Kelompok 5 :
Muhammad Osama (46120010128) Sharleen Raissa Aldjawi (46120010170)
Farah Nurkhaliza (46120010011) Talitha Salwa M (46120010160)
Mahalia Taranrini (46120010169) Indah Rezki Kurnia (46120010176)
Muhamad Rury Permana (46120010014) Sabrina Rachma Nisa (46120010156)
FAKULTAS PSIKOLOGI
JAKARTA
2020
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya. Saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sejarah dan Aliran
Psikologi yang berjudul “Psikologi Gestalt” ini tepat pada watunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas tambahan untuk
susulan tugas besar 1 pada mata kuliah Sejarah dan Aliran Psikologi. Makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Psikologi Gestalt bagi para pembaca dan
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Winy Nila Wisudawati, S.Psi., M.Psi,.
selaku dosen mata kuliah Sejarah dan Aliran Psikologi yang telah memberikan tugas
sehingga menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua phak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah yang dibuat ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, sehingga penulis terbuka terhadap kritik dan saran agar dapat membuat
makalah yang lebih baik lagi.
i
Daftar Isi
ii
Bab I
Pendahuluan
Sejarah dan aliran psikologi merupakan salah satu mata kuliah yang wajib dipelajari
bagi mahasiswa jurusan psikologi. Sejarah perkembangan ilmu psikologi pada awalnya
tidak diakui sebagai ilmu pengetahuan yang harus dipelajari oleh mahasiswa psikologi
agar dapat memahami aliran-aliran psikologi.
Psikologi Gestalt adalah salah satu aliran psikologi yang mepelajari suatu gejala
sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam psikologi Gestalt disebut
phenomena (gejala). Phenomena merupakan data yang paling dasar dalam Psikologi
Gestalt.
Gestalt sebagai salah satu teori dapat diartikan bahwa proses melalui
pengorganisasian suatu komponen yang memiliki hubungan, pola dan kemiripan yang
menjadi suatu kesatuan. Max Wertheimer, Koffka, Kohler, dan Lewin mengatakan
bahwa gejala kejiwaan harus dilihat sebagai keseluruhan, bukan bagian-bagian, atau
susunan dengan kata lain dalam pengamatan terhadap rangsangan, maka rangsangan
tersebut akan ditangkap secara keseluruhan.
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut :
1
2
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas tambahan absensi untuk tugas
besar 1 dalam mata kuliah Sejarah dan Aliran Psikologi. Manfaat penulisan makalah ini
sebagai berikut :
2.2 Pembahasan
Psikologi Gestalt muncul sebagai salah satu ekspresi dari ketidakpuasan terhadap
psikologi Wundt. Psikologi Gestalt bermula dari German berbeda dengan Behaviorisme
yang berasal dari Amerika Serikat tetapi Gestalt berkembang di Amerika Serikat. Namun
demikian, latar belakang muncul keduanya relatif sama, yaitu sebagai reaksi terhadap
psikologi Wundt. Perintis teori Gestalt ini adalah Chr.von Ehrenfels dengan karya uber
gestalt qualitation (1890). Para pengikut aliran behaviorisme menentang psikologi Wundt
yang menjadikan kesadaran sebagai subject mutter psikologi, tetapi psikologi Gestalt justru
menerimanya. Para pengikut aliran psikologi Gestalt mengemukakan konsep yang
berlawanan dengan para ahli aliran lain. Perkembangan adalah proses diferensiasi bagi
para ahli. Contoh, bila kita bertemu seorang teman dari kejauhan yang kita lihat pertama
bukanlah bajunya atau pulpennya atau dahinya, tetapi justru teman itu secara keseluruhan,
baru menyusul dengan adanya hal-hal khusus tertentu seperti baju, pulpen, atau dahi dan
sebagainya.
3
4
Gerakan Gestalt pertama kali diluncurkan oleh gestalt pada tahun 1912 yang
dipelopori dan dikembangkan oleh Max Wertheimer. Dari pengamatan Max Wertheimer
tentang gerakan, teori belajar Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka, ia menyesalkan
penggunaan metode menghafal di sekolah. Psikologi Gestalt berfokus pada keseluruhan
dari pada elemen. Pandangan ini dipengaruhi oleh Immanuel Kant, Ernest Mach, dan
Christian von Ehrenfels. Bagi mereka, elemen persepsi tidak membetuk persepsi secara
keseluruhan dengan sendirinya, tetapi manusia yang mengatur dan mengorganisasikannya.
Menurut Psikologi Gestalt, penjumlahan dari elemen-elemennya bukan merupakan
kesadaran dan kesadaran tidak bisa diredusi ke elemen-elemennya. Kumpulan dari elemen-
elemen membentuk pola yang berbeda dengan elemen pembentuknya.
Menururt Pickren dan Rutherford, terdapat tiga pandangan dasar dari psikologi
Gestalt. Pertama, struktur kesadaran; Kedua, lingungan adalah konteks yang memengaruhi
kesadaran seseorang; Ketiga, struktur kesadaran dipengaruhi proses kognitif. Psikologi
Gestalt menganggap penting konteks dan proses kognitif untuk memahami manusia.
Robinson (1995) menyimpulkan temuan dan hipotesis psikologi Gestalt :
5. Principle of similarity : mempersepsi dua stimulus memliki ciri yang sama sebagai
satu kelompok atau kesamaan elemen.
a. Hukum Pragnanz, yaitu suatu keadaan yang berarah pada segala kejadian atau yang
seimbang. Gestalt yang seimbang mencakup sifat-sifat keturunan, sederhanaan, kestabilan,
simetri, dan sebagainya.
- Hukum Kesamaan, hal-hal sama satu sama lain sebagai suatu totalitas.
- Kemampuan dasar.
- Prilaku “Molar” banyak dipelajari disbanding prilaku “Molecular”. Prilaku “Molar” merupakan
prilaku dalam lingkungan luar. Prilaku “Molecular” merupakan dalam bentuk kontraksi otot.
6
- Dalam mempelajari prilaku ada hal yang penting untuk dipelajari yaitu membedakan
lingkungan geografis dengan lingkungan behavioural.
- Makna rangsangan sensoris merupakan suatu prosesyang dinamis dan bukan reaksi yang
statis terhadap rangsangan yang diterima.
Menurut Viney dan King (2003), ada beberapa factor yang memengaruhi
kemunculan Psikologi Gestalt. Perkembangan imu filsafat, sains, dan psikologi berpengaruh
terhadap psikologi Gestalt. Dalam pandangan Immanuel Kant pada ilmu filsafat menyatakan
bahwa sebagian proses mental terbentuk secara apriori dan adanya prinsip berinteraksi
dengan pengalaman indrawi sehingga menimbulkan pengalaman yang memberikan
landasan filosofis bagi Psikologi Gestalt. Perkembangan sains berpengaruh terhadap
Psikologi Gestalt yaitu kritik Planck terhadap empirisme dan pandangan bahwa karya
teotoris banyak membantu pengembangan ilmu pengetahuan. Pandangan Psikologi Gestalt
seperti magnet yang memiliki pengaruh terhadap benda yang ada disekitarnya.
Dalam ilmu psikologi, tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam psikologi Gestalt adalah
Christian Von Ehrenfels dan William James. Ehrenfels pernah mengatakan persepsi bentuk
muncul dalam pengalaman dan tetap ada walaupun elemen tidak ada. Kritik James
terhadap atomisme atau elemntarisme dan focus James terhadap membangun teori yang
sangat bersesuaian dengan Psikologi Gestalt.
Pada tahun 1923, Wertheimer mempunyai keyakinan bahwa manusia secara aktif
mengorganisasikan persepsinya meondorong menulis buku “Reading in Perception”
membahas mengenai Law of Pragnanz.
Beliau lahir pada tanggal 21 Januari 1887 di Reval Estonia. Kohler pernah menjadi
professor di University of Gottinger dan pada tahun 1922 menjadi Direktur Psychological
Institute di University of Berlin. Beliau bekerja sama dengan Wertheimer dan Koffka di
University of Frankfurt untuk mengembangkan Psikologi Gestalt. Kohler pernah diundang
meneliti simpanse di Tenerife Afrika. Tetapi, ia lebih tertarik untuk mengamati simpanse
memecahkan masalah. Menurut beliau, simpanse mempunyai kecerdasan lebih dari yang
dipirkan oleh manusia, mereka bisa memecahkan masalah seperti halnya manusia melalui
metode trial and error. Beliau meneliti dengan menempatkan simpanse ke dalam sebuah
kandang dan tidak jauh dari kandang ditempatkan buah-buhan. Hasil penetlitian tersebut
dituliskan dalam The Mentality of Apes pada tahun 1917.
Tahun 1920, Kohler kembali ke German. Pada saat kepemimpinan Kohler, Psikologi
Gestalt dikenal di Amerika Serikat. Ketika Nazi German berkuasa, Kohler termasuk yang
anti nazi dan sering menyampaikan kritik terhadap pemerintah. Karena kritik yang dia
sampaikan, ia kadang tidak dapat perlakuan baik dari pemerintah. Kohler pun pindah ke
Amerika Serikat.
8
Beliau lahir pada tanggal 18 Maret 1886 di Berlin, German. Kofkka sempat belajar ilmu
filsafat sebelum akhirnya mendalami ilmu psikologi. Pada tahun 1922, beliau menulis artikel
yang berjudul “Perception : An Introduction to Gestalt Theory” dipublikasikan di jurnal
Amerika. Tahun 1924, beliau menulis buku berjudul : “The Gowth of the Mind : An
Introduction to Child Psychology”. Koffka ingin mengembangkan Psikologi Gestalt dengan
memahami perkembangan psikologi anak melalui buku tersebut. Kofkka terhadap psikologi
adalah dengan penyajian yang sistematis dan pengamalan prinsip Gestalt dalam rangkaian
gejala psikologi, persepsi belajar, psikologi belajar, dan psikologi social.
Beliau lahir pada tanggal 22 Juli 1899 di Heidelber, German. Beliau merupakan tokoh
psikologi Gestalt yang penting di German. Metzger menggantikan Wertheimer di Frankfurt
Institute saat Wertheimer migrasi ke Amerika Serikat. Beliau meneruskan penelitian Gestalt
dengan tetap menjaga hubungan dengan rezim Hittler dengan Nazi-nya. Perhatian Metzger
bukan hanya berhubungan dengan persepsi tetapi juga penglihatan, ingatan, kehendak,
kepribadian, hubungan social, psikologi pendidikan, dan perkembangan.
Eksperimen Metzger yang paling terkenal adalah mengenai Ganzfeld effect yang berarti
deprivasi percepsi muncul akibat terpapar stimulus homogen dan tidak terstruktur. Akan
muncul halusinasi pendengaran atau penglihatan. Dalam bukunya yang berjududl “Law of
Seeing”, ia memberikan penjelasan bahwa melihat tidak hanya ditentukan oleh hukum
fisiologis.
Menurut Metzger, objek yang biasa kita lihat bukan objek apa adanya melainkan objek
yang sudah dikonstruksi otak menggunakan hukum Gestalt. Beliau menyebutkan bahwa
hukum Gestalt merupakan hukum alam yang dimiliki oleh binatang. Ada tiga hasil
pengamatan Metzger, yaitu :
Beliau lahir tahun 1890 di Mogilno, German. Awalnya Lewin tertarik dengan
behaviorisme tetapi kemudian mempelajari Psikologi Gestalt dan membuat Teori Medan
(Field Theory). Lewin tertarik pada bahasan tentang motivasi, kepribadian, psikologi
social, dan perilaku organisasi. Menurut Viney dan King (2003), Lewin memperluas
cakupan Psikologi Gestalt yang sudah dikembangkan oleh Wertheimer, Koffka, dan
Kohler. Lewin lebih cenderung ke arah pendekatan yang Galilean yang mementingkan
fungsi kejiwaan. Konsep utama Lewin adalah Life Space, yaitu lapangan psikologis
tempat individu bergerak.
a. Gestalt
Metode Gestalt memandang totalitas batin yang mengorganisasikan totalitas hal yang
utama. Aliran ini bekerja dengan menganalisis unsur kejiwaan secara keseluruhan dan tidak
dipisahkan dalam elemen-elemen. Fenomena yang terjadi adalah kondisi proses fisiologis
dan psikologis yang natural science. Metode utama dibedakan tiga, yaitu :
1. Intropeksi : metode penting dalam psikologi. Bersifat alamiah dan menyadari yang
telah dan sedang terjadi.
2. Eksperimentasi : metode penting namun tidak bisa melakukan sendiri. Metode perlu
dieksplor lebih jauh.
3. Komparatif : metode digunakan pada anak-anak, binatang, dan penderita gangguan
kejiwaan.
b. Strukturalisme
c .Fungsionalisme
10
Aliran ini bersifat pada masanya dan perlu dipelajari perkembangan ilmu psikologi. Aliran
ini memandang masyarakat sebuah system yang saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan. Menghubungkan pikiran dan perilaku dengan mengaitkannya dengan
lingkungan. Aliran ini menekankan fungsi bukan fakta suatu fenomena kejiwaan dalam
peranan kehidupan bermasyarakat. Aliran ini menganalisis fungsi proses melalui mental
untuk bertahan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Metode yang digunakan sama
dengan struktualisme, yaitu adalah intropeksi. Metode intropeksi yang digunakan sedikit
informal dan analitik.
d. Behaviorisme
Aliran ini penelitian awalnya dengan banyak menggunakan hewan sebagai objeknya.
Menitikberatkan pada kejadian dan perilaku dan menolak penekanan inner workings.
Pemahaman perilaku diperoleh dengan mempelajari dan memodifikasi lingkungan.
Mengontrol lingkungan dapat mendapatkan perilaku yang diinginkan. Proses antara stimulus
dan respons tidak untuk diperhatikan karena tidak dapat diukur dan diamati. Teori belajar
aliran ini dilihat dari objek ilmu jiwa yang terlihat dan bisa diobservasi. Metode yang dipakai
merupakan metode mangamati dan menyimpulkan.
e. Psikoanalisis
f. Humanistic
Aliran ini muncul karena ketidakpuasan terhadap aliran psikologi terdahulu. Aliran ini
memandang manusia secara utuh. Proses aktualisasi diri merupakan capaian tertinggi
dalam diri manusia. Aliran ini juga dikatakan sebagai “the third force”. Ahli dalam aliran ini
ingin menjelaskan kehidupan dalam diri dan pengalaman individual. Metode yang digunakan
aliran ini yaitu life history yang berusaha mengetahui sejarah dari pejalanan hidup manusia.
11
4. Guru hanya berfungsi sebagai mediator tetapi peserta didik harus aktif
menemukan cara belajar yang sesuai.
Di setiap kelebihan pasti ada kekurangan. Kelemahan teori gestalt ada beberapa
segi. Dari satu segi, teori ini hanya menunjukkan kejadian belajar yang umum. Dari segi
yang lain, banyak yang sulit memahami pembelajaran yang sangat beragam. Pemahaman
tidak dapat prototype sejumlah pembelajaran biasa dilakukan. Pemahaman baru terjadi
kalau kita belajar bagaimana memecahkan masalah dengan baik dan tegas.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Aliran ini membahas tentang proses belajar, berfikir, dan perkembangan anak. Selain
Wertheimer ada tokoh-tokoh yang juga berkontribusi pada perkembangan Psikologi Gestalt.
Pendiri aliran ini dikenal dengan sebutan tiga serangkai, yaitu Max Wertheimer, Wolfgang
Kohler, dan Kurt Koffka.
3.2 Saran
Aliran-aliran psikologi itu wajib dipelajari oleh mahasiswa psikologi. Mempelajari aliran-
aliran dapat membentuk pandangan terhadap ilmu psikologi. Sejarah dan aliran psikologi
yang dipelajari dapat membantu kita memahami dan mengamalkan ilmu psikologi yang
dipelajari.
12
Daftar Pustaka
Agustina, Mirna Wahyu dan Hendriani, Dita. 2018. Sejarah dan Dasar-Dasar Psikologi.
Yogyakarta: KALIMEDIA.
Rahman, Dr. Agus Abdul. 2017. Sejarah Psikologi Dari Klasik Hingga Moden. Depok:
PT.RAJAGRAFINDO PERSADA.
Abdurrahman. Teori Belajar Aliran Psikologi Gestalt Serta Implikasinya Dalam Proses
Belajar dan Pembelajaran. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
13
Plagiarisme : 8%
14