Anda di halaman 1dari 110

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI IBU DAN ANAK

DISUSUN OLEH
TIM

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
TAHUN 2013
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36
Gorontalo

DAFTAR ISI

Daftar Isi............................................................................................................... 2

Modul 1 : Konsep Psikologi...................................................................................5

Modul 2 : Perubahan Adaptasi Psikologi Pada Wanita Setiap Tahap


Perkembangannya Sepanjang Daur Kehidupannya...............................................24

Modul 3 : Proses Adaptasi Psikologi Pada Anak Sesuai Tahap


Perkembangannya.................................................................................................37

Modul 4 : Proses Perubahan Psikologi Pada Wanita..............................................57

Modul 5 : Cara Pengelolaan Gangguan Psikologis Pada Wanita...........................83

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................110

MODUL PEMBELAJARAN PSIKOLOGI IBU & ANAK2


MODUL 1
KONSEP PSIKOLOGI

PENDAHULUAN
Pada modul ini akan dibahas tentang konsep dasar psikologi yang
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada anda tentang apa yang
dimaksud dengan psikologi, bagaimana perkembangan psikologi, teori-teori apa
saja berdasarkan aliran psikologi dan apa kegunaan kita mempelajari psikologi.
Selain itu, karena psikologi merupakan ilmu yang mempelajari jiwa manusia yang
dimanifestasikan dalam perilaku manusia, maka dalam modul ini akan dibahas
pula tentang ilmu perilaku.
Dalam modul ini, anda juga akan diajak memahami konsep perilaku
sebagai bagian dari psikologi. Dalam konsep perilaku, anda akan
mempelajariapa yang dimaksud dengan perilaku, teori perilaku, domain perilaku,
aktifitas psikologi yang berkaitan dengan perilaku, proses adopsi perilaku dan
tahapan proses adaptasi.
Dalam mempelajari modul ini, kegiatan belajar yang akan deiberikan
terdiri dari 2 bagian yaitu kegiatan belajar 1 dan kegiatan belajar 2. Dalam
kegiatan Belajar 1, anda akan mempelajari konsep psikologi meliputi:
1. pengertian psikologi
2. sejarah perkembangan psikologi
3. macam teori menurut alirannya
4. ruang lingkup psikologi
5. manfaat mempelajari psikologi
6. pendekatan yang digunakan dalam psikologi
7. hubungan psikologi dengan ilmu lain
Dalam kegiatan belajar 2, anda akan mempelajari konsep tentang
perilaku, yang meliputi:
1. pengertian peilaku
2. aspek perilaku
3. proses pembentukan perilaku
4. teori perilaku
5. perubahan perilaku
6. perilaku kesehatan
Setelah mengikuti kegiatan perkuliahan ini, diharapkan anda mampu:
1. menjelaskan konsep dasar psikologi
2. menjelaskan teori dan konsep psikologi
Kegiatan belajar 1 : Teori dan Konsep Psikologi

1. Pengertian Psikologi
Istilah psikologi sebagai ilmu digunakan lagi sejak tahun 1878 yang
dipelopori oleh J.B. Watson. Psikologi dianggap sebagai ilmu yang
mempelajari perilaku karena ilmu pengetahuan psikologi menghendaki
adanya objek yang diamati, dicatat dan diukur. Jiwa dipandang terlalu abstrak
dan jiwa hanyalah salah satu aspek kehidupan Kata Psikologi berasal dari
bahasa Yunani Kuno: psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu
pengetahuan. Jadi psikologi diartikan sebagai studi yang mempelajari jiwa.
Beberapa ahli yang mengemukakan definisi psikologi antara lain:
a. Menurut Wundt, Psikologi merupakan ilmu tentang kesadaran Manusia
b. Menurut William James, Psikologi merupakan ilmu tentang kehidupan
mental, mencakup baik fenomenanya maupun kondisinya.
c. Menurut Woodworth dan Marquis, psikologi merupakan ilmu tentang
aktivitas-aktivitas.
d. Menurut Branca, Psikologi adalah ilmu tentang perilaku,
e. Menurut Morgan, dkk, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia maupun hewan
f. Menurut DR Singgih Dirgagunarsa, Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa psikologi ialah ilmu
pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia yang dimanifestasikan ke
dalam bentuk sekumpulan tingkah laku, perbuatan, aktivitasnya, atau
interaksinya di dalam lingkungan.
2. Sejarah Psikologi
Guna memudahkan kita mempelajari sejarah psikologi, sebaiknya kita
mengelompokkannya ke dalam beberapa beberapa periode, yaitu masa
pemikiran filsafat yunani, abad pertengahan, renaisans, zaman modern dan
psikologi pada abad 19 sebagai fase kajian ilmiah.
a. Psikologi pada pemikiran filsafat
Ciri-ciri umum perkembangan psikologi era pemikiran filsafat adalah
seluruh konsep psikologi disusun berdasarkan asumsi, pengalaman,
tanpa instrument pengukuran, dan tidak memiliki standar prosedur
penelitian sehingga kesimpulannya bersifat spekulatif. Beberapa tokoh
filsafat yang berkontribusi pada lahirnya psikologi adalah Plato (427-347
SM) dan Aristoteles (384-322 SM).
b. Psikologi pada abad pertengahan
Karakteristik umum perkembangan psikologi pada periode ini ialah
lahirnya psikologi berdasarkan konsep pemikiran dari para teolog Kristen,
sehingga pemikiran atas dinamika psikologis manusia sangat dipengaruhi
oleh nilai-nilai kristiani. Tokoh yang berperan mempelajari jiwa manusia
ialah Thomas Aquinas.
c. Psikologi pada masa Renaisans
Pada masa ini psikologi mengalami kemajuan yang besar dan disebut
sebagai era kebangkitan ilmu psikologi. Bukti kontribusi zaman renaisans
ialah lahirnya kerangka berpikir dan bermunculannya aliran psikologi.
Cara berpikir ini menekankan pada fakta-fakta ketimbang pemikiran
abstrak semata. Psikologi mulai menekankan empiris ketimbang asumsi
semata.
d. Psikologi pada zaman Modern
Pada periode ini banyak lahir ilmu pengetahuan ilmiah dan psikologi.
Tokoh yang terkenal dalam mengkaji jiwa manusia adalah Rene
Descartes dengan teori self awareness. Jhon Locke (1632-1704) dengan
teori “tabula rasa”. Dan David Hume (1711-1776) dengan teori empat
unsur atau Impressions of sense.
e. Psikologi pada masa kajian ilmiah
Pada masa ini, psikologi mengalami kemajuan yang pesat dan menjadi
bagian dari disiplin ilmu faal. Tokoh psikologi pada masa ini antara lain:
Wilhelm Wundt dengan konsep apersepsi, Sigmund Freud dengan
psikoanalisa, Carl G. Jung dengan teori struktur kesadaran.
3. Macam teori psikologi menurut alirannya
Beberapa teori menurut alirannya dikemukakan oleh beberapa tokoh sebagai
berikut:
a. Aliran idealism
Teori “trichotomi” yang dikemukakan oleh Plato menganggap manusia
terdiri dari kekuatan pikiran yang berada di kepala, kemauan yang berada
di dada dan keinginan yang berada di perut.
Teori ”dichotomy” yang dikemukakan oleh Aristoteles menganggap
makhluk jiwa manusia ada dua yaitu berpikir dan berkehendak. Christian
Wolf, menganggap jiwa manusia terdiri atas 2 “dichotomy” yaitu mengenal
dan berhasrat. J.J. RosseauMemandang 3 kekuatan jiwa yaitu mengenal,
menghendaki dan merasakan. Immanuel Kant Menyebut 3 kekuatan jiwa
yaitu, mengenal, merasakan dan menghendaki. Mac Doughall,
berpandangan jiwa terbagi atas kognisi, konasi dan emosi.
b. Aliran Strukturalisme
Aliran strukturalisme adalah aliran psikologi yang berlandaskan pada
konsep sensation dari Titchener, yang menekankan kepada hasil
pengalaman langsung, sehingga kesimpulan harus obyektif. Konsep ini
membawa pertentangan dengan Wilhelm Wundt yang mengemukakan
konsep aperseption, yang banyak menekankan pada hasil kesimpulan
subyektif.
c. Aliran Fungsionalisme
Tokoh aliran fungsionalisme adalah William James (1842-1910) yang
mempelajari fungsi dan tujuan akhir aktivitas. Beliau mengatakan bahwa
semua gejala psikis berpangkal pada fungsi-fungsi aktivitas. Pengalaman
manusia berfungsi sebagai dasar proses adaptasinya dengan lingkungan.
d. Aliran empirisme
Aliran ini menguatkan konsep natural science dalam mempelajari
manusia. Pandangan utama aliran empirisme menekankan pada
pengetahuan manusia yang sesungguhnya berasal dari gabungan
pengalaman. Beberapa tokoh yang terkenal ialah Thomas Hobe dan Jhon
Locke.
e. Aliran Fisiologi.
Mengemukakan pendapat yang lebih berat didasarkan pada adanya
kekuatan khusus dari indera. Hal mana merupakan biang yang banyak
dipelajari oleh Fisiologi. Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah
Johanes Muller dengan hukum kekuatan khusus indera.
f. Aliran Asosianisme
Aliran ini menilai bahwa sumber pengetahuan berasal dari ide dan
sensasi para ahli menekankan prinsip asosiasi sebagai mekanisme untuk
mendapatkan pengalaman. Jadi isi dari mind adalah pengalaman yang
didapatkan nmelalui proses asosiasi terhadap rangsang lingkungan luar.
4. Ruang lingkup psikologi
Sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari penghayatan dan tingkah laku
manusia, lingkup kajian psikologi memiliki ruang yang luas nmencakup
semua bentuk tingkah laku manusia.
Menurut Gerungan (1987) mengelompokkan psikologi atas dua kelompok
besar, yakni psikologi teoritis dan psikologi terapan.
a. Psikologi teoritis merupakan kajian psikologi yang diarahkan pada
pengembangan dan penemuan teori baru, baik teori yang berhubungan
dengan persoalan tingkah laku secara umum, maupun untuk kasus-kasus
khusus. Psikologi umum adalah suatu ilmu yang mengambil lingkup
kajian pada penghayatan dan tingkah laku individu secara umum, artinya
mencakup semua tingkatan usia, semua jenis,kelamin kelompok, suku
bangsa, ras,dan semua fase perkembangan psikologi manusia. Psikologi
khusus adalah suatu cabang psikologi yang mengambil focus kajiannya
pada tingkah laku individu dalam suatu situasi yang khusus, baikuntuk
tujuanteoritis maupun praktis.
b. Psikologi praktis adalah sekumpulan psikologi yang mempelajari aspek
praktis, seperti psikologi perkembangan, psikodiagnostic, psikologi
industry-organisasi, psikologi pendidikan dan sekolah, psikologi criminal,
psikologis social, psikologi klinis, psikologi pastoral,psikometri,
psikoterapi, dan psikoteknik.
5. Manfaat mempelajari psikologi
Pada dasarnya mempelajari psikologi atau ilmu jiwa adalah untuk menjadikan
manusia supaya hidupnya baik, bahagia dan sempurna. Jadi manfaat
mempelajari psikologi diantaranya:
a. Untuk memperoleh pemahaman gejala-gejala jiwa dan pengertian yang
lebih sempurna tentang tingkah laku sesame manusia pada umumnya
dan anak-anak pada khususnya
b. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa
sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia
c. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan yang baik
d. Untuk mengetahui perilaku manusia sebagai upaya menyesuaikan diri
dan berhubungan dengan orang lain, sehingga memudahkan memahami
mengapa mereka berpikir, berperasaan dan berbuat menurut cara
mereka sendiri.
e. Dalam rangka mengatasi permasalahan social, psikologi dapat mengurai
pangkal masalah, setidaknya mengurangi problem social
f. Kita bisa peka terhadap perasaan orang lain.
6. Beberapa Pendekatan dalam Psikologi
Dalam ilmu psikologi, terdapat berbagai macam pendekatan yang mencoba
menjelaskan tentang berbagai perilaku yang terjadi pada manusia, adapun
beberapa pendekatan tersebut antara lain:
a. Pendekatan neurobiologs
Pendekatan ini mencoba menjelaskan hubungan antara perilaku yang
dapat diamati dan kejadian-kejadian mental (seperti pikiran dan emosi).
Pendekatan ini beranggapan intelegensi memiliki dasar anatomis dan
biologis perilaku inteligen, menurut pendekatan ini dapat ditelusuri dasar-
dasar neuro-anatomis dan proses neurofisiologis
b. Pendekatan psikoanalisi
Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis manusia berdasarkan
perkembangan kepribadian atau proses sosialisasi serta mengidentifikasi
perilaku agresi. Sigmund Freud adalah orang pertama yang
memperkenalkan pendekatan psikoanalisis. Dia beranggapan bahwa
perilaku manusia ditentukan oleh insting bawaan yang sebagian besar
tidak disadari.
c. Pendekatan perilaku
Pendekatan ini percaya bahwa perilaku manusia, pada dasarnya adalah
respon yang datang dan merupakan proses belajar. Pendekatan ini
disebut psikologi stimulus repons yang ketat tidak mempertimbangkan
pengalaman kesadaran seseorang. Pendekatan ini bermanfaat untuk
menjelaskan persepsi interpersonal, konsep diri, eksperimen, sosialisasi,
control social, serta ganjaran dan hukuman.
d. Pendekatan kognitif
Pendekatan ini melihat manusia sebagai makhluk yang selalu berpikir.
Leon Festinger, tokoh teori konsistensi kognitif menyatakan manusia
cenderung mengalami ketegangan pada saat kebutuhan psikologinya
belum terpenuhi. Agar tidak terjadi ketegangan ia berusaha
mengoptimalisasi dalam persepsi, perasaan, kognisi dan pengalamannya.
e. Pendekatan humanistic
Pendekatan ini berpendapat manusia bukan hanya sekedar wayang yang
sibuk mencari identitas, namun juga berupaya mencari makna, baik
makna kehidupannya, makna kehadirannya di lingkungan, serta apa yang
dapat diberikannya kepada lingkungan. Pendekatan ini menilai manusia
tidak digerakkan oleh kekuatan luaryang dapat dikontrolnya, tetapi
manusia adalah pemeran yang mampu mengontrol nasib sendiri dan
mampu mengubah dunia di sekelilingnya
7. Hubungan psikologi dengan ilmu pengetahuan yang lain
Psikologi merupakan imu yang mempelajari tingkah laku manusia. Manusia
sebagai makhluk hidup tidak mungkin dapat hidup tanpa yang lain. Demikian
juga psikologi memiliki hubungan yang erat dengan ilmu yang lain. Dalam
kesempatan ini, kita akan membahas hubungan psikologi dengan beberapa
ilmu, antara lain:
a. Hubungan psikologi dengan biologi
Biologi khususnya antropobiologi tidak mempelajari proses kejiwaan,
tetapi psikologi mempelajarinya. Mengenai persoalan keturunan, baik
antropobiologi maupun psikologi membicarakan masalah keturunan. Soal
keturunan ditinjau dari segi biologi ialah yang berhubungan dengan aspek
kehidupan yang turun temurun dari suatu generasi ke generasi lain;
misalnya Hukum Mendel. Soal keturunan juga dipelajari oleh psikologi
antara lain sifat, intelegensi, bakat. Karena itu kuranglah sempurna kalau
kita mempelajari psikologi tanpa mempelajari biologi khususnya
antropobiologi maupun fisiologi, justru karena ilmu-ilmu ini membantu di
dalam orang mempelajari psikologi.
b. Hubungan psikologi dengan sosiologi
Manusia sebagai makhluk social menjadi objek dari sosiologi. Tinjauan
sosiologi yang penting ialah hidup bermasyarakatnya, sedangkan tinjauan
psikologi ialah bahwa tingkah laku sebagai manifestasi hidup kejiwaan,
yang didorong oleh motif tertentu hingga manusia itu bertingkah laku atau
berbuat. Karena adanya titik persamaan ininmaka timbullah cabang ilmu
pengetahuan psikologi yaitu psikologi social. Yang khusus menyelidiki
dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan situasi-
situasi social.
c. Hubungan psikologi dengan filsafat
Manusia sebagai makhluk hidup juga merupakan objek dari filsafat yang
antara lain membicarakan soal hakekat kodrat manusia,tujuan hidup
manusia dan sebagainya. Sekalipun psikologi pada akhirnya memisahkan
diri dari filsafat, karena metode yang ditempuh sebagai salah satu
sebabnya, tetapi psikologi masih tetap mempunyai hubungan dengan
filsafat. Bahkan sebetulnya dapat dikatakan bahwa ilmu-ilmu yang telah
memisahkan diri dari filsafat itupun tetap masih ada hubungan dengan
filsafat terutama mengenai hal-hal yang menyangkut sifat hakekat serta
tujuan dari ilmu pengetahuan itu.
d. Hubungan psikologi dengan ilmu pengetahuan alam
Ilmu pengetahuan alam berpengaruh besar terhadap perkembangan
psikologi. Dengan memisahkan diri dari filsafat, ilmu pengetahuan alam
maju pesat. Fakta bahwa karena pengaruh ilmu pengetahuan alam,
psikologi maju pesat, sehingga lepas dari filsafat dan diakui menjadi ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri. Walaupun akhirnya ternyata bahwa
metode ilmu pengetahuan alam kurang mungkin digunakan seluruhnya
terhadap psikologi
LATIHAN
Untuk lebih memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
Jelaskan bagaimana ilmu psikologi dengan pendekatannya dapat membantu
anda dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil!

RANGKUMAN
Psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia yang
dimanifestasikan ke dalam bentuk sekumpulan tingkah laku, perbuatan,
aktivitasnya, atau interaksinya di dalam lingkungan. Sejarah Psikologi dimulai
sejak psikologi dikenal pada zaman pemikiran filsafat, berkembang pada zaman
pertengahan, berkembang lagi pada zaman renaissance, lebih maju pada zaman
modern dan berkembang pesat pada zaman kajian ilmiah. Macam teori psikologi
menurut alirannya meliputi aliran idelaisme, strukturalisme, empirisme,
fungsionalisme, fisiologi dan asosianisme. Ruang Lingkup psikologi meliputi
psikologi teoritis dan psikologi terapan. Beberapa pendekatan yang digunakan
dalam psikologi adalah pendekatan neurobiologis, pendekatan psikoanalisis,
pendekatan perilaku, pendekatan humanistic dan pendekatan kognitif. Hubungan
psikologi dengan ilmu lain antara lain dengan ilmu filsafat, dengan ilmu biologi
dan ilmu pengetahuan alam. Adapun Manfaat mempelajari psikologi adalah lebih
mengenal gejala jiwa dari individu yang bersangkutan.
TES FORMATIF
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1. tokoh yang menyebutkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku adalah:
a. Wundt
b. William James
c. Branca
d. Woodworth dan Marquis
e. DR Singgih Dirgagunarsa
2. ciri umum psikologi yang kesimpulannya bersifat spekulatif dalam
perkembangan psikologi pada masa:
a. pemikiran filsafat
b. renaissance
c. abad pertengahan
d. modern
e. kajian ilmiah
3. teori yang mempunyai pandangan bahwa pengetahuan manusia diperoleh
dari gabungan pengalaman memiliki aliran:
a. idealism
b. empirisme
c. strukturalisme
d. fisiologi
e. asosianisme
4. yang termasuk dalam psikologi teoritis adalah:
a. psikodiagnostik
b. psikometrik
c. psikologi criminal
d. psikologi industry
e. psikologi khusus
5. pendekatan psikologi yang digunakan untuk menganalisis manusia
berdasarkan perkembangan kepribadian adalah pendekatn:
a. pendekatan neurobiologis
b. pendekatan kognitif
c. pendekatan perilaku
d. pendekatan humanistic
e. pendekatan psikoanalisis
6. pendekatan psikologi yang beranggapan bahwa manusia adalah makhluk
yang berpikir adalah pendekatan secara:
a. pendekatan neurobiologis
b. pendekatan kognitif
c. pendekatan perilaku
d. pendekatan humanistic
e. pendekatan psikoanalisis
7. persamaan dalam hal mempelajari keturunan manusia, tetapi beda objek
dimana salah satu bidang ilmu mempelajari masalah genetika dan bidang
lainnya mempelajari sifat yang diwaris seperti bakat, menggambarkan
hubungan ilmu psikologi dengan:
a. ilmu pengetahuan alam
b. ilmu filsafat
c. ilmu biologi
d. ilmu kedokteran
e. ilmu faal
8. salah satu manfaat mempelajari psikologi adalah:
a. mengetahui perbuatan-perbuatan manusia
b. mengetahui gejala-gejala jiwa manusia
c. meramal nasib seseorang melalui garis tangan
d. mengetahui karakter seseorang melalui tulisan
e. dapat menafsirkan mimpi
9. salah satu manfaat mempelajari psikologi dalam bidang pendidikan:
a. menyelenggarakan pendidikan dengan baik
b. mengenal sifat peserta didik
c. bisa mengetahui perencanaan pendidikan ke depan
d. mengetahui kemampuan spiritual peserta didik
e. mengetahui karakter peserta didik
10. salah satu manfaat mempelajari psikologi dalam menghadapi masalah social
adalah:
a. mempelajari seluk beluk permasalahan social
b. memfasilitasi tokoh masyarakat untuk bersama-sama menyelesaikan
masalah
c. mengurai permasalahan sehingga dapat mengurangi problem social
d. mengetahui karakteristik masyarakat setempat
e. menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat
Kegiatan Belajar 2 : Teori Dan Konsep Perilaku
A. Pengertian
Perilaku adalah suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya
adalah suatu kegiatan atau organisme yang bersangkutan jangan manusia
pada hakekatnya adalah suatu aktivitas daripada manusia.
Beberapa penegrtian perilaku menurut para ahli adalah:
1. Perilaku adalah keseluruhan atau totalitas kegiatan akibat dari
pengalaman sebelumnya dan dipelajari melalui proses penguatan dan
pengkoordinasian (dalam Wodwort dan Marquis, 1971)
2. Perilaku adalah reaksi insting bawaan dari berbagai stimulus yang
selanjutnya selanjutnya akan direspon di dalam otak. Timbulnya perilaku
akibat pengalaman belajar (Bandura, 1971)
3. Perilaku adalah reaksi manusia akibat kegiatan kognitif, afektif dan
psikomotorik. Jika salah satu mengalami hambatan, maka aspek perilaku
lainnya juga mengalami hambatan (Branca, 1971)
4. Perilaku adalah proses mental dari reaksi seseorang yang sudah tampak
dan belum tampak atau masih sebatas keinginan. (Kartini Kartono, 1985)
5. Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung maupun yang tidak dapat pihak luar. (Nototatmodjo,
2003)
Jadi, perilaku adalah totalitas dari penghayatan dan reaksi langsung terlihat
dan yang tampak.
B. Aspek-aspek perilaku
Aspek perilaku antara lain:
1. Pengamatan
Pengamatan adalah pengenalan objek dengan cara melihat, mendengar,
meraba, membau, dan mengecap. Sedangkan melihat, mendengar,
meraba, membau, mengecap itu sendiri disebut sebagai modalitas
pengamatan.
2. Perhatian
Ada dua batas tentang perhatian, yaitu:
a. Perhatian pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek
b. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu
aktivitas yang sedang dilakukan
c. Tanggapan
Setelah melakukan pengamatan (melihat, mendengar meraba,
membau, sebagainya)
d. Fantasi
Fantasi adalah kemampuan untuk membentuk tanggapan yang ada
e. Ingatan
Ingatan adalah kemampuan untuk menerima menyimpan, dan
memberi kesan-kesan.
f. Berpikir
Adalah aktivitas yang sifatnya idealistik yang mempergunakan
abstraksi
g. Motif
Suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan
lain.
Dilihat dari bentuk respon, perilaku dapat dibagi menjadi dua:
a. Perilaku tertutup (covert behaviour) adalah respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup
b. Perilaku terbuka (overt behaviour) adalah respon seseorang terhadap
stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang :
a. Faktor intern
1) Faktor genetik atau keturunan merupakan dasar atau modal
kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu.
2) Jenis ras
3) Jenis kelamin
4) Sifat fisik
5) Bakat pembawaan
6) inteligensi
b. Faktor eksternal
1) Faktor lingkungan
2) Pendidikan
3) Agama
4) Sosial ekonomi
5) Kebudayaan
6) Faktor -faktor lain; susunan saraf pusat, persepsi, emosi
C. Proses pembentukan perilaku menurut para ahli
Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses
yang berurutan yakni:
1. Awareness (kesadaran) adalah orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus.
2. Interest adalah orang mulai tertarik kepada stimulus
3. Evaluation adalah menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi
dirinya
4. Trial adalah orang yang telah mulai mencoba perilaku baru
5. Adoption adalah subjek berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses
seperti didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka
perilaku akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting)
Cara pembentukan perilaku antara lain:
a. Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan
Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang
diharapkan akhirnya akan terbentuk perilaku tersebut. Misal anak
dibiasakan bangun pagi, menggosok gigi sebelum tidur, mengucapkan
terima kasih bila diberi sesuatu oleh orang lain, membiasakan diri untuk
datang tidak terlambat di sekolah dan lain-lain.
b. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight).
Cara pembentukan perilaku ini didasarkan atas teori belajar kognitif
yaitu belajar dengan disertai adanya pengertian. Misal datang kuliah
tidak terlambat karena hal itu akan mengganggu teman-teman yang lain,
bila mengendarai motor harus memakai helm karena helm untuk
keamanan diri.
c. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model.
Misal kalau orang bicara bahwa orang tua sebagai contoh anak-
anaknya, pemimpin sebagai panutan yang dipimpinnya, hal tersebut
menunjukkan pembentukan perilaku dengan menggunakan model.
D. Teori Perilaku
Teori-teori tentang perilaku adalah:
1. Teori insting
Teori ini dikemukakan oleh Mc Doughall, yang menyatakan bahwa
insting merupakan suatu perilaku yang innate, perilaku bawaan dan
insting akan mengalami perubahan karena pengalaman. Pendapat ini
mendapat tanggapan keras dari F. Allport yang berpendapat bahwa
perilaku manusia disebabkan karena banyak faktor termasuk orang-
orang yang ada di sekitar dengan perilaku.
2. Teori dorongan (drive theory)
Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme ini mempunyai
dorongan atau idrive tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan
kebutuhan-kebutuhan organisme yang mendorong organisme
berperilaku. Menurut Hull teori ini disebut theory reductions
3. Teori atribusi
Teori ini menjelaskan akibat perilaku seseorang. Apakah perilku ini
disebabkan oleh disposisi internal (motif, sikap). Ataukah disposisi
eksternal. Teori ini dikemukakan ole Frits Heider. Menurut teori ini,
perilaku manusia itu dapat atribut internal, tetapi juga atribusi eksternal
4. Teori kognitif
Apabila seseorang harus memilih mana yang mesti dilakukan, maka
umumnya yang bersangkutan akan memilih alternatif perilaku yang
membawa manfaat sebesar-besarnyabagi yang bersangkutan. Ini yang
disebut model subyektifexpected utilit. Dengan kemampuan memilih
berarti faktor berpikir berperan dalam menentukan pilihannya.
E. Perubahan perilaku
Bentuk perubahan perilaku menurut WHO yang disadur oleh Notoatmodjo
(2007) meliputi:
1. Perubahan alamiah
Bentuk perubahan perilaku yang terjadi karena perubahan alamiah tanpa
pengaruh faktor-faktor lain.
2. Perubahan rencana
Bentuk perubahan perilaku yang terjadi karena memang direncanakan
sendiri oleh subjek
3. Kesediaan untuk berubah
Setiap orang dalam masyarakat, mempunyai kesediaan beubah yang
berbeda-beda. Bila terjadi suatu inovasi atau program pembangunan di
dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang cepat
untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut, namun sebagian lagi
sangat lamban.
F. Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan adalah adalah perilaku maupun usaha-usaha seseorang
untuk memelihara atau menjaga kesehatan. Perilaku kesehatan ini terdiri dari
:
1. Perilaku pencegahan penyakit
2. Perilaku peningkatan kesehatan
3. Perilaku gizi (makan dan minum)
Terdapat pula perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas
pelayanan kesehatan atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan.
Terdapat pula perilaku kesehatan lingkungan, yang meliputi perilaki hidp
sehat, perilaku sakit dan perilaku peran sakit
LATIHAN
Jelaskan bagaimana penerapan teori Rogers saat anda memberikan asuhan
pada ibu primigravida!

RANGKUMAN
Perilaku adalah suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya adalah
suatu kegiatan atau organisme yang bersangkutan jangan manusia pada
hakekatnya adalah suatu aktivitas daripada manusia. Aspek-aspek perilaku
meliputi pengamatan, perhatian, tanggapan, ingatan, fantasi, berpikir dan motif.
Dilihat dari bentuk responnya, perilaku terbagi dua, yaitu perilaku tertutup yang
tidak secara nyata ditunjukkan oleh orang tersebut. sedangkan perilaku terbuka
yang secara nyata ditunjukkan oleh orang tersebut. Faktor yang mempengaruhi
perilaku adalah factor internal dan factor eksternal. Proses pembentukan perilaku
dikemukakan oleh Rogers yang meliputi kesadaran, evaluasi, percobaan, adopsi.
Teori perilaku meliputi teori insting, teori dorongan, teori kognisi dan teori atribusi.
Perubahan Perilaku meliputi perubahan alamiah, perubahan rencana dan
kesediaan untuk berubah. Adapun perilaku kesehatan meliputi perilaku
pencegahan penyakit, perilaku peningkatan kesehatan dan perilaku gizi.

TES FORMATIF
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!
1. Perilaku adalah keseluruhan atau totalitas kegiatan akibat dari pengalaman
sebelumnya dan dipelajari melalui proses penguatan dan pengkoordinasian,
merupakan pengertian perilaku menurut:
a. Bandura
b. Branca
c. Woodwurth and Marquis
d. Kartini Kartono
e. Soekidjo Notoatmodjo
2. Perilaku adalah reaksi manusia akibat kegiatan kognitif, afektif dan
psikomotorik, adalah pengertian perilaku menurut:
a. Bandura
b. Branca
c. Woodwurth dan Marquis
d. Kartini Kartono
e. Soekidjo Notoatmodjo
3. Pengenalan objek baru melalui cara melihat langsung, meraba, dan membau
merupakan salah satu aspek perilaku yang berupa:
a. pengamatan
b. perhatian
c. tanngapan
d. ingatan
e. fantasi
4. kemampuan membentuk tanggapan yang ada merupakan aspek perilaku :
a. pengamatan
b. perhatian
c. tanggapan
d. ingatan
e. fantasi
5. respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung terselubung
disebut:
a. tanggapan
b. motivasi
c. fantasi
d. covert behavior
e. overt behaviour
6. respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata disebut:
a. tanggapan
b. motivasi
c. fantasi
d. covert behavior
e. overt behaviour
7. jenis ras dan intelegensi merupakan dua hal yang mempengaruhi perilaku
yang termasuk factor:
a. internal
b. eksternal
c. predisposisi
d. penunjang
e. penghambat
8. cara pembentukan perilaku yang didasarkan atas teori belajar kognitif
merupakan pembentukan perilaku secara:
a. awareness
b. evaluation
c. insight
d. adoption
e. trial
9. subjek mulai berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan
sikap terhadap stimulus merupakan proses perubahan perilaku pada tahap:
a. awareness
b. interest
c. trial
d. evaluation
e. adoption
10. Pandangan bahwa organisme ini mempunyai dorongan merupakan :
a. teori insting
b. teori atribusi
c. teori kognitif
d. drive theory
e. teori support
MODUL 2
PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA WANITA SETIAP TAHAP
PERKEMBANGANNYA SEPANJANG DAUR KEHIDUPANNYA

PENDAHULUAN
Dalam modul ini anda akan mempelajari perubahan adaptasi psikologi
pada setiap wanita. Dalam mempelajari modul 2 ini, kegiatan belajar yang akan
diberikan terbagi atas dua bagian, yaitu kegiatan belajar 1 dan kegiatan belajar 2.
Dalam kegiatan belajar 1, anda akan mempelajari tahapan proses
adaptasi psikologi, yaitu:
1. Adaptasi
2. Maladaptasi
Dalam kegiatan belajar 2, anda akan mempelajari proses adaptasi
psikologi pada wanita setiap perkembangan sepanjang daur kehidupannya,
yaitu:
1. proses adaptasi masa bayi
2. proses adaptasi masa kanak-kanak dan remaja.
Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan proses adaptasi
2. menjelaskan proses maladaptif
3. menjelaskan prses adaptasi masa bayi
4. Menjelaskan proses adaptasi masa kanak-kanak dan remaja
Kegiatan Belajar 1 : Tahap-tahap Proses Adaptasi

A. Adaptasi
Setiap manusia tentu menginginkan agar hidupnya eksis. Untuk dapat eksis,
dia harus senantiasa beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungan.
Dengan penyesuaian diri dia akan mengalami perubahan-perubahan ke arah
yang lebih maju (modern). Seseorang yang menyesuaikan diri dapat
terganggu keseimbangannya, yaitu antara kebutuhan dan pemenuhan.
Bentuk ketidak seimbangan yang dapat muncul yaitu, bimbang/ragu, gelisah,
kecewa, frustasi, pertentangan (konflik), dan sebagainya. Penyesuaian diri
seseorang dengan lingkungannya dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain:
jenis kelamin, motivasi, pengalaman, serta kemampuan dalam mengatasi
masalah. Bentuk ketidak seimbangan yang perlu mendapat perhatian antara
lain:
1. Frustasi
Faktor penyebab frustasi umumnya terjadi karena
a. Tertundanya pencapaian tujuan seseorang
b. Sesuatu yang menghambat apa yang dilakukan antara lain faktor
internal yang berpengaruh positif dan negatif seperti keadaan jasmani
dan rohani, serta faktor eksternal yang berpengaruh positif atau
negati, yaitu lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat
2. Konflik (pertentangan)
Dapat muncul bila terjadi ketidakseimbangan dalam diri individu.
Beberapa contoh konflik antara lain:
a. Konflik angguk-angguk
Konflik yang timbul apabila individu menghadapai dua motif atau lebih
yang semuanya memiliki nilai positif bagi individu yang bersangkutan
dan individu harus memilih diantara motif-motif yang ada.
+ organisme

b. Konflik geleng-geleng
Konflik ini timbul apabila individu menghadapi dua atau lebih motif
yang kesemuanya mempunyai nilai negatif bagi individu yang
bersangkutan. Individu tidak boleh menolak semuanya, tetapi harus
memilih salah satu dari motif-motif yang ada.
- organisme -

c. Konflik geleng-angguk (approach-avoidance)


Konflik ini timbul apabila organisme atau individu menghadapi objek
yang mengandung nilai positif dan negatif
-
organisme
+

d. Double approach avoidance conflict multiple approach avoidance


Konflik ini timbul apabila organisme atau individ menghadapi objek
atau lebih yang mengandung baik nilai yang positif maupun negatif
dan individu harus memilih objek yang mengandung nilai positif dan
negative dalam menghadapi frustasi maupun konflik
seseoranghedaknya memiliki kemampuan (kecakapan) dalam
menganalisis setia[p stimulus. Dengan kecakapan yang dimiliki dia
akan dapat menyelesaikan masalahnya.
+ +
organisme
- -

B. Maladaptif
Beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya maladaptif antara lain:
1. Sensitif terhadap kritik, individu tidak bias merespon secara positif
koreksi, juga tidak dapat mengkritisi diri sendiri
2. Tidak mampu kompetisi, individu hanya mau berkompetisi dengan lawan
yang jelas dapat dikalahkan.
Analisis dapat dilakukan secara bertahap, mulai dari yang sangat sederhana
sampai menuju yang kompleks (berat). Dengan demikian secara bertahap
akan ditemukan keseimbangan. Hal ini dapat dilakukan dengan penuh
kesabaran dan atau konflik bisa diseimbangkan dengan berbagai cara. Trial
and eror merupakan salah satu cara membentuk kebiasaan dan
“mekanisme”.
Ada bermacam-macam mekanisme penyesuaian yang dapat dijadikan
rambu-rambu sebagai berikut:
1. Agresi, yaitu menyerang objek frustasi untuk mendapatkan kepuasan
2. Menarik diri yaitu menarik mundur dari permasalahan
3. Mimpi siang hari yaitu untuk mencapai kepuasan dengan berkhayal
4. Regresi adalah reaksi terhadap frustasi dan nampak pada anak-anak.
5. Rasionalisasi yaitu pembebasan atau semua perilaku, bisa disebabkan
yang sebenarnya.
6. Represi adalah situasi yang menimbulkan rasa bersalah, ketakuutan dans
ebagainya yang lebih baik dilupakan
7. Identifikasi yaitu suatu cara untuk mendapatkan rasa harga diri dan
menempatkan diri pada tokoh yang dikagumi.
8. Kompensasi adalah suatu individu mendapat kepuasan di bidang tertentu
dan kepuasan di bidang lain
9. Reaksi konversi karena terjadi ketegangan emosi kesan dari psikologi.
Seseorang yang tidak bisa mengatasi konfliknya mencoba mengatasi
dengan sakit kepala, sakit perut, dll.
Kegiatan Belajar 2 : Proses Adaptasi Psikologi Pada Wanita Sepanjang
Daur Kehidupannya

A. Masa bayi
1. Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang
radikal
Meskipun rentang kehidupan manusia secara resmi dimulai pada saat
kelahiran. Kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola
perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan. Ini adalah suatu
peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Seperti halnya semua
peralihan, diperlukan penyesuaian diri pada bayi. Bagi beberapa bayi
penyesuaian mudah dilakukan, namun bagi tim lain terasa sulit dan
mengalami kegagalan.
2. Pelbagai penyesuaian pokok yang dilakukan bayi neonatal
Bayi neonatal harus melakukan 4 penyesuaian pokok sebelum mereka
melanjutkan kemajuan perkembangan mereka. Penyesuaian itu antara
lain:
a. Perubahan suhu
b. Bernafas
c. Menghisap dan menelan
d. Pembuangan
Pada mulanya semua bayi mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri
dengan kehidupan pasca natal. Beberapa mungkin mengalami kesulitan
dalam penyesuaian dengan perubahan suhu. Tiga indikasi umum tentang
kesulitan penyesuaian adalah berkurangnya berat badan, perilaku yang
tidak teratur dan kematian bayi
3. Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian pasca natal
Banyak kondisi yang mempengaruhi keberhasilan bayi untuk
menyesuaikan diri dengan kehidupan pasca natal yaitu lingkungan
pranatal, jenis persalinan, lamanya periode kehamilan, sikap orang tua
dan perawatan pasca natal. Kondisi pertama yang mempengaruhi
penyesuaian diri bayi adalah jenis lingkungan pra natal yang sehat akan
memberikan penyesuaian yang baik pada kehidupan pasca natal. Jenis
persalinan dan lamanya periode kehamilan berkaitan dengan
kepercayaan yang meyakini bahwa bayi yang lahir cukup bulan akan lebih
mudah melakukan menyesuaikan diri dibandingkan bayi yang lahir kurang
bulan. Sikap orang tua banyak mempengaruhi cepat atau berhasil
tidaknya penyesuaian diri bayi dalam periode pascanatal. Selanjutnya
perawatan pasca natal mempengaruhi keberhasilan bayi dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam hal ini aspek meliputi
banyakanya perhatian yang diperoleh bayi segera setelah lahir dan
banyaknya stimulus yang diterima oleh bayi selama periode pasca natal.

B. Adaptasi psikologi pada masa kanak-kanak dan masa remaja


Adaptasi masa kanak-kanak dan remaja belum banyak mendapat
perhatian. Karena tidak adanya model perkembangan tentang coping
semasa kanak-kanak dan remaja, maka banyak digunakan model coping
pada orang dewasa, seperti model dan Lazarus (Eiser, 1990).
Selain itu faktor-faktor yang mengarahkan pada keberhasilan coping
di masa kanak-kanak kurang dimengerti. Seifege-Krenke (1990)
mengatakan bahwa riset tentang coping pada masa remaja telah dilakukan
tapi sebagian besar dengan sampel klinis, mengabaikan ketrampilan coping
yang ada pada orang muda normal. Bagaimanapun menurutnya pergantian
penekanan dapat diamati, yang mungkin dapat disebabkan oleh pandangan
baru dalam teori tentang remaja. Remaja semakin dipandang sebagai
“product of his own development” yang menguasai transisi menuju masa
depan dengan secara tetap mengatasi tugas-tugas perkembangan yang
relevan.
Demikianlah penyajian materi terkait, selanjutnya mohon anda lanjutkan dengan
mengerjakan latihan berikut ini!

LATIHAN
Untuk lebih memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1. Diskusikan dengan teman anda factor-faktor apa saja yang dapat
meneybabkan penurunan berat badan bayi, perilaku yang tidak teratur
bahkan kematian bayi!
2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan proses adaptasi
bayi dengan kehidupan luar uterus?
3. Diskusikan dengan teman anda, perkembangan emosi apa saja yang
dialami pada masa kanak-kanak dan remaja?
4. Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan emosional pada
anak-anak dan remaja?
Petunjuk mengerjakan soal latihan!
1. identifikasi kasus penurunan berat badan bayi, perilaku tidak teratur pada
bayi bahkan kematian!
2. cari tahu factor-faktor apa yang dapat melatar belakangi bahkan
berkontribusi hingga terjadinya kegagalan adaptasi masa bayi yang meliputi
tiga hal di atas (penurunan berat badan, perilaku tidak teratur bahkan
kematian bayi)
3. silahkan anda membaca buku tulisan Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc
4. silahkan anda membaca buku tulisan Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc

RANGKUMAN
Dengan penyesuaian diri seseorang akan mengalami perubahan-perubahan ke
arah yang lebih maju (modern). Seseorang yang menyesuaikan diri dapat
terganggu keseimbangannya, yaitu antara kebutuhan dan pemenuhan. Bentuk
ketidak seimbangan yang dapat muncul yaitu, bimbang/ragu, gelisah, kecewa,
frustasi, pertentangan (konflik), dan sebagainya. Penyesuaian diri seseorang
dengan lingkungannya dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: jenis kelamin,
motivasi, pengalaman, serta kemampuan dalam mengatasi masalah. Bentuk
ketidak seimbangan yang perlu mendapat perhatian antara lain: frustasi dan
konflik. Beberapa bentuk mal adaptif antara lain sensitive terhadap kritik, tidak
mampu berkompetisi.
Adaptasi pada masa bayi meliputi penyesuaian terhadap kehidupandi luar uterus.
Yang temasuk bentuk adaptasi bayi yaitu perubahan suhu, bernafas, menghisap
dan pembuangan. Adapun bentuk mal adaptif pada masa bayi dapat
menyebabkan penurunan berat badan, perilaku tidak teratur bahkan kematian.
Adaptasi psikologi pada masa anak-anak dan remaja tidak terlalu diperhatikan.
Karena tidak adanya model perkembangan tentang coping semasa kanak-kanak
dan remaja, maka banyak digunakan model coping pada orang dewasa,
TES FORMATIF
1. Penyesuaian diri seseorang dengan lingkungannya dipengaruhi oleh salah
satu factor:
a. pendidikan
b. social ekonomi
c. ras
d. usia
e. motivasi
2. bentuk ketidak seimbangan dalam penyesuaian diri yang dapat disebabkan
oleh tertundanya keinginan adalah:
a. intuisi
b. motivasi
c. frustasi
d. konflik
e. ambisi
3. bentuk ketidak seimbangan dalam diri individu disebut:
a. intuisi
b. motivasi
c. frustasi
d. konflik
e. ambisi
4. Konflik yang timbul apabila individu menghadapai dua motif yang memiliki
nilai positif bagi individu yang bersangkutan disebut:
a. konflik angguk-angguk
b. konflik geleng – angguk
c. konflik geleng-geleng
d. double conflict avoidance
e. konflik bathin
5. Konflik ini timbul apabila individu menghadapi dua motif bernilai negatif bagi
individu yang bersangkutan disebut:
a. konflik anguk-angguk
b. konflik geleng angguk
c. konflik geleng-geleng
d. double conflict avoidance
e. konflik bathin
6. Konflik ini timbul apabila individu menghadapi dua motif bernilai negatif bagi
individu yang bersangkutan disebut:
a. konflik angguk-angguk
b. konflik geleng-geleng
c. konflik geleng angguk
d. double conflict avoidance
e. konflik bathin
7. Konflik ini timbul apabila organisme atau individu menghadapi objek bernilai
baik nilai yang positif maupun negatif disebut:
a. konflik angguk-angguk
b. konflik geleng-geleng
c. konflik geleng angguk
d. double approach conflict avoidance
e. konflik bathin
8. suatu mekanisme penyesuaian diri yang menggambarkan penyerangan
terhadap objek frustasi disebut:
a. agresi
b. regresi
c. represi
d. kompensasi
e. rasionalisasi
9. Reaksi frustasi yang tamak pada anak-anak disebut:
a. agresi
b. regresi
c. represi
d. kompensasi
e. rasionalisasi
10. Pembebasan atau semua perilaku, bisa disebabkan karena sebenarnya
disebut:
a. agresi
b. regresi
c. represi
d. kompensasi
e. rasionalisasi
11. Masa bayi disebut sebagai masa radikal karena:
a. bayi merupakan makhluk baru yang sangat labil
b. merupakan hasil konsepsi yang sangat rapuh
c. bayi merupakan masa peralihan dari kehidupan intrauterine ke kehidupan
ekstrauterine
d. bayi merupakan individu kecil yang masih banyak memiliki
ketergantungan
e. bayi membutuhkan bantuan dalam melakukan penyesuaian diri
12. Kemampuan bayi dalam hal termoregulasi menggambarkan adanya
kemampuan bayi dalam hal:
a. perubahan suhu
b. bernafas
c. menghisap
d. menelan
e. eliminasi
13. Bayi baru lahir yang menagis keras saat segera setelah lahir menunjukkan
kemampuan bayi dalam hal:
a. perubahan suhu
b. bernafas
c. menghisap
d. menelan
e. eliminasi
14. Bayi yang menunjukkan suching reflex menggambarkan bahwa bayi mampu
menyesuaikan diri dalam hal:
a. perubahan suhu
b. bernafas
c. menghisap
d. menelan
e. eliminasi
15. Bayi yang menunjukkan pengeluaran mekoneum menggambarkan bahwa
bayi mampu menyesuaikan diri dalam hal:
a. perubahan suhu
b. bernafas
c. menghisap
d. menelan
e. eliminasi
16. Adaptasi masa kanak-kanak dan remaja belum banyak mendapat perhatian,
karena:
a. tidak adanya model perkembangan tentang koping pada masa kanak-
kanak dan remaja
b. belum ada hasil penelitian tentang kemampuan menyesuaikan diri
c. belum ada gambaran tentang penyesuaian diri masa kanak-kanak
d. belum ada gambaran penyesuaian diri tentang masa remaja
e. belum banyak orang tua yang mengetahui masa kanak-kanak dan remaja
membutuhkan adaptasi
17. Seifgenke (1990) melakukan penelitian tentang proses adaptasi pada masa
kanak-kanak dan remaja pada keadaan:
a. perawatan klinis
b. normal
c. memiliki kelainan kongenital
d. memiliki cacat
e. memiliki keadaan abnormal
18. Kematangan adaptasi dalam perkembangan psikologis dalam hal intelektual
dapat dilihat melalui salah satu ciri-ciri remaja yang ditunjukkan dengan:
a. sikap remaja yang kritis dalam diskusi
b. remaja mulai berpikir secara konkrit
c. remaja sangat kaku dalam memecahkan masalah
d. remaja bersikap subyektif dalam menafsirkan sesuatu
e. remaja bersikap obyektif dalam menafsirkan sesuatu
19. kemampuan adaptasi remaja dalam hal perkembangan emosinya ditunjukkan
melalu sikap:
a. remaja tampak masih kekanak-kanakan
b. remaja yang berpikir secara abstrak
c. remaja yang meluapkan emosinya
d. remaja yang bisa menerima kritikan
e. remaja yang mampu menanggapi kritikan
20. Yang tidak termasuk perubahan social dalam hal perkembangan psikologis
remaja adalah:
a. memisahkan diri dari orang tua
b. menghabiskan waktu bersama teman sebaya
c. rentan terhadap pengaruh teman-teman
d. perubahan sikap dan penampilan
e. perubahan hubungan menjadi homoseksual
MODUL 3
PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI PADA ANAK SESUAI TAHAP
PERKEMBANGANNYA

PENDAHULUAN
Dalam modul ini anda akan mempelajari proses adaptasi psikologi pada
pada anak sesuai tahap perkembangannya. Dalam modul 3 ini, kegiatan belajar
yang diberikan terbagi atas dua bagian, yaitu kegiatan belajar 1 dan dekgiatan
belajar 2.
Dalam kegiatan belajar 1, anda akan mempelajari pertumbuhan dan
perkembangan, meliputi:
1. Pengertian tumbuh kembang
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis
3. Masalah psikologis yang sering dihadapi oleh anak
4. Kebutuhan bimbingan psikologi
Dalam kegiatan belajar 2, anda akan mempelajari perkembangan
psikologi anak yang meliputi:
1. Perkembangan psikologipada masa pra sekolah (2-6 tahun)
2. Perkembangan psikologi pada masa sekolah (6-12 tahun)
3. Perkembangan psikologi pada masa pubertas
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan
dapat:
1. Menjelaskan pengertian tumbuh kembang
2. Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis
3. Menjelaskan masalah psikologis yang dihadpi oleh anak
4. Menjelaskan kebutuhan bimbingan psikologi
5. Menjelaskan perkembangan psikologis pada masa pra sekolah (2-6 tahun)
6. Menjelaskan perkembangan psikologi anak usia sekolah (6-12 tahun))
7. Menjelaskan perkembangan psikologi pada masa remaja
Kegiatan belajar 1 : Proses adaptasi psikologis pada anak sesuai tahap
perkembangannya

A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak sehat dalam
pereredaran waktu tertentu.
Perkembangan adalah perubahan psiko-fisik sebagai pematangan fungsi-
fungsi psikis dan fisik pada anak ditunjangoleh faktor lingkungan dan proses
belajar dalam peredaran waktu tertentu, menuju kedewasaan. Prinsip
perkembangan anak:
1. Perkembangan berlangsung seumur hidup
2. Setiap anak memiliki kecepatan dan kuantitas perkembangan yang
berbeda
3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu
4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi
sedikit.
5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum
menuju yang lebih khusus
6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, walaupun
ada yang cepat ataupun lambat
7. Sampai batas – batas waktu tertentu, perkembangan sesuatu aspek
dapat dipercepat atau diperlambat.
8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi
dengan aspek lainnya.
9. Pada sata-sat tertentu dan dalam bidang perkembangan tertentu pria
berbeda dengan wanita

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis


Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan organisme bermacam-antara lain
menurut Hurlock (1992):
1. Faktor sebelum lahir, misalnya kekurangan nutrisi saat dalam kandungan
2. Faktor ketika lahir, misalnya intracranial haemoragic
3. Faktor sesudah lahir, antara lain, oleh pengalaman traumatic pada
kepala.
Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis, sebab
perkembangan itu sangat tergantung pada beberapa factor secara simultan,
yaitu:
1. factor herediter (warisan sejak lahir)
2. factor lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan
3. kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis
4. aktivitas anak ditentukan oleh adanya pengaruh aktivitas anak sebagai
subjek bebas yang berkemauan, kemampuan menolak atau menyetujui,
punya emosi, serta usaha membangun sendiri
Menurut Rahayu, dkk (1996) teori yang menyangkut tentang
perkembangan:
1. teori empiris
tokoh utama ini adalah francis bacon dan Jhon Locke. Teori ini
berpandangan bahwa: pada dasarnya anak lahir di dunia ini,
perkembangannya ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar
termasuk pendidikan dan pengajarannya. dengan kata lain menurut
teori ini pendidikan dan pengajaran pasti berhasil dalam membentuk
pribadinya. istilah lain dari teori ini adalah tori optimism,
environmentalisme dan tabularasa.
2. teori nativisme
tokoh utamanya adalah Shopenhouer (Jerman 1788-1860). teori ini
mengemukakan bahwa anak lahir telah dilengkapi pembawaan
bakat alami. dan pembawaan (nativus = pembawaan) inilah yang
akan menentukan wujud kepribadian seorang anak. dengan
demikian pendidikan bagi anak akan sia-sia dan tidak perlu
dihiraukan lagi
3. teori konvergensi
teori ini penganjur utamanya adalah William Stern mengungkapkan
bahwa kepribadian seorang anak lebih banyak ditentukan oleh dua
factor yang saling menunjang, yakni factor bakat dan factor
pengaruh lingkungan.
4. teori rekapitulasi
rekapitulasi berarti ulangan, yang dimaksudkan di sini adalah bahwa
perkembangan jiwa anak adalah merupakan hasil ulangan dari
perkembangan seluruh jenis manusia
5. teori psikoakademik
teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwaatau kepribadian
ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosioafektif, yaitu
ketegangan yang ada di dalam diri seorang itu ikut menentukan
dinamikanya di tengah-tengah lingkungannya.
6. teori perkembangan dan berkembang
teori ini berlandaskan pada alasan-alasan bahwa anak adalah
manusia yang hidup, waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak
berdaya, sehingga membutuhkan perlindungan
7. teori interaksionisme
bahwa menurut teori ini, perkembangan jiwa atau perilaku anak
banyak ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya.
Maksudnya perkembangan kognitif seorang anak bukan merupakan
perkembangan wajar, melainkan ditentukan oleh interaksi budaya.
8. hukum perkembangan
suatu konsepsi yang biasanya bersifat deduktif, dan menunjukkan
adanya hubungan yang ajeng serta dapat diramalkan sebelumnya
antara variable-variable yang empiris.
hukum perkembangan antara lain:
a. hukum tempo perkembangan
bahwa perkembangan jiwa anak-anak berlainan tergantung
pada tempo perkembangan masing-masing.
b. hokum irama perkembangan
hokum ini mengungkapkan bukan lagi tentang cepat lambatnya
perkembangan, melainkan irama perkembangan. jadi
perkembangan anak mengalami pasang surut mulai lahir hingga
dewasa.
c.hukum konvergensi perkembangan
hukum ini mengungkapkan tentang pandangan tradisional
dimasa lalu berpendapat bahwa hasil pendidikan yang di capai
anak selalu dihubung-hubungkan dengan status pendidikan
orang tuanya.
d. hukum kesatuan organ
tiap anak terdiri dari organ tubuh yang merupakan suatu
kesatuan dan bentuknya tidak dapat dipisahkan berdiri tunggal.
e. hukum hierarchie perkembangan
bahwa perkembangan anak tidak mungkin akan mencapai suatu
phase tertentu dengan cara spontan atau sekaligus, akan tetapi
harus melalui tingkat/tahapan tertentu. hukum
f. masa peka
masa peka adalah suatu masa yang paling tepat untuk
berkembangnya suatu fungsi kejiwaan atau fisik seseorang.
g. perkembangan dan mengembangkan diri
dalam kehidupan muncul dorongan dan hasrat untuk
mempertahankan diri sebagai awal dorongan hidup disusul
dengan dorongan mengembangkan diri.
h. hukum rekapitulasi
hukum ini kelanjutan dari teori rekapitulasi, yakni perkembangan
jiwa anak adalah ulangan kembali secara singkat dari
perkembangan manusia di dunia.

C. Masalah-Masalah Psikologi Pada Anak Yang Sering Terjadi


1. Anak dengan gangguan belajar
Dumont mendefinisikan “gangguan belajr adalah penyimpangan dalam
proses belajar yang berhubungan dengan diskrepansi yang signifikan
antara kemampuan yang diperkirakan untuk bahasa dan berpikir yang
nyata dalam bahasa dan berpikir.
2. Anak autism
Kata autism, diambil dari kata “autos” = “aku “. Dalam pengertian non
ilmiah mudah menimbulkan interpretasi bahwa semua anak yang
bersikap sangat mengarah kepada dirinya sendiri karena sebab apapun,
disebut autistic. Ciri khas autistic adalah mereka sejak dilahirkan memiliki
kontak social sangat terbatas. Perhatian mereka hamper tidak tertuju
pada orang-orang lain, melainkan hanya pada benda-benda mati.
3. Anak sukar didik
Anak yang memberikan sedikit atau banyak kesukaran atau problema
belum termasuk anak sukar didik. Anak sukar didik adalah anak yang
memberikan problema bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi problema
bagi lingkungannya, karena ketidaktenagan yang tinggi, tingkah laku
yang menyimpang, cara-cara “acting out” yang berbahaya dan seringkali
agresif, sedangkan “sukar sekali untuk menimbulkan pengertian rasional
kepada mereka mengenai keadaannya.”
4. Anak-anak delinkuen
Apabila anak yang mengalami gangguan belajar banyak dijumpai pada
periode sekolah, maka anak yang delinkuen banyak dijumpai pada
masa-masa sesudahnya. Mungkin hal ini disebabkan karena tindakan
yang melanggar hukum yang merupakan ciri anak delinkuen. Masih bisa
dimaafkan dan tidak disebut kriminalitas bila dilakukan oleh anak pra
sekolah atau masa sekolah. Sebaliknya, telah diketahui bahwa
delikuensi bertambah dengan lambat pada bagian awal remaja dan
melonjak pada bagian kedua remaja itu.
5. Penganiayaan anak
Menurut strauss dkk 1980 membedakan antara kekerasan yang “normal”
dan kekerasan “kasar”. Yang terkhir ini juga disebut penganiayaan yang
dapat menimbulkan cedera pada orang yang dikenai penganiayaan itu
nampak secara jelas dan kadang-kadang tidak bisa hilang lagi. Batas
hukum fisik dengan penganiayaan sukar di tentukan. Disamping
penganiayaan fisik terdapat pula penganiayaan psikis. Incest dengan
anak mencakup keduanya.
6. Alienasi dan pecandu.
Untuk dapat mencapai sesuatu yang baru, orang harus merasa asing
terhadap situasi yang sekarang. Tetapi alienasi itu juga selalu
mengandung suatu kehilangan atau bahkan suatu tindakan memutuskan
dengan hubungan-hubungan yang lama.

D. Kebutuhan bimbingan psikologi


Setelah melihat aspek perkembangan yang berbeda pada tahap
perkembangan anak, maka dapat dikemukakan bahwa:
1. Dalam menghadapi, mendidik dan mengajar anak, perlu mengerti
tahapan perkembangan anak
2. Mengerti anak, berarti mengenal anak lebih dalam dengan aspek
perkembangan dan tujuan perkembangan, latar belakang lingkungan
yang berpengaruh dalam perilaku dan kepribadiannya.
3. Mengenal anak berarti mengetahui ciri-ciri, segi karakterologis maupun
kemampuan dan batas-batasnya.
4. Lingkungan keluarga, peran ibu dalam keluarga:
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis
b. Peran ibu dalam merawat dan mengurus keluarga dengan sabar,
mesra, dan konsisten.
c. Peran ibu sebagai pendidik yang mampu mengatur dan
mengendalikan anak
d. Ibu sebagai contoh dan teladan
e. Ibu sebagai manajer yang bijaksana
f. Ibu memberi rangsangan dan pelajaran
g. Peran ibu sebagai istri
5. Peran ayah dalam keluarga
a. Ayah sebagai pencari nafkah
b. Ayah sebagai suami yang penuh pengetahuan dan memberi rasa
aman
c. Ayah sebagai tokoh pelindung dan tokoh yang tegas, bijaksana dan
mengasihi
d. Ayah berpartisipasi dalam pendidikan anak
LATIHAN
Untuk lebih memperdalam pemahaman anda mengenai materi ini, kerjakan
latihan berikut ini?
1. Apa sajakah factor-faktor yang bisa mempengaruhi perkembangan?
2. Apa sajakah masalah-masalh perkembangan pada anak?
3. Apa sajakah kebutuhan bimbingan psikologis pada anak?
Petunjuk jawaban latihan:
1. Cukup jelas, lihat uraian factor-faktor perkembanagan di atas
2. Cukup jelas, lihat uraian tentang masalah perkembangan pada anak
3. Cukup jelas, lihat uraian tentang kebutuhan bimbingan psikologis pada anak

RANGKUMAN
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak sehat dalam
pereredaran waktu tertentu.
Perkembangan adalah perubahan psiko-fisik sebagai pematangan fungsi-fungsi
psikis dan fisik pada anak ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar
dalam peredaran waktu tertentu, menuju kedewasaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan meliputi factor sebelum lahir, ketika lahir,
sesudah lahir, herediter, lingkungan dan aktivitas. Ada beberapa teori tentang
perkembangan antara lain nativisme, empirisme, konvergensi dan pertumbuhan
dan perkembangan. Masalah-masalah perkembangan anak meliputi anak
delinkuen, anak autism, anak dengan gangguan belajar. Beberapa bimbingan
psikologis dibutuhkan dalam menangani masalah perkembangan anak.
TES FORMATIF
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak sehat dalam
pereredaran waktu tertentu.
1. perubahan secara fisiologis sebagai hasil pematangan fungsi-fungsi fisik
yang berlangsung secara normal pada anak sehat dalam pereredaran waktu
tertentu disebut
a. pertumbuhan
b. perkembangan
c. adaptasi fisiologis
d. adaptasi psikologis
e. penyesuaian diri
2. Perubahan psiko-fisik sebagai pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik
pada anak ditunjangoleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam
peredaran waktu tertentu, menuju kedewasaan disebut
a. pertumbuhan
b. perkembangan
c. adaptasi fisiologis
d. adaptasi psikologis
e. penyesuaian diri
3. setiap anak memiliki kecepatan perkembangan dan pertumbuhan
merupakan bagian dari:
a. definisi pertumbuhan dan perkembangan
b. definisi perkembangan
c. prinsip pertumbuhan
d. prinsip perkembangan
e. adaptasi
4. menurut Hurlock, perkembangan anak dipengaruhi oleh factor sebelum lahir
yaitu:
a. Kekurangan nutrisi saat hamil
b. Intracranial Haemorhagic
c. Traumatic pada kepala
d. Penyulit saat lahir
e. Komplikasi pasca salin
5. Menurut Jhon Locke, perkembangan anak ditentukan berdasarkan pengaruh
pembelajaran dikenal juga dengan sebutan:
a. teori empiris
b. teori konvergensi
c. teori nativisme
d. teori psikoakademik
e. teori kognitif
6. perkembangan jiwa atau perilaku anak banyak ditentukan oleh adanya
dialektif dengan lingkungannya dikenal juga dengan teori:
a. interaksionisme
b. psikoakademik
c. kognitif
d. rekapitulasi
e. nativisme
7. Perkembangan jiwa anak adalah ulangan kembali secara singkat dari
perkembangan manusia di dunia, dikenal juga dengan hukum:
a. tempo perkembangan
b. irama perkembangan
c. konvergensi perkembangan
d. hierarchie perkembangan
e. rekapitulasi
8. salah satu masalah perkembangan anak yang ciri khasnya sejak lahir
memiliki keterbatasan kontak social dikenal dengan anak:
a. delinkuen
b. autis
c. gangguan belajar
d. hiperaktif
e. alienasi
9. ciri-ciri anak yang sukar didik adalah:
a. memberikan sedikit atau banyak masalah bagi diri sendiri dan keluarga
b. memberikan banyak masalah bukan hanya keluarga, tetapi juga
masyarakat
c. bersikap aktif di tengah-tengah lingkungan temannya
d. bersikap “acting out” yang wajar
e. masih dapat diberikan pengertian rasional
10. salah satu peran ibu dalam keluarga adalah:
a. memberi kebutuhan fisiologis dan psikologis
b. mencari nafkah untuk keluarga
c. sebagai tokoh yang bijaksana dan mengasihi
d. sebagai tokoh yang penuh pengetahuan dan rasa aman
e. sebagai tokoh yang berpartisipasi dalam pendidikan anak
Kegiatan Belajar 2 : Perkembangan Psikologi Pada Anak

A. Perkembangan psikologi pada masa pra sekolah (2-6 tahun)


Masa pra sekolah adalah fase perkembangan individu pada usia 2-6 tahun
ketika anak sudah mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria dan
wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training) dan mengenal
beberapa hal yang idanggap berbahaya.
Perkembangan dalam masa pra sekolah antara lain:
1. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya. Dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik yang
menyangkut ukuran berat, tinggi maupun kekuatannya, memungkinkan
anak untuk dapat lebih mengembangkan ketrampilan fisik dan
mengeksplorasi dengan atau tanpa bantuan orang tuanya.
Perkembangan system saraf pusat memberikan kesiapan dan
penguasaan terhadap tubuhnya.
Proporsi tubuhnya berubah secara dramatis seperti pada usia 3 tahun.
Rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan beratnya sekitar 10-13 kg.
Sedangkan pada usia 5 tahun tingginya mencapai 100-110 cm. Tulang
kakinya tumbuh dengan cepat, namun pertumbuhan tengkoraknya tidak
secepat usia sebelumnya. Pertumbuhan tulang-tulangnya semakin besar
dan kuat. Pertumbuhan giginya semakin lengkap sehingga sudah
menyenangi makanan padat seperti daging, sayuran, buah-buahan dan
kacang-kacangan.
2. Perkembangan emosi
Pada masa ini emosi anak sangat kuat ditandai dengan ledakan amarah,
ketakutan yang hebat dan rasa iri hati yang tidak masuk akal. Pola emosi
umum yang terjadi pada masa kanak-kanan antara lain sebagai berikut:
a. Takut, yaitu perasaan terancam oleh suatu objek dianggap
membahayakan
b. Cemas yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan yang tidak ada
objeknya.
c. Cemburu yaitu perasaaan yang tidak senang terhadap orang lain
yang dipandang telah merebut kasih saying dari seseorang yang telah
mencurahkan kasih saying kepadanya
d. Kegembiraan, kesenangan dan kenikmatan yaitu perasaan yang
positif, nyaman karena terpenuhi keinginannya
e. Kasih sayang yaitu perasaan senang unuk memberikan perhatian dan
perlindungan terhadap orang lain, hewan atau benda
f. Pobia yaitu perasaan takut terhadap objek yang tidak perlu ditakuti
g. Ingin tahu yaitu perasaan ingin mengenal, ingin mengetahui objek-
objek baik yang fisik maupun non fisik
3. Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasa antara lain:
a. Prastadium (stadium pertama)
Kata pertama yang diucapkan anak mlai dari suara raban yang kita
dengar keluar dari mulut seorang bayi.
b. Kalimat satu kata (12 -18 bulan)
Satu perkataan yang dimaksudkan untuk mengungkapkan satu
perasaan maupun keinginan seperti “mama”
c. Masa memberi nama (18-24 bulan)
Di masa ini anak menyadari setiap benda mempunyai nama.
Biasanya anak mempunyai banyak sekali pertanyaan.
d. Masa kalimat tunggal (24-30 bulan)
Bentuk bahasa dan kalimat semakin baik. Anak mampu
menggunakan kalimat tunggal.
e. Masa kalimat majemuk (> 30 bulan)
Anak mengucapkan kalimat yang panjang dan bagus. Anak
menyatakan pendapatnya dengan kalimat majemuk
4. Perkembangan bermain
Anak pra sekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain karena setiap
waktunya diisi dengan bermain. Kegiatan bermain yang dimaksud adalah
kegiatan yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk memperoleh
kesenangan.
5. Perkembangan kepribadian
Masa ini lazim disebut sebagai masa krisis awal. Karena ada perubahan
hebat dalam diri anak. Anak mulai menyadari “aku”nya. Dengan
kesadaran ini anak menemukan bahwa ada dua pihak yang berhadapan
yaitu “aku”nya dan orang lain. Aspek perkembangan kepribadian anak
meliputi bebrapa hal berikut ini :
a. Ketergantungan vs citra diri (initiative vs guilty)
Perkembangan sikap independency dan kepercayaan diri anak terkait
dengan cara perlakuan orang tuanya.
b. Inisiatif vs rasa bersalah
Erik erickson mengemukakan suatu teoir bahwa anak pra sekolah
mengalami konflik antara initiative dan guilt.
c. Perkembangan emosi
Pada masa ini sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap
kelompok sosialnya (orang tua, saudara dan teman sebaya)
Karakteristik periode pra operasional
a. Egosentrisme yaitu maksudnya bukan “selfishness”
b. Kaku dalam berpikir
c. Alasan yang tidak logis

B. Perkembangan psikologi pada masa sekolah (6-12 tahun)


Masa usia sekolah dasar berkisar pada 6-12 tahun yaitu masa kematangan
bersekolah. Perkembangan pada masa usia sekolah antara lain:
1. Perkembangan intelektual
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi
rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang
menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti
membaca, menulis dan menghitungnya.
2. Perkembangan bahasa
Dengan dikuasainya ketrampilan membaca dan berkomunikasi dengan
orang lain. Anak sudah gemar membaca dan mendengarkan cerita yang
bersifat kritis
3. Perkembangan social
Adalah pencapaian kematangan dalam hubungan social. Perkembangan
social pada anak usia sekolah ditandai dengan adanya perluasan
hubungan di samping dengan keluarga, anak juga mulai membentuk
ikatan baru dengan teman sebaya atau teman sekelas, sehingga ruang
gerak hubungan sosialnya bertambah.
4. Perkembangan emosi
Perkembangan emosional berebda satu sama lain karena adanya
perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan, dan pembinaan
orang tua maupun pihak sekolah.
Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga berdasarkan ras,
budaya, etnik dan bangsa.
5. Perkembangan moral
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenai benar atau tidaknya )
pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada masa sekolah dasar, anak
sudah mulai mengikuti pertautan atau tuntutan orang tua atau lingkungan
sosialnya.
6. Perkembangan penghayatan keagamaan
Pada usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai
agama. Kualitas keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses
pembentukan atau pendidikan yang diterimanya.
7. Perkembangan motoric
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka
perkembanganmotorikanak sudah dapat terkoordinasi dengan baik.
Berikut ini merupakan tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah:
1. Belajar memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan permainan
2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya
4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
5. Belajar ketrampilan dasar membaca, menulis dan berhitung
6. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
7. Mengembangkan kata hati
8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
9. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok social dan
lembaga-lembaga

C. Perkembangan psikologi pada masa pubertas


Masa perkembangan remaja dimulai dengan masa puber, yaitu antar umur
12-14 tahun. Masa puber atau masa permulaan remaja adalah suatu masa
saat perkembangan fisik dan intelektual berkembang sangat cepat.
Pertengahan remaja adalah masa yang lebih stabil untuk menyesuaikan diri
dan berinteraksi dengan perubahan permulaan remaja, kira-kira 14-16 tahun.
Berikut ini merupakan tuntutan psikologis yang muncul di tahap remaja:
1. Remaja mendapat kebebasan emosional dari orang tua
2. Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
3. Remaja mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
4. Remaja memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma.
Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas umur
remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat
menjelaskan secara pasti tentang batasan usia remaja karena masa remaja
merupakan masa peralihan.
Pada umunmnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode masa puber usia 12-18 tahun
a. Masa pra pubertas, peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa
awal pubertas. Ciri-cirinya:
1) Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
2) Anak mulai bersikapkritis
b. Masa pubertas usia 14-16 tahun. Masa remaja awal. Ciri-cirinya:
1) Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
2) Memperhatikan penampilan
3) Sikapnya tidak menentu/plin-plan
4) Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa akhir usia 17-18 tahun, peralihan dari masa pubertas ke masa
adolescence, ciri-cirinya:
1) Pertumbuhan fisiknya sudah mulai matang tetapi kedewasaan
psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
2) Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari
remaja pria
d. Periode remaja adolescence usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini
adalah:
1) Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
2) Mulai menyadari akan realitas
3) Sikapnya mulai jelas tentang hidup
4) Mulai nampak bakat dan minatnya
Dengan mengetahui berbagai tuntutan psikologis perkembangan ciri-cir
usia remaja, diharapkan orang tua, pendidik, dan remaja itu sendiri
memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini sehingga bila
remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik maka
pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadiannya dan
jiwanya.
Permasalahan yang sering muncul seringkali disebabkan ketidaktahuan
para orang tua dan pendidik tentang berbagai tuntutan psikologis ini,
sehingga perilaku mereka seringkali tidak mampu mengarahkan remaja
menuju pemenuhan perkembangan mereka. Bahkan tidak jarang orang
tua dan pendidik mengambil sikap yang kontra produktif dari yang
seharusnya diharapkan, sehingga semakin mengacaukan perkembangan
diri para remaja tersebut.
LATIHAN
Untuk lebih memperdalam pemahaman anda tentang materi ini, maka
kerjakanlah latihan berikut ini!
1. Jelaskan perkembangan anak usia 6-12 tahun!
2. Jelaskan perkembangan anak pada masa
pubertas! Petunjuk Mengerjakan Latihan
1. Cukup jelas, lihat uraian materi perkembangan anak usia 6-12 tahun!
2. Cukup jelas, lihat uraian materi perkembangan anak pada masa pubertas!

RANGKUMAN
Masa pra sekolah adalah fase perkembangan individu pada usia 2-6 tahunketika
anak sudah mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria dan wanita,
dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training) dan mengenal beberapa hal
yang idanggap berbahaya. Anak pra sekolah dapat dikatakan sebagai masa
bermain karena setiap waktunya diisi dengan bermain. Kegiatan bermain yang
dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk
memperoleh kesenangan. Masa usia sekolah dasar berkisar pada 6-12 tahun
yaitu masa kematangan bersekolah. Masa perkembangan remaja dimulai
dengan masa puber, yaitu antar umur 12-14 tahun. Masa puber atau masa
permulaan remaja adalah suatu masa saat perkembangan fisik dan intelektual
berkembang sangat cepat. Pertengahan remaja adalah masa yang lebih stabil
untuk menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan perubahan permulaan remaja,
kira-kira 14-16 tahun. Dengan mengetahui berbagai tuntutan psikologis
perkembangan ciri-cir usia remaja, diharapkan orang tua, pendidik, dan remaja
itu sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini sehingga
bila remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik maka pada
masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadiannya dan jiwanya.
TES FORMATIF
1. Salah satu perilaku positif yang dapat diamati pada perkembangan anak pra
sekolah:
a. anak telah berusia 2-6 tahun
b. anak telah mampu bermain bersama teman-temannya
c. anak telah dapat mengontrol kebutuhan buang air kecil (toilet training)
d. anak masih memiliki ketergantungan penuh dengan orang tua
e. anak belum memiliki kemandirian dalam beraktivitas
2. Pola emosi pada anak umur 2-6 tahun adalah:
a. ketergantungan
b. cemburu
c. citra diri
d. inisiatif
e. rasa bersalah
3. Contoh perkembangan bahasa pada anak pra sekolah pada masa
prastadium:
a. kata pertama yang keluar dari mulut anak, seperti mi-mi
b. menyebutkan kata “mama” dengan maksud “mama saya mau makan”
c. memberi pertanyaan, seperti “ini apa?”
d. menggunakan kalimat tunggal
e. mengucapkan kalimat panjang
4. Dalam perkembangan psikologi, anak mampu mengontrol emosinya pada
rentang usia:
a. 0-5 tahun
b. 1-5 tahun
c. 2-6 tahun
d. 6-12 tahun
e. 10-12 tahun
5. Anak mulai mengenal konsep diri, merupakan bentuk perkembangan:
a. intelektual
b. emosi
c. bahasa
d. moral
e. sosial
6. Belajar bergaul dengan teman sebaya pada anak usia sekolah (6-12 tahun)
merupakan bagian dari:
a. perkembangan intelektual
b. perkembangan emosional
c. perkembangan social
d. perkembangan bahasa
e. tugas perkembangan
7. Perkembangan masa remaja dimulai pada pra pubertas dengan kisaran
umur:
a. 8-12 tahun
b. 10-12 tahun
c. 12-13 tahun
d. 12-14 tahun
e. 13 -15 tahun
8. Perkembangan remaja masa pubertas dimulai pada kisaran umur:
a. 12-13 tahun
b. 13-15 tahun
c. 14-16 tahun
d. 17-18 tahun
e. 19-21 tahun
9. Ciri-ciri remaja pada masa puber umur 12-18 tahun adalah:
a. mulai cemas dan bingung tentang perubahan dirinya
b. memperhatikan penampilan
c. anak mulai kritis
d. sikapnya tidak menentu
e. suka berkelompok
10. Sifat penting pada remaja masa adolescence (umur 19-21 tahun)
a. pertumbuhan fisik sudah mulai matang
b. terjadi proses kedeasaan jasmnaiah
c. anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil
d. suka berkelompok dengan teman sebaya
e. mulai menyadari hal-hal yang bersifat realistis
MODUL 4
PROSES PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA WANITA

PENDAHULUAN
Pada modul ini akan dibahas tentang proses perubahan psikologi pada
wanita pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, masa lansia dini
dan lanjut. Masa ini diawali dengan masa pubertas yang memiliki beberapa ciri
yaitu day dreaming, rasa malu berlebihan, antagonisme sex, dll. Kemudian
dilanjutkan dengan masa adolesence. Setelah masa adolesence, beranjak ke
masa dewasa yang ditandai dengan masa kehamilan, persalinan, nifas, wanita,
sebagai ibu dan lansia menopause. Gangguan psikologis pada masa nifas
ditandai pada masa menstruasi, perkawinan, kehamilan dan nifas.
Dalam mempelajari modul ini, kegiatan belajar yang akan diberikan
terbagi atas dua bagian, yaitu kegiatan belajar 1 dan kegiatan belajar 2.
Dalam kegiatan belajar 1, anda akan mempelajari proses perubahan
psikologi pada wanita menurut tahapan perkembangannya, yaitu:
1. Perubahan psikologi pada wanita masa gadis atau remaja
2. Perubahan psikologi pada wanita masa dewasa
Dalam kegiatan belajar 2, anda akan mempelajari proses perubahan
psikologi pada wanita menurut tahapan perkembangannya, yaitu:
1. Perubahan psikologi pada wanita masa menjadi ibu
2. Perubahan psikologi pada wanita masa lansia
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan
dapat:
1. Menjelaskan prose perubahan psikologi wanita pada masa pubertas
2. Menjelaskan proses perubahan psikologi pada wanita masa adolesence
3. Menjelaskan proses perubahan psikologi pada wanita masa kehamilan
4. Menjelaskan proses perubahan psikologi pada wanita masa persalinan
5. Menjelaskan proses perubahan psikologi pada wanita masa nifas
6. Menjelaskan proses perubahan psikologi pada wanita sebagai ibu
7. Menjelaskan proses perubahan psikologi pada wanita sebagai lansia
Kegiatan Belajar 1 : Perubahan Psikologis Wanita Masa Remaja Dan Masa
Adolesence

A. Anak gadis pada masa pubertas


1. pengertian
Prawirohardjo (1999, 127) menyebutkan bahwa pubertas adalah masa
peralihan kanak-kanak dan masa dewasa. Soetjiningsih (2004, 134)
Pubertas adalah suatu periode perubahan dari tidak matang menjadi
matang
2. perubahan
a. perubahan fisik
perubahan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik penting
pada tubuh anak dewasa, perubahan ukuran tubuh, perubahan
proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan
ciri-ciri seks sekunder (Hurlock, 2004, 188)
b. perubahan emosional/psikologi
secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan
tekanan” sesuatu masa dimana ketegangan emosi terutama pada
anak laki-laki dan perempuan berada di bawah tekanan social dan
menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak
kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu
(Hurlock, 2004, 212-213)
c. tanda-tanda
1) mimpi basah (day dreaming)
mimpi basah atau dating bulan, menandakan kematanagan
seorang remaja. Mimpi basah akan terjadi pada laki-laki berusia 9-
14 tahun, umumnya secara periodic berkisar sekitar 2-3 minggu
sekali. mimpi basah adalah peristiwa pengeluaran cairan sperma
secara alamiah. sperma ini diproduksioleh testis yang merupakan
salah satu organ reproduksi laki-laki yang menandakan system
reproduksi ini mulai berfungsi maka testisnya mulai berproduksi.
2) rasa malu berlebihan
setiap manusia haruslah memiliki rasa malu karena rasa malu
merupakan salah satu control dalam masa kehidupan seseorang,
tetapi apabila rasa malu itu berlebihan dan tidak masuk akal maka
itu akan menjadi masalah karena rasa malu berlebihan akan
menghambat kehidupan social seseorang yang sekaligus bisa
berdampak terhadap kemajuan dan kesuksesan dalam hidup dan
kehidupan seseorang. rasa malu juga merupakan kombinasi dari
kegugupan social dan seseorang.
3) antagonism social
pada usia remaja 14-15 tahun sampai 17-18 tahun, percepatan
pertumbuhan fisik sangat menonjol dan keatangan fungsi
layaknya oranag dewasa akan timbul. Gejolak emosional sebagai
penyertaan perkembangan fisik sering terjadi begitu ekstrim
sehingga menyulitkan remaja sendiri maupun lingkungannya.
konflikdengan orang tua, teman sebaya, umumnya akan
berkembang yang sering ditandai oleh satu sisi kebutuhan untuk
mandiri sedangkan di sisi lainketergantungan baik moril maupun
materil masih sangat besar terutama pada orang tua dan pada
kenyataannya remaja merasa belum yakin akan kebutuhan
otonomi sehingga remaja sering dihadapkan pada situasi frustasi.
4) antagonism sex
adalah perasaan tidak senang atau menentang suatu yang
berhubungan dengan sex yang diaplikasikan dalam sikap dan
perilaku. Seorang yang mengalami hambatan sexual tidak dapat
merasakan ataupun membedakan antara jender yang pada dirinya
factor-faktor terjadinya antagonism sex :
a) meskipun dia seorang laki-laki atau perempuan tidak normal
yang sering kita sebut dengan gayatau lesbi, maka dia tidak
akan menikmati fantasi sexual yang normal dan dia akan
gagal menikmati fantasi seksual pada dirinya.
b) memiliki hambatan nafsu sex dengan lawan jenis
c) trauma perkosaan atau melihat kejadian penyiksaan yang
berhubungan dengan sex
d) mendengar cerita-cerita tentang sex yang tidak jelas dan
(ketidaktahuan tentang info sex)
e) hubungan keluarga dan lingkungan yang buruk dimana
beberapa tempat
5) kurang percaya diri
kurang percaya diri atau rendah diri adalah perasaan
menganggap rendah pada diri sendiri. Orang yang rendah diri
berarti menganggap diri sendiri tidak mempunyai kemapuan
berarti
ciri kurang percaya diri:
a) selalu menyendiri dan menarik diri dari pergaulan (bersifat
introvert)
b) selalu ragu dalam bertindak
c) tidak dapat bersaing secara positif:
penyebabnya adalah:
a) doverprotected
b) terlalu dibiarkan
c) perfeksionis
d) sering dikritik dan dikecewakan
e) mencntohi lingkungannya
f) percaya dengan ketidak mampuan
6) sikap tidak tenang
sikap tidak tenang adalah keadaan ketidak seimbangan emosi
yang menifestasinya kepada tingkah laku yang gelisah
7) merasa bosan
adalah perasaan jemu atau mengalami hal-hal yang sama
berulang-ulang.
8) keinginan untuk menyendiri
anak pada masa perkembangannya membutuhkan space untuk
menyendiri
9) keengganan untuk bekerja
adalah tidak mau tidak sudi atau rasa malas melakukan suatu
pekerjaan. Orang tua diharapkan dapat:
1) berkomunikasi untuk mengalihkan remaja bahwa mereka
sudah mulai diberi rasa tanggung jawab
2) memberikan kesempatan pada remaja untuk aktualisasi diri
3) memberikan kesempatan kepada remaja untuk bertanggung
jawab apa yang dilakukan
4) konsisten dengan menerapkan disiplin.

B. Anak Gadis Pada Masa Adolescence


pada masa adolescence biasanya akan terjadi perubahan pada diri
seseorang fisik maupun psikis, walaupun akibatnya sementara akan
tetapi mempengaruhi perubahan dalam pola perilaku, sikap dan
kepribadian.
1. cinta diri
dua kata yang perlu dijelaskan dari kutipan di atas, yaitu: cinta dan diri
sendiri. Cinta bermakna puas pada diri seseorang.cinta diri
merupakan sumber pergeseran dan benturan banyak komponen yang
ada pada idri manusia, cinta diri menciptakan tuntutan hasrat, dan
kebutuhan serta kebebasan yang meluas pada manusia.Ada dua
jenis cinta diri:
a. cinta diri positif
1) terdiri dari kecintaanmu pada dirinmu, jelas melebihi
kecintaanmu pada orang lain
2) cinta pada diri sendiri dan orang lain dapat saling
berdampingan
3) cintailah orang tua di sekelilingmu bagaimana engkau
mencintai dirimu sendiri menunjukkan bahwa integritas
keunikan diri serta cinta dan pengertian terhadap manusia
lainnya.
b. cinta diri negative
dimana seseorang hanya mencintai dirinya sendiri tanpa
mementingkan kepentingan orang lain dan mementingkan
kepentingan dirinya tanpa mempertimbangkan orang lain di
sekelilingnya.
2. fantasi seksual
pada masa ini seseorang mulai merasakan cinta dan kasih saying
satu sama lain. mempunyai perhatian yang lebih mengenai siapa dan
bagaimana mereka (lawan jenis) di mata orang lain, mereka mulai
merasa ketertarikan secara sexual antara satu dengan yang lain
sehingga timbul yang dinamakan rasa suka, ingin memiliki dan saling
memuji
3. multiple personality
kepribadian ganda (tidak hanya 2 kepribadian, bisa lebih dari 2) atau
multiple personality, secara mudahnya bisa dikatakn 2 tau lebih yang
menghuni badan dan raga seseorang. Penyebab terjadinya gangguan
kepribadian majemuk diakibatkan oleh penyiksaan fisik yang
dilakukan oleh ibu dan bapaknya akan terjadi pribadi dominan akan
menyadari pribadi-pribadi lainnya namun pribadi asli tidak menyadari
sama sekali.
4. pseudoaktivitat
menurut dr Helena Deutsch bahwa relasi emosional dari identifikasi
total disebut sebagai pseudoaktivitat yang dapat menimbulkan gejala-
gejala neurologis dan patologi. Ada juga gadis-gadis adolescence
yang berbakat intelektual tinggi yang tidak mampu meengendalikan
macam-macam identifikasi dan tidak mampu membatasi wilayah
identifikasinya ia sangat mudah terpengaruh oleh su gesti dari luar
sehingga ia sulit mendapatkan keseimbangan bathin.
5. petualangan cinta
adakalanya identifikasi total ini mengakibatkan timbulnya pribadi
majemuk dimana munculnya pribadi sendiri yang tidak sama dengan
pribadi yang teridentifikasi, Freud menanamkan gejala tersebut
sebagai fenomena hidup. proses identifikasi ini bisa berlangsung
terhadap beberapa orang sehingga timbul perpecahan pribadi yang
dikenal sebagai gejala majemuk pribadi.
LATIHAN
Untuk lebih memperdalam pemahaman anda, maka kerjakanlah latihan berikut
ini!
1. diskusikan dengan temanmu adakah fenomena atau gejala seperti beberapa
keadaan di atas di sekitar lingkungan terdekat anda?
2. buat laporan studi kasus dengan mnyertakan uraian singkat materi ditambah
dengan gambaran kasus yang ada dan ilustrasi yang menunjang presentasi
kasus!
Petunjuk mengerjakan latihan:
1. bacalah buku pengantar psikologi untuk kebidanan dengan penulis DR
Namora Lumongga Lubis untuk mengidentifikasi gejala jiwa terkait
2. bacalah buku referensi lainnya yang terkait psikologi remaja.

RANGKUMAN
Proses perubahan psikologis yang dialami wanita sebagai gadis atau remaja
antara lain adalah perubahan fisik yang diikuti tanda-tanda seperti mimpi basah,
rasa malu yang berlebihan, antagonism social, antagonism sex, kurang percaya
diri, sikap tidak tenang, merasa bosan, ingin menyendiri dan keengganan untuk
bekerja. Perubahan psikologis pada anak gadis masa adolescence antara lain:
cinta diri, fantasi seksual, multiple personality dan pseudoaktivitas.
TES FORMATIF
1. Konflik dengan orang tua, teman sbya umumnya berkembang menjadi satu
sisi kebutuhan untuk mandiri merupakan tanda perubahan psikologis yang
disebut:
a. day dreaming
b. minder
c. antagonism sex
d. antagonism social
e. perfectionis
2. selalu menyendiri, bertindak ragu-ragu, tidak dapat bersaing positif
merupakan ciri-ciri remaja dengan gejala:
a. day dreaming
b. antagonism sex
c. kurang percaya diri
d. antagonism social
e. bosan
3. salah satu penyebab anak menjadi kurang percaya diri adalah overprotected
yang berarti:
a. anak selalu dikekang
b. terlalu dibiarkan
c. sering dikritik
d. mencontohi lingkungannya
e. percaya dengan ketidakmampuannya.
4. yang tidak termasuk harapan orang tua untuk menghadapi anak yang enggan
bekerja:
a. berkomunikasi dengan remaja untuk diberi tanggung jawab
b. memberi kesempatan kepada remaja untk aktualisasi diri
c. konsisten menerapkan disiplin
d. memberi kesempatan remaja bertanggung jawab dengan perbuatannya
e. mengasingkan diri karena mengalami ketidakcocokan
5. mencintai diri dan orang lain dapat saling berdampingan merupakan jenis
cinta diri:
a. cinta diri
b. cinta diri positif
c. cinta diri negative
d. narsisme
e. egosentris
6. dampak mal adaptif remaja yang tidak melewati perubahan psikologis berupa
fantasi sexual adalah:
a. menjadi homoseksual
b. menjalin hubungan heteroseksual
c. suka berpetualangan cinta
d. tidak tertarik dengan lawan jenis
e. mengalami penyimpangan perilaku seksual
7. peristiwa kawin cerai merupakan contoh perubahan psikologis dengan gejala:
a. narsisme
b. cinta diri
c. cinta diri positif
d. cinta diri negative
e. pseudoaktivitas
8. adanya penyiksaan fisik yang dilakukan orang tua pada anaknya bisa jadi
merupakan penyebab gejala jiwa berupa:
a. psychopath
b. sodomi
c. multiple personality
d. pseudoaktivity
e. narsisme
9. seseorang remaja yang mulai merasakan cinta dan kasih saying dengan
lawan jeni, biasanya akan mengalami:
a. fantasi seksual
b. berpetualang cinta
c. pseudoaktivitas
d. antagonism social
e. antgonisme sex
10. munculnya pribadi sendiri yang tidak sama dengan pribadi yang teridentifikasi
adalah akibat dari:
a. petualang cinta
b. pseudoaktivity
c. antagonism social
d. multiple personality
e. narsisme
Kegiatan Belajar 2 : Perubahan Psikologis Wanita Masa Dewasa Dan Lansia

A. wanita dewasa
1. masa kehamilan
a. Teori Reva Rubin
menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai
peran ini seorang wanita memerlukan serangkaian aktivitas atau
latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat
mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya
perubahan psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan. tahap-
tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai
perannya:
1) anticipatory stage
seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan
interaksi dengan anak yang lain
2) honeymoon stage
ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya.
Pada tahap ini ibu memrlukan bantuan dari anggota keluarga yang
lain.
3) plate stage
ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang
ibu. Pada tahap ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu
sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri
4) disengagement
merupakan tahap penyelesaian latihan peran ibu adalah
gangguan tentang idaman, gambaran diri dan tubuh.
b. Teori Ramona Mercer
teori ini lebih menekannkan stress antepartum (sebelum melahirkan)
dalam pencapaian peran ibu, Marcer membagi teorinya menjadi dua
pokok bahasan.
1) efek stress antepartum
stress antepartum adalah komplikasi resiko kehamilan dan
pengalaman negative dari hidup seorang wanita, tujuan diberikan
asuhan adalah memberikan dukungan selama hamil untuk
mengurangi ketidakpercayaan ibu.
2) pencapaian peran ibu
peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya,
mengekspresikan kepuaan dna penghargaan peran, lebih lanjut
Mercer menyebutkan tentang stress antepartum terhadap fungsi
keluarga, baik yang positif maupun yang negative.
empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menurut Mercer:
1) anticipatory
saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita melakukan
penyesuaian social dan psikologis dengan mempelajari segala
sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
2) formal
wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran
dibutuhkan sesuai dengan kondisi system social
3) informal
dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya
4) personal
merupakan pesan terakhir, dimana wanita telah mahir melakukan
perannya sebagai ibu.
sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu
telah dimulai sejak ibu menginjak kehamilan pada masa 6 bulan
setelah melahirkan., tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah
setelah bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan.
wanita dalam menjalankan peran ibu dipengaruhi oleh factor-faktor
sebagai berikut:
1) factor ibu
a) umur ibu pada saat melahirkan
b) persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
c) stress social
d) memisahkan ibu dengan anak secepatnya
e) dukungan ssosial
f) konsep diri
g) sifat pribadi
h) sikap terhadap membesarkan anak
i) status kesehatan ibu
2) factor bayi:
a) temperament
b) kesehatan bayi
3) factor lainnya :
a) latar belakang etnik
b) status perkawinan
c) status ekonomi
2. masa persalinan
a. Adat Kebiasaan Melahirkan Emosi Pada Saat Hamil Dan Proses
Melahirkan
banyak peneliti menyatakan otot panggul wanita primitive lebih
efisien daripada otot panggul wanita modern yang serba manja,
sebab wanita dengan kebudayaan primitive hidupnya sangat aktif
dan kerjanya lebih berat guna mengatasi tantangan alam. lagipula
wanita primitive memiliki toleransi yang lebih besar terhadap
penderitaan dan rasa sakit ketika akan melahirkan bayinya,
sehingga sepintas lalu proses persalinan wanita primitive lebih
cepat dan mudah. Biasanya proses melahirkan banyak
dipengaruhi oleh proses identifikasi wanita yang bersangkutan
dengan ibunya. jika ibunya melahirkan dengan mudah, maka
anaknya akan melahirkan dengan mudah pula. dengan demikian
pengaruh psikologi ibu ikut memainkan peran dalam fungsi
reproduksi anaknya.patut dicatat, bahwa masih banyak terdapat
adat kebiasaan di Indonesia. terutama di jawa, missal peristiwa
“mitoni” atau menujuh bulani wanita hamil dan selamatan
tradisional yang bertujuan untuk menghindarkan godaan sean,
menjauhkan pengaruh buruk dari lingkungan, dan mengundang
roh baik untuk merestui ibu hamil serta bayinya.
b. factor somatic dan psikis yang mempengaruhi kelahiran
bagi wanita sehat sekalipun kondisi somatic menjelang kelahiran
bayinya dirasakan sangat berat dan tidak menyenangkan. Sering
timbul rasa jengkel, tidak nyaman selalu kegerahan dan lain-lain.
Penderitaan fisik dan beban jasmaniah selama minggu terakhir
menimbulkan banyak gangguan psikologis
c. kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran
pada setiap wanita baik yang bahagia maupun yang tidak, apabila
dirinya hamil pasti akan dihinggapi campuran perasaan yaitu rasa
kuat dan berani menanggapi segala cobaan dan rasa lemah hati.
takut, ngeri, rasa cinta, keraguan, kepastian dan kegelisahan serta
rasa senang bahagia.
d. reaksi wanita hipermaskulin dalam menghadapi kelahiran
wanita yang sangat aktif atau hipermaskulin bersifat kejantanan
ekstrim, sejak permulaan kehamilan senantiasa diombang-
ambingkan diantara keinginan instingtif untuk memimliki seorang
anak melawan rasa keengganan melahirkan anak sendiri, karena
dianggap menghambat kebahagiaannya.
e. reaksi wanita total pasif dalam menghadapi kelahiran
wanita yang mengalami proses kelahiran bayinya secara total
pasif, selama kehamilannya wanita ini sama sekali tidak
menyadari keadaan dirinya dan merasa idak bertanggung jawab
pada segala sesuatu yang terjadi pada dirinya
3. masa nifas
menjadi orang tua adalah merupakan krisis dari melewati masa
transisi. Masa transisi pada postpartum yang harus diperhatikan
adalah:
a. phase honeymoon
phase honeymoon adalah fase anak lahir dimana terjadi intimidasi
dan kontak yang lama antara ibu, ayah, dan anak. Hal ini dapat
dikatakan sebagai “psikis honeymoon” yang tidak memerlukan
hal-hal yang romantic. masing-masing saling memperhatikan
anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
b. ikatan kasih (bounding attachment)
terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontrak antara ibu-ayah-
anak dan tetap dalam ikatan kasih penting bagi oerawat untuk
memikirkan bagaimana hal tersebut dapat terlaksana partisipasi
suami dalam proses persalinan merupakan salah satu upaya
untuk proses ikatan kasih tersebut.
bounding attachment adalah kontak awal antara ibu dan bayi
setelah kelahiran. Untuk memberikan kasih saying yang
merupakan dasar interaksi antara keduanya secara terus
menerus. Dengan kasih saying yang diberikan terhadap bayinya
maka akan terbentuk ikatan antara orang tua dan bayinya
fase pada masa nifas adalah :
a. fase taking in
perhatian ibu terhadap kebutuhan dirinya, mungkin pasif dan
berlangsung 1-2 hari. Ibu tidak menginginkan kontak dengan
bayinya bukan berarti tdak memperhatikan. Dalam fase yang
diperlukan ibu adalah informasi tentang bayinya, bukan cara
merawat bayi.
b. fase taking hold
pada fase ini ibu berusaha mandiri dan berinisiatif. Perhatian
terhadap kemampuan mengatasi fungsi tbuhnya misalnya
kelancaran buang air besar hormone dan peran transisi. hal-hal
yang berkontribusi post parta blues adalah rasa tidak nyaman,
kelelahan, kehabisan tenaga. Dengan Menangis sering dapat
menurunkan tekanan. Bila orang tua kurang mengerti hal ini maka
akan timbul rasa bersalah yang dapat mengakibatkan depresi.
c. fase letting go
fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran
barunya yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah
mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.
Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase
ini.
Respon antara ibu dan bayinya sejak kontak awal hingga tahap
permbangannya adalah :
a. touch (sentuhan)
ibu mulai dengan ujung jari untuk memeriksa bagian kepala dan
ekstremitas bayinya. Grakan dilanjutkan dengan derakan yang
lembut. Dan mungkin ibu akan memeluk bayinya.
b. Eye-to Eye Contact (kontak mata)
kesadaran untuk membuat kontak mata dilakukan kemudian
dengan segera. Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap
perkembangan dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai
factor yang penting, sebagai hubungan hubungan dengan
manusia pada umumnya.
c. Odor (bau badan)
insera penciuman bayi sudah berkembang dengan baik dan masih
memainkan peranan dalam mempertahankan hidupnya. Penelitian
menunjukkan bahwa kegiatan seorang bayi , detak jantungdan
memudahkan
d. body warm (kehangatan tubuh)
jika tidak ada komplikasi yang serius seorang ibu akan dapat
langsung meletakkan bayinya di atas perut bu., baik setelah tahap
kedua setelah proses kelahiran atau saat tali pusat dipotong.
Kontak yang segera ini memberikan banyak manfaat baik bagi si
ibu maupun si bayi untuk kontak kulit agar bayi tetap hangat.
e. voice (suara)
respon antara ibu danbayi berupa suara masing-masing orang
yang menantikan tangisan pertama bayinya. dari tangisan tersebut
ibu merasa tenang karena merasa bayinya baik (hiduo). bayi
dapat mendengar sejak dalam Rahim jadi tidak mengherankan
bila ia dapat mendengar suara dan membedakan nada dan
kekuatan sejak lahir, meskipun suara-suara terhalang cairan
amniotic yang melekat pada Rahim melekat pada telinga bayi.
f. entraintment (gaya bahsa)
BBL menemukan perubahan struktur pembicaraan dari orang
dewasa artinya perkembangan bayi dalam bahasa dipengaruhi,
diatur, jauh sebelum ia menggunakan bahasa dalam
berkomunikasi (komunikasi yang positif)
g. biorithmicity (irama kehidupan )
janin dalam Rahim dapat dikatakn menyesuaikan dengan irama
alamiah ibunya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas
bayi setelah adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri.
4. wanita sebagai ibu
a. fungsi keibuan
bagi kaum wanita fungsi keibuan itu memberikan kemungkinan
menghayati pengalaman "keke“alan". Fungsi reproduktif bagi
wanita tidak hanya merupakan suatu kegiatan individual pada
tingkat biologi saja. Akan tetapi peristiwa biologis saja. Akan tetapi
peristiwa biologi ini harus dipandang sebagai manifestasi universal
dari fluktuasi human (rasa hanyut)diantara dua kutub yaitu kreasi
(kehidupan) dan destruksi (kematian)
b. sifat keibuan
keibuan itu bersangkutan dengan relasi ibu dengan anaknya,
sebagai satu kesatuan biologis, psikis dan social. Relasi tersebut
dimulai sejak ada dalam kandungan ibunya dan dilahirkan dengan
proses-proses fisiologis beripa masa hamil, kelahiran menyusi,
dan memelihara si kecil.
sifat-sifat keibuan unggul dimiliki oleh para wanita yang feminine
sifatnya, yang memiliki keseimbangan antara tendensi narsisne
yang sehat dan sangat mendukung harga dirinya.
c. relasi ibu dan anak
1) aspek-aspek penting pada relasi ibu dan anak
masalah yang harus dihadapi wanita dalam melaksanakan
fungsi reproduksi itu dimulai dengan kehamilan dan kelahiran
bayi, sampai pada pemeliharaan anak. salah satu kesulitan
pokok dalam pelaksanaan tugas ini adalah berkonfliknya
kepentingan spesies.
2) prose identifikasi ibu dan anak
identifikasi adalah perbuatan-perbuatan mempersamakan diri.
Identifikasi ibu terhadap anaknya bukan berarti ibu tersebut
menjadi bayi at anak-anak kembali, akan tetapi diartikan
sebagai dapat “menempatkan diri” atau manunggal jiwa
dengan pribadi anaknya berdasarkan cinta kasih ibu sejati.
Semua itu ditunjukkan kepada pengabdian dirinya pada fungsi
repdoduksi yaitu melahirkan dan menjamin pelestarian
generasi baru.
3) hubungan ibu dengan anak gadisnya
lambat laun pada usia pubertas, secara alami akan timbul
kesadaran diri dan protes pada gadis tadi terhadap ibunya
antara lain dengan memperebutkan kasih saying ayahnya atau
minat, perhatian dari khalayak luar. dengan kata lain, oleh
anak gadis tadi ibunya sekarang dianggap sebagai saingan
/rivalnya.
4) perkembangan bayi/anak sebagai pola panutan
perkembangan dari relasi ibu dan anak itu tampaknya
mengikuti satu hukum tertentu yaitu selalu menyesuaikan diri
dengan perkembangan anaknya. dan harus rela menyerahkan
dan melepaskan sedikit demi sedikit anaknya kepada dunia
demi kebaikan dan perkembangan anaknya, sebagaimana dia
harus rela melepaskan segala sesuatu yang dicintai di dunia
ini guna menghadap Tuhannya.
5) bahaya dari tujuan –tujuan lain di luar eksistensi anak
seorang ibu yang baik itu hendaknya tidak mengharapkan
tujuan-tujuan lain lewat anaknya terkecuali keberadaan
eksistesi anak itu sendiri. Jika tidak demikian, ibu tersebut
akan menghadapi resiko berat, bahwa ia justru akan
mengalami banyak penderitaan dan kesengsaraan bathin oleh
fungsi keibuannya.
6) polaritas antara fungsi keibuan yang psikis kontra funsi
biologisnya
jika kita meninjau secara retrospektif (proses psikologs fungsi
keibuan wanita, kita bisa memahami bahwa proses biologis
(melahirkan bayi, memproduksi anak manusia) itu selalu
melibatkan banyak kesulitan kejiwaan dalam tugas
keibuannya.
d. ibu tiri dan ibu angkat
1) motivasi menjadi ibu tiri
seksualitas biasanya memegang peranan sekunder. Akan
tetapi wanita itu sendiri dengan kedok kemesraan, sikap
bersahabat dan suka menolong atau sikap berpura-pura baik,
biasanya dia punya perhitungan yang tepat dan praktis yaitu
pemuatan erotis dan jaminan social ekonomis.
selanjutnya apabila harapan untuk diperistri oleh si duda itu
kemudian terkabul, biasanya sikap yang mula-mula attend dan
lemah lembut, ramah yang dibuat-buat untuk
menyembunyikan maksud sebenarnya itu jadi luntur. Lalu
tampak sifat-sifat asli wanita yaitu kejam, ganas, palsu (sifat-
sifat khas ibu tiri). Sikapnya yang baik itu jadi habis kikis,
karena kini wanita tersebut mulai mengalami frustasi-frustasi
tertentu.
2) anak angkat
a) kaitan kemandulan dengan keinginan untuk adopsi
walaupun seorang wanita itu memiliki kehidupan psikis
dengan sifat-sifat maternal sejati namun adakalanya oleh
suatu sebab tertentu ia menjadi mandul atau steril lalu
tidak bisa melahirkan anak sendiri. Secara kontinu wanita
tadi merasakan kegetiran hati dan selalu saja mengalami
frustasi yang tidak bisa terpecahkan. salah satu jalan
paling ringkas yang dapat ditempuhnya adalah dengan
mengadopsi anak yang yatim piatu.
b) motivasi pendorong untuk upaya adopsi.
proporsi paling besar keluarga yang memungut anak ialah
pasangan yang kawin, namun tetap steril keadaannya.
Oleh sebab itu “psikologi adri ibu-ibu angkat” ini sebagian
besar ditentukan oleh motif-motif psikologis kemandulan
dan sterilitas antara lain, kecemasan dan ketakutan yang
luar biasa besarnya tapi seringkali tidak disadari terhadap
fungsi reproduktif atau fungsi melahirkan.
5. wanita sebagai lansia
menjadi tua adalah suatu proses yang merupakan bagian dari
kehidupan seseorang dan sudah terjadi sejak konsepsi dalam
kandungan yang berlangsung terus sepanjang kehidupan. Usia lanjut
mengandung pengertian adanya perubahan yang agresif pada
organisme yang telah mencapai kemasakan, perubahan ini bersifat
umum irreversible (tidak dapat kembali)
menopause merupakan suatu gejala dalam kehidupan wanita yang
ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Menopause adalah
fase alami dalam kehidupan setiap wanita yang menandai
berakhirnya masa subur. Menopause seperti halnya menarche
maupun kehamilan dianggap sebagai peristiwa yang sangat berarti
bagi kita. Menarche pada remaja wanita, menunjukkan mulai
diproduksinya hormone estrogen, sedang menopause terjadi karena
ovariumnya tidak menghasilkan atau tidak memproduksi hormone
estrogen
adapun definisi menopause menurut Mappiare (1983), Menopause
adalah penghentian fungsi mastural, yang berlangsung selama masa
klimakterium pada wanita yang meliputi perubahan emosional yang
bersamaan terjadinya.
menurut Adrianto, Menopause adalah proses surutnya haid yang tidak
berlangsung secara drastic tetapi perlahan-lahan yang menyebabkan
kecemasan dan ketakutan serta hal tersebut membuat daya tarik
yang dimiliki hilang.
Menopuase maerupakan pertanda berhentinya siklus reproduksi
normal atau berhentinya siklus menstruasi dari seorang wanita dan
khususnya terjadi antara usia 45-55 tahun karena produksi dan fungsi
hormone wanita untuk mengatur menstruasi mengalami penurunan
secara lamaiah. Namun, menopause dapat juga terjadi pada usia
lebih muda karen apenyakit atau operasi pengangkatan uterus atau
indung telur.
Penurunan kadar esrogen, menyebabkan periode menstruasi yang
tdiak teratur, dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause.
ada tiga periode menopause, yaitu:
a. klimakterium, yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dan
masa senium. biasanya periode ini disebut juga dengan
pramenopause. Klimakterium hamper sama dengan dengan
menopause yakni masa yang berawal dari akhir reproduksi,
berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita di usia 40-65
tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan
endokrinologis dan vegetative. Gangguan neurovegetatif yang
disebut juga gangguan vasimotrorik dapat muncul sebagai gejolak
panas (hot flushes), mengeluarkan banyak keringat, merasa
kedinginan, sakit kepala, bising telinga, jantung berdebar-debar,
gangguan pernafasan, jari-jari atrofi,dan gangguan usus.
Gangguan psikologis ditandai dengan perubahan mood dan
perasaan sensitive, mudah tersinggung, depresi, kelelahan,
semangat berkurang dan insomnia. Gangguan somatic, selain
gangguan haid atau amenorrhea, mencakup pula kolpitis atrofikus,
ektropium urethrae, inkontinensia urine, dysuria, desensus
prolapse, penyakit kulit klimakterik, osteoporosis, arthritis,
oterosklerosis, skerosis coroner dan adipositas.
b. menopause adalah saat haid terakhir, dan bila sesudah
menopause disebut pasca menopause.
c. senium, adalah periode sesudah pasca menopause, yaitu ketika
individu telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga
tidak mengalami gangguan fisik.
hormone progesterone bertugas menawasi menstruasi dan
mempersiapkan Rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.
menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis, diantaranya:
a. menopause premature
menopause premature ialah menpause yang terjadi di bawah usia
40 tahun. menopause premature ditandai dengan apabila terjadi
penghentian masa menstruasi sebelumnya tepat pada wktunya
disertai dengan tanda hot flushes serta peningkatan kadar
hormone gonadotropin. Jika tidak mengalami tanda-tanda seperti
yang didisebutkan, perlu ada tindak lanjut kembali penyebab lain
terganggunya ovarium. Adapun factor-faktor yang menyebabkan
menopause premature adalah herediter, gangguan gizi yang
cukup berat, penyakit menahun dan penyakit yang merusak
jaringan kedua ovarium. Namun menopause premature tidak
memerlukan terapi, kecuali pemberian keterangan atau informasi
terkait kepada seorang wanita yang bersangkutan.
b. menopause terlambat
umumnya batas usia terjadinya menopause adalah usia 52 tahun.
Namun apabila ada seorang wanita yang masih memiliki siklus
menstruasi atau dalam arti masih mengalami menstruasi di usia
52 tahun. Ada beberapa factor yang mendorong mengapa di usia
52 tahun masih ada wanita yang mengalami menstruasi,
diantaranya factor tersebut adalah konstitusional, fibrimioma uteri
dan tumor ovarium yang menghasilkan estrogen. Wanita dengan
karsinoma endometrium sering dalam anamnesis disebut juga
dengan menopause terlambat.
selain karena factor dari jenis menopause di atas, ada beberapa
factor lain yang mendukung menopause itu terjadi dan kapan
menopause itu terjadi, diantaranya adalah:
a. usia saat haid pertama kali ( menarche )
jika seseorang wanita pertama kali mengalami menstruasi
terbilang dalam usia yang masih belia, maka menopause yang
akan terjadi semakin lama.
b. factor psikis
mereka para wanita yang belum menikah dan bekerja sangat
mempengaruhi menopause itu lebih cepat terjadi disbanding
dengan mereka yang menikah dan tidak bekerja. Hal ini sangat
mempengaruhi keadaan psikis wanita
c. jumlah anak
beberapa penelitian mengungkapkan bawa wanita yang
melahirkan banyak anak, cenderung lebih mudah dan lebih ceat
mengalami penuaan dini dan mereka makin dekat dengan usia m
enopause
d. usia melahirkan
ketika seorang wanita melahirkan atau memiliki seorang anak
dalam usia yang cukup tua misalnya memiliki anak di usia 35
tahun, maka semakin lama wanita tersebut memasuki
menopause. Hal ini disebabkan oleh ketika seorang dalam masa
kehamilan dan persalinan di usia yang cukup tua akan
berpengaruh pada lambannya proses system kerja dari organ
reproduksi meperlambat proses penuaan dini.
e. pemakaian kontrasepsi
pemilihan dalam pemakaian alat kontrasepsi juga dapat
mempengaruhi seorang wanita mengalami keterlambatan dalam
menopause
f. merokok
rokok memang menjadi salah satu penyebab dari banyaknya
penyakit. Wanita yang suka merokok cenderung lebih cepat
mengalami masa menopause.
g. social ekonomi
secara pasti factor social ekonomi belum bisa dipastikan sebagai
penyebab menopause. Namun menurut sebuah buku karya DR
Faisal mengungkapkan bahwa menopause dipengaruhi oleh factor
social ekonomi termasuk pendidikan.
LATIHAN
Untuk lebih memperdalam pemahaman anda, maka kerjakanlah latihan berikut
ini!
1 diskusikan dengan temanmu adakah fenomena atau gejala seperti beberapa
keadaan di atas di sekitar lingkungan terdekat anda?
2 buat laporan studi kasus dengan mnyertakan uraian singkat materi ditambah
dengan gambaran kasus yang ada dan ilustrasi yang menunjang presentasi
kasus!
Petunjuk mengerjakan latihan:
1. bacalah buku pengantar psikologi untuk kebidanan dengan penulis DR
Namora Lumongga Lubis untuk mengidentifikasi gejala jiwa terkait
2. bacalah buku referensi lainnya yang terkait psikologi remaja.

RANGKUMAN
Terdapat dua teori yang mengemukakan adanya perubahan psikologis pada ibu
hamil, yaitu teori Reva Rubin dan Teori Ramona Mercer. Tori Reva Rubin
menekankan pada proses pencapaian peran. tahap-tahap psikologis yang harus
dialaui oleh ibu menurut Reva Rubin adalah anticipatory stage, honeymoon
stage, disengagement. Ramona Mercer mengemukakan bahwa terdapat stress
antepartum dalam pencapaian peran ibu. Tahapan Psikologis menurut Mercer
adalah anticipatory, formal, informal, personal. Adapun kondisi psikis wanita
menjelang persalinan meliputi takut mati, trauma kelahiran, ketakutan riil dan
perasaan bersalah. Ada beberapa bentuk reaksi wanita menghadapi persalinan
antara lain reaksi wanita hipermaskulin dan total pasi yang memiliki perbedaan
sikap dalam menghadapi persalinan.Masa transisi pada masa postpartum antara
lain honeymoon dan ikatan kasih. Adapun fase dalam masa nifas meliputi taking
in, taking hold dan letting go. Perubahan psikologis pada wanita sebagai ibu
meliputi fungsi menjadi ibu dan sifat keibuan dan relasi ibu dan anak. Selain itu
adapula relasi ibu tiri dan ibu angkat.
wanita sebagai lansia mengalami perubahan psikologi yang teramat mencolok.
tahapan wanita dala masa menopause antara lain menopause premature dan
menopause terlambat. Dalam masa menopause terdapat beberapa gangguan
selama menopause yang membutuhkan pengelolaan.
TES FORMATIF
1. Ibu yang mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya,
merupakan perubahan psikologi ibu hamil menurut Rubin yang termasuk
fase:
a. anticipatory stage
b. honeymoon stage
c. plateu stage
d. disengagement
e. formal
2. pencapaian peran ibu menurut Rubin dimulai sejak ibu menginjak usia:
a. 6 bulan kehamilan
b. 7 bulan kehamilan
c. 8 bulan kehamilan
d. 9 bulan kehamilan
e. 3 bulan setelah persalinan
3. dimulainya peran ibu menurut Ramona Mercaer adalah saat ibu mulai
menginjak usia:
a. 1-3 bulan pasca melahirkan
b. 2-6 bulan pasca melahirkan
c. 4-6 bulan pasca melahirkan
d. 3-6 bulan pasca melahirkan
e. 3-7 bulan pasca melahirkan
4. Yang tidak termasuk penyebab kegelisahan dan ketakutan menjelang
kelahiran adalah:
a. takut mati
b. trauma kelahiran
c. perasaan bersalah
d. ketakutan riil
e. induksi persalinan
5. Perubahan psikologis masa nifas yang berlangsung 1-2 hari setelah
persalinan merupakan fase:
a. fase taking in
b. fase taking hold
c. letting go
d. anticipatory stage
e. personal
6. ibu berusaha mandiri dan berinisiatif merupakan perubahan psikologis pada
masa nifas dalam fase:
a. fase taking in
b. fase taking hold
c. letting go
d. anticipatory stage
e. personal
7. Indera penciuman bayi sudah berkembang dalam kaitannya dengan respon
antara ibu dan bayinya dalam tahap:
a. Touch
b. Eye to eye contact
c. Odor
d. Body warm
e. voice
8. menopause yang terjadi di bawah usia 40 tahun disebut:
a. menopause prematur
b. menopause termabat
c. menopause
d. klimakterium
e. senium
9. menopause yang terjadi di usia lebih dari 52 tahun adalah:
a. menopause prematur
b. menopause terlambat
c. menopause
d. klimakterium
e. senium
10. berhentinya haid terakhir disebut:
a. menopause prematur
b. menopause terlambat
c. menopause
d. klimakterium
e. senium
MODUL 5
CARA PENGELOLAAN GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA WANITA

PENDAHULUAN
Pada modul ini akan dibahas tentang cara pengelolaan gangguan psikologis
pada wanita. Anda akan mempelajari lebih dulu tentang macam-macam
gangguan psikologis pada wanita. Selanjutnya anda akan mempelajari cara
mengatasi gangguan psikologis pada wanita. Beberapa jenis gangguan
psikologis pada wanita antara lain dialami oleh wanita pada masa remaja,
masa reproduksi dan masa menopause.
dalam mempelajari modul ini, kegiatan belajar yang akan diberikan terbagi
atas dua bagian, yaitu kegiatan belajar 1 dan kegiatan belajar 2.
dalam kegiatan belajar 1 anda akan mempelajari tentang :
1. gangguan psikologis wanita pada masa menstruasi
2. gangguan psikologis wanita pada masa perkawinan
3. gangguan psikologis pada wanita masa kehamilan
dalam kegiatan belajar 2, anda akan mempelajari
tentang:
1. gangguan psikologis wanita pada masa persalinan
2. gangguan psikologis wanita pada masa nifas
3. gangguan psikologis pada wanita masa usia lanjut

setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat :


1. menjelaskan masalah psikologis pada wanita masa menstruasi dan cara
mengatasinya
2. menjelaskan gangguan psikologis wanita pada masa perkawinan dan
cara mengatasinya menjelaskan gangguan psikologis wanita pada
kehamilan
3. menjelaskan gangguan psikologis pada wanita di masa persalinan cara
mengatasinya
4. menjelaskan gangguan psikologis wanita pada masa nifas cara
mengatasinya
5. menjelaskan gangguan psikologis pada wanita usia lanjut cara
mengatasinya
Kegiatan Belajar 1 : Macam Masalah Maupun Gangguan Psikologis Pada
Wanita

A. gangguan psikologis pada wanita masa menstruasi


setiap remaja akan mengalami pubertas. pubertas merupakan masa awal
pematangan seksual, yaitu suatuperiode dimana seorang anak mengalami
perubahan fisik hormonal dan seksual, serta mampu mengadakan proses
reproduksi.
menstruasi biasanya dimulai pada usia 11-14 tahun. Menstruasi adalah
pelepasan dinding Rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan
dan terjadi setiap bulannya. Seorang wnaita memiliki dua ovarium yang
masing-masing menyimpan 200.000-400.000 sel telur yang belum matang
(folikel). Normalnya hanya satu atau beberapa saja sel telur yang tumbuh
setiap periode menstruasi, ketika sel telur tersebut telah matang maka sel
telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju
tuba falopii untuk kemudia dibuahi. bila sel telur ini tidak dibuahi, maka
lapisan dinding bagian dalam dari Rahim yang disiapkan untuk penempelan
hasil pembuahan dan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi).
Menstruasi biasanya dating sebulan sekali dengan siklus yang bervariasi dari
28-30 hari.
menstruasi sebenarnya merupakan gejala biologi yang alami, progresif dan
positif sebagai tanda dari kematangan seksual. Dengan demikian seharusnya
peristiwa tersebut diterima sebagai sikap wajar. Namun bila peristiwa
menstruasi menimbulkan keterkejutan (syok) yang sangat hebat disertai
dengan iritasi (rangsangan yang mengganggu), biasanya anak gadis merasa
sakit, disertai mual-mual, lelah, dan berbagai emosi depresif. Demikian pula,
bila pada menstruasi pertama terjadi penlakan defensive, maka hal tersebut
bisa mengakibatkan pengereman fungsional. Artinya ada beberapa fungsi
psikis dan fisik yang mengalami hambatan dan pengereman, sehingga
menyebabkan retensi menstruasi menstruasi yang disebabkan oleh reaksi
keterkejutan pada menstruasi pertama.
Beberapa jenis gangguan psikologis pada masa menstruasi adalah:
1. fobia
adalah bentuk gangguan jiwa ringan yang membuat penderita selalu
ketakutan ketika berhadapan dengan sesuatu yang sebenarnya bukan
ancaman, Penyebab fobia belum diketahui dengan pasti. jenis-jenis fobia
antara lain:
a. fobia spesifik
merupakan penyakit kecemasan yang paling sering terjadi. Sekitar 4%
wanita mengalami fobia spesifik setiap periode 6 bulan. Beberapa fobia
spesifik (misalnya kegelapan, takut binatang atau orang asing) mulai
timbul pad masa kanak-kanak. banyak fobia yang menghilang setelah
penderita beranjak dewasa. penderita seringkali dapat mengatasi fobia
spesifik dengan cara menghindari benda atau keadaan yang
ditakutkan.
b. fobia social
kecemasan tertentu dalam situasi social adalah normal, tetapi
penderita fobia social merasakan kecemasan yang berlebihan,
sehingga mereka menghindari situasi social atau menghadapinya
dengan penuh tekanan. Penderita fobia social menyeluruh biasanya
mersa bahwa jika penampilannya tidak sesuai dengan yang diharpkan,
maka merka akan merasa terhina dan dipermalukan. Fobia social
sering menetap jika tidak diobati sehingga penderita menghindari
aktivitas yang sesungguhnya ingin dia kerjakan
2. Hipokondria
gangguan kecemasan atau rasa takut pada individu yang berlangsung
berulang-ulang. Gangguan ini biasanya dimulai pada awal masa remaja
dan cenderung terus berlanjut.Paling sering terjadi pada usia antara 20-
30 tahun. Beberaoa orang dengan hipokondria juga mengalami depresi
atau kegelisahan
penderita hipokondria biasanya akan bersikap berlebihan pada sensasi
fisik yang umum dan gangguan kecil, seperti detak jantung yang tidak
beraturan, batuk yng kadang terjadi, sakit perut, nyeri,
dimana hal tersebut dapat menjadi bukti dari ketidakpercayaan mereka.
3. paranoid
adalah bentuk gejala delusi dimana seseorang memiliki keyakinan palsu
yang berproses menjadi rasa curiga berlanjut dan kurang terkendali,
dimana hal tersebut hanya dilandasi alur logika yang absurd (hal yang
bukan-bukan, ketidakmungkinan) serta berlawanan dengan kondisi
nyata. Ciri-ciri kepribadian paranoid adalah:
a. ketidakpercayaan dan kecurigaan yang sangat kuat terhadap orang
lain
b. curiga bahwa orang lain sedang meperalat, mencelakai atau
menipunya
c. asyik dengan keragu-raguannya yang tidak beralasanterhadap
loyalitas teman-teman sejawatnya
d. kecenderungan untuk mebaca adanya maksud merendahkan atau
mengancam yang tersembunyi di balik ucapan manis orang lain
e. menyimpan dendam atas penghinaan, cedera atau kebohongan yang
pernah diterimanya
f. menganggap adanya serangan terhadap karakter atau reputasinya
yang bagi orang lain sama sekali tidak ada
g. kecurigaan tanpa alas an yang berulang kali muncul bahwa suami/istri
atau mitraseksualnya telah berselingkuh
cara mengtasi gangguan psikologis pada masa menstruasi adalah:
1. memberikan penjelasan atau informasi yang benar mengenai menstruasi
kepada klien, bahwa proses merupakan suatu proses fisiologi atau
normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang
subur.
2. memberikan berbagai informasi positif yang berguna mengenai menstruai
agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap proses menstruasi tersbut.
3. memberikan saran untuk mengurangi rasa tegang dan nyeri ketika proses
menstruasi berlangsung
4. memberikan dukungan mental atau dukungan lainnya pada klien agar
lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi menstruasi
B. gangguan psikologi pada masa perkawinan
perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Macam-macam bentuk perkawinan
1. perkawinan poligami, adalah perkawinan dimana seorang suami
mempunyai lebih dari satu istri
2. perkawinan eugenic adalah suatu bentuk perkawinan untuk memperbaiki
dan memuliakan ras
3. Term Mariage atau perkawinan periodeik , yaitu perkawinan yang
direncanakan berdasarkan kontrak, misalnya tahap pertama berlangsung
3-5 tahun, kontrak tahap kedua ditempuh dalam jangka wkatu 10 tahun.
Perpanjangan kontrak bisa dilakukan untuk mencapai tahap ketga, yaitu
memberikan hak kepada kedua partner untuk “saling memiliki secara
permanen
4. trial marriage atau perkawinan percobaan yaitu dua orang akan saling
melibatkan diri dalam suatu relasi yang sangat intim dan mencobanya
terlebih dahulu selama satu tahun periode tertentu, jika dalam periode
tersebut kedua bellah pihak bisa saling menyesuaikan diri barulah
dilakukan ikatan perkawinan yang permanen
5. perkawinan persekutuan, yaitu pola perkawinan yang menganjurkan
dilaksanakannya perkawinan tanpa anak, dengan melegalisasi keluarga
berencana atas dasar persetujuan bersama.
dalam melaksanakan perkawinan, manusia memiliki argumentasi terebut
karena berdasarkan berbagai macam kebutuhan, beikut ini rhierarki
kebutuhan perkawinan :
1. kebutuhan fisiologis, sepertin penyaluran hasrat untuk pemenuhan
kebutuhan seksual yang sah dan normal
2. kebutuhan psikologis, yaiu ingin mendapatkan perllndungan, kasih saying,
rasa aman, serta ingin melindungi dan dihargai
3. kebutuhan social, yaitu memenuhi tugas social dalam suatu adat keluarga
yang lazim, yaitu menikah karena pernikahan merupakan cerminan dari
kematangan social seseorang ketika menginjak usia dewasa
4. kebutuhan religi, menikah adalah sunnah rasulullah dan manusia
diciptakan untuk hidup berpasang-pasangan
persiapan perkawinan terdiri atas beberapa aspek antara lain:
1. aspek fisik/biologis, yang dapat dilihat dari segi kesehatan, usia 20-25
tahun bagi perempuan dan usia 25-30 tahun bagi laki-laki adalah usia
yang ideal untuk menikah.
2. aspek mental/psikologis
pasangan berkepribadian matang dapat saling memberikan kebutuhan
afeksi (kebutuhan akan rasa kasih saying) yang amat penting bagi
keharmonisan keluarga.
3. pendidikan dan tingkat kecerdasan juga perlu ditimbangkan, dan tidak
kalah penting juga latar belakang pengetahuan agama dari masing-masing
pasangan.
4. aspek psikososial, meliputi factor agama, latar belakang social keluarga,
latar belakang adat istiadat, pergaulan dan pekerjaan maupun
kondisimateri lainnya menjadi aspek penting dalam menjaga stabilitas
rumah tangga.
pasangan suami istri harus melakukan penyesuaian satu sama lain selama
tahun pertama dan kedua perkawinan, baik penyesuaian terhadap anggota
keluarga masing-masing maupun teman-temannya.beberapa penyesuaian itu
antra lain:
1. penyesuaian dalam pasangan
hal yang paling penting dalam penyesuaian perkawinan adalah
kesanggupan dan kemampuan sang suami dan istri untuk berhubungan
dengan mesra serta saling memberi dan menerima cinta
2. penyesuaian seksual
masalah ini merupakan yang paling sulit dalam perkawinan dan salah satu
penyebab pertengkaran dan ketidakbahagiaan perkawinan apabila
kesepakatan ini tidak dapat dicapai dengan memuaskan. Faktor-faktor
yang mepengaruhi penyesuaian seksual adalah sebagai berikut:
a. perilaku terhadap seks. Sangat dipengaruhi oleh cara pria dan wanita
menerima informasi seks selama masa anak-anak dan remaja.
b. pengalaman seks masa lalu. Cra orang dewasa dan teman sebaya
bereaksi terhadap masturbasi, petin, dan hubungan suami istri
sebelum menikah, serta cara-cara pria dan wanita merasakan itu
sangat mempengaruhi perilakunya terhadap seks.
c. dorongan seksual perkembangannya lebih awal pada pria
dibandingkan wanita cenderung tetap demikian.
d. pengalaman seks marital awal. Kepercayaan bahwa hubungan seksual
menimbulkan ekstasi yang tidak sejajar dengan pengalaman lain.
e. sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi, akan menimbulkan
sedikit konflik dan ketegangan jika suami istri itu setuju untuk
menggunakan alat pencegah kehamilan disbanding apabila antara
keduanya mempunyai perasaan yang berbeda tentang sarana tersebut
f. efek fasektomi, apabila seseorang menjalani operasi fasektomi, maka
akan kehilangan ketakutan akan kehamilan yang tidak diinginkan.
3. penyesuaian finansial
uang dan kurangnya uang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
penyesuaian diri orang dewasa dengan perkawinan mereka. banyak istri
yang tersinggung karena tidak dapat mengendalikan uang yang
dipergunakan untuk kelangsungan hidup keluarga dan merasa sulit sulit
menyesuaikan keuangan dengan pendapatan suaminya setelah teriasa
membelanjakan uang sesuka hatinya.
4. penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan
dengan perkawinan seseorang dewasa akan secara otomatis memperoleh
sekelompok keluarga.faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian
dengan pihak keluarga pasangan:
a. stereotip tradisional
stereotip secara luas diterma mengenai “ ibu merua yang representatf”
dapat menimbulkan mental yang tidak menyenangkanbahkan sejak
sebelum perkawinan
b. keinginan untuk mandiri
orang yang menikah mudah cenderung menolak saran dan petunjuk
orang tua terutama jika ada campur tangan dari keluarga pasangan,
walaupun pada kenyataannya mereka masih menerima bantuan
keuangan dari orang tua.
c. keluargaisme
penyesuaian dalam perkawinan akan lebih pelik apabila salah satu
pasangan lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga asal
daripada untuk dirinya sendiri.
d. mobilitas social
orang dewasa muda yang status sosialnya meningkat melebihi
anggota keluarganya atau keluarga pasangannya mungkin saja akan
tetap membawa mereka ke dalam latar belakangnya.
e. anggota keluarga berusia lanjut
merawat anggota keluarga berusia lanjut merupakan factor yang
sangat pelik dalam penyesuaian perkawinan karena adanya sikap
yang tidak menyenangkan terhadap orang tuadan keyakinan bahwa
orang muda harus bebas dari urusan keluarga khususnya bila dia
mempunyai anak-anak
f. bantuan keuangan untuk keluarga pasangan
bila pasangan muda harus membantu atau memikul tanggung jawab
keuangan pasangan maka hal ini sering membawa ketidakberesan
dalam hubungan keluarga.
5. cara mengatasi kesulitan/gangguan
a. menghadapi kenyataan
suami istri perlu menghadapi kenyataan hidup dri semua yang
terungkap dan tersingkap
b. penyesuaian timbal balik
perlu usaha terus menerus dengan saling memperhatikan, saling
mengungkapkan cinta dengan tulus, menunjukkan pengertian,
penghargaan dan saling memberi dukungan dan semangat.
c. latar belakang suasana yang baik
untuk menciptakan suasana yang baik, yang dilatarbelakangi oleh
pikiran-pikiran, perbuatan dan tindakan yang penuh kasih sayang
d. komunikasi yang baik dengan membina dan memelihara komunikasi di
dalam keluarga dan dengan masyarakat
penekanan stress meliputi:
a. membangun karier
b. membentuk hubungan intim
c. memilih pasangan hidup
d. hidup berkeluarga
e. persaingan dalam
pekerjaan cara mengatasi:
a. persiapan pernikahan
b. kesadaran akan nilai0nilai keyakinan
c. persiapan hidup berkeluarga, peran orang tua
d. kelompok support social

C. gangguan psikologis pada masa kehamilan


1. gangguan psikologis pada infertilitas
merupakan siklus yang tidak terputus. Infertilitas dapat disebabkan oleh
adanya gangguan psikologis yang menghambat proses reproduksi itu
sendiri dan dampak dari infertilitas ini juga mengakibatkan gangguan
psikologis. adapun penangannya dapat dilakukan dengan konseling baik
secara individu atau konseling pasangan, mengingat kondisi ini
melibatkan kedua belah pihak, yaitu suami dan istri.
2. gangguan psikologis pada kehamilan palsu
kehamilan palsu (pseudocyesis) adalah suatu keadaan dimana berada
dalam kondisi yang menunjukkan sebagai tanda dan gejala kehamilan
seperti pembesaran perut, peningkatan berat badan dan gejala kehamilan
lainnya. bahkan kadang kala hasil tes urin dapat menjadi positif palsu
(false positif), tetapi sesungguhnya tidak benar0benar hamil.
tanda dan gejala gangguan psikologis pada pseudocyesis adalah
a. adanya sikap ambivalen terhadap kehamilannya yaitu ingin sekali
menjadi hamil, sekaligus tidak ingin menjadi hamil
b. keinginan untuk menjadi hamil terutama sekali tidak timbul dari
dorongan keibuan, akan tetapi khusus dipacu dendam dan harga diri.
c. secara bersamaan muncul kesediaan untuk menyadari, sekalgus
kesediaan untuk tidak menyadari
d. wanita dengan psuedocyesis tidak terlepas dari pseudologi, yaitu
fantasi-fantasi kebohongan yang selaluditampilkan ke depan untuk
mengingkari hal-hal yang tidak mnyenangkan
pengelolaan gangguan psikologis pada pseudocyesis adalah
menghadirkan peran konselor untuk mendampingi ibu hamil
psedocyesis. Peran konselor dalam hal ini adalah menciptakan suasana
senyaman mungkin agar klien merasa bebas untuk mengekspresikan
pikiran-pikiran yang sulit. proses ini bisa dilakukan dengan meminta klien
berbaring di sofa dan konselor di belakang (sehingga tidak terlhat).
Konselor berusaha agar klien mendapat wawsan dengan menyelami
kembali dan kemudian menyelesaikan pengalaman masa lalu yang
belum terselesaikan. dengan begitu klien diharapkan dapat memperoleh
kesadaran diri, kejujuran hubungan dengan pribadi yang lebih efektif,
dapat menghadapi ansietas dengan realistis, serta dapat mengendalikan
tingkah laku irasional.
3. gangguan psikologis pada kehamilan diluar nikah
a. fenomena kehamilan di luar nikah
remaja bisa saja mengatakan seks bebas atau seks pranikah itu
aman untuk dilakukan. Namun, bila remaja melihat dan memahami
akibat dari perilaku itu, ternyata lebih banyak membawa kerugian
salah satu resikonya adalah kehamilan di luar nikah.
b. tanda gejala kehamilan di luar nikah:
timbulnya perasaan takut dan bingung yang luar biasa, terutama
pada wanita yang menjadi objek akan merasa ketakutan besar
terhadap respon orang tua, dan biasanya mereka menutupi
kehamilannya hingga didapatkan tindakan lain.
c. rasa ketakutan jika kekasih yang menghamilinya tidak mau
bertanggung jawab dan tidak mau menolongnya keluar dari kondisi
yang rumit itu
d. cemas jika sampai teman-temannya mengetahui, apalagi pihak
sekolah yang mungkin saja mengeluarkan dari bangku sekolah.
e. rasa takut yang timbul karena ia sangat tidak siap menjadi seorang
ibu
f. timbul keinginan untuk mengakhiri kehamilannya dengan cara aborsi
4. gangguan psikologis pada kehamilan yang tidak dikehendaki
a. permasalahan pada kehamilan yang tidak dikehendaki
b. tanda dan gejala gangguan psikologi pada wanita dengan kehamilan
ytidak dikehendaki:
1) pada kehamilan yang tidak dikehendaki, wanita merasa bahwa
janin yang dikandungnya bukanlah bagian dari diri nya dan
berusaha untuk mengeluarkan dari tubuhnya melalui tindakan
aborsi
2) beberapa wanita bersikap aktif-agresif, mereka sangat marah dan
dendam pada kekasih atau suaminya serta merasa sanggup
mengganggu konsekuensi dari tindakannya.
c. pengelolaan gangguan psikologis pada wanita dengan kehamilan
yang tidak dikehendaki
penanganan dalam permasalahan ini tidak jauh berbeda dengan
penanganan pada kehamilan di luar nikah. perbedaannya hanya
pada teknik konseling karena kehamilan ini terjadi pada wanita yang
telah menikah yaitu dengan konseling bersama pasangan.
5. gangguan psikologis pada kehamilan dengan keguguran
a. konsep abortus/keguguran
abortus psontan adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan
dimana fetus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus (berat 400-
1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu), sedangkan
abortus yang terjadi karena tidak tindakan-tindakan yang tidak legal
atau tidak berdasarkan indikasi medis
b. factor penyebab abortus
1) kemiskinan atau ketidakmampuan ekonomi
2) ketakutan terhadap orang tua
3) moralitas social
4) rasa malu dan aib
5) hubungan cinta yang tidak harmonis
6) pihak pria yang bertanggung jawab
7) keamilan yang tidak diinginkan
c. tanda dan gejala gangguan psikologis pada abortus
1) reaksi psikologis wanita terhadap keguguran bergantungan pada
konstitusi psikis sendiri
2) menimbulkan sindrom pasca-abortus yang meliputi menangis
terus menerus, depresi berkepanjangan, perasaan bersalah,
ketidakmampuan untuk memaafkan diri sendiri, kesediaan
mendalam, amarah, kelumpuhan emosional, problem atau
kelainan seksual
3) pengelolaan gangguan psikologis pada wanita pasca-abortus
sindrom pasca abortus ditangani dengan konseling kejiwaan dan
psikologi, namun demikian penyembuhan secara rohani juga diperlukan .
Pada dasarnya, terapi konseling untuk wanita post-aborsi tidak jauh
berbeda dengan konseling karena kehilangan, dimana dalam konseling
ini harus memperhatikan setiap fase dalam penerapannya.
6. gangguan psikologi pada kehamilan dengan janin mati
kematian janin merupakan hasil akibat dari gangguan pertumbuhan janin,
kegawatan janin, dan akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya
sehingga tidak terobsesi.
a. tanda dan gejala gangguan psikologis pada kehamilan dengan janin
mati
ibu dari bayi yang meninggal pada periode perinatal akan mengalami
kesedihan yang mendalam. Selama kehamilan mereka telah mulai
mengenali dan merasa dekat dengan bayinya. Ibu yang mengalami
proses kehilangan/kematian janin dalam kandungan akan merasakan
kehilangan. Pada prose berduka ini, ibu memperlihatkan perilaku
yang khas dan merasakan reaksi emosional tertentu yang dapat
dikelompokkan dalam berbagai tahapan berikut:
1) menolak. Ketika disampaikan janinnya mati
2) marah. menurut para ahli, pada tahap ini orang tua mencari. ibu
marah mengapa bayinya bisa meninggal.
3) tawar-menawar. dalam fase ini orang tua akan melakukan tawar
menawar, seandainya bayinya tidak meninggal ia akan melakukan
hal tertentu.
4) depresi. emosi peredomian dalm fase ini adalah
kesedihan/berduka didiringi dengan kehilangan, mereka menolak
dan menarik diri, orang tua mungkin akan mengalami kesulitan
untuk kembali ke kehidupan normalnya
5) menerima. pada tahap ini orang tua dapat menerima rasa
kehilangan dan kembali ke aktivitas normal sehari-hari.
b. pengelolaan gangguan psikologis pada kehamilan dengan janin mati
dalam memberikan bantuan dan konseling pada ibu dan janin mati
harus diseuaikan dengan fase dimana ia berada. Dengan
memperhatikan hal ini diharapkan bantuan yang diberikan adalah
bantuan yang tepat, bukan bantuan yang justru membuat keadaan
semakin kacau.
7. gangguan psikologis kehamilan dengan ketergantungan obat
a. jenis-jenis obat yang menimbulkan ketergantungan
1) antikolirgenik
yaitu jenis obat yang memberikan ketenangan
2) ganja
yaitu jenis obat yang berfungis memberikan relaksasi
3) sedative
yaitu berbagai jenis obat yang mampu menyenangkan atau
menjadikan fase relaksasi pada system saraf pusat
4) stimulant
yaitu berbagai obat yang mampu menstimulasi kerja system saraf
5) halusinogen
berbagai jenis obat yang memberikan efek rasa sejahtera dan
euphotia ringan serta membuat pemakainya bisa berhalusinasi
6) opiate
obat yang memberikan efek menghilangkan rasa sakit
b. tanda dan gejala gangguan psikologis pada wanita hamil dengan
penyalahgunaan obat
1) wanita dengan ketergantungan obat cenderung memiliki angka
depresi, kepanikan, dan phobia yang lebih tinggi daripada pria.
2) wanita dengan ketergantungan obat merasa dirinya tidak layak
untuk hamil sehingga mengingkari kehamilannya
3) sangat beresiko terlambat dalam melakukan perawatan prenatal.
4) terdapat perasaan berdosa dalam dirinya, sehingga takut bayinya
akan mengalami hal yang sama seperti dirinya
5) adalanya kehamilan menjadi katalis untuk memulai siklus
pemulihan wanita dengan ketergantungan obat.
c. penanganan gangguan psikologis pada kehamilan dengan
ketergantungan obat
1) dalam penanganan masalah ini, perlu dilakukan konseling dengan
pendekatan behavioristic dimana konselor membantu klien untuk
belajar bertindak dengan cara-cara yang baru dan pantas, atau
membantu mereka untuk memodifikasi atau mengeliminasi
tingkah laku yang berlebihan atau mal adaptif
2) bidan harus mampu menjadikan penguatan atau reinforcement
dan terus memberikan dukungan pada wanita pada setiap tahap
perubahan tingkah laku pemulihannya. dan juga menanmkan
pengertian akan berharganya sang buah hati, yang dapat
mendorong wanita melakukan proses pemulihan. Bidan harus
memberikan dukungan kontinyu pada wanita saat melakukan
pemulihan dan pola kekambuhan adiksi
3) bidan perlu berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya dalam
proses pemulihan, yaitu dengan perawat, dokter, dan psikolog
serta melibatkan keluarga dalam proses pemulihan.
LATIHAN
Untuk lebih memperdalam pemehaman anda tentang materi ini, kerjakan latihan
berikut ini!
Bentuk kelompok dari jumlah mahasiswa seluruhnya menjadi 3 kelompok besar.
Tentukan secara acak tema untuk tiga kelompok tersebut. Buat Role Play
dengan tema Gangguan Psikologi Pada Masa Menstruasi, Gangguan Psikologi
pada masa Perkawinan dan Gangguan Psikologi Pada Masa Kehamilan.

RANGKUMAN
Menstruasi sebenarnya merupakan gejala biologis yang alami, progresif dan
positif sebagai tanda dari kematangan seksual. Beberapa fungsi fisik dan psikis
mengalami beberapa hambatan sehingga mengakibatkan retensi menstruasi
yangb disebabkan gangguan psikis. Gangguan psikis tersebut antara lain Fobia,
hipocondria dan teori clroaca. Cara mengatasi gangguan psikologis pada masa
menstruasi adalah dengan memberikan penjelasan dan informasi yang benar
mengenai menstruasi. Dalam pekawinan terdapat data pribadi yang berbeda
sehingga diperlukan adaptasi satu dengan yang lain untuk menghindari masalah-
masalah dalam perkawinan yang bisa berakibat pada perceraian. Salah satu
gangguan psikologis pada masa perkawinan adalah depresi karena kekerasan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan psikologi pada masa
perkawinan adalah dengan memberikan konseling perkawinan. Perubahan
Psikologi pada masa kehamilan antara lain perubahan emosi berupa perasaan
menolak, marah, tawar-me nawar, depresi dan menerima. Penanganan
gangguan psikologis pada masa kehamilan adalah dilakukan konseling dan
kolaboasi antara bidan maupun dokter ahli.

TES FORMATIF
1. Bentuk gangguan jiwa ringan yang membuat penderitaannya selalu
ketakutan ketika berhadapan dengan sesuatu yang sebenarnya bukanlah
ancaman disebut:
a. Fobia
b. Hipokondria
c. Fobia spesifik
d. Fobia sosial
e. Paranoid
2. Gangguan kecemasan atau rasa takut pada individu yang berlangsung
berulang-ulang disebut:
a. Fobia
b. Hipokondria
c. Fobia spesifik
d. Fobia sosial
e. Paranoid
3. Bentuk gejala delusi dimana seseorang memiliki keyakinan palsu yang
berproses menjadi rasa curiga dan kurang terkendali disebut:
a. Fobia
b. Hipokondria
c. Fobia spesifik
d. Fobia sosial
e. Paranoid
4. Memberikan saran untuk mengurangi rasa tegang dan nyeri seperti istirahat
langsung merupaka penanganan gangguan saat:
a. Menstruasi
b. Kehamilan
c. Menopause
d. Bersalin
e. Nifas
5. Suatu perkawinan dimana seorang suami mempunyai lebih dari satu istri
disebut:
a. Perkawinan poligami
b. Perkawinan eugenic
c. Trial marriage
d. Perkawinan persekutuan
e. Perkawinan periodik
6. Stereotip tradisional merupakan bentuk penyesuaian diri dalam perkawinan
dalam hal:
a. Penyesuaian dalam pasangan
b. Penyesuaian seksual
c. Penyesuaian finansial
d. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan
7. Setiap partner secara individual menjumpai konselor yang berbeda termasuk
tipe konselor perkawinan:
a. Concurent Marital Counseling
b. Collaborative Marital Conseling
c. Couples Group Conselling
d. Conjoint Marital Conseling
e. Konseling perkawinan periodik
8. Adanya sikap ambivalen terhadap kehamilannya merupakan bagian dari:
a. Pengertian pseudocyesis
b. Tanda dan gejala pseudocyesis
c. Pengelolaan gangguan pseudocyesis
d. Fenomena pseudocyesis
e. Faktor penyebab pseudocyesis
9. Timbulnya perasaan takut dan bingung yang luar biasa terutama pada
wanita yang menjadi objek merupakan:
a. Permasalahan kehamilan di luar nikah
b. Permasalahan kehamilan yang tidak dikehendaki
c. Permasalahan kehamilan dengan ketergantungan obat
d. Permasalahan kehamilan dengan keguguran
e. Permasalahan kehamilan dengan janin mati
10. Tahap akhir berduka meliputi penerimaan dan kehilangan dan kembali ke
aktivitas normal merupakan tahapan perubahan emosi yang disebut juga:
a. Denial
b. Anger
c. Depresion
d. Bargaining
e. Acceptance
Kegiatan Belajar 2 : Gangguan Psikologi Pada Wanita Dan Cara
Mengatasinya

A. Gangguan Psikologi pada masa persalinan


kelahiran atau persalinan adalah peristiiwaalamiah yang dialami oleh seorang
wanita. Peristiwa alamiah ini tidak hanya melibatkan kondisi fisiologi saja tapi
juga banyak dipengaruhi oleh komponen psikologis. ada beberapa factor
yang mempengaruhi mudah dan sulitnya proses persalinan apda seorang
wanita, diantaranya:
1. kondisi fisik wanita, dalam hal ini kekuatan otot panggul wanita
2. pola hidup, misalnya rajin senam hamil
3. lingkungan social
4. kondisi kejiwaan
beberapa keadaan yang mempengaruhi prose persalianan meliputi:
1. keadaan fisik dan psikis yang mempengaruhi proses persalinan
proses persalinan sangat dipenaruhi oleh keadaan fisik wanita yang
bersangkutan, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi psikis juga
memainkan peranan penting. Disadari atau tida pada saat persalinan
seorang wanita akan mengalami perasaan yang bercampur baur.
Perasaan bahagia penuh harapan diiringi gelisah, takut, dan ngeri pada
proses persalinan. ada perasaan kuat dan berani mengambil resiko tapi di
sisi lain juga merasa lemah dan pasrah. Ada keyakinan kuat akan
melalmpaui semuanya dengan baik tetpi juga ada keraguan. Semua itu
semakin dirasakan mendekati kelahiran bayinya. Hal-hal yang
menyebabkan seorang wanita gelisah dan takut menghadapi proses
persalinan diantaranya:
a. trauma
b. rasa bersalah
c. takut mati
d. takut bayi mengalami kelainan atau cacat
e. takut kehilangan bayinya yang telah dikandungnya berbulan-bulan.
2. wanita hipermaskulin menghadapi proses kehamilan
wanita hipermaskulin memiliki sifat yang aktif dan kejantanan. Pada
wanita ini, sejak awal kehamilan dihadapkan pada perasaan enggan
untuk melahirkan tetapi dia ingin memiliki anak. Akibatnya timbul konflik
bathin yang menimbulkan perasaan khawatir dan kecemasan yang
berlebihan. kecemasan yang dirasakan antara lain:
a. bayi yang lahir mati dapat menghalangi kebahagiaannya
b. bayi itu akan menghambat karier dan mengurangi eksistensinya
dalam pekerjaan
c. tidak percaya diri apakah dia mampu menjadi ibu dan bisa merawat
bayinya
d. bakat dan kemampuan ibu dapat mati setelah bayi lahir
e. nanti dia tidak punya waktu untuk dirinya sendiri setelah kelahiran
bayinya.
f. takut tidak dapat membagi waktu antara anak, karier dan rumah
tangga.
3. wanita total pasif menghadapi proses kelahiran
reaksi wanita total pasif menghadapi proses kelahiran aantara lain:
a. sikapnya pasif
b. selalu bergantung pada ibunya
c. tingkah lakunya seperti anakkecil dan cenderung kekanak-kanakan
d. kehamilan ini dianggap seperti permainan sehingga walaupun
perutnya membesar dia tetap lincah dan gembira seperti anak kecil
yang mempunyai mainan baru dan menganggapnya menakjubkan
e. sering menyuruh suaminya melakukan tugas-tugasnya
f. seiring membesarnya perut dan kehamilan semakin tua, dia semakin
tidak sabar dan makin pasif
g. merasa tidak punya tanggung jawab pada kehamilannya dan
cenderung menyerahkan pada ibunya
h. selalu mengharapkan ibunya akan terus mendampinginya saat
kehamilan maupun persalinan

B. gangguan psikologis pada masa nifas


1. postpartum blues
adalah gangguan suasana hati yang berlangsung 3-6 hari
pascamelahirkan. Gejala Postpartum blues adalah sering menangis,
cemas, mengalami perubahan perasaan, khawatir mngenai bayinya,
penurunan gairah seksual, dan kurang percaya diri menjadi seorang ibu.
Penyebab postpartum blues antara lain factor hormonal, factor
demografik, factor pengalaman dan proses persalinan, latar belakang
psikososial wanita yang bersangkutan, dan kelelahan fisik.
penatalaksanaan postpartum blues dengan mangambil tindakan untuk
mengatasi post partum blues yaitu
a. dengan meminta suami atau keluarga jika ibu membutuhkan istirahat
untuk menghilangkan kelelahanlongannya
b. beritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan dan mintala
dukungan dan pertolongannya
c. buang rasa cemas dan kekhawatiran ibu akan kemampuan merawat
bayi
d. carilah hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri
2. depresi post partum
hamper sama dengan baby blues syndrome, perbedaan keduanya
terletak pada frekuensi, intensitas, serta durasi berlangsungnya gejala-
gejala yang timbul. Pada postpartum depression, ibu akan merasakan
berbagai gejala yang ada pada baby blues syndrome, tetapi dengan
intensitas yang lebih sering, lebih hebat dan lebih lama.
depresi postpartum dialami seorang ibu paling lambat 8 minggu setelah
melahirkan, dan dalam kasus yang lebih parah, bisa berlangsung selama
setahun. Wanita yang menderita postpartum depression mempunyai
kesulitan untuk menjalin ikatan bathin dengan buah hati yang baru
dilahirkannya, sehingga ia pu membutuhkan terapi pengobatan dari
seseorang ahli kejiwaan dan psikiater dengan dukungan orang-orang
terdekat.
gejala-gejala yang timbul pada depresi postpartum adalah sebagai
berikut:
a. dipenuhi rasa sedih dan depresi yang disertai dengan menangis tanpa
sebab
b. tidak memiliki tenaga atau hanya sedikit saja
c. tidak dapat berkonsentrasi
d. ada perasaan bersalah dan tidak berharga
e. menjadi tidak tertarik dengan bayinya atau terlalu memperhatikan dan
mengkhawatirkan baynya
f. gangguan nafsu makan
g. Ada perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya
h. gangguan tidur
Pada intinya penyebab depresipost partum sama dengan penyebab
postpartum blues yang membedakan hanyalah karakteristik wanita yang
beresiko mengalami depresi post partum.
berikut ini karakteristik yang dimaksud :
a. wanita yang mempunyai riwayat depresi
b. wanita yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis
c. wanita yang kurang mendapatkan dukungan dari suami atau
orang-orang terdekatnya selama hamil, dan setelah melahirkan.
d. wanita yang jarang berkonsultasi dengan dokter selama masa
kehamilannya misalnya kurang informasi
e. wanita yang mengalami komplikasi selama
kehamilan penatalaksanaan depresi post partum adalah:
a. Screening test, diluar negeri seperti di belanda digunakan
Endinburg Postnatal Depresion Scale (EPDS) yang merupakan
kuisioner depresi validitas teruji yang mampu mengukur intensitas
perubahan perasaan depresi selama 7 hari pasca salin
b. dukungan psikologi dari suami dan keluarga serta bidan atau
tenaga kesehatan lainnya.
c. istirahat yang cukup untuk mencegah dan mengurangi perubahan
perasaan
d. dukungan dari tenaga kesehatan seperti dokter obstetric dan
bidan yang sangat diperlukan, misalnya dengan cara memberikan
informasi yang memadai/adekuat tentang proses kehamilan dan
persalinan dan termasuk penyulit-penyulityang mungkin timbul
pada masa-masa tersebut beserta penanganannya.
e. diperlukan dukungan psikologis atau konselor jika keadaan ibu
tampak mengganggu. Para ahli kesehatan mental diperlukan
untuk melakukan konseling agar dapat menemukan cara dalam
menanggulangi dan memecahkan masalah serta menetapkan
tujuan realistis
3. Postpartum Psikosis/Postpartum kejiwaan
a. pengertian postpartum psikosis
adalah masalah kejiwaan serius yang dialami ibu setelah bersalin dan
ditandai dengan agitasi yang hebat, pergantian perasaan yang cepat.
depresi dan delusi.
b. gejala post partum psikosis
1) perasaan yang diperintahkan oleh Tuhan atau Kekuatan di luar diri
untuk melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan, seperti
merugikan diri atau bayi.
2) perasaan kebingungan yang intens
3) melihat atau mendengar hal-hal lain yang tidak nyata
4) perubahan mood atau tenaga yang ekstrem
5) ketidak mampuan untuk merawat bayi
6) memory lapses (periode kebingungan serupa dengan amnesia
7) serangan kegelisahan yang tak terkendali
8) pembicaraannya tidak dapat dipahamiatau mengalami gangguan
komunikasi
c. penyebab postpartum psikosis
para ahli tidak benar-benar yakin mengapa postpartumkejiwaan
terjadi. Namun, mereka menawarkan berbagai penjelasn mengenai
terjadinya disorder dengan perubahan hormone. Alasan lain yang
dapat dikemukakakn atau factor yng berkontribusi termasuk
kurangnya dukungan social dan emosiona, rasa rendah diri karena
prempuan postpartummemiliki rasa kurang memadai sebagai seorang
ibu, merasa terpencil dan sendiri, mengalami masalah keuangan,
serta terjadi perubahan yang besar dlam kehidupan, seperti pindah
rumah, atau memulai pekerjaan baru.
d. penatalaksanaan postpartum psikosis
Postpartum kejiwaan dianggap sebagai keadaan darurat kesehatan
mental. Oleh karena itu menrlukan perhatian segera. Hal ini
dikarenakan wanita yang menderita penyakit kejiwaan tidak selalu
mampu dan bersedia untuk berbicara dengan seseorang tentang
disordernya, mereka kadang-kadang membutuhkan pasangan atau
anggota keluarga untuk membantu mereka mendapatkan
penanganan medis yang mereka butuhkan. kondisi ini biasanya
diatasi dengan pemberian obat, biasanya obat anti psikosis dan
terkadang anti depresan dan atau anti ansietas. Banyak wanita yang
juga dapat merasakan manfaat dari konseling dan dukungan psikologi
kelompok. dengan perawatan yang baik, sebagian besar perempuan
dapat pulih dari kekacauan

C. Gangguan Psikologis Pada masa Menopause


keadaan ini pernah timbul pada masa adolescence yang kemudian hilang
dengan sendirinya selama periode reproduktif (menjadi ibu) dan timbul lagi
pada usia klimakter ium. Pada saat itu sekalipun wanita tersebut tidak haid
lagi,namun rasa deprsif itu selalu timbul dengan interval waktu tidaktetap.
Dan selalu tiba bersamaan dengan datangnya siklus haid. Tampaknya
depresi tadi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan kekecewaan,
bahwa wanita yang bersangkutan menjadi kurang lengkap dan sempurna
disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi dan haid.
proses terjadinya menopause dipicu oleh perubahan hormone dalam
tubuh..Seperti diketahui ada tiga macam hormone dalam tubuh yaitu
estrogen,progesterone dan testoteron, dimana mencapai usia menopause
hormone-hormon ini tidak diproduksi lagi. akibat berhentinya produksi
hormone estrogen berdampak pada berhentinya haid karen sel telur juga
tidak lagi diproduksi dan persediaannya habis. Pada saat itu, wanita tersebut
menginjak masa menopause, yang berarti berhentinya haid.
gejala-gejala kecemasan menghadapi menopause meliputi :
1. suasana hati, yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis,
seperti mudah marah
2. pikiran, yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti khawatir, sukar
konsentrasi, pikran kososng, membesar-besarkan ancaman, memandang
diri sebagai sangat sensitive, merasa tidak berdaya
3. motivasi, yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti menghindari
ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri dari kenyataan
4. perilaku gelisah, yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti gugup,
kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitive dan agitasi
5. reaksi – reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti : berkeringat,
gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering.
cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan depresi
menopause antara lain:
1. dukungan informative
a. memberikan konseling bahwaberhentinya haid adalah hal yang fisiologis
b. memberi nasehat agar dapat menerima keadaannya dengan lapang dada
c. menganjurkan untuk berolahraga
d. memberi latihan penanganan stress
e. memberi nasehat untuk mencari dukungan spirtual
2. dukungan emosional
a. mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami oleh wanita
menopause
b. memberkan perhatian dan kepedulian
c. menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, tenang, harmonis, dan
saling pengertian
3. dukungan penghargaan
a. memberi penghormatan sehingga wanita tersebut merasa dihargai
b. memberi dorongan/support sehingga wanita tersebut merasa percaya diri
4. dukungan instrumental
a. memberi bantuan tenaga terhadap apa ynag dibutuhkan oleh wanita
menopause
b. memberi bantuan materi
5. ide delirius
berisikan ide kegilaan, nafsu petualangan yang muncul saat pubertas akan
kembali muncul pada saat klimakterium
6. masturbasi klitoris
adakalanya wanita menopause timbul semacam seksual yang luar biasa
hangat membara sehingga wanita tersebut melakukan masturbasi klitoris
LATIHAN
Untuk lebih memperdalam pemehaman anda tentang materi ini, kerjakan latihan
berikut ini!
Bentuk kelompok dari jumlah mahasiswa seluruhnya menjadi 3 kelompok besar.
Tentukan secara acak tema untuk tiga kelompok tersebut. Buat Role Play
dengan tema Gangguan Psikologi Pada Masa Persalinan, Gangguan Psikologi
pada masa Nifas dan Gangguan Psikologi Pada Masa Menopause.

RANGKUMAN
Proses persalinan sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik wanita yang ber
sangkutan, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi psikis juga memang
berperan penting. Salah satu keadaan fisik dan psikis yang mempengaruhi
proses persalinan, antara lain: wanita hipermaskulin dan wanita total pasif dalam
menghadapi proses kehamilan. Gangguan psikologi pada masa nifas antara lain
psotpartum blues, depresi postpartum, postpatum psikosis. Adapun
penatalaksanaan untuk postpartum blues ad
Alah meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu membutuhkan istirahat.
Penatalaksanaan depresi postpartum dapat melalui screening test.
Penatalaksanaan postpartum psikosis adalah dengan bantuan obat-obatan.
Gangguan psikologis pada masa menopause adalah depresi menstrual, ide
delirius, masturbasi klitoris dan aktivitas hipomanis semu. Cara mengatasi
gangguan psikologis masa nifas adalah dengan memberikan dukungan
informatif, dukungan emosional, dan dukungan instrumental.

TES FORMATIF
1. Suasana hati yang dirasakan oleh wanita setelah melahirkan yang
berlangsung selama 3-6 hari disebut:
a. Baby blues
b. Baby hood
c. Postpartum blues
d. Depresi postpartum
e. Postpartum psikosis
2. Dipenuhi rasa sedih yang disertai menangis tanpa sebab merupakan gejala:
a. Baby blues
b. Baby hood
c. Post partum blues
d. Depresi post partum
e. Post partum psikosis
3. Masalah kejiwaan serius yang dialami ibu selepas bersalin dan ditandai
dengan agitasi yang hebat disebut:
a. Baby blues
b. Baby hood
c. Post partum blues
d. Depresi post partum
e. Post partum psikosis
4. Contoh peran faktor eksternal yang dapat mempengaruhi mudah dan
sulitnya proses persalinan adalah
a. Kondisi fisik wanita
b. Induksi persalinan
c. Pola hidup ibu selama hamil
d. Lingkungan sosial
e. Kondisi kejiwaan ibu
5. Salah satu hal yang tidak menyebabkan seorang wanita gelisah menghadapi
persalinan adalah:
a. Trauma
b. Perasaan takut mati
c. Rasa bersalah
d. Takut kehilangan bayi
e. Dukungan tenaga kesehatan
6. Perasaan takut tidak dapat membagi waktu antara anak, karier dan rumah
tangga dialami oleh:
a. Ibu primigravida saat pertama kali melahirkan
b. Ibu multigravida saat melahirkan
c. Ibu yang bersikap feminisme saat akan melahirkan
d. Ibu yang memiliki karakter hipermaskulin saat melahirkan
e. Ibu yang berkarakter total pasif dalam menghadapi persalinan
7. Sering menyuruh-nyuruh suaminya untuk melakukan tugasnya adalah reaksi
dari:
a. Wanita pekerja
b. Wanita karier
c. Wanita feminisme
d. Wanita hipermaskulin
e. Wanita total pasif
8. Memberi latihan untuk penanganan stress merupakan cara mengatasi
gangguan psikologis dalam memberi:
a. Dukungan spiritual
b. Dukungan material
c. Dukungan informatif
d. Dukungan emosional
e. Dukungan instrumental
9. Mempunyai perhatian dan kepedulian kepada wanita tersebut:
a. Dukungan informatif
b. Dukungan emosional
c. Dukungan spiritual
d. Dukungan penghargaan
e. Dukungan instrumental
10. Memberi bantuan materi merupakan cara mengatasi gangguan psikologis
menopause dalam bentuk dukungan:
a. Informatif
b. Emosional
c. Spiritual
d. Instumental
e. penghargaan
DAFTAR PUSTAKA

Mansur, H. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk kebidanan. Salemba Medika.
Jakarta
Pieter, H.Z. 2010. Psikologiuntuk Kebidanan. Kencana. Jakarta
Suryani, E. 2008. Psikologi Ibu dan Anak. Fitramaya. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai