Anda di halaman 1dari 19

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Komunikasi Terapeutik
Berdasarkan Tingkat
Usia
Nurhayati, M.Kes
Komunikasi Pada Bayi (0-1 tahun)

 Komunikasi pada bayi umumnya dilakukan dengan


melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut
sebagai alat komunikasi efektif , disamping itu
komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara non
verbal
 Selain melakukan komunikasi pada bayi dengan
cara non verbal dengan tekhnik sentuhan seperti
mengusap menggendongmemangku mencium dan
lain-lain
Tingkat perkembangan indra pada bayi
 Penglihatan
Pada waktu lahir, mata bayi belum berkembang
sempurna sehingga penglihatannya masih kabur. Dalam
usia satu minggu, anak telah mapuh merespon
cahaya.Pada usia minggu ke delapan dimana bayi sudah
mampu untuk melihat objek atau cahaya, kemudian
pada minggu kedua belas sudah mulai melakukan
tersenyum dan ia mampuh melihat objek dengan jelas
dalam jarak relatif jauh.pada usia enam bulan bayi telah
mampu mengidentifikasi warna, mampu melihat
beberapa gambar yang terdapat dalam buku.
 Pendengaran
Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli. Namun, mulai
hari ketiga sampai ketuju bayi sudah mampu bereaksi terhadap
suara dari lingkungannya. Dalambeberapa hari, bayi telah
mampuh membedakan berbagai suara misalnya membedakan
suara ibunya dari suara orang lain.

Pada usia ke enam belas minggu bayi sudah mulai menolehkan


kepala pada suara yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan
tahun pertama bayi sudah mulai mengucapkan kata-kata awal
seperti ba-ba, da-da, dan lain-lain. Pada bulan ke sepuluh bayi
sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya. Pada
akhir tahun pertama bayi sudah mampu mengucapkan kata-kata
yang spesifik antara dua atau tiga kata.
 Perabaan
Kulit bayi cukup peka sehingga sangat sensitiv terhadap
segala sentuhan, tekanan dan suhu.

 Penciuman dan pengecapan


Hidung dan lidah merupakan indra yang cukup peka pada
bayi, sehingga ada kalanya bayi menolak makanan, dan
mereka dapat menentukan bau susu ibunya dan merespon
terhadap bau susu tersebut dengan menoleh kearah
ibunya. Seiring peningkatan usia, kemampuan penerimaan
rangsang suara juga berkembang sehingga sejak usia tiga
bulan, komunikasi dengan bayi mulai dapat dilakukan
dengan menggunakan bahasa.
 Wicara
Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga
bentuk, yang lebih dikenal sebagai “bentuk prawicara”
(prespeech forms), yaitu: menangis, merengek, dan gerak
gerik. Komunikasi dengan bayi dilakukan dengan
menggunakan suara, sentuhan dan belaian, ciuman (taktil)
ataupun gerakan

 Tujuan berkomunikasi dengan bayi, yaiti:


1. Memberi rasa aman pada bayi.
2. Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang, dan melatih
bayi mengembangkan kemampuan bicara , mendengar,
dan menerima rangsangan.
Komunikasi Pada Usia Pra Sekolah (2-6 tahun)
 Pada usia ini cara yang dapat dilakukan adalah dengan
memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi
kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat pemeriksaan
yang akan digunakan, menggunakan nada suara, bicara
lambat, jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan
pengarahan sederhana, hindarkan sikap mendesak untuk
dijawab seperti kata-kata “jawab dong” mengalihkan aktivitas
saat komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan
maksud anak mudah diajak komunikasi dimana kita
berkomunikasi dengan anak sebaiknya mengatur jarak, adanya
kesadaran diri dimana kita harus menghindari konfrontasi
langsung, duduk yang terlalu dekat dan berhadapan
 Tugas perkembangan anak pada masa prasekolah:
1. Belajar membedakan jenis kelamin
2. Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yang sederhana
3. Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman bermain, orang tua, saudara
4. Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara benar dan salah
5. Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan
6. Belajar bergaul dengan teman-temannya
7. Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

 Tujuan komunikasi pada masa prasekolah


1. Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
2. Meningkatkan keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor
3. Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam melakukan hubungan dengan orang lain
4. Mengembangkan konsep diri
Komunikasi Usia Sekolah (7-13 tahun)
 Komunikasi yang dapat dilakukan pada anak usia sekolah
adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan
bahasa anak-anak yaitu menggunakan kata-kata
sederhana yang spesifik menjelaskan sesuatu yang
menjadi ketidak jelasan pada anak atau sesuatu yang
tidak diketahui pada usia ini keingin tahuan pada aspek
fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat
tinggi.
 Maka jelaskan arti, fungsi, dan prosedurnya, maksud dan
tujuan dari suatu yang ditanyakan secara jelas dan
jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan
membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara
efektif
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam
berkomunikasi dengan anak, antara lain :

 Melalui orang lain atau pihak ketiga


 Bercerita
 Memfasilitasi
 Biblioterapi
 Meminta untuk menyebutkan keinginan
Tugas perkembangan anak usia sekolah

 Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam


kehidupan sehari-hari
 Mengembangkan kata hati, nilai, dan kesusilaan
 Mengembangkan kemampuan hidup berkelompok
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Mengembangkan keterampilan dasarmembaca,
menulis, berhitung
 Belajar menjalankan peran sebagai pria atau
wanita
Komunikasi Pada Usia Remaja

 Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia


ini adalah berdiskusi atau curah pendapat
pada teman sebaya , hindari beberapa
pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa
malu dan jaga kerahasiaan dalam
komunikasi mengingat awal terwujudnya
kepercayaan anak dan merupakan masa
transisi dalam bersikap dewasa
Tugas perkembangan pada masa remaja
menurut Garison
 Menerima keadaan diri sendiri.
 Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan
teman sebaya dari kedua jenis kelamin
 Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan
belajar hidup sesuai dengan keadaan ibu
 Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan
orang-orang dewasa lain
 Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam
masalah ekonomi dan keuangan
 Mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.
Komunikasi pada masa dewasa
 Tekhnik komunikasi yang dikembangkan pada masa
dewasa dengan mengembangkan komunikasi sebagai
media transfer informasi komunikasi pada dewasa
mengalami puncaknya karena kematangan fisik,
mental, dan kemampuan sosial mencapai optimal
peran dan tanggung jawab serta tuntutan sosial telah
membentuk orang dewasa melakukan komunikasi
dengan orang lain.
 Tekhnik komunikasi yang di kembangkan pada masa
dewasa telah mencapai tahap optimal, baik dalam
bentuk verbal maupun nonverbal.
Materi komunikasi pada masa dewasa
adalah
1. Pekerjaan dan tugas : pembagian tugas, deskripsi
kerja, dan transaksi kerja.
2. Kegiatan kerumahtanggaan : pembagian tugas dalam
keluarga, pendidikan terhadap anak,
pemenuhan/pengaturan terhadap kegiatan sosial
ekonomi.
3. Kegiatan professional : pembagian kerja, transakai.
4. Kegiatan sosial : hubungan sosial, peran dan tugas
sosial.
Komunikasi Pada Lansia
 Kemampuan komunikasi pada lansia (lanjut usia)
dapat mengalami penurunan akibat penurunan
fungsi berbagai sistem organ, seperti penglihatan,
pendengaran, wicara, dan persepsi. Semua ini
menyebabkan penurunan kemampuan lansia
menangkap pesan atau infomasi dan melakukan
transfer informasi. Penurunan kemampuan
melakukan komunikasi berlangsung bertahap dan
bergantung pada seberapa jauh gangguan indra dan
gangguan otak yang dialami lansia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
berkomunikasi dengan lansia antara lain:

 Perubahan fisik lansia seperti pendengaran.


Gangguan pendengaran menyebabkan lansia hanya
dapat mendengar suara yang relatif keras dan pada
tempo suara yang lebih lambat.
 Normal Agging Process
 Perubahan sosial
 Pengalaman hidup dan latar belakang budaya.
Tips Berkomunikasi Dengan Lansia adalah :
1. Menyedikan waktu ekstra
2. Mengurangi kebisingan
3. Duduk berhadapan
4. Menjaga kontak mata
5. Mendengar aktif
6. Berbicara pelan, jelas, dan keras
7. Gunakan kata- kata atau kalimat yang sederhana dan pendek
8. Menetapkan satu topic dalam satu waktu
9. Awali percakapan dengan topic sederhana
10.Bicarakan tentang topic yang familiar dan menarik bagi lansia
11.Beri kesempatan pada lansia untuk menegenang masa lalu
12.Menyampaikan instruksi secara tertulis dan sederhana.

Anda mungkin juga menyukai