Anda di halaman 1dari 7

PSIKOLOGI BEHAVIORISME DAN PSIKOLOGI

GESTALT

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3


Bebel Ginting
Ceriah Zamili
Anne Jesika Sembiring
Eka Pinam
Melda Butar-butar

DOSEN PENGAMPU
Viadya Stella Tololio S.Pd., MTh.

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PANTEKOSTA


SUMATERA UTARA-ACEH
2021/2022
Psikologi Behaviorisme dan Aliran Psikologi Gestalt

1. Tokoh, Tahun daerah munculnya aliran ini?

Aliran Behaviorisme adalah sebuah aliran psikologi yang berkembang sejak tahun 1900-an
hingga 1990 di Amerika serikat.

Tokoh aliran behaviorisme

1. Edward Lee Thorndike

2. Ivan Petrovic Pavlov

3. Vladimir M Bekhtereev

4. John B Watson

5. William Mc Dougall

6. Edward Chace Tolman

7. Clark Leonard Hull

8. B.F Skinner

9. Albert Bandura

10. Julian Rotter

Psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala
sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, Di perkenalkan tahun 1880 Oleh max wertheimer ia
bekerjasama dengan dua temannya, yaitu Kurt Koffka (1886-1941) dan Wolfgang Kohler (1887-
1967), di Jerman.

Tokoh–tokoh Gestalt

1. Max Wertheimer (1880-1943)

2. Kurt Koffka (1886-1941)

3. Wolfgang Kohler (1887-1967)

4. Kurt Lewin (1890-1947)

2. Pandangan Utama/ Pokok aliran tersebut

 Pandangan Utama Psikologi Behaviorisme adalah Behaviorisme atau Aliran Perilaku


(juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada
proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau
perasaan dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku
demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau
konstrak hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus
memiliki dasar yang bisa diamati tetapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat
diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti
pikiran dan perasaan).
 Pandangan Utama Psikologi Gestalt. Istilah Gestalt sendiri merupakan istilah bahasa
Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain. Arti Gestalt bisa
bermacam-macam sekali, yaitu form, shape (dalam bahasa Inggris ) atau bentuk, hal,
peristiwa, hakikat esensi, totalitas. Terjemahannya ke dalam bahasa INggris pun bermacam-
macam antara lain shape psychology, convigurationism, whole psychology, dan sebagainya.
Karena adanya kesimpangsiuran dalam penerjemahan, akhirnya para sarjana di seluruh
dunia sepakat untuk menggunakan istilah “Gestalt” tanpa menerjemahkannya ke dalam
bahasa lain.
Untuk dapat mengerti arti yang sebenarnya dari Psikologi Gestalt kita perlu mempelajari
ciri-ciri khas dari aliran itu, yaitu Psikologi Gestalt mempelajari suatu gejala sebagai suatu
keseluruhan atau totalitas dan bahwa data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagai
fenomena (gejala). Prinisp mempelajari gejala sebagai totalitas dikemukakan pertama
kalinyaoleh Christian von Ehrenfels, tokoh yang merangsang timbulnya aliran ini, pada
tahun 1890 dalam eksperimennya mengenai music. Dikemukakannya pada waktu itu bahwa
kalau kita mendengar sebuah lagu itu, bukan notnya satu per satu. Komposisi ini merupakan
keseluruah yang lebih penting artinya daripada not-not yang merupakan elemen.-elemen.
Suatu komposisi lagu mempunyai sifat tertentu yang disebut emergent, yang tidak dimiliki
oleh not-not dlaam lagu itu pun berubah, namun selam akomposisinya masih tetap, maka
emergent-nya masih sama, maka kita tetap mendengar lagu yang sama. Jadi sekali lagi, yang
penting adalah sifat dari totalitas yang disebut emergent, bukan sifat dari elemen-elemen.
Sekalipun demikian, Ehrenfels mengakui bahwa tidak semua emergent berbeda dari elemen.
Sering kali pula terdapat fenomena di mana sifat-sifat yang ada pada elemen-elemen
terdapat pula dalam emergent. Dalam hal yang terakhir, kalau elemen berubah, maka
emergent pun akan berubah dan kita kaan mengalmi atau menangkap suatu fenomena yang
lain.
3. Pendekatan yang digunakan Psikologi Behaviorisme dan Psikologi Gestalt
Pendekatan Behavioristik adalah suatu pendekatan terapi tingkah laku yang
berkembang pesat dan sangat populer, dikarenakan memenuhi prinsip-prinsip
kesederhanaan, kepraktisan, mudah dipahami dan diterapkan, serta adanya penekanan
perhatian pada perilaku yang positif.Memberikan stimulus kepada peserta didik
(proses pembetukkan perilaku) Mengamati serta mengkaji respons yang diberikan peserta
didik (analisis respons) Memberikan penguatan baik yang sifatnya positif maupun negatif
(penguatan stimulus) Menstimulasi ulang (stimulus diberikan secara continue)
(pembiasaan/pengulangan).

Pendekatan Konseling Gestalt adalah bentuk konseling humanistik, holistik,


berpusat pada orang yang berfokus pada kehidupan dan tantangan individu saat ini
daripada menggali pengalaman masa lalu. Pendekatan ini menekankan pentingnya
memahami konteks kehidupan seseorang dan mengambil tanggung jawab daripada
menyalahkan.
Untuk mengenal pendekatan Gestalt perlu diketahui lebih dahutu sejarah singkat
perkembangannya. Pendekatan ini ber· dasarkan psi koterapi Gestalt yang dikembangkan
oleh Fritz dan Laura Perls. Seperti terapis-terapis lain, yang mengembangkan pendekatan
selain psiko· anaBsis, biasanya pemah dianalisis lebih dahulu. Demikian pula kedua orang
itu. Bahkan mereka dianalisis oleh berbagai ana lis bertahun·tahun. Me reka ingin
memperbaiki pendekatan iN. Lalu mereka menciptakan sendiri pendckatan yang dirasa lebih
efektif dan singkat daripada psikoanalisis. Fritz belajar psikoanalisis dari generasi pertama
murid Freud. fa belajar tentang "di sini dan saat ini" dari Otto Rank. Dari Adler, ia belajar
tentang intensi paradoks. Salah satu ahli yang banyak mempcngaruhi perkembangan
psikoterapi Gestalt yaito Wilhelm Reich. Fritz berada dalam analisis Reich dan ia belajar
tentang swa·atur organismik. Masib banyak ahli mempengaruhi Fritz tetapi nama·nama
tersebut merupakan ahli-ahli psikoanalisis yang terutama mempengaruhinya. Laura Perls
merupakan penemu terapi Gestalt di samping Fritz. Entahmengapadua bab tulisan Laura
pada buku Ego, Hunger and Aggression, yang dipengaruhi oleh pengalamannya menyuapi
dan menyapih anak.·anaknya, pada edisi pertama ucapan terima kasih Fritz pada isterinya
ito ada, tapi padaedisi Random Housedi tahun 1969 dihapus (Bowman & Nevis. 2005).
Laura banyak dipengaruhi oleh ahli filsafat fenomenologi. la belajar filsafat dari Paul
TilJich, orang Jerman Protestan, dan Martin Buber, orang Jerman YahOOi. Dua orang ini
mempengaruhinyadalam idetentangkontak dan ada. Terutama sumbangan Bube r tentang "I-
Thou" sangat signifikan dalam terapi Gestalt, yang artinya "Aku·Kau" dalam kesetaraan
kedudukan.

4. Pandangan Aliran tersebut terhadap Manusia


 Pandangan Aliran Psikologi Behaviorisme terhadap manusia Menurut behaviorisme,
perilaku manusia bukan dikendalikan oleh faktor dalam (alam bawah sadar), tetapi
sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni lingkungan.
Penganut behaviorisme memandang manusia sebagai homo
mechanicus, manusia mesin.Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari
perilaku manusia. Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini adalah
bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan, dan bisa
ditentukan.
 Pandangan Aliran Psikologi Gestalt terhadap Manusia yaitu  Pendekatan konseling ini
berpandangan bahwa Manusia dalam kehidupanya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan.
setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian bagian organ
seperti:hati,jantung,otak,dan sebagainya. Melainkan merupakan suatu keordinasi semua
bagian tersebut. Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi
pemikiran,perasaan,dan tingkah lakunya. Setiap individu memiliki kemampuan untuk
menerima tanggung jawab pribadi,memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran
yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.
5. Pandagan Aliran tersebut terhadap Kekristenan dan Agama
Penganut behaviorisme yang ketat, juga bila mereka bersimpati dengan agama, cenderung
mengesampingkan atau mengabaikan agama dalam karya mereka. Pengandaian mereka
adalah bahwa perilaku keagamaan, sebagaimana semua perilaku lain, merupakan akibat
dari proses tanggapan fisiologis manusia. Dengan demikian tak menyediakan cukup
kemungkinan untuk menggali agama dari segi metafisisnya. Maka dari psikologi ilmiah
yang didominasi oleh mazhab behavioristis jarang menyinggung secara serius topik
agama.
 Bagi orang Kristen, Alkitab merupakan dasar utama dalam menjalankan kehidupan karena
orang Kristen percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan bagi manusia
melalui hamba-hambanya (2 Tim.3:16). Jika demikian, maka Alkitab sudah pasti juga berisi
pandangan-pandangan tentang teori psikologi.
A. Pandangan Alkitab Tentang Jiwa
Kata “jiwa” dalam bahasa Ibrani (sebagai bahasa Asli Alkitab Perjanjian Lama) adalah
“nefesy” yang ditulis 755 kali dalam Perjanjian Lama yang arti utamanya adalah
“mempunyai hidup”. Dalam arti ini kata itu sering dipakai menunjuk kepada binatang
(Kej.1:20, 24, 30; Yeh. 47:9). Kadang-kadang kata ini juga disamakan dengan darah –
sesuatu yang sangat perlu sekali dalam menunjang kehidupan fisik (Kej. 9:4, Im. 17:10; Ul.
22:22-24). Banyak juga ayat yang menyinggung kata ini bertalian dengan kesadaran.
Dalam bahasa Yunani (bahasa asli Alkitab Perjanjian Baru), kata “jiwa” adalah “psyche”,
sama seperti yang telah dijelaskan pada pengertian psikologi diatas. Dalam Perjanjian Baru,
kata ini berhubungan dengan hidup atau nyawa (Roma 11:3; ! Kor. 15:3).
B. Natur Manusia Menurut Alkitab
Pada waktu Allah menciptakan manusia, Ia menciptakan manusia menurut gambarnya
(Kej.1:26-27). Gambar Allah dalam diri manusia tidak dapat bersifat fisikal karena Allah
adalah Roh (Yoh. 4:24) dan tidak memiliki tubuh. Gambar Allah itu bersifat non materi
danmelibatkan unsur-unsur utama berikut.
1. Personalitas
Manusia memiliki kesadaran sendiri dan penentuan diri sendiri yang memampukan dia
untuk membuat pilihan dan mengangkat dia di atas dunia binatang. Faktor ini penting karena
dengan adanya kesadaran ini, manusia kodratnya lebih tinggi dari binatang dan juga bisa
mengalami penebusan. Segi ini melibatkan banyak unsure natural; personalitas menyatakan
kemampuan manusia untuk berkuasa atas dunia ini (Kej. 1:28) dan mengelola bumi (Kej.
2:15). Semua aspek dari intelektual manusia berada di bawah kategori ini.
2. Keberadaan Spiritual
Allah adalah Roh dan manusia juga adalah roh. Atribut-atribut esensial dari roh adalah
penalaran, hati nurani dan kehendak. Suatu roh adalah rasional, moral dan Karena itu juga
bebas. Dalm hal ini, apabila manusia tidak seperti Allah, maka manusia tidak dapat
mengenal Allah dan sama saja dengan binatang.
3. Natur Moral
Manusia telah diciptakan dalam “kebenaran original” yang menunjuk pada “pengetahuan,
kebenaran dan kekudusan”. Kebenaran dan kekudusan original ini hilang pada saat
kejatuhan manusia ke dalam dosa dan dipulihkan di dalam Kristus. Paulus berkata bahwa
diri yang baru dari orang percaya adalah dalam keserupaan dengan Allahdan telah
diciptakan dalam kebenaran dan kekudusan.
C. Tinjauan Teologis Terhadap Teori Skinner
Dalam Alkitab, lama sebelum teori-teori psikologi bermunculan, telah ada dan telah
diterapkan prinsip “reward and punishment”. Bagi yang taat akan mendapatkan berkat dan
bagi yng tidak taat akan mendapatkan kutuk atau hukuman (Im. 26; Ul.6). dan untuk teori
pengkondisian operan Skinner dimana yang baik akan mendapatkan hadiah sedangkan yang
tidak baik tidak akan mendapatkan apa-apa juga telah ada dalam kitab suci.
Namun Alkitab sendiri member kesaksian bahwa prinsip pengkondisian seperti iti tidak
efektif dalam merubah perilaku seseorang. Hal ini nyata pada waktu bangsa Israel keluar
dari tanah Mesir. Begitu banyaknya aturan atau pengkondisian yang ada namun mereka
tetap memberontak dan tidak taan kepada Allah.
Hal ini bukan berarti Allah salah dalam pembentukan moral atau perilaku umatnya namun
Allah memiliki rencana yang lebih efektif dalam pembentukan perilaku bagi manusia yaitu
melalui karya Kristus.
Natur Manusia pada saat berdosa cenderung tidak taat kepada Allah, maka untuk
mengubahya, tidak ckup dengan pengkondisian dari luar saja tetapi harus dari dalam. Itulah
sebabnya Allah dalam Kristus melalui karya Roh Kudusmau berdiam dalam diri orang
percaya untuk mengubahkan manusia dari dalam. (Yoh. 16:8; Ef. 1:13).

Anda mungkin juga menyukai