Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN BICARA

A. MASA BAYI
Belajar Berbicara
Bicara adalah tugas yang lama dan sulit, dan bayi belum cukup matang untuk mempelajari
hal yang sulit selama tahun pertama. Maka, alam memberikan bentuk-bentuk pengganti
komunikasi yang dapat mereka gunakan sampai mereka siap untuk bicara. Bayi pada tahun
pertama dan kedua mencoba memberitahukan keinginannya yang dikenal dengan bentuk-
bentuk prabicara.
Bentuk-Bentuk Komunikasi Prasekolah
Terdapat empat bentuk prabicara: menangis, berceloteh, isyarat, dan pengungkapan emosi.
1. Menangis
Menangis adalah salah satu cara pertama bayi berkomunikasi dengan dunia pada umumnya,
seperti ditunjukan oleh Otswald dan Pelzman. Tangisan menandakan bahwa bayi berusaha
untuk berkomunikasi dan diketahui orang dewasa bahwa ada sesuatu yang hendak
disampaikan oleh bayi walaupun penafsirannya tidak selalu tepat. Selanjutnya, Ost-wald dan
Pelzman menerangkan bahwa menangis adalah tindakan sosial yang pertama dari bayi
sebagai peralihan dari diam-diam bergantung pada ibu menjadi mampu berhubungan dengan
dunia luas.
Pada minggu ketiga atau keempat dapat diketahui apa maksud tangis bayi melalui nada,
intensitas, dang gerakan-gerakan badan yang mengiringinya. Rasa sakit, misalnya,
diungkapkan dengan tangisan keras yang melengking dengan disertai rintihan dan rengekan
Menangis selama bulan-bulan pertama juga mempunyai tujuan lain yang bermanfaat.
Menangis menandakan apakah bayi sehat/normal.
2. Berceloteh
Seiring berjalannya mekanisme suara, bayi dapat mengeluarkan sejumlah bunyi eksplosif.
Beberapa diantaranya diantaranya dan beberapa berkembang sebagai ocehan. Pada waktunya
beberapa di antaranya akan membentuk dasar komunikasi yang sesungguhnya. Pada usia
enam bulan, bayi dapat menggabungkan huruf hidup tertentu dengan bunyi-bunyi huruf mati
seperti “ma-ma”. Berceloteh itu sendiri dimulai pada bulan kedua atau ketiga, mencapai
puncaknya pada delapan bulan, dan berangsur-angsur berubah menjadi bicara yang benar.
Ocehan menghilang lama sekali pada saat masa bayi berakhir
3. Isyarat
Bayi menggunakan gerakan isyarat sebagai pengganti bicara, bukan sebagai pelengkap
pembicaraan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan anak yang lebih tua, remaja dan orang
dewasa. Bayi menggunakan isyarat yang dikombinasikan dengan kta-kata untuk membuat
kalimat. Dengan mengulurkan tangan dan tersenyum, bayi dapat menyampaikan gagasan
bahwa ia ingin digendong. Contoh ketika bayi mendorong piring makanannya yang berarti
dia tidak mau makan
4. Ungkapan-Ungkapan Emosi
Merupakan bentuk prabicara paling efektif. Disebabkan karena tidak ada yang lebih ekspresif
daripada isyarat wajah yang diberikan. Ungkapan emosi merupakan bentuk prabicara yang
bermanfaat. Pertama karena bayi belum mempelajari pengendalian emosi. Kedua, bayi lebih
mudah mengerti orang lain melalui ungkapan wajar daripada kata-kata.
B. AWAL MASA KANAK-KANAK
Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Anak-anak tidak lagi mengoceh dan tangis mereka sudah sangat berkurang. Anak-anak terus
berkomunikasi dengan orang-orang lain melaui ungkapan emosi yang keseluruhannya lebih
diterima secara sosial dan tidak terlalu dianggap serperti bayi.
Untuk meningkatkan komunikasi, anak-anak harus menguasai dua tugas pokok yang
merupakan unsur penting dalam belajar berbicara. Pertama, ia harus meningkatkan
kemampuan untuk mengerti apa yang dikatakan oleh orang lain dan kedua, mereka harus
meningkatkan kemampuan bicaranya sehingga dapat dimengerti orang lain.
Peningkatan dalam Pengertian
Anak harus mengerti apa yang dikatakan orang lain sehingga tidak merusak kontak sosialnya.
Pada kasus anak-anak berbahasa dua (bilingual) yang bahasa utamanya berbeda dengan
bahasa teman bermainnya bisa merasa dikucilkan.
Kemampuan mengerti sangat dipengaruhi oleh cara anak mendengarkan apa yang dikatakan
kepadanya. Mendengarkan radio dan televisi ternyata sangat membantu karena mendorong
anak untuk mendengarkan dengan penuh perhatian. Selain, itu apabila orang lain berbicara
lambat dan jelas kepada anak-anak dengan menggunakan bahasa yang komunikatif dapat
mendorong anak untuk mendengarkan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.
Tugas dalam Belajar Bicara pada Awal Masa Kanak-Kanak
1. Pengucapan kata-kata, mengucapkan bunyi tertentu dan kombinasi bunyi seperti huruf
mati z,w,d,s, dan g dan kombinasi huruf mati st, sr, dr, fl
2. Menambah kosa kata, meningkat pesat dalam proses pembelajarannya. Dimulai
dengan kata-kata yang sifatnya umum seperti “baik” dan “buruk” lalu penggunaan
khusus seperti bilangan dan nama-nama warna
3. Membentuk kalimat, biasanya anak usia 2-3 tahun sudah mampu menyusun 3-4 kata
meskipun kalimatnya tidak lengkap, terutama terdiri dari kata benda dan kata kerja,
kata depan dan kata penghubung. Sesudah usia 3 tahun anak membentuk kalimat yang
terdiri dari 6-8 kata.
Peningkatan dalam Keterampilan Bicara
Ada bukti bahwa anak muda belia sekarang berbicara lebih baik daripada generasi
sebelumnya. Menurut McCarthy, hal ini disebabkan karena perkembangan radio dan televisi,
berkurangnya jumlah anak-anak asing yang memberi lebih banyak kesempatan untuk
perangsangan bahasa di luar rumah bagi kelompok yang tadinya kurang mampu, semakin
banyaknya kebersamaan orang tua dan anak-anak dalam waktu luang, berkurangnya jumlah
waktu anak dalam asuhan pengasuh yang kempuan verbalnya terbatas, membaiknya kondisi
ekonomi memungkinkan para orang tua sekalipun yang penghasilannya lebih rendah untuk
memberikan lingkungan yang merangsang bagi anak-anak, dan akhirnya semakin besar
kecenderungan anak-anak untuk diperlakukan secara lebih halus dan lebih mudah diterima
dalam rumah modern.
Ada dua bukti yang dapat menjelaskan sebab-sebab yang penting mengapa anak-anak
sekarang berbicara lebih baik daripada anak-anak seusianya di masa lalu. Pertama, orang tua
masa kini terumtama para ibu lebih banyak bercara kepada anak-anak karena mereka lebih
banyak memiliki waktu luang berhubung keluarga semakin mengecil dan adanya alat-alat
rumah tangga yang praktis. Anak perempuan lebih banyak berada di rumah daripada laki-
laki, maka para ibu lebih sering berbicara kepadanya. Itulah mengapa perkembangan bicara
perempuan lebih baik daripada laki-laki.
Kedua, semakin banyak anak berhubungan dengan teman-teman sebayanya, semakin besar
dorongan untuk berbicara dan semakin banyak contoh yang harus ditiru. Tetapi ini tidak
menjamin secara kualitatif karena anak masih seringsalah mengucap kata dan struktur bahasa
yang salah.
Isi Pembicaraan
Pada mulanya, pembicaraan anak-anak bersifat egosentris dalam arti ia terutama berbicara
tentang dirinya sendiri, berkisar pada minat, keluarga dan miliknya. Menjelang akhir masa
kanak-kanak mulailah pembicaraan yang bersifat sosial dan anak berbicara tentang orang
lain di samping dirinya sendiri. Namun banyak yang mengarah pada kritik dalam bentuk
pengaduan atau keluhan. Kebanyakan anak juga memberikan komentar buruk dan
merendahkan orang lain. Anak-anak juga suka memaki-maki terutama pada saat marah. Pada
usia ini, anak jarang membual terutama tentang miliknya. Seiring meluasnya pergaulan sang
anak, pembicaraannya lebih bersifat sosial dan tidak lagi egosentris juga tidak lagi terlalu
kritis
Terlepas dari objek pembicaraanya, anak lebih sering menyusun kata-kata dalam bentuk
pertanyaan daripada membuat pertanyaan tentang fakta. Meyer dan Shane menyimpulkan
bahwa perilaku bertanya biasanya mengikuti model perkembangan kognitif Piaget. Hal ini
mencerminkan logika dari proses berpikir anak. Dalam tahap praoperasional, pertanyaan anak
tentang hubungan kausalitas fisik mencerminkan struktur kognitif yang tidak terdiferensiasi
dimana perhatian anak pada motivasi dan tujuan tidak terpisah dari penjelasan kausal. Pada
sat bealih ke tahap pelaksanaan konkrit, perilaku bertanya mencerminkan tingkat diferensiasi
yang lebih tinggi: pertanyaan-pertanyaan memisahkan kausalitas fisik dari kausalitas
psikologis. Perilaku bertanya pada tahap ini berhubungan dengan kausalitas fisik, kemudian
beralih kepada pelbagai jenis kategori.
Jumlah Bicara
Awal masa kanak-kanak dikenal senagai masa tukang ngobrol, karena sekali anak-anak dapat
berbicara dengan mudah, ia tidak putus putusnya berbicara. Sebalikmya ada anak-anak lain
yang relatif diam, yang tergolong pendiam.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Banyaknya Anak Berbicara
1. Intelegensi, semakin cerdas anak, semakin cepat keterampilan berbicara dikuasai
sehingga semakin cepat ia dapat berbicara
2. Jenis Disiplin, anak-anak yang dibesarkan dalam disiplin lemah lebih banyak
berbicara
3. Posisi Urutan, anak sulung lebih banyak bicara daripada adiknya
4. Besarnya Keluarga, anak tunggal didorong untuk lebih banyak bicara daripada
mereka yang bersaudara banyak
5. Status Sosial Ekonomi, keluarga kelas rendah kurang terorganisasi daripada kelas atas
6. Status Ras, kebanyakan anak kulit hitam besar di lingkungan yang tanpa ayah,
sehingga mutu dan keterampilan bicaranya kurang baik
7. Berbahasa Dua, pembicaraannya terbatas kalau ia berada dengan kelompok sebayanya
atau dengan orang dewasa di luar rumah
8. Penggolongan Peran Seks, anak laki-laki lebih sedikit berbicara dibandingkan anak
perempuan

C. AKHIR MASA KANAK-KANAK


Kemajuan Berbicara
Seiring meluasnya kontak sosial, anak-anak menemukan bahwa berbicara merupakan sarana
penting untuk memperoleh tempat dalam kelompok. Hal ini membuat dorongan yang kuat
untuk berbicara lebih baik. Yang paling penting, anak mengetahui bahwa inti komunikasi
adalah bahwa ia mampu mengerti apa yang dikatakan orang lain. Dalam pelaksanaannya,
anak mendapatkan bantuan untuk memperbaiki pembicaraan pada akhir masa kanak-kanak
melalui peranan orang tua, radio dan televisi, membiasakan diri berbicara dengan kalimat
yang benar, serta mendapatkan koreksi dari guru.
Bidang-Bidang yang Mengalami Kemajuan
a. Penambahan kosa kata, melalui pelajaran di sekolah, bacaan pembicaraan dengan
anak-anak lain, dan usahanya melalui radio dan televisi. Anak-anak yang lebih besar
tidak hanya belajar banyak kata baru tetapi juga mempelajari arti baru dari kata-kata
lama. Sehingga semakin memperbanyak kosa kata
b. Pengucapan, sebuah kata ketika pertama kali digunakan atau diucapkan mungkin
tidak tepat. Tetapi setelah beberapa kali mendengar pengucapan yang benar, anak
akan mampu mengucapkannya dengan benar
c. Pembentukan kalimat, anak usia 6 tahun harus sudah menguasai hampir semua jenis
struktur kalimat. Dari 6-10 tahun, panjang kalimat akan bertambah. Kalimat panjang
biasanya tidak teratur dan terpotong-potong. Berangsur-angsur setelah usia 9 tahun,
anak menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat.
Kemajuan dalam Pengertian
Dengan meningkatnya minat dalam keanggotaan kelompok, meningkat pula minat untuk
berbicara dengan anggota kelompok lain sehingga mengharuskan paham apa yang
dibicarakan orang lain, hal ini mendorong anak untuk meningkatkan pengertiannya.
Peningkatan pengertian juga dibantu dengan pelatihan konsentrasi di sekolah. Anak segera
mengetahui bahwa ia harus menaruh perhatian terhadap setiap kejadian di kelas
Mungkin bantuan paling penting untuk meningkatkan pengertian adalah peralihan dari
egosentris menjadi sosial. Karena dengan egosentris, anak cenderung lebih memikirkan
dirinya sendiri dan tidak memberi perhatian pada apa yang dikatakan oleh orang lain. Di lain
pihak, pembicaraan sosial akan mendorong anak untuk memperhatikan orang lain sehingga
meningkatkan pengertian
Isi Pembicaraan
Anak dapat berbicara mengenai apa saja tetapi pokok pembicaraan yang digemari adalah
pengalaman sendiri, rumah dan keluarga, permainan, olahraga, film, acara televisi, aktivitas
kelompok, seks, organ seks dan fungsi-fungsinya, dan tentang keberanian teman sebaya yang
mengakibatkan kecelakaan
Ketika anak berbicara tentang dirinya sendiri biasanya terjadi dalam bentuk bualan demi
menunjukkan kehebatan, keterampilan, dan prestasinya. Anak-anak juga sering mengkritik
dan menertawakan orang.
Kosa Kata Khusus pada Akhir Masa Kanak-Kanak
a. Kosa Kata Etiket, pada akhir kelas satu, anak yang di ruamh terlatih menggunakan
kata-kata seperti “minta tolong” dan “terimakasih”
b. Kosa Kata Warna, anak belajar semua warna yang umum dan yang tidak terlampau
umum
c. Kosa Kata Bilangan, anak belajar nama dan arti bilangan
d. Kosa Kata Uang, belajar nama pelbagai macam uang logam dan mengerti nilai dari
berbagai satuan uang kertas
e. Kosa Kata Waktu, sama dengan kosa kata waktu orang-orang dewasa walaupun
pengertiannya tentang kata-kata waktu kadang tidak tepat
f. Kosa Kata Popular dan Kata-kata Makian, dengan menggunakan kata-kata tersebut
anak merasa “dewasa” dan mereka segera mengetahui bahwa penggunaan kata-kata
tersebut perlu diperhatikan
g. Kosa Kata Rahasia, digunakan untuk berkomunikasi dengan sahabatnya. Bisa
berbentuk tulisan yang terdiri dari kode dan lambang pengganti huruf, lisan terdiri
dari kata-kata yang dimodifikasi, kinetik yaitu dengan isyarat jari. Biasanya
digunakan saat mulai masuk kelas 3 dan mencapai puncaknya sebelum masa puber.
Banyak Bicara
Tahap mengobrol yang merupakan ciri-ciri awal masa kanak-kanak berangsur-angsur
digantikan oleh pembicaraan yang lebih terkendali dan terseleksi. Anak tidak lagi sekedar
berbicara tanpa ada yang memperhatikan. Sekarang anak menggunakan pembicaraan sebagai
bentuk komunikasi, bukan latihan verbal.
Dengan berjalannya periode akhir masa kanak-kanak, banyaknya bicara makin lama makin
berkurang. Secara normal, menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak-anak semakin
sedikit berbicara bukan karena takut dikritik atau dicemooh. Melainkan merupakan sebagian
dari sindroma menarik diri sebagai ciri masa puber

Anda mungkin juga menyukai