Dosen Pengampu :
Oleh
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kohler lahir di Reval, Estonia pada tanggal 21 Januari 1887. Menurut Kohler apabila
organisme dihadapkan pada suatu masalah atau problem, maka akan terjadi
ketidakseimbangan kogntitif, dan ini akan berlangsung sampai masalah tersebut
terpecahkan. Karena itu, menurut Gestalt apabila terdapat ketidakseimbangan kognitif,
hal ini akan mendorong organisme menuju ke arah keseimbangan. Eksperimennya adalah
seekor simpanse diletakkan di dalam sangkar. Pisang digantung di atas sangkar. Di dalam
sangkar terdapat beberapa kotak berlainan jenis. Mula-mula hewan itu melompat-lompat
untuk mendapatkan pisang itu tetapi tidak berhasil. Karena usaha-usaha itu tidak
membawa hasil, simpanse itu berhenti sejenak, seolah-olah memikir cara untuk
mendapatkan pisang itu. Tiba-tiba hewan itu dapat sesuatu ide dan kemudian menyusun
kotak-kotak yang tersedia untuk dijadikan tangga dan memanjatnya untuk mencapai
pisang itu. Dalam eksperimennya Kohler sampai pada kesimpulan bahwa organisme
(dalam hal ini simpanse) dalam memperoleh pemecahan masalahnya diperoleh dengan
pengertian atau dengan insight.
3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan beberapa hal. Di antaranya
1. Psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala
sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. Teori ini dikembangkan oleh tiga ahli, yaitu Max
Wertheimer, Kurt Koffka, dan Wolfgang Köhler.
2. Teori Gestalt memiliki karakteristik di antaranya mempunyai Hukum keterdekatan,
hukum ketertutupan dan hukum kesamaan, proses pembelajaran secara terus–menerus
dapat memperkuat jejak ingatan peserta didik, dan adanya pemahaman belajar Insight.
Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian di dalam situasi
permasalahan.
3. Beberapa aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain : pengalaman
tilikan (insight), pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), perilaku bertujuan
(pusposive behavior), prinsip ruang hidup (life space), dan Transfer dalam belajar.
3.2 Saran
Beberapa saran yang penulis dapat berikan kepada para pembaca antara lain :
1. Hendaknya kita bersikap bijaksana dalam mempelajari suatu teori pendidikan.
2. Trial and error adalah suatu keniscayaan dalam pembelajaran. Hendaknya kita bisa
bijaksana dalam menyikapinya.
3. Setiap peserta didik memiliki kemampuan dasar yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
pendidik haruslah memahami dan mengimplementasikan kompetensi pedagogis dalam
proses pembelajaran.