Anda di halaman 1dari 11

ALIRAN-ALIRAN / PAHAM DALAM PSIKOLOGI

DOSEN PEMBIMBING:
Dra R Deceu Berlian Purnama

Disusun Oleh
Kelompok 4:
1. PUTRI WIDIA (12110122893)
2. SAFITRI FAUZIAH (12110122874)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi diakui sebagai ilmu mandiri pada akhir abad ke-19. Selama dua abad sebelumnya,

berbagai model dikembangkan mengenai apa yang semestinya menjadi subjek studi psikologi dan

bagaimana studi tersebut dilakukan. Secara spesifik , selama abad ke-17 dan ke-18, berbagai model

psikologi saling bersaing untuk mendominasi yang lain.

Para psikolog bekerja di banyak situasi terapan yang berbeda-beda, dan memiliki berbagai

macam peran, bahkan dalam lingkungan akademiapsikologi kontemporer cukup sulit diidentifikasi.

Penelitian dan pengajaran psikologi dilakukan di departemen psikologi, ilmu kognitif, manajemen

organisasi, dan hubungan social. Psikologi tampaknya berkembang menuju diversifikasi yang lebih

besar daripada menuju suatu kesatuan kohesif.

Paling tidak, sistem-sistem psikologi yang dikembangkan pada abad ke-20 memberikan

deskripsi yang masuk akal tentang bagaimana psikologi mencapai keragamanya. Fase sistem dalam

perkembangan psikologi merupakan bagian penting dalam evolusi psikologi. Fase tersebut

menunjukan kesulitan dalam mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan dan

menempatkan psikologi dalam ilmu pengetahuan. Karena wujud empiris ilmu pengetahuan

merupakan kesamaan utama di antara bidang-bidang kontemporer penelitian psikologi.

Kami disini akan menguraikanya dengan lebih detail lagi tentang apa yang di maksud dengan

psikologi dan aliran-aliran yang timbul dalam perkembangan psikologi, diantaranya adalah aliran

Assosiasi, Gestalt dan Behaviorisme.Do’akan kami agar lancar dalam menjalankan tugas prestasi

ini.
B. Rumusan Masalah

Timbulnya Aliran-Aliran Dalam Psikologi

- Aliran Assosiasi

- Aliran Gestalt

- Aliran Behaviorisme

C. Tujuan

- Untuk menjelaskan Pengertian Psikologi

- Ingin membahas tentang timbulnya Aliran-Aliran Dalam Psikologi

BAB II

PEMBAHASAN

1. Timbulnya Aliran-aliran Dalam Psikologi

Psikologi lahir di Jerman pada tahun 1870-an sebagai disiplin ilmiyah yang diakui. Tema

aktivitas esensial pikiran yang selalu terdapat dalam filsafat Jerman memberikan ruang intelektual

yang menggairahkan yang menjadi alasan meyakinkan bagi berdirinya psikologi, dan juga memicu

lahirnya berbagai model dengan usulan substansi dan metodologi psikologi yang berbeda. Suatu

alternatif digambarkan sebagai model ilmu pengetahuan manusia, yang mengajukan berbagai

metodologi empirik yang lebih terbuka yang didasarkan pada obervarsi, tetapi tidak selalu

eksperimental. Hingga pada akhirnya timbulah beberapa aliran dalam psikologi, yang diantaranya

adalah :

a). Aliran Asosiasi

Para ahli yang mengikuti aliran asosiasi berpendapat, bahwa pada hakikatnya perkembangan itu

adalah prosesasosiasi. Bagi para ahli yang mengikuti aliran ini yang primer adalah bagian-bagian,
bagian-bagian ada terlebih dahulu, sedangkan keeluruhan ada lebih kemudian. Bagian-bagian

terikat satu sama lain menjadi suatu keseluruhan oleh asosiasi. Salah seoarang tokoh aliran asosiasi

ini yang terkenal adalah John Locke. Locke berpendapat bahwa pada permulaannya jiwa anak itu

adalah bersih semisal selembar kertas putih, yang kemudian sedikit demi sedikit terisi oleh

pengalaman atau empiri. Dalam hal ini Locke membedakan adanya dua macam pengalaman, yaitu:

* Pengalaman luar yaitu pengalaman yang diperoleh dengan melalui panca indera, yang

menimbulkan ”sensations”,

* Pengalaman dalam yaitu pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri, yang

menimbulkan ”reflektions”. Kedua macam kesan itu, yatu sensations dan reflektions merupakan

pengertian yang sederhana (simple ideas), yang kemudian dalam asosiasi membentuk pengertian

yang kompleks (kompleks ideas).

Aliran asosiasi tersebut setidak-tidaknya dalam bentuknya seperti dikemukakan di atas itu, kini

tinggal ada dalam sejarah; akan tetapi pengaruhnya dalam lapangan pendidikan pengajaran belum

lama ditinggalkan orang. Metode mengajar, membaca dan menulis secara sintetis, metode

menggambar secara sintetis, belum lama kita tinggalkan, atau malah mungkin masih ada yang

mengikuti; metode-metode tersebut dasar psikologisnya adalah psikologi asosiasi.

b). Aliran Gestalt

Psikologi gestalt adalah gerakan Jerman yang seecara langsung menantang psikologi structural

Wundt. Para gestaltis mewarisi tradisi psikologi aksi dari Brentano dan Stumpf, serta akademi

Wurzburg, yang berupaya mengembangkan alternative bagi Mode. Pengikut-pengikut aliran

psikologi gestalt mengemukakan konsepsi yang dikemukakan oleh para ahli yang mengikuti aliran

asosiasi. Bagi para ahli yang mengikuti aliran gestalt, perkembangan itu adalah proses diferensiasi.

Dalam proses diferensiasi yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah

sekunder; yaitu bagian-bagian yang hanya mempunyai arti sebagai bagian daripada keseluruhan
dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain, keseluruhan ada terlebih dahulu baru

disusul oleh bagian-bagiannya.

Gestalt adalah keseluruhan yang diorganisasikan secara tersusun. Keseluruhan ini adalah lebih

dari jumlah bagian-bagian, ia memperlihatkan sifat-sifat yang terdapat pada elemen-elemen.

Keseluruhan memberi arti pada bagian-bagian, yaitu tiap-tiap anggota (bagian) didukung oleh

keseluruhan dan baru memperoleh artinya dalam keseluruhan tersebut.

*Tanda-tanda hakiki dari Gestalt

1) Batasan

Gestal itu merupakan suatu keeluruhan tersendiri yang berbeda dari keseluruhan yang lain.

2) Geleding (bentuk)

Gestalt adalah berstruktur dalam, walupun sifat keseluruhannya itu masih menonjol, tetapi

nampak pula sifat ragamnya.

* Arti pengertian Gestalt menurut Koffka

Batasan mengenai Gestalt yang dikemukakan oleh Koffka, yaitu Gestalt adalah pengumpulan

gejala-gejala sedemikian rupa bahwa tiap-tiap begian hanya mempunyai sifatnya sendiri karena

bersama-sama dengan bagian-bagian yang lain. Jadi, Gestalt adalah keseluruhan yang penuh arti,

dimana bagian yang satu mendukung bagian yang lain dan memperoleh artinya dari

keseluruhannya. Gejala-gejala psikhis bukan merupakan suatu bentuk dimana bagian-bagiannya

lepas satu sama lain tetapi suatu bentuk keseluruhan yang teratur. Yang primer dari gestalt adalah

tak ada elemen. Pada keseluruhan itu terdapat sifat berdiri sendiri dan dalam totalitet, ini hanya ada

bagian-bagian yang tidak berdiri sendiri, yang baru memperoleh arti karena bagian-bagian tersebut

dimasukkan kedalam keseluruhan tersebut.

* Timbulnya pengalaman Gestalt

Terhadap rangsangan yang kita terima dari dunia sekeliling, yang jumlahnya tak dapat dihitung,

terhadap penyerapan-penyerapan tunggal yang jumlahnya sama dengan jumlah rangsangan,


demikian menurut ilmu jiwa lama. Yang menarik perhatian adalah bahwa kita tidak menyerap

suatu khas rangsangan rangsangan, tapi dengan mengamati langsung gestalt-gestalt. Dengan

sendirinya ini diketahui oleh ilmu jiwa asosiasi dan berusaha untuk menerangkannya secara

mekanistis belaka (disebabkan oleh hukum-hukum asosiasi yang membuta). Mereka beranggapan

bahwa mula-mula ada suatu jumlah penyerapan-penyerapan dan dengan adanya hukum-hukum

asosiasiyang bekerja membuta, lambat laun timbul hubungan yang psikhis. Ahli-ahli ilmu Gestalt

tak mau menerima hopotesa mengenai jumlah asal daripada penyerapan ini. Mereka beranggap

bahwa anak yang masih muda sekali secara langsung sudah mengamatyi dunia sekelilingnya dalam

Gestalt (yang kurang atau sangat halus strukturnya). Tidak pada rangsangan ada penyerapan, tetapi

suatu keseluruhan rangsangan dengan langsung diamati sebagai Gestalt.

* Pemakaian ilmu jiwa Gestalt untuk menerangkan beberapa fungsi psikhis.

1) Pengamatan

Gestalt mula-mula dipelajari dalam lingkungan pengamatan. Disini ternyata bahwa isi

pengamatan tidak mutlak ditentukan oleh rangsangan-rangsangan yang terpisah-pisah seperti yang

dianggap orang terlebih dahulu, tetapi juga tergantung dari kekuatan dalam yang membentuk

Gestalt.

2) Ingatan

Mengenai menghafal, ahli-ahli ilmu jiwaGestalt lebih mementingkan pembentukan suatu

Gestalt, suatu kesatuan dalam, daripada jumlah ulangan yang banyak. Bila sekali sudah timbul satu

Gestalt yang samar, maka Gestalt itu dipegang untuk waktu yang poendek atau panjang. Dimana

tidak terbentuk Gestalt maka hanya sedikit yang diingat maka seumua ulangan tidak memmberi

hasil. Bahan tanpa arti, pengetahuan yang tersebar lepas, sukar untuk dicamkan.

Maka untuk seorang guru berlaku tugas sebagai berikut: bahan harus sistekmatis, kohubungan

bagian yang sati dengan yang lain harus jelas. Dengan demikian, umpanya dalam pelajaran ilmu
bum,i, hasil-hasil suatu daerah terutama akan diingat dengan baik bila dihubungkan dengan

keadaan tanahnya.

3) Fantasi

Ilmu jiwa lama menerangkan fantasi sebagai dikombinasikannya bermacam-macam tanggapan

fantasi. Ilmu jiwa Gestalt tidak percaya kepada pengumpulan elemen semata-mata, yaitu seorang

komponis tidak hanya mengumpulkan nada-nada menjadi satu, sebelumnya ia sudah mempunyai

tanggapan yang kabur dari keseluruhan (total). Ilmu jiwa Gestalt berpendapat bawa yang mula-

mula ada adalah Gestalt yang kabur, suatu skema yang samar-samar dan bahwa skema ini lambat

laun memperoleh isi.

4) Fikiran

Gestalt yang berstruktur ini juga memegang oeranan utama dalam berfikir. Bilamana suatu tugas

berfikir harus dilaksanakan maka mula-mula terdapat suatu skema berfikir. Rencana skematis ini

didiferensiasi dengan teliti, yaitu bagian bagian gestalyt dilihat penuh denagn perhat\ian dan dicari

bagian2 yang tak ada. Maka pemecahan persoalan tercapailah

c). Aliran Behaviourisme

Behaviorisme adalah system psikologi yang mengambil perilaku tampak yang dapat diamati dan

diukur sebagai subjek pembahasanya. Dalam bentuk yang paling kaku, yang pada awalnya

diajukan oleh J. B. Watson dan kemudian oleh B. F. Skinner.

Aliran Behaviourisme adalah salah satu dari aliran-aliran modern yang berpengaruh besar dalam

ilmu jiwa, baik di Amerika, Rusia, Eropa dan Asia. Di dalam aliran Behaviourisme terdapat sebuah

filsafat yang disebut dengan filsafat pragmatisme.

*Pragmatisme

Mula-mula dalam abad ke 18 dan 19 aliran Idealisme mempengaruhi pikiran dan pekerjaan

ilmiah orang-orang Amerika. Benyamin Franklin (1706-1790) salah seorang yang namanya

tersohor hingga sekarang mengikuti filsafat Idealistis dari John Locke dan Malebranche.
Kemudian, sesudah wafatnya Franklin aliran Idealisme yang berasal dari Jerman bertambah

mempengaruhi filsafat Amerika. Nama yang terkenal dalam hubungan ini ialah pelopor demokrasi

yang terkenal Ralph W. Emerson (1803-1882).

Penganjur Neo-Realisme yang termulia ialah Watson, yang mengerjakan dan mempraktekkan

teori filsafat ini dalam sebuah sistem ilmu jiwa yang Behaviouristis. Pengaruh yang terbesar, baik

dalam filsafat maupun ilmu-ilmu yang lain sebagai pendidikkan dan ilmu jiwa datang dari

Pragmatisme. Peletak dasar dari sistem ini adalah William James (1842-1910). Dalam teori

Pragmatisme maksudnya bukanlah mencari masalah dan dasar dari perbuatan dan kelakuan

manusia, melainkan dikejarnya akibat yang baik daripada perbuatan-perbuatan itu, dikehendakinya

supaya kita belajar hidup dan berlaku sedemikian rupa, hingga kelakuan kita membawa faedah bagi

kita sendiri dan lingkungan tempat kita hidup.

Nama Pragmatisme yang pertama kali dikemukakan oleh Charles S. Peirce (1878) yang berasal

dari kata Yunani “Pragma”, yang berarti perbuatan. Dalam teori Pragmatisme ini James

menekankan antara berpikir dan berbuat, yang terkait dengan manusia, dan dihubungkan juga

kepada “kebenaran”. Pragmatisme merupakan teori mengenai kebenaran dan merupakan metode

berpikir.

*Arti Behaviourisme

Behaviourisme mempunyai arti yang penting bagi ilmu jiwa hewan dan ilmu jiwa anak.

Behaviourisme timbul dari ilmu jiwa hewan. Seekor binatang tidak dapat diselidiki dengan cara

Tanya jawab yang tidak kritis dan selalu memakai manusia sebagai ukuran tigkah laku binatang.

Arti Behaviourisme yang penting ialah, bahwa penyelidikkan hewan tersebut dilakukan dengan

sangat obyektif.

Juga untuk bayi dan anak kecil tidak mungkin dipakai metode introspeksi. Jasa behaviourisme

ialah bahwa behaviourisme telah mempelajari dengan teliti tingkah laku anak kecil seperti bersin,

menelan, menangis, tertawa, menggerakkan tubuh, menangkap, berdiri, dan sebagainya.


Keberatan yang terbesar terhadap behaviorisme ialah karena menerangkan segala sesuatu

dengan cara yang mekanistis. Menurut paham behaviourisme manusia merupakan mesin reaksi,

dan pendidikan hanyalah soal mempengaruhi reflek dan perbuatan-perbuatan saja.

*Prinsip-prinsip Behaviourisme:

1. lmu jiwa behaviouristis menganggap kelakuan sebagai obyek penyelidikan psikologis.

2. Behaviourist dalam ilmu jiwa tidak dapat menerima adanya sesuatu jiwa, yang

mengemudikan kehidupan dan kelakuan kita.

3. Behaviourisme itu berpendapat bahwa kelahiran si anak belum mempunyai bakat, warisan

rohani, kecakapan-kecakapan yang dibawakan, tetapi behaviourisme itu dipraktekkan dalam

pendidikan.

* Pelopor-pelopor Behaviourisme di Amerika

a. William James sebagai Ahli Ilmu Jiwa

William James adalah seorang fungsionalis yang berpegang pada metode-metode dari ilmu

hayat. James beranggapan bahwa hidup rasa ialah menolong gerak-gerik dari orang yang

bersangkutan; arti daripada hidup kehendak yaitu supaya dengan kehendak itu orang dapat

mengarahkan perbuatan dan kelakuannya sedemikian hingga seluruh pribadinya dapat disesuaikan

dengan alam yang melingkupinya.

b. Edward Lee Thorndike

Thorndike beranggapan, bahwa kelakuan meliputi kesadaran. Dari sebab itu dipergunakannya

metode instropeksi. Ia menekankan gejala-gejala motoris namun ia memberi perhatian kepada

pengawakan kesenangan. Thorndike menjadikan seluruh proses belajar suatu rangkaian reflek yang

tetap pada perangsang tertentu.

c. Watson

Watson beranggapan bahwa ilmu jiwa itu merupakan gejala-gejala yang nyata ada, yang benar-

benar obyektif, dan empiris.


psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi.

BAB III

a. Pengertian Psikologi

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental.

Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi

merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu

pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu

pengetahuan).

b. Timbulnya Aliran-Aliran Dalam Psikologi

1. Aliran Assosiasi

Salah seoarang tokoh aliran asosiasi ini yang terkenal adalah John Locke. Locke berpendapat

bahwa pada permulaannya jiwa anak itu adalah bersih semisal selembar kertas putih, yang

kemudian sedikit demi sedikit terisi oleh pengalaman atau empiri.

2. Aliran Gestalt

Psikologi gestalt adalah gerakan Jerman yang seecara langsung menantang psikologi structural

Wundt. Para gestaltis mewarisi tradisi psikologi aksi dari Brentano dan Stumpf, serta akademi

Wurzburg, yang berupaya mengembangkan alternative bagi Mode.

3. Aliran Behaviorisme

Behaviorisme adalah system psikologi yang mengambil perilaku tampak yang dapat diamati dan

diukur sebagai subjek pembahasanya. Dalam bentuk yang paling kaku, yang pada awalnya

diajukan oleh J. B. Watson dan kemudian oleh B. F. Skinner.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA
1. Brennan, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2. Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.

3. Turner, M. B. 1976. Psikologi and Science of Behavior, New York : Appleton-Century-Crofts

4. Watson, R. I. 1971. The Great Psychologist, From Aristotle to freud. Philadelphia : J. B.

Lippincott

5. http//.www.google.com

Anda mungkin juga menyukai