Anda di halaman 1dari 6

INTERVENSI MELALUI TEORI GESTALT

Amalia M. Luhendito (18410019)


Farah Hanifah M (18410060)
Faradina Aisya (18410113)
Ulul Fahmi R (18410117)
Kamelia Arifah (18410157)
Shendy Hilda S (18410182)
Kenia Hairunnisa (18410184)
Kholidah (18410188)
Fakultas Psikologi Jurusan S1 Psikologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Abstrak

Intervensi merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu individu mencapai kenyamanan
dalam hidupnya. Psikologi klinis dalam mengintervensi individu dapat melakukannya dengan
berpedoman melalui teori beberapa tokoh yang sudah ada. Salah satunya adalah Teori Gestalt.
Merupakan salah satu teori yang menjelaskan bahwa proses persepsi melalui
pengorganisasian suatu komponen-komponen yang memiliki hubungan, pola, dan juga
kemiripan yang bersatu menjadi satu kesatuan. Terapi Gestalt merupakan bentuk terapi
perpaduan antara eksistensial-humanistik dan fenomenologi, sehingga memfokuskan diri pada
pengalaman klien “here and now” dan memadukannya denganbagian-bagian kepribadian yang
terpecah di masa lalu.

PENDAHULUAN mendasari munculnya Psikologi klinis walaupun


ada juga Psikologi kepribadian sebagai
Psikologi merupakan ilmu yang pengembangan dari psikologi dasar. Psikologi
mempelajari tentang proses mental dan kejiwaan klinis sendiri mengaplikasikan psikologi
manusia. Psikologi sendiri berfokus pada abnormal sebagai ilmu dasar, dimana psikologi
perilaku, kognitif dan mental manusia yang abnormal merupakan studi lanjutan dari
mendasari manusia bisa hidup dan melakukan psikologi kepribadian.
aktivitas. Tentunya perilaku manusia ini ada Sebuah abnormalitas dalam proses
karena sebuah pembelajaran yang dialami oleh belajar adalah hal yang tidak jarang terjadi pada
individu tersebut. Ada juga latar belakang suatu individu. Apabila individu tersebut
kepribadian yang membedakan individu satu melakukan perbedaan penangkapan ilmu akan
dengan individu yang lain. Kepribadian inilah menyebabkan perilaku yang ia lakukan berbeda
yang membentuk setiap individu dengan dengan lainnya atau abnormalitas. Dan pada
memperlihatkan karakter yang berbeda-beda psikologi klinis, kita akan membahas bagaimana
antar individu. kepribadian ini juga yang
cara mengintervensi seseorang melalui komponen-komponen yang memiliki
pendekatan para tokoh yang sudah ada. Namun, hubungan, pola, dan juga kemiripan yang
untuk kali ini kita akan membahas intervensi bersatu menjadi satu kesatuan. Teori gestalt
menggunakan pendekatan Teori Gestalt. beroposisi terhadap teori strukturalisme.
Teori gestalt cenderung berupaya
Intervensi dalam Psikologi Klinis mengurangi dalam pembagian sensasi
menjadi bagian-bagian kecil. Teori Gestalt
a) Definisi Intervensi ini dibangun oleh tiga orang, Kurt Koffka,
Max Wertheimer, and WolfgangKöhler.
Merupakan upaya yang dilakukan untuk
Mereka menyimpulkan bahwa seseorang
membantu individu mencapai kenyamanan
cenderung mempersepsikan apa yang
dalam hidupnya.
terlihat dari lingkungannya sebagai satu
kesatuan yang utuh.
b) Tujuan Psikoterapi
Hukum-hukum Belajar Gestalt Dalam
Adalah tercapainya pemahaman dalam
hukum-hukum belajar Gestalt ini ada satu
diri pribadi individu tentang perilaku yang
hukum primer/ pokok , yaitu hukum
maladaptive (ketidakberdayaan yang
Pragnaz, dan empat hukum sekunder
dialami dalam hidup) dalam dirinya dan
(subsider) yang tunduk kepada hukum yang
mencapai kekuatan dalam dirinya.
primer itu, yaitu hukum–hukum
c) Psikologi klinis keterdekatan, ketertutupan, kesamaan, dan
kontinuitas. Hukum Pragnaz Pragnaz
Untuk memberikan upaya promosi adalah suatu keadaan yang dikatan
kesehatan mental, prevensi, intervensi dan seimbang. Setiap hal yang dihadapi oleh
mengkoreksi konflik emosional gangguan individu mempunyai sifat dinamis yaitu
kepribadian, psikopatologi dan hambatan cenderung untuk menuju keadaan pada
skill yang berhubungan dengan kondisi pragnaz tersebut. Empat hukum sekunder
distress dan berbagai bentuk disfungsi agar tersebut, yaitu :
dapat mengembangkan kesejahteraan, daya
adaptasi, social order, dan kesehatan. 1. Hukum keterdekatan : Hal-hal yang
saling berdekatan dalam waktu atau
Teori Psikologi Gestalt tempat cenderung dianggap sebagai
suatu totalitas. Contohnya : Garis-garis
a. Definisi Psikologi Gestalt yang berdekatan akan terlihat sebagai
tiga kelompok garis yang masing-
Psikologi Gestalt merupakan salah satu masing terdiri dari dua garis, ditambah
aliran psikologi yang mempelajari suatu dengan satu garis yang berdiri sendiri
gejala sebagai suatu keseluruhan atau di sebelah kanan.
totalitas, data-data dalam psikologi Gestalt 2. Hukum ketertutupan : Hal-hal yang
disebut sebagai phenomena (gejala). Dalam cenderung menutup akan membentuk
suatu phenomena terdapat dua unsur yaitu kesan totalitas tersendiri. Contohnya:
obyek dan arti. Obyek merupakan sesuatu Gambar garis-garis di atas akan
yang dapat dideskripsikan, setelah dipersepsikan sebagai dua segi empat
tertangkap oleh indera, obyek tersebut dan garis yang berdiri sendiri di
menjadi suatu informasi dan sekaligus kita sebelah kiri, tidak dipersepsikan
telah memberikan arti pada obyek itu sebagai dua pasang garis lagi setelah
ada garis melintang yang hampir saling
b. Hukum Belajar Gestalt menyambung di antara garis-garis
tegak yang berdekatan. Individu
Gestalt adalah merupakan salah satu
teori yang menjelaskan bahwa proses mempunyai tendensi untuk melengkapi
persepsi melalui pengorganisasian suatu atau mengisi pengalaman-pengalaman
yang tidak lengkap, agar menjadi lebih diorganisasikan secara sistematis
berarti. Atau hal-hal yang cenderung mengikuti prinsip-prinsip Gestalt dan
menutup akan membentuk kesan akan muncul kembali kalau kita
totalitas tersendiri. mempersepsikan sesuatu yang serupa
3. Hukum kesamaan : Hal yang mirip dengan jejak-jejak ingatan tadi.
satu sama lain, cenderung b. Perjalanan waktu berpengaruh terhadap
dipersepsikan sebagai suatu kelompok jejak ingatan. Perjalanan waktu itu tidak
atau suatu totalitas. Contohnya: dapat melemahkan, melainkan
O O O O menyebabkan terjadinya perubahan
O O O O jejak, karena jejak tersebut cenderung
O O O diperhalus dan disempurnakan untuk
X X X X mendapat Gestalt yang lebih baik dalam
X X X ingatan.
X X X c. Latihan yang terus menerus akan
X memperkuat jejak ingatan.
O O O O
O O O Wolfgang Kohler
O O O Menurut Kohler apabila organisme
O dihadapkan pada suatu masalah atau problem,
Deretan bentuk di atas akan cenderung maka akan terjadi ketidakseimbangan kogntitif,
dilihat sebagai deretan-deretan dan ini akan berlangsung sampai masalah
mendatar dengan bentuk O dan X tersebut terpecahkan. Karena itu, menurut
berganti-ganti bukan dilihat sebagai Gestalt apabila terdapat ketidakseimbangan
deretan-deretan tegak. kognitif, hal ini akan mendorong organisme
menuju ke arah keseimbangan. Dalam
c. Tokoh dalam Teori Gestalt eksperimennya Kohler sampai pada kesimpulan
bahwa organisme dalam memperoleh
Max Wertheimer pemecahan masalahnya diperoleh dengan
pengertian atau dengan insight.
Max Wertheimer adalah tokoh tertua
dari tiga serangkai pendiri aliran psikologi
d. Konsep Teori Gestalt
Gestalt. Konsep pentingnya: Phi phenomenon, i. Pertama: Teori Medan, menurut teori
yaitu bergeraknya objek statis menjadi rangkaian Gestalt, dalam suatu medan, tidak ada
gerakan yang dinamis setelah dimunculkan yang eksis secara terpisah atau
dalam waktu singkat dan dengan demikian terisolasi. Penekanannya adalah pada
memungkinkan manusia melakukan interpretasi. keseluruhan atau totalitas, dan bukan
Weirthmeir menunjuk pada proses interpretasi pada bagian-bagian atau item-item.
dari sensasi obyektif yang kita terima. Proses ini ii. Kedua: Nature versus Nurture, Otak
terjadi di otak dan sama sekali bukan proses bereaksi terhadap informasi sensoris
fisik tetapi proses mental sehingga diambil yang masuk dan akan melakukan
kesimpulan ia menentang pendapat Wundt. Pada penataan yang membuat informasi
tahun 1923, Wertheimer mengemukakan tersebut lebih bermakna karena otak
hukum-hukum Gestalt; dalam bukunya yang bukan penerima pasif, otak merupakan
berjudul “Investigation of Gestalt Theory” yakni gudang penyimpan informasi yang
Hukum Pragnanz. diterima dari lingkungan. Hal ini
adalah “sifat alami” yang dimiliki otak
Kurt Koffka dalam menata dan memberikan makna
Teori Koffka tentang belajar antara lain: pada informasi sensori
a. Jejak ingatan (memory traces), adalah iii. Ketiga: Hukum Pragnanz, merupakan
suatu pengalaman yang membekas di prinsip pedoman Gestalt dalam
otak; jejak-jejak ingatan ini, lalu, meneliti persepsi, belajar, dan memori
iv. Keempat: Realitas subjektif dan Apabila alat yang diperlukan untuk
objektif, dalam teori Gestalt, perilaku pemecahan problem itu dapat dibuat
ditentukan oleh kesadaran atau realitas seakan-akan menjadi tidak mungkin,
subjektif. maka problem menjadi lebih sukar.
d. Insight didahului oleh suatu
e. Problem Solving dan Insight periode mencoba-coba. Insight bukanlah
Menurut teori belajar Gestalt, yang hal yang dapat jatuh dari langit dengan
penting dalam proses belajar adalah sendirinya, melainkan hal yang harus di
memperoleh respon yang tepat dalam cari. Sebelum memperoleh insight orang
memecahkan masalah atau kesulitan yang harus sudah meninjau problemnya dari
dialami. Belajar bukan hanya mengulangi berbagai arah dan mencoba-coba
hal-hal yang harus dipelajari, tetapi memecahkan.
mengerti atau memperoleh insight. Insight e. Belajar yang dengan Insight
akan muncul ketika individu melakukan dapat diulangi. Jika sesuatu problem
problem solving. Berikut enam jenis sifat yang telah dipecahkan dengan insight
khas belajar dengan insight: diberikan lagi kepada pelajar yang
a. Insight dipengaruhi oleh bersangkutan, maka dia akan dengan
kemampuan dasar. Kemampuan dasar langsung dapat memecahkan problem
berbeda-beda pada setiap individu. Pada itu lagi.
umumnya anak yang masih sangat muda f. Insight yang telah sekali
sulit untuk belajar dengan insight. diperoleh dapat dipergunakan untuk
b. Insight dipengaruhi oleh menghadapi situasi-situasi yang baru.
pengalaman belajar masa lampau yang
relevan. Walaupun insight tergantung f. Aplikasi dalam Teori Pembelajaran
kepada pengalaman masa lampau yang Aplikasi teori Gestalt dalam proses
relevan, namun memiliki pengalaman pembelajaranantara lain :
masa lampau tersebut belum menjamin 1. Pengalaman tilikan (insight)
dapatnya memecahkan masalah. Jadi Bahwa tilikan memegang peranan
misalnya anak tidak dapat mengerjakan yang penting dalam perilaku. Dalam
problem aljabar, kalau dia belum tahu proses pembelajaran, hendaknya
menggunakan simbol-simbol dalam peserta didik memiliki kemampuan
aljabar tersebut terlebih dahulu (dari tilikan yaitu kemampuan mengenal
masa lampau), tetapi anak yang telah keterkaitan pada unsur-unsur dalam
menguasai simbol-simbol tersebut serta suatu obyek atau peristiwa yang
mengetahui cara-cara pemecahan terjadi.
problem dalam aljabar akan mudah
memecahkan problem tersebut. 2. Pembelajaran yang bermakna
Disinilah letak perbedaan antara teori (meaningfull learning);
Gestalt dengan teori assosiasi yang Arti dari unsur-unsur yang terkait
beranggapan bahwa hanya memiliki akan menunjang pada pembentukan
pengalaman masa lampau yang tilikan dalam proses pembelajaran.
diperlukan seseorang akan dapat Semakin jelas makna hubungan suatu
memecahkan problem, sebab unsur maka akan semakin efektif
pemecahan-pemecahan problem berarti sesuatu yang dipelajari. Hal ini
penerapan opearsi-operasi yang telah sangat penting dalam kegiatan
dipelajari. pemecahan masalah, khususnya
c. Insight dipengaruhi oleh dalam identifikasi masalah dan
pengaturan secara eksperimental. Insight pengembangan alternatif
hanya mungkin terjadi apabila situasi pemecahannya. Hal-hal yang
belajar diatur sedemikian rupa sehingga dipelajari peserta didik hendaknya
segala aspek yang perlu dapat diambil.
memiliki makna yang jelas dan logis kemudian akan digunakan dalam
dengan proses dalam kehidupannya. memecahkan masalah dalam situasi
lain. Oleh karena itu, guru hendaknya
3. Perilaku bertujuan (pusposive dapat membantu peserta didik untuk
behavior); menguasai prinsip-prinsip pokok dari
Bahwa perilaku terarah pada materi yang diajarkannya.
tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi
akibat hubungan stimulus-respons, g. Terapi Gestalt
tetapi ada keterkaitannya dengan Terapi Gestalt merupakan bentuk terapi
tujuan yang ingin dicapai. Proses perpaduan antara eksistensial-humanistik dan
pembelajaran akan berjalan efektif fenomenologi, sehingga memfokuskan diri
jika peserta didik mengenal tujuan pada pengalaman klien “here and now” dan
yang ingin dicapainya. Oleh karena memadukannya denganbagian-bagian
itu, guru hendaknya menyadari kepribadian yang terpecah di masa lalu
bahwa tujuannya adalah sebagai arah (Lumongga, 2011:159). Pendekatan ini
aktivitas pada pengajaran dan untuk mengajarkan pada konselor dan konseli
membantu peserta didik dalam metode fenomenologi, yaitu bagaimana
memahami tujuannya. individu memahami, merasakan, dan
bertindak serta membedakannya dengan
4. Prinsip ruang hidup (life space); interprestasi terhadap suatu kejadian dan
Bahwa perilaku individu pengalaman masa lalu (Komalasari dan
memiliki keterkaitan dengan Wahyuni, 2011:285). Corey (2003:118)
lingkungan dimana ia berada. Oleh berpendapat bahwa teori gestalt adalah
sebab itu, materi yang diajarkan bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada
hendaknya memiliki keterkaitan premis bahwa individu-individu harus
dengan situasi dan kondisi yang ada menemukan jalan hidupnya sendiri dan
dalam lingkungan kehidupan peserta menerima tanggung jawab pribadi jika
didik. mereka berharap mencapai kematangan.
Corey (2010:118) juga berpendapat
5. Transfer dalam Belajar (transfer bahwa dalam terapi Gestalt, berfokus pada
knowledge); pemulihan kesadaran serta pada pemaduan
Yaitu pemindahan pola-pola polaritas-polaritas dan dikotomi-dikotomi
perilaku dalam situasi pembelajaran dalam diri. Terapi diarahkan bukan pada
tertentu ke situasi lain dalam analisis, melainkan pada integrasi yang
pembelajaran. Menurut pandangan berjalan selangkah demi selangkah dalam
Gestalt, bahwa transfer belajar terjadi terapi sampai klien menjadi cukup kuat untuk
dengan jalan melepaskan pengertian menunjang pertumbuhan pribadinya
obyek dari suatu konfigurasi dalam sendiri.Timbulnya perilaku bermasalah pada
situasi tertentu yang kemudian individu menurut pandangan Gestalt adalah
menempatkan dalam situasi ketidakmampuannya individu mengatasi
konfigurasi lain dalam tata-susunan masalahnya sehingga cenderung melakukan
yang tepat. Judd menekankan penghindaran (Lumongga, 2011:161).
pentingnya penangkapan prinsip- Masalah-masalah yang muncul dalam
prinsip pokok yang luas dalam perkembangannya, individu membentuk
pembelajaran dan kemudian berbagai cara menghindari masalah dan
menyusun ketentuan-ketentuan karenanya, menemui jalan buntu dalam
umum (generalisasi). Transfer belajar pertumbuhan pribadinya (Corey, 2010:118).
akan terjadi apabila peserta didik Terapi menyajikan intervensi dan tantangan
telah menangkap maksud prinsip- yang diperlukan, yang biasa membantu
prinsip pokok dari suatu persoalan individu memperoleh pengetahuan dan
dan menemukan generalisasi yang kesadaran sambil melangkah menuju
pemanduan dan pertumbuhan. Dengan mengeluh tentang kesalahan masa lalu dan
mengakui dan mengalami penghambat- bergulat pada resolusi dan rencana masa
penghambat pertumbuhannya, maka depan yang tidak ada tujuannya. Oleh karena
kesadaran individu atas penghambat- itu, kekuatan individu untuk melihat masa
penghambat itu akan meningkat sehingga dia sekarang menjadi berkurang bahkan hilang
kemudian bisa mengumpulkan kekuatan guna (Corey dalam Komalasari dan Wahyuni,
mencapai keberadaan yang lebih otentik dan 2011:294).
vital (Corey, 2010:118). Ini berarti bantuan
dalam konseling diberikan bertujuan untuk
adanya kesadaran penuh mengenai
hambatan-hambatan yang ditemui serta
mampu untuk memikul tanggung jawab Daftar Pustaka
untuk menyelesaiakan permasalahnya
tersebut. I Nyoman Oka Mudana, I Ketut
Salah satu sumbangan penting dalam Dharsana, Kadek Suranata. (2014). Penerapan
terapi Gestalt adalah penekanan saatsekarang Konseling Gestalt dengan Teknik Reframing
(here and now). Bagi Perls, tidak ada yang untuk Meningkatkan Kesadaran Diri dalam
“ada” kecuali “sekarang”. Karena masa Belajar Siswa Kelas VIII A1 SMP Negeri 4
lampau telah pergi dan masa depan belum Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014. e-journal
datang, maka saat sekaranglah yang penting Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling Vol 2(1).
(Corey, 2010:118). Berfokus terhadap masa Nurfahanah. (2018). Teori Belajar
lampau dianggap sebagai suatu cara menurut Aliran Psikologi Gestalt serta
untukmenghindari tindakan mengalami saat Implikasinya dalam Proses Belajar dan
sekarang sepenuhnya. Perls mengatakan Pembelajaran. e-journal Universitas Negeri
bahwa “kekuatan ada pada masa kini” Padang.
(“power is in the present”). Pendekatan ini
mengutamakan masa sekarang, segala Pautina, Amalia Rizki. (2018). Aplikasi
sesuatu tidak ada kecuali yang ada pada masa Teori Gestalt dalam Mengatasi Kesulitan
sekarang (the now), karena masa lalu telah Belajar pada Anak. E-journal Institut Agama
berlalu dan masa depan belum sampai, hanya Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo Jurnal
masa sekarang yang penting. Hal ini karena Manajemen Pendidikan Islam Vol. 6.
pendekatan Gestalt mengapresiasi
pengalaman masa kini (Corey dalam Yuliandari, Elly. (2018). Psikologi
Komalasari dan Wahyuni, 2011:294). Klinis. Yogyakarta: Graha Ilmu
Menurut terapi Gestalt, kebanyakan orang
kehilangan kekuatan masa sekarangnya.
Alih-alih menghargai masa sekarang,
individu menginvestasikan energinya untuk

Anda mungkin juga menyukai