Anda di halaman 1dari 10

Makalah

SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI

Dosen Pengampu :

Y. Franz La Kahija, S.Psi, M.Sc

Disusun Oleh :

1. Aprilia Kusuma Putri (15000118120074)


2. Alfiana Ika Damayanti (15000118130077)
3. Novan Satriawan (15000118130215)
4. Sakanti Abid Sarwahita (15000118140240)
5. Timotius Yudhistira Setiya (15000118130246)

Universitas Diponegoro

Fakultas Psikologi

2018/ 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai dengan baik . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya kami harap, kami dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Semarang, September 2018


Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3Tujuan Makalah ................................................................................. 1
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2
BAB 2.PEMBAHASAN .................................................................................. 3
2.1 Sejarah Strukturalisme ...................................................................... 3
2.2 Tokoh Aliran Strukturalisme ............................................................ 3
2.3Ajaran Pokok dari Edward Bordford Titchener................................. 4
BAB 3. PENUTUP ........................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia
dan hubungannya dengan lingkungannya. Manusia sebagai objek
material dalam pembelajaran ilmu psikologi tentu memiliki
kepribadian dan tingkah laku yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Manusia memiliki kecerdasan, akal pikiran, tingkah laku yang berbeda
dari makhluk lainnya, sehingga manusia merupakan makhluk yang
sempurna baik fisik maupun mental. Keunggulan manusia yang unik
tersebut, menjadi objek pembelajaran ilmu pengetahuan terutama ilmu
psikologi. Seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya
rasa ingin tahu dalam memahami manusia, mulailah bermunculan
tokoh-tokoh dalam aliran psikologi beserta teori-teori dan aliran
psikologi yang mendukung penjelasan mengenai karakter, tingkah
laku, serta kejiwaan manusia.
Salah satu aliran psikologi yang ada dan pertama adalah
strukturalisme. Strukturalisme pertama kali dikemukakan oleh Wilhem
Wundt. Strukturalisme merupakan pendekatan pertama diantara
sejumlah pendekatan dibidang psikologi. Strukturalisme menekankan
pada elemen kesadaran.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah dari strukturalisme
Siapa saja tokoh aliran strukturalisme
Apa saja poin dari aliran strukturalisme
1.3 Tujuan makalah
 Mengerjakan tugas perkuliahan mata kuliah Sejarah dan Aliran
Psikologi

1
 Memahami Aliran Psikologi terutama Strukturalisme
1.4 Manfaat
Adapun manfaat Makalah ini dibuat adalah untuk menjelaskan sejarah,
tokoh-tokoh, dan inti ajaran Strukturalisme

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah strukturalisme


Aliran strukturalisme sebenarnya sudah dipelopori oleh Wundt. Akan
tetapi, saat itu Wundt belum memiliki nama alirannya. Sehingga, beberapa
sumber menyatakan bahwa strukturalisme dipelopori oleh muridnya,
Titchener. Meskipun begitu, menurut Viney & King (2003), hubungan dari
Wundt dan Titchener tidak cukup kental, dan terjadi pperbedaan pemikiran
diantara keduanya. Contohnya adalah perbedaan konsep dasar mengenai
kesadaran. Wundt fokus pada elemen kesadaran, sedangkan Titchener fokus
pada struktur isi kesadaran (Agus Abdul R, 2017).

2.2 Tokoh Aliran Strukturalisme


1) Wilhelm Wundt
Lahir di Neckarau 18 Agustus 1832 dan meninggal di Leipzig 31
Agusus 1920. Semula ia dikenal sebagai seorang sosiolog, filsuf, dan ahli
hukum. Ia mendapat pendidikan di Heidelberg, Tubingen, dan Berlin.
Gelar kesarjanaanya adalah hukum dan kedokteran. Pada tahun 1857
beliau pernah menjadi dosen ilmu faal di Heidelberg. Tahun 1874 menjadi
seorang profesor filsafat di Zurich, kemudian pindah ke Leipzig, juga
menjadi profesor filsafat dan mendirikan laboratorium pertama (1879).
Berdirinya laboratorium pertama tersebut dianggap sebagai titik tolak
berdirinya psikologi sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu - ilmu induknya.
2) Edward Bradford Titchener
Lahir di Sussex 11 Januari 1867 dan meninggal di Ithaca 3 Agustus
1927. Beliau dosen di Cornell University. Beliau adalah orang Inggris
yang mewakili pandangan - pandangan psikologi Wundt di Amerika
Serikat. Belau juga menerjemahkan beberapa karya Wundt ke dalam
Bahasa Inggris.
3) Herman Ebbinghaus
Lahir di Barmen 24 Januari 1850 dan meninggal di Halle 26 Februari
1909. Beliau orang pertama yang melakukan penelitian eksperimental
mengenai proses belajar dan ingatan/ memori. Ia juga mendirikan
laboratorium 3 Wilhem Wundt dan GE Muller di Jerman

3
2.3 Poin dalam aliran strukturalisme
2.3.1 Subject matter dan tujuan psikologi
Titchener beranggapan bahwa semua subject matter dalam ilmu
pengetahuan sama. Yaitu pengalaman. Akan tetapi, terdapat perbedaan
pengalaman oleh setiap ilmu pengetahuan yang dilihat bergantung dari
sudut pandang masing-masing. Menurut Titchener (Hergenhahn, 2009;
Viney & King, 2003; Schultz & schultz, 2011), pengalaman yang
menjadi subject matter ilmu psikologi adalah pengalaman sadar, yaitu
pengalaman menurut orang yang dialaminya.
Terjadi perbedaan tujuan ilmu psikologi antara Titchener dan Wundt.
Titchener beranggapan tujuan psikologi adalah menganalisis kesadaran
menjadi komponen-komponen yang terpisah, dan menentukan
strukturnya (Schultz & Schultz, 2011). Ia tampak lebih tertarik pada
upaya menganalisis pengalaman sadar yang sifatnya kompleksmenjadi
elemen-elemen dan menyatukannya, sedangkan Wundt lebih tertarik
pada upaya penentuan elemen kesadaran dan menjadi kesadaran
kompleks (Schultz & Schultz, 2011:95). Titchener juga menggunakan
metode introspeksi pada penelitiannya yang bersifat subjektif dan
kuantitatif, sedangkan Wundt menggunakan intropeksi bersifat
kuantitatif dan terukur (Schultz & Schultz, 2011).
2.3.2 Elemen kesadaran
Terdapat tiga elemen kesadaran yang penting, yaitu sensasi (elemen
dari persepsi), kesan (elemen dari ide), dan afeksi (elemen dari emosi)
(Greenwood, 2009). Ditulis oleh Schultz & Schultz (2011) bahwa
pengertian dari sensasi adalah elemen persepsi yang terjadi ketika
dihadapkan pada objek fisik yang ada di lingkungan; kesan adalah
elemen ide yang muncul sebagai akibat dari proses refleksi dari
pengalaman; afeksi merupakan elemen emosi yang muncul ketika
mengalami suatu pengalman tertentu. Titchener tidak setuju dengan
pernyataan Wundt bahwa emosi terdiri dari satu dimensi yaitu senang-
tidak senang. Menurut Titchener, baik sensasi, kean, ataupun afeksi
memiliki kualitas, intensitas, durasi, kejelasan, dan jangkauan yang
beragam sehingga bisa menghasilkan emosi yang beragam pula
(Hergenhahn, 2009).
Meskipun begitu, Titchener memiliki keyakinan tentang apprecention
(proses pengorganisasian elemen-elemen mental) dengan Wundt. Akan
tetapi, apabila Wundt berpendapat jika kita bisa secara aktif mengontrol

4
asosiasi antar elemen kesadaran, Titchener justru berpendapat bahwa
proses asosiasi elemen kesadaran tersebut bersifat mekanistik, tanpa
kendali kesadaran (Hergenhahn, 2011).
Titchener menjelaskan bahwa ada 3 masalah kesadaran yang menjadi
fokus penelitian psikologi. Yaitu berhubungan dengan apa, mengapa,
dan bagaimana (Viney & King, 2003). Psikologi bertugas untuk
mengetahui apa bagaimana elemen tersebut menyatu, dan mengapa
kesadaran tersebut terbentuk (Hergenhahn, 2009; Schultz & Schultz,
2011).

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia dan
hubungannya dengan lingkungannya. Seiring dengan perkembangan zaman
dan berkembangnya rasa ingin tahu dalam memahami manusia, mulailah
bermunculan tokoh-tokoh dalam aliran psikologi beserta teori-teori dan aliran
psikologi yang mendukung penjelasan mengenai karakter, tingkah laku, serta
kejiwaan manusia. Salah satu aliran tersebut adalah strukturalisme. Aliran
strukturalisme sebenarnya sudah dipelopori oleh Wundt. Akan tetapi, saat itu
Wundt belum memiliki nama alirannya. Sehingga, beberapa sumber
menyatakan bahwa strukturalisme dipelopori oleh muridnya, Titchener.
Meskipun begitu, menurut Viney & King (2003), hubungan dari Wundt dan
Titchener tidak cukup kental, dan terjadi pperbedaan pemikiran diantara
keduanya. Selain Wundt dan Titchener, terdapat satu tokoh lagi dalam aliran
strukturalisme, yaitu Ebbinghaus. Terdapat dua poin yang terdapat dalam
aliran strukturalisme. Pertama, subject matter dan tujuan psikologi dan kedua,
elemen kesadaran
3.2 Saran
Banyaknya aliran psikologi menandakan bahwa manusia semakin
berkembang pola pikirnya setiap waktu. Hal ini patut dijadikan motivasi kita
untuk tidak pernah berhenti belajar terutama dalam perkembangan ilmu
psikologi. Melalui kisah dari Wundt dan Titchener pula dapat kita simpulkan
bahwa belum tentu murid memiliki pemikiran yang sama oleh gurunya. Oleh
sebab itu, kita harus selalu skeptis dalam menerima informasi apapun.

6
DAFTAR PUSTAKA

Greenwood, J.D (1999). Understansing The “Cognitive Revolution” In Pshycology.


Journal of The History of the Behavioral Science, 35 (1), 1-22.

Sarlito Wirawan Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh


Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978).
Schultz, D.P & Schultz S. E. (2011). A history of Modern Pshycology, Tenth Edition.
Wadsworth. USA

Viney, W. & King, D.B. (2003). History of Pshycology : Ideas and Context. USA:
Peason Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai