejadian

bullying di sekolah.

6.4.2. Praktis

Secara praktis kegunaan penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan dan rekomendasi sebagai tindakan preventif

untuk mencegah kejadian bullying dan dampak yang ditimbulkan dari

perilaku bullying di sekolah.

6.5. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan

acuan atau saran guna perbaikan penelitian berikutnya. Beberapa

keterbatasan diantaranya:

1. Kejujuran, kesungguhan dan kebenaran mengenai informasi yang

subjektif dari sudut pandang responden sebagai penerima dukungan, dan

yang melakukan perilaku bullying, juga karena rasa malu dan bersalah

yang ada pada responden memungkinkan responden dalam menjawab

6
pertanyaan kurang sungguh-sungguh. Namun peneliti melakukan upaya

untuk meminimalisasi hal tersebut dengan secara langsung berinteraksi

dengan responden dalam pengambilan data dan memberikan penjelasan

secara langsung kepada responden mengenai maksud dan tujuan

penelitian.

2. Peneliti hanya meneliti tentang dukungan lingkungan sekolah dan

perilaku bullying, sedangkan faktor-faktor lain seperti faktor pemungkin

(pergaulan remaja di luar keluarga dan sekolah, hobby,lingkungan social

dan pola didik pendidik di sekolah) dan faktor penguat (apa yang dilihat di

media elektronik atau pernah menjadi korban bullying) yang

mempengaruhi dukungan keluarga dan perilaku


BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil peneitian yang dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Tingkat dukungan lingkungan sekolah terhadap remaja di SMPN

20 Malang adalah tinggi.

2. Perilaku bullying yang terjadi di SMPN 20 Malang adalah rendah

dengan perilaku bullying kategori ringan. Perilaku bullying yang

dilakukan yaitu bullying Sosial, bullying verbal, dan bullying

cyber.

3. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat dukungan

lingkungan sekolah dengan perilaku bullying di SMPN 20

Malang. Hubungan antara tingkat dukungan lingkungan sekolah

dengan perilaku bullying memiliki besar korelasi - 0,768 ada

hubungan negatif yang signifkan, artinya semakin baik

dukungan lingkungan sekolah maka perilaku bullying akan

semakin rendah.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, ada beberapa

saran yang perlu dijadikan pertimbangan dari peneliti dalam

penelitian ini antara lain sebagai berikut:


7.2.1 Untuk Peneltian Selanjutnya

1. Diharapkan penelitain selanjutnya untuk menganalisa apakah

ada variabel lain selain dukungan lingkungan sekolah yang

berkaitan dengan perilaku bullying. Stigma dan Persepsi

masyarakat menurut penulis adalah variabel yang menarik untuk

di angkat dalam penelitian selanjutnya terkait dengan perilaku

bullying.

2. Perlu ada penelitian lanjutan terkait dukungan lingkungan

sekolah dengan perilaku bullying, mengingat keterbatasan

peneliti dalam penelitian ini, untuk melihat lebih jelas bagaimana

dukungan lingkungan sekolah mempengaruhi perilaku bullying.

7.2.2 Untuk Institusi Terkait

Penelitian ini menunjukan semakin baik dukungan

lingkungan sekolah semakin rendah perilaku bullying. Peneliti

mengharapkan dukungan sekolah juga mengikutsertakan siswa

didik dan pengawasan dari institusi untuk mengurangi perilaku

bullying. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi

perilaku bullying dapat dengan melakukan observasi pada

siswa didik dalam interaksi mereka dengan sesama siswa,

dengan menggunakan alat pantau yang dapat diisi oleh siswa

berkaitan dengan peristiwa yang mereka alami atau saksikan

dan dimasukan kedalam kotak tersegel (Bullying Stop Card).


DAFTAR PUSTAKA

Ardiyansyah, A.A & Gusniarti, U. (2009). Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Bullying Pada Remaja. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Indonesia.
Diakses tanggal 18 Sepetember 2020
Apsari, F., (2013). Hubungan antara harga diri dan disiplin sekolah
dengan perilaku bullying pada remaja (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Cristina, Lidina. (2018). Theater of the Oppressed and bullying:
nursing performance in school adolescent health. Rev Bras
Enferm, 73(1), pp. https://www.scielo.br/pdf/reben/v73n1/0034-
7167-reben-73-01-e20170910.pdf
Coloroso, Barbara. (2008). The Bully, the Bullied, and the Bystander. New
York: Harper Collins.
Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Efobi, A. and Nwokolo, C., 2014. Relationship between Parenting
Styles and Tendency to Bullying Behavior among Adolescents.
Journal of Education & Human Development, 3(1), pp.507-
521.
Hurlock, E.B. (2006). Child Development, Perkembangan Anak.
Jakarta: Erlangga.
Hamburger ME, Basile KC, Vivolo AM. Measuring Bullying
Victimization, Perpetration, and Bystander Experiences: A
Compendium of Assessment Tools. Atlanta, GA: Centers for
Disease Control and Prevention, National Center for Injury
Prevention and Control, 2011
Jamila, J. (2017) Bullying in Secondary Schools: Action Planning Using a
Positive Behavior Intervention and Support Framework.Bullying
in Secondary Schools. American Secondary Education. Vol 5 (7).
Diunduh tanggal 10 Desember 2020.
KPAI, 2018. Tabulasi Data. http://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-data-
perlindungan-anak . Diakses 28-September-2018
Mavroudis N, Bournelli P. (2016). The role of drama in education in
counteracting bullying in schools. Cogent Educ. Vol.3(1)
Putri, H. N., & Nauli, F. A. (2015). Faktor–faktor yang berhubungan
dengan perilaku bullying pada remaja. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Keperawatan, 2(2), 1149-1159.
Pratiwi, R.P., (2016). Hubungan Perilaku Bullying dengan
Kemampuan Interaksi Sosial Siswa kelas III SDN Minomartani
6 Sleman. BASIC EDUCATION, 5(2), pp.141-151.
Rice, P.F.; Dolgin, K.G. (2008). The Adolescent: Development,
Relationship, and Culture (12th ed.). Boston: Pearson
education, Inc.
Sadock, B.J., Sadock, V.A. and Kaplan, H.I., (2009). Kaplan and
Sadock's concise textbook of child and adolescent psychiatry.
Lippincott Williams & Wilkins.
Sarafino, E.P. & Smith, T.W. (2011). Health Psychology:
Biopsychosocial Interactions, 7th ed. New York: John Wiley &
Sons, Inc.
Sari, P. (2010). Coping Stress Pada Remaja Korban Bullying Di
Sekolah X .Jurnal Psikologi
Scherr, T., & Larson, J. (2009). Bullying dynamics associated with
race, ethnicity, and immigration status. Handbook of bullying in
schools: An international perspective, 223-234.
SEJIWA, 2008. Bullying: Mengatasi kekerasan di sekolah dan
lingkungan sekitar anak. Jakarta: PT Grasindo
Skinner, A. T., Babinski, L. M., & Gifford, E. J. (2014). Teachers’
expectations and selfefficacy for working with bullies and
victims. Psychology in the Schools. Vol. 51(1), hal 72 -84.
Sukmasita, Hezza. (2018). Korban Bullying.
https://www.malangtimes.com/baca/29523/20180719/154041/t
ragis-satu-lagi-bocah-korban-bully-meninggal-dunia-di-cirebon
. Diakses 28 Desember 2020
Ybarra, M. L., Espelage, D. L., & Mitchell, K. J. (2014). Differentiating
youth who are bullied from other victims of peer-aggression:
The importance of differential power and repetition. Journal of
Adolescent Health, Vo.1 (8)
Yusuf, L. (2015). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Lampiran1 Penjelasan Untuk Mengikuti Penelitian

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN

1. Saya Devi Octaviana, mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas


Brawijaya Malang, dengan ini meminta Putra/Putri Bapak/Ibu untuk
berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul “Hubungan
Dukungan Lingkungan Sekolah dengan Perilaku Bullying Pada Remaja di
SMPN 20 Malang”
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara
Dukungan Lingkungan Sekolah dengan Perilaku Bullying Pada Remaja di
SMPN 20 Malang, dimana dapat memberi data analisa tingkat dukungan
keluarga kepada remaja dalam perilaku bullying di sekolah
3. Penelitian ini akan berlangsung satu hari selama 20-30 menit,
dilaksanakan menurut waktu yang telah ditentukan oleh wali murid di
sekolah
4. Keuntungan yang diperoleh dengan keikutsertaan Putra/Putri Bapak/Ibu
dalam penelitian ini adalah mengetahui dukungan apa saja yang telah,
atau tidak didapatkan dari sekolah, juga perilaku bullying apa yang telah
dilakukan. Nantinya dapat didiskusikan oleh pihak sekolah tentang
dukungan sekolah agar dapat mengurangi tindakan bullying di sekolah.
5. Ketidaknyamanan/resiko yang mungkin muncul yaitu tersitanya waktu
Putra/Putri Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner selama 20-30 menit.
6. Pada penelitian ini, prosedur pemilihan subjek yaitu dengan ciri-ciri sesuai
dengan kriteria peneliti. Mengingat Putra/Putri Bapak/Ibu memenuhi
kriteria tersebut, maka peneliti meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk
mengikuti penelitian ini setelah penjelasan peneletian ini diberikan.
7. Prosedur pengambilan sampel adalah dengan purposive sampling yang
diwakili oleh siswa yang memenuhi kriteria tetapi tidak perlu kuatir karena
nama dan jati diri Putra/Putri Bapak/Ibu akan tetap dirahasiakan
8. Setelah Putra/Putri Bapak/Ibu menyatakan kesediaan berpartisipasi
dalam penelitian ini, maka peneliti memastikan Putra/Putri Bapak/Ibu
dalam keadaan sehat
9. Sebelum pengisian kuisioner/ wawancara, peneliti akan menerangkan
cara mengisi kuesioner kepada Bapak/ibu/sdr, selama 15 menit dengan
melalui grub whatsapp.
10. Sebelum pengisian kuesioner / wawancara, peneliti akan memberikan
penjelasan mengenai cara mengisi kuesioner melalui googleform
11. Selama pengisian kuesioner / wawancara, diperkenankan bagi Putra/Putri
Bapak/Ibu untuk menanyakan apabila ada yang belum dipahami dari isi
kuisioner.
12. Setelah mengisi kuesioner / wawancara, Putra/Putri Bapak/Ibu dapat
melakukan tukar pengalaman dan tanya jawab dengan peneliti seputar
bullying dan cara mengantisipasi kejadian bullying
13. Putra/Putri Bapak/Ibu dapat memberikan umpan balik dan saran pada
peneliti terkait dengan proses pengambilan data dengan kuesioner /
wawancara baik selama maupun setelah proses pengisian kuesioner /
wawancara secara langsung pada peneliti.
14. Peneliti akan memberikan waktu satu hari pada Putra/Putri Bapak/Ibu
untuk menyatakan dapat berpartisipasi / tidak dalam penelitian ini secara
sukarela, sehari sebelum pengisian kuesioner / wawancara.
15. Jika Putra/Putri Bapak/Ibu menyatakan bersedia menjadi responden
namun disaat penelitian berlangsung ingin berhenti, maka Putra/Putri
Bapak/Ibu dapat menyatakan mengundurkan diri atau tidak melanjutkan
ikut dalam penelitian ini. Tidak akan ada sanksi yang diberikan kepada
Putra/Putri Bapak/Ibu terkait hal ini.
16. Nama dan jati diri Putra/Putri Bapak/Ibu akan tetap dirahasiakan,
sehingga diharapkan Putra/Putri Bapak/Ibu tidak merasa khawatir dan
dapat mengisi kuisioner sesuai kenyataan dan pengalaman Putra/Putri
Bapak/Ibu yang sebenarnya.
17. Jika Putra/Putri Bapak/Ibu merasakan ketidaknyamanan atau dampak
karena mengikuti penelitian ini, maka Bapak/ibu/sdr dapat menghubungi
peneliti yaitu Devi Octaviana nomor HP. 081332041533
18. Perlu Bapak/ibu/sdr ketahui bahwa penelitian ini telah mendapatkan
persetujuan kelaikan etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, sehingga Bapak/ibu/sdr tidak
perlu khawatir karena penelitian ini akan dijalankan dengan menerapkan
prinsip etik penelitian yang berlaku.
19. Hasil penelitian ini kelak akan dipublikasikan namun tidak terdapat
identitas Putra/Putri Bapak/Ibu dalam publikasi tersebut sesuai dengan
prinsip etik yang diterapkan.
20. Peneliti akan bertanggung jawab secara penuh terhadap kerahasiaan
data yang Putra/Putri Bapak/Ibu berikan dengan menyimpan data hasil
penelitian yang hanya dapat diakses oleh peneliti.
21. Peneliti akan memberi tanda terima kasih berupa tumbler seharga Rp
20.000,- yang pemberiannya akan diberikan melalui wali kelas masing-
masing

Peneliti Utama

(......................)
Lampiran 2 Pernyataan Persetujuan Untuk Berpartisipasi Dalam Penelitian

Pernyataan Persetujuan untuk


Berpartisipasi dalam Penelitian

Saya yang bertandatangan dibawah ini meyatakan bahwa :

1. Saya telah mengerti tentang apa yang tercantum dalam lembar


penjelasan dan telah dijelaskan oleh peneliti

2. Dengan ini saya menyatakan bahwa secara sukarela mengijinkan


putra/putri saya untuk ikut serta menjadi salah satu subyek penelitian
yang berjudul Hubungan Dukungan Lingkungan Sekolah dengan Perilaku
Bullying Pada Remaja di SMPN 20 Malang

Malang,............................, 2020

Responden Yang membuat pernyataan

(...............................) (..........................................)

Peneliti Saksi I

(.......…...........................) (................................................)
NIM.

7
Lampiran 3 Kuesioner

KUESIONER HUBUNGAN DUKUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PERILAKU


BULLYING PADA REMAJA DI SEKOLAH SMPN 20 MALANG

1. Identitas responden
Nama :

Umur : Thn

Jenis kelamin : P/L

Jumlah Saudara :

Nama Ayah :

Nama Ibu :

2. Pekerjaan Ayah:
PNS/TNI/Polri Buruh Tidak Bekerja
Swasta

3. Pekerjaan Ibu:
PNS/TNI/Polri Swasta Buruh Tidak Bekerja

4. Pendidikan Ayah:
S1/DIII SMA/Sederajat SMP /Sederajat SD/Tidak
Sekolah

5 Pendidikan Ibu:
S1/DIII SMA/Sederajat SMP /Sederajat SD/Tidak
Sekolah
PETUNJUK PENGISIAN

Mohon Anda baca dan pahami setiap pernyataanyang disajikan, Silakan tandai
salah satu pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan keadaan,
perasaan, dan pikiran Anda yang sesungguhnya dengan memilih salah satu alternatif
jawaban adalah:
1. Jika tidak pernah melakukan sesuai dengan isi pernyataan
2. Jika melakukan sesuai dengan isi pernyataan kadang-kadang
3. Jika melakukan sesuai dengan isi pernyataan sering
4. Jika melakukan sesuai dengan isi pernyataan selalu

= SELAMAT MENGERJAKAN =
Dukungan Lingkungan Sekolah

1. Sekolah memberi tahu bahaya dari kekerasan kepada saya


⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
2. Guru kelas memberi penghargaan atas keberhasilan (misalnya nilai rapor yang baik)
yang saya peroleh
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
3. Warga sekolah menghargai saya dalam mendengarkan pendapat yang saya
sampaikan)
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
4. Guru selalu menyarankan saya untuk tidak meniru kekerasan yang beredar di media
massa (misalnya tawuran, pemalakan)
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
5. Guru melarang saya memainkan permainan yang memuat kekerasan (misalnya
smack down, grand theft auto)
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
6. Guru disekolah mendengarkan keluhan saya tentang teman-teman saya yang
melakukan kekerasan terhadap saya
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
7. Guru menyarankan saya untuk membalas kekerasan dengan kekerasan
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
8. Guru disekolah tidak peduli tentang kesulitan yang saya hadapi dalam berteman di
sekolah
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
9. Guru menyarankan saya untuk tidak melakukan kekerasan fisik saat berinteraksi
dengan teman-teman di sekolah
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
10. Saran yang diberikan Guru BK sangat sesuai dengan masalah yang saya hadapi
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
11. Saat prestasi saya di sekolah menurun, Guru kelas memberikan arahan kepada saya
untuk kembali berjuang
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
12. Guru disekolah tidak mau membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang
saya hadapi
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
13. Guru menganggap prestasi saya di sekolah merupakan sesuatu yang tidak perlu
dipuji (misalnya nilai rapor yang baik)
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
14. Guru disekolah tidak memberi penghargaan atas keberhasilan (misalnya nilai rapor
yang baik) yang saya peroleh
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
15. Saat saya menghadapi masalah dengan teman disekolah, guru BK membimbing
saya sampai saya menemukan solusi dengan sendiri
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
16. Saat saya ada masalah dengan teman di sekolah, Guru tidak bersedia mencari
solusi untuk memecahkan masalah
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
Perilaku Bullying

1. Saya pernah melakukan tindakan fisik kepada teman (misalnya memukul, menendang,
menampar) dengan tujuan untuk menyakitinya)
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
2. Saya meremehkan kemampuan teman saya sehingga merasa tidak memiliki kemampuan
yang baik
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
3. Saya meneror teman (misalnya lewat pesan singkat/sms, email, sosial media) dengan
tujuan menakutinya
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
4. Saya mempermalukan teman di depan umum dengan tujuan merendahkannya
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
5. Saya memandang teman dengan penuh ancaman
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
6. Saya memandang sinis bertujuan untuk merendahkan teman
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering

7
⚫ Selalu
7. Saya mengucilkan teman sehingga ia merasa terabaikan
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
8. Saya merusak barang teman (misalnya menarik baju, merobek buku, merusak telepon
genggam, merusak tas) secara sengaja
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
9. Saya meneriaki teman atas kesalahannya sehingga dia merasa tidak dihargai
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
10. Saya memaksa teman untuk mengakui tuduhan yang tidak benar
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
11. Saya sengaja menghindari untuk tidak berteman pada seseorang dengan alasan yang
tidak jelas
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
12. Saya memalak/ mengambil uang teman secara paksa
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
13. Saya menggosipkan teman ke orang lain sehingga orang lain tidak menyukainya
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
14. Saya menebar rahasia pribadi teman ke orang lain untuk diketahui secara luas
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
15. Saya meninggalkan teman dalam kelompok secara sengaja sehingga dia merasa tidak
dipedulikan
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
16. Saya menolak teman dengan alasan yang tidak jelas untuk bergabung dalam
satu kelompok dengan saya
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
17. Saya memanggi teman dengan julukan (jelek) yang menurut saya pantas untuk teman
saya
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
18. Saya memaki teman saya dihadapan teman yang lain
⚫ Tidak Pernah
⚫ Kadamg-kadang
⚫ Sering
⚫ Selalu
Mohon periksa kembali jawaban Anda, pastikan tidak ada jawaban yang kosong.
Terima kasih atas bantuan Anda.
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Rehabilitas

Validitas Kuesioner Dukungan Lingkungan Sekolah (Fransisca,2014)

Skor_Total
item_1 Pearson Correlation .575**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
item_2 Pearson Correlation .596**
Sig. (2-tailed) .006
N 20
item_3 Pearson Correlation .680**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_4 Pearson Correlation .702**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_5 Pearson Correlation .575**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
item_6 Pearson Correlation .610**
Sig. (2-tailed) .004
N 20
item_7 Pearson Correlation .643**
Sig. (2-tailed) .002
N 20
item_8 Pearson Correlation .799**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_9 Pearson Correlation .574**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
item_10 Pearson Correlation .494
Sig. (2-tailed) .027
N 20
item_11 Pearson Correlation .712**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_12 Pearson Correlation .553
Sig. (2-tailed) .011
N 20
item_13 Pearson Correlation .574**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
item_14 Pearson Correlation .494*
Sig. (2-tailed) .027
N 20
item_15 Pearson Correlation .712**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_16 Pearson Correlation .553*
Sig. (2-tailed) .011
N 20
Skor_Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Rehabilitas Dukungan Lingkungan Sekolah

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.825 25

8
Validitas kuesioner Perilaku Bullying (Argolekso, 2018)

Total_Skor
item_1 Pearson Correlation .759**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_2 Pearson Correlation .790**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_3 Pearson Correlation .292
Sig. (2-tailed) .212
N 20
item_4 Pearson Correlation .558*
Sig. (2-tailed) .011
N 20
item_5 Pearson Correlation .830**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_6 Pearson Correlation .953**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_7 Pearson Correlation .822**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_8 Pearson Correlation .591**
Sig. (2-tailed) .006
N 20
item_9 Pearson Correlation .858**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_10 Pearson Correlation .740**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_11 Pearson Correlation .710**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_12 Pearson Correlation .822**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_13 Pearson Correlation .779**
Sig. (2-tailed) .000
N
20
item_14 Pearson Correlation .953**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_15 Pearson Correlation .576**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
item_16 Pearson Correlation .576**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
item_17 Pearson Correlation .847**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_18 Pearson Correlation .858**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Total_Skor Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Rehabilitas Kuesioner Perilaku Bullying

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.945 18
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6 Surat Keterangan Kelaikan etik
Lampiran 7Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 8 Surat Keterangan Bebas Plagiasi
Lampiran 9 Tabulasi Data penelitian

Tabulasi Karakteristik Responden

No Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Ayah Pekerjaan Ibu


1 15 P Swasta Tidak Bekerja
2 15 P Swasta Tidak Bekerja
3 15 L Buruh Buruh
4 14 P Buruh Tidak Bekerja
5 14 P Swasta Tidak Bekerja
6 13 P Swasta Tidak Bekerja
7 14 P Swasta Tidak Bekerja
8 13 P Buruh Tidak Bekerja
9 13 P Swasta Buruh
10 15 P Swasta Tidak Bekerja
11 15 P Buruh Tidak Bekerja
12 14 L Buruh Swasta
13 14 P Buruh Tidak Bekerja
14 14 P Swasta Swasta
15 14 P Swasta Tidak Bekerja
16 15 L Buruh Tidak Bekerja
17 14 P Swasta Tidak Bekerja
18 14 P Swasta Swasta
19 13 L Swasta Tidak Bekerja
20 15 L TNI Tidak Bekerja
21 15 P Buruh Buruh
22 15 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
23 15 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
24 15 P Buruh Tidak Bekerja
25 15 L Buruh Tidak Bekerja
26 15 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
27 15 P Buruh Tidak Bekerja
28 14 P Buruh Buruh
29 15 P Swasta Swasta
30 15 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
31 15 L Buruh Buruh
32 14 L Buruh Tidak Bekerja
33 15 P Swasta Tidak Bekerja
34 15 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
35 15 P Buruh Tidak Bekerja
36 15 P Buruh Tidak Bekerja
37 14 L TNI Tidak Bekerja
38 15 P Swasta Tidak Bekerja
39 13 L PNS/TNI/Polri Swasta
40 14 P Buruh Swasta
41 13 P PNS/TNI/Polri Swasta
42 13 P Swasta Swasta
43 13 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
44 14 L Buruh Swasta
45 14 L Swasta Tidak Bekerja
46 15 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
47 14 L Swasta Tidak Bekerja
48 13 P Swasta Swasta
49 14 L Buruh Tidak Bekerja
50 13 L Swasta Tidak Bekerja
51 14 L PNS/TNI/Polri Swasta
52 14 L Swasta Swasta
53 14 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
54 14 P Buruh Buruh
55 13 P Swasta Swasta
56 15 P Swasta Swasta
57 13 P PNS/TNI/Polri Swasta
58 15 P Swasta Swasta
59 15 P Swasta Swasta
60 13 L Swasta Swasta
61 13 P Buruh Tidak Bekerja
62 13 L Buruh Tidak Bekerja
63 13 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
64 15 P Buruh Tidak Bekerja
65 15 P Buruh Tidak Bekerja
66 13 P Swasta Tidak Bekerja
67 15 P Swasta Tidak Bekerja
68 14 P Buruh Tidak Bekerja
69 14 L Buruh Tidak Bekerja
70 14 L PNS/TNI/Polri Swasta
71 13 P Swasta Swasta
72 14 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
73 14 P PNS/TNI/Polri Buruh
74 14 L Swasta Buruh
75 13 P Swasta Tidak Bekerja
76 13 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
77 15 L Swasta Tidak Bekerja
78 14 L Buruh Tidak Bekerja
79 13 P Swasta Tidak Bekerja
80 14 P Buruh Tidak Bekerja
81 13 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
82 14 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
83 14 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
84 14 P Swasta Swasta
85 15 P Swasta Tidak Bekerja
86 15 P Swasta Tidak Bekerja
87 15 L Swasta Tidak Bekerja
88 15 P PNS/TNI/Polri Buruh
89 14 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
90 14 L Swasta Tidak Bekerja
91 13 P Swasta Tidak Bekerja
92 14 L Swasta Tidak Bekerja
93 13 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
94 13 P Swasta Tidak Bekerja
95 14 L: Buruh Tidak Bekerja
96 15 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
97 14 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
98 14 L Swasta Tidak Bekerja
99 13 L Buruh Swasta
100 14 P PNS/TNI/Polri Swasta
101 13 P Swasta Swasta
102 13 P PNS/TNI/Polri Swasta
103 13 P Buruh Tidak Bekerja
104 14 L Swasta Swasta
105 14 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
106 15 P Buruh Tidak Bekerja
107 14 L Swasta Tidak Bekerja
108 13 P PNS/TNI/Polri Swasta
109 14 L Buruh Tidak Bekerja
110 13 L Swasta Tidak Bekerja
111 14 L PNS/TNI/Polri Swasta
112 14 L PNS/TNI/Polri Swasta
113 14 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
114 14 P Buruh Buruh
115 13 P PNS/TNI/Polri Swasta
116 14 P PNS/TNI/Polri Swasta
117 13 P Buruh Swasta
118 15 L PNS/TNI/Polri Swasta
119 15 L Swasta Swasta

9
120 13 L Swasta Swasta
121 13 P Buruh Tidak Bekerja
122 13 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
123 13 P Buruh Tidak Bekerja
124 15 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
125 15 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
126 13 P Swasta Tidak Bekerja
127 15 P Swasta Tidak Bekerja
128 14 P Buruh Tidak Bekerja
129 14 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
130 14 L PNS/TNI/Polri Swasta
131 13 P Swasta Swasta
132 14 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
133 14 L Buruh Buruh
134 14 P Swasta Buruh
135 13 L Swasta Tidak Bekerja
136 13 L PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
137 15 L Swasta Tidak Bekerja
138 14 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
139 13 P Swasta Tidak Bekerja
140 14 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
141 13 P Buruh Tidak Bekerja
142 14 P PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja
143 14 P Buruh Tidak Bekerja
144 14 P Swasta Swasta
145 15 P Swasta Tidak Bekerja
146 15 L Swasta Tidak Bekerja
147 15 L Swasta Tidak Bekerja
148 15 L Buruh Buruh
149 14 L Buruh Tidak Bekerja
150 14 P Swasta Tidak Bekerja
151 13 L Swasta Tidak Bekerja
152 14 P Swasta Tidak Bekerja
153 13 P Buruh Tidak Bekerja
154 13 P Swasta Tidak Bekerja
155 15 P Swasta Tidak Bekerja
156 15 P Buruh Tidak Bekerja
157 14 L Buruh Swasta
158 14 P Buruh Tidak Bekerja
159 14 L Swasta Swasta
160 14 L Swasta Tidak Bekerja
161 15 P Swasta Tidak Bekerja
162 15 L Swasta Tidak Bekerja
163 15 L Swasta Tidak Bekerja
164 15 L Buruh Buruh
165 14 L Buruh Tidak Bekerja
166 14 P Swasta Tidak Bekerja
167 13 L Swasta Tidak Bekerja
168 14 P Swasta Tidak Bekerja
169 13 P Buruh Tidak Bekerja
170 13 P Swasta Tidak Bekerja
171 15 P Swasta Tidak Bekerja
172 15 P Buruh Tidak Bekerja
173 14 L Buruh Swasta
174 14 P Buruh Tidak Bekerja
175 14 L Swasta Swasta
176 14 L Swasta Tidak Bekerja
177 14 P Swasta Tidak Bekerja
178 14 P Swasta Tidak Bekerja
179 13 L Swasta Swasta
180 15 L Buruh Tidak Bekerja
181 14 P Buruh Tidak Bekerja
182 14 P Swasta Buruh
183 14 P Swasta Swasta
Tabulasi Kuesioner Dukungan Lingkungan Sekolah

Jawaban
No.
Total
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 4 4 2 3 4 1 1 1 4 1 4 1 4 4 2 4 61

2 3 4 3 4 4 4 4 1 2 4 4 1 1 3 4 4 72

3 4 4 4 3 4 4 2 1 1 1 3 1 4 3 3 3 57

4 4 4 1 4 4 4 4 3 1 1 4 1 4 4 3 3 61

5 3 4 1 1 4 2 4 1 1 2 4 2 2 2 1 1 51

6 4 4 3 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

7 2 4 1 1 4 2 4 1 1 2 4 2 2 2 1 1 54

8 4 4 4 2 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 4 4 55

9 4 4 2 3 4 1 2 1 1 1 4 1 4 4 2 3 56

10 4 4 3 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

11 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 48

12 4 3 3 2 3 4 3 4 4 1 4 1 3 4 4 4 75

13 1 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 38

14 4 4 4 4 1 4 4 1 1 3 4 1 1 2 2 4 59

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 2 3 71

16 4 3 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 4 2 1 55

17 2 4 1 2 4 3 4 1 1 3 3 2 4 4 3 3 61

18 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 66

19 1 4 2 3 1 4 2 1 1 3 3 1 3 2 4 1 55

20 2 2 4 2 4 3 2 3 4 4 4 1 2 3 2 4 73

21 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 4 71

22 3 4 2 2 4 3 2 1 1 3 3 3 3 4 3 3 70

23 4 4 3 2 4 4 4 2 1 2 2 1 4 4 4 4 67

24 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 4 70

25 3 2 4 3 4 2 1 1 1 1 2 1 4 4 4 3 61
26 4 4 3 3 4 4 1 1 1 1 4 1 4 4 4 3 60

27 2 4 1 3 4 4 3 1 1 2 4 2 2 2 3 4 63

28 4 4 4 3 4 2 3 1 1 1 2 1 3 4 4 3 62

29 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 4 1 3 3 4 4 63

30 4 4 2 3 4 4 3 1 2 1 3 1 4 3 4 4 68

31 2 4 3 2 4 4 2 1 1 1 2 1 3 3 4 4 59

32 4 3 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

33 4 3 2 2 4 1 2 1 2 1 4 1 4 1 4 4 52

34 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 85

35 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 1 4 4 4 1 61

36 4 3 2 3 4 1 1 4 1 1 4 4 1 4 4 3 67

37 4 4 2 3 4 3 3 1 1 1 4 4 4 3 4 4 66

38 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 3 1 1 4 4 3 65

39 4 4 2 2 4 4 4 4 1 2 1 3 1 1 4 4 64

40 4 4 2 3 4 4 2 4 1 2 4 1 4 2 3 2 58

41 3 4 3 2 3 3 2 1 1 1 4 1 3 3 4 3 57

42 3 4 3 2 4 4 3 1 1 1 3 1 4 2 4 4 59

43 3 4 3 2 3 4 3 1 1 1 3 1 3 2 3 3 54

44 4 4 2 2 4 2 2 1 1 1 4 1 4 4 4 4 65

45 4 4 4 1 4 4 3 1 1 1 4 1 4 3 3 3 61

46 2 2 1 2 4 1 3 1 1 1 2 2 4 2 2 3 50

47 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 4 1 4 3 4 3 62

48 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 65

49 3 4 2 3 3 2 2 1 1 1 3 1 1 3 4 3 51

50 2 4 2 2 1 2 1 1 1 1 4 1 2 3 2 4 47

51 1 4 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 4 3 4 2 53

52 3 4 2 3 3 2 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 59

53 1 4 2 3 4 3 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 58
54 2 4 3 4 4 4 2 1 1 1 4 1 4 3 3 4 61

55 1 4 2 2 4 4 4 4 1 1 4 1 4 4 4 4 67

56 1 4 2 2 3 1 2 1 1 2 4 1 1 3 2 3 55

57 2 4 4 4 4 3 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 67

58 4 4 3 4 4 4 3 1 1 1 4 1 4 4 3 3 62

59 4 4 2 4 4 1 2 1 1 1 3 1 2 3 4 3 62

60 2 4 3 2 3 2 2 1 1 1 4 1 2 2 3 2 47

61 2 4 3 4 4 2 4 1 3 1 4 1 3 3 3 3 59

62 2 4 2 4 4 4 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 60

63 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 64

64 2 4 3 2 4 2 1 1 1 1 3 1 1 3 3 3 51

65 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 80

66 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 4 1 2 3 4 4 67

67 3 2 2 2 3 1 3 2 1 3 2 2 4 2 3 2 51

68 4 4 4 2 4 4 2 1 1 4 4 1 1 2 4 4 59

69 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

70 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 1 3 4 4 4 66

71 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 4 1 4 4 4 4 82

72 2 4 3 2 1 1 2 1 1 1 3 1 4 3 2 3 47

73 2 1 2 3 1 1 3 3 1 1 3 2 2 1 2 3 48

74 4 4 2 4 4 3 2 1 1 1 4 1 4 4 4 3 63

75 2 4 3 3 4 4 3 1 2 2 4 1 4 3 2 4 60

76 2 4 3 2 4 4 3 1 1 1 4 1 4 4 4 4 65

77 2 3 4 3 4 3 2 1 1 2 4 1 4 3 4 4 61

78 4 4 2 4 4 4 1 1 1 4 2 1 4 1 4 4 68

79 4 4 2 4 4 4 1 1 1 2 4 1 4 2 4 4 60

80 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 85

81 3 4 3 3 4 4 4 1 1 1 3 1 4 3 4 4 63
82 4 4 4 3 4 4 3 1 1 1 2 1 4 2 2 4 62

83 4 4 2 4 4 4 1 1 1 2 4 1 4 2 4 4 60

84 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 3 1 4 4 4 4 69

85 4 4 4 4 4 4 2 1 1 2 2 1 4 2 4 4 67

86 4 4 2 3 4 1 1 1 4 1 4 1 4 4 2 4 61

87 3 4 3 4 4 4 4 1 2 4 4 1 1 3 4 4 72

88 4 4 4 3 4 4 2 1 1 1 3 1 4 3 3 3 57

89 4 4 1 4 4 4 4 3 1 1 4 1 4 4 3 3 61

90 3 4 1 1 4 2 4 1 1 2 4 2 2 2 1 1 51

91 4 4 3 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

92 2 4 1 1 4 2 4 1 1 2 4 2 2 2 1 1 54

93 4 4 4 2 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 4 4 55

94 4 4 2 3 4 1 2 1 1 1 4 1 4 4 2 3 56

95 4 4 3 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

96 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 48

97 4 3 3 2 3 4 3 4 4 1 4 1 3 4 4 4 75

98 1 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 38

99 4 4 4 4 1 4 4 1 1 3 4 1 1 2 2 4 59

100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 2 3 71

101 4 3 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 4 2 1 55

102 2 4 1 2 4 3 4 1 1 3 3 2 4 4 3 3 61

103 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 66

104 1 4 2 3 1 4 2 1 1 3 3 1 3 2 4 1 55

105 2 2 4 2 4 3 2 3 4 4 4 1 2 3 2 4 73

106 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 4 71

107 3 4 2 2 4 3 2 1 1 3 3 3 3 4 3 3 70

108 4 4 3 2 4 4 4 2 1 2 2 1 4 4 4 4 67

109 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 4 70
110 3 2 4 3 4 2 1 1 1 1 2 1 4 4 4 3 61

111 4 4 3 3 4 4 1 1 1 1 4 1 4 4 4 3 60

112 2 4 1 3 4 4 3 1 1 2 4 2 2 2 3 4 63

113 4 4 4 3 4 2 3 1 1 1 2 1 3 4 4 3 62

114 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 4 1 3 3 4 4 63

115 4 4 2 3 4 4 3 1 2 1 3 1 4 3 4 4 68

116 2 4 3 2 4 4 2 1 1 1 2 1 3 3 4 4 59

117 4 3 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

118 4 3 2 2 4 1 2 1 2 1 4 1 4 1 4 4 52

119 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 85

120 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 1 4 4 4 1 61

121 4 3 2 3 4 1 1 4 1 1 4 4 1 4 4 3 67

122 4 4 2 3 4 3 3 1 1 1 4 4 4 3 4 4 66

123 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 3 1 1 4 4 3 65

124 4 4 2 2 4 4 4 4 1 2 1 3 1 1 4 4 64

125 4 4 2 3 4 4 2 4 1 2 4 1 4 2 3 2 58

126 3 4 3 2 3 3 2 1 1 1 4 1 3 3 4 3 57

127 3 4 3 2 4 4 3 1 1 1 3 1 4 2 4 4 59

128 3 4 3 2 3 4 3 1 1 1 3 1 3 2 3 3 54

129 4 4 2 2 4 2 2 1 1 1 4 1 4 4 4 4 65

130 4 4 4 1 4 4 3 1 1 1 4 1 4 3 3 3 61

131 2 2 1 2 4 1 3 1 1 1 2 2 4 2 2 3 50

132 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 4 1 4 3 4 3 62

133 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 65

134 3 4 2 3 3 2 2 1 1 1 3 1 1 3 4 3 51

135 2 4 2 2 1 2 1 1 1 1 4 1 2 3 2 4 47

136 1 4 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 4 3 4 2 53

137 3 4 2 3 3 2 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 59
138 1 4 2 3 4 3 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 58

139 2 4 3 4 4 4 2 1 1 1 4 1 4 3 3 4 61

140 1 4 2 2 4 4 4 4 1 1 4 1 4 4 4 4 67

141 1 4 2 2 3 1 2 1 1 2 4 1 1 3 2 3 55

142 2 4 4 4 4 3 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 67

143 4 4 3 4 4 4 3 1 1 1 4 1 4 4 3 3 62

144 4 4 2 4 4 1 2 1 1 1 3 1 2 3 4 3 62

145 2 4 3 2 3 2 2 1 1 1 4 1 2 2 3 2 47

146 2 4 3 4 4 2 4 1 3 1 4 1 3 3 3 3 59

147 2 4 2 4 4 4 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 60

148 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 64

149 2 4 3 2 4 2 1 1 1 1 3 1 1 3 3 3 51

150 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 80

151 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 4 1 2 3 4 4 67

152 3 2 2 2 3 1 3 2 1 3 2 2 4 2 3 2 51

153 4 4 4 2 4 4 2 1 1 4 4 1 1 2 4 4 59

154 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

155 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 1 3 4 4 4 66

156 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 4 1 4 4 4 4 82

157 2 4 3 2 1 1 2 1 1 1 3 1 4 3 2 3 47

158 2 1 2 3 1 1 3 3 1 1 3 2 2 1 2 3 48

159 4 4 2 4 4 3 2 1 1 1 4 1 4 4 4 3 63

160 2 4 3 3 4 4 3 1 2 2 4 1 4 3 2 4 60

161 2 4 3 2 4 4 3 1 1 1 4 1 4 4 4 4 65

162 2 3 4 3 4 3 2 1 1 2 4 1 4 3 4 4 61

163 4 4 2 4 4 4 1 1 1 4 2 1 4 1 4 4 68

164 4 4 2 4 4 4 1 1 1 2 4 1 4 2 4 4 60

165 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 85
166 3 4 3 3 4 4 4 1 1 1 3 1 4 3 4 4 63

167 4 4 4 3 4 4 3 1 1 1 2 1 4 2 2 4 62

168 4 4 2 4 4 4 1 1 1 2 4 1 4 2 4 4 60

169 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 3 1 4 4 4 4 69

170 4 4 4 4 4 4 2 1 1 2 2 1 4 2 4 4 67

171 4 4 2 3 4 1 1 1 4 1 4 1 4 4 2 4 61

172 3 4 3 4 4 4 4 1 2 4 4 1 1 3 4 4 72

173 4 4 4 3 4 4 2 1 1 1 3 1 4 3 3 3 57

174 4 4 1 4 4 4 4 3 1 1 4 1 4 4 3 3 61

175 3 4 1 1 4 2 4 1 1 2 4 2 2 2 1 1 51

176 4 4 3 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

177 2 4 1 1 4 2 4 1 1 2 4 2 2 2 1 1 54

178 4 4 4 2 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 4 4 55

179 4 4 2 3 4 1 2 1 1 1 4 1 4 4 2 3 56

180 4 4 3 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 68

181 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 48

182 4 3 3 2 3 4 3 4 4 1 4 1 3 4 4 4 75

183 1 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 38
Tabulasi Kuesioner Perilaku Bullying

No Jawaban
Total
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 24

2 4 4 4 4 1 1 1 2 3 1 2 3 2 1 3 1 4 2 43

3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

5 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 2 2 27

6 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

7 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 2 2 27

8 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 23

9 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 21

10 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

11 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

13 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 19

15 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 3 31

16 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 3 29

17 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 24

18 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 22

19 1 1 3 1 1 3 1 1 1 3 4 4 4 4 3 1 2 2 40

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 19

21 4 1 1 1 1 1 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 51

22 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 24

23 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

24 4 1 1 2 3 1 4 1 4 1 3 4 1 4 2 2 4 1 43

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 20

1
26 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

27 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

28 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 23

29 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 26

30 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

31 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 24

32 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

33 2 3 1 2 4 2 4 2 3 1 2 4 4 2 1 3 4 1 45

34 1 1 2 1 1 1 3 2 4 3 2 3 4 3 2 4 3 1 41

35 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

36 4 3 1 4 1 4 4 3 2 3 4 1 1 1 4 2 3 2 47

37 2 3 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 28

38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 21

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 19

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 19

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 19

44 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

45 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 21

46 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 22

47 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 24

48 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

50 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 23

51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

52 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

53 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
54 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

55 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

56 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

57 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

58 3 4 1 3 2 2 1 1 3 1 1 1 3 2 1 1 2 3 35

59 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 45

60 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 22

61 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

62 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 25

63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

65 1 1 2 1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 1 3 4 53

66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

67 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 3 1 1 2 3 32

68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

71 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

72 2 3 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 26

73 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 1 3 38

74 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

75 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 20

76 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3 1 23

77 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 19

78 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 22

79 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 25

80 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

81 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 20
82 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

83 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 24

84 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 3 2 1 1 3 2 30

85 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

86 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 24

87 4 4 4 4 1 1 1 2 3 1 2 3 2 1 3 1 4 2 24

88 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43

89 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

90 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 2 2 20

91 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

92 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 2 2 19

93 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 27

94 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 23

95 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

96 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

98 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 19

100 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 3 19

101 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 3 31

102 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 29

103 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 24

104 1 1 3 1 1 3 1 1 1 3 4 4 4 4 3 1 2 2 22

105 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 40

106 4 1 1 1 1 1 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 19

107 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 51

108 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

109 4 1 1 2 3 1 4 1 4 1 3 4 1 4 2 2 4 1 21
110 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 43

111 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

112 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

113 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 19

114 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 23

115 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

116 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 19

117 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

118 2 3 1 2 4 2 4 2 3 1 2 4 4 2 1 3 4 1 19

119 1 1 2 1 1 1 3 2 4 3 2 3 4 3 2 4 3 1 45

120 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41

121 4 3 1 4 1 4 4 3 2 3 4 1 1 1 4 2 3 2 21

122 2 3 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 47

123 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

124 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

125 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 18

126 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 21

127 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 19

128 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 19

129 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

130 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 20

131 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 21

132 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 22

133 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

134 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

135 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 18

136 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

137 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
138 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

139 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

140 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

141 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

142 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

143 3 4 1 3 2 2 1 1 3 1 1 1 3 2 1 1 2 3 19

144 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 35

145 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 45

146 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

147 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 20

148 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

149 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

150 1 1 2 1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 1 3 4 18

151 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53

152 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 3 1 1 2 3 18

153 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32

154 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

155 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

156 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

157 2 3 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 18

158 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 1 3 26

159 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38

160 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 20

161 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3 1 20

162 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 23

163 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 19

164 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 22

165 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
166 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 19

167 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

168 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 19

169 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 3 2 1 1 3 2 24

170 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30

171 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 18

172 4 4 4 4 1 1 1 2 3 1 2 3 2 1 3 1 4 2 24

173 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

174 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43

175 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 2 2 20

176 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

177 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 2 2 27

178 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 19

179 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 27

180 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

181 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

182 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

183 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
Lampiran 8 Hasil Analisi Uji Statistik

Correlations

Dukungan
Lingkunga Perilaku
n Sekolah Bullying
Dukungan Lingkungan Pearson 1 -.768**
Sekolah Correlation
Sig. (2-tailed) .000

N 183 183

Perilaku Bullying Pearson -.768** 1


Correlation
Sig. (2-tailed) .000

N 183 183

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Anda mungkin juga menyukai