Anda di halaman 1dari 34

WANITA DEWASA

PADA MASA
KEHAMILAN
ITA YULIANI
Pencapaian peran sebagai ibu
 untuk mencapai peran ini seorang wanita
memerlukan proses belajar melalui serangkaian
TEORI REVA aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang
wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran
RUBIN yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang
terjadi khususnya perubahan psikologis dalam
kehamilan dan setelah persalinan (Sujianti dan
Chandra, 2012).
Seorang wanita sejak hamil sudah memiliki
harapan-harapan antara lain:
 Kesejahteraan ibu dan bayi
MENURUT  Penerimaan dari masyarakat
REVA RUBIN  Penentuan identitas diri
 Mengetahui tentang arti memberi dan menerima
(Sujianti dan Chandra, 2012).
Perubahan umum yang terjadi pada
perempuan hamil:
 Ketergantungan dan butuh perhatian
 Membutuhkan sosialisasi (Sujianti dan
Chandra, 2012).
Tahap- tahap psikologis yang biasa
dilalui oleh calon ibu dalam mencapai
peran nya:
a. anticipatory stage
 seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan
memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
b. honeymoon stage
 ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar
yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu
memerlukan bantuan dari anggota keluarga
yang lain
c. Plateu stage
 Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan
sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu
memerlukan waktu beberapa minggu sampai
ibu kemudian melanjutkan sendiri.
d. Disengagement
 Merupakan tahap penyelesain dimana latihan
peran sudah berakhir.
 Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran
ibu adalah gambaran tentang idaman,
gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri
seorang wanita adalah pandangan wanita
tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari
pengalaman dirinya, sedangkan gambaran
tubuh adalah berhubungan dengan perubahan
fisik yang tejadi selama kehamilan (Sujianti dan
Chandra, 2012).
Arti dan efek kehamilan pada pasangan.
1.Pasangan merasakan perubahan tubuh pasanganya pada
kehamilan 8 (delapan) bulan sampai dengan 3(tiga) bulan
setelah melahirkan.
2.Lelaki (suami) juga mengalami perubahan fisik dan
psikososial selama wanita hamil.
3.Anak-anak akan di lahirkan merupakan gabungan dari tiga
macam perbedaan:
 Hubungan ibu dengan pasangan
 Hubungan ibu dengan janin yang berkembang
 Hubungan ibu dengan individu yang unik
4. Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri
5. Tugas yang harus di lakukan ibu atau pasangan
dalam kehamilan:
 Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan
janin dalam satu tubuh
 Persiapan terhadap pemisahan secara fisik pada
kelahiran janin
 Penyelesaiaan dan identifikasi kebinggungan
dengan peran transisi (Sujianti dan Chandra,
2012).
Reaksi yang umum pada kehamilan:
 Trimester satu: ambivalen (konflik perasaan yang
bersifat stimulan seperti cinta dan benci terhadap
seseorang, sesuatu atau kondisi), takut, fantasi,
khawatir. Perasaan ambivalen berakhir dengan
sendirinya seiring ibu menerima kehamilannya.
 Trimester dua: parasaan enak metykebutuhan
untuk mempelajari perkembangan dan
pertumbuhan janin menjadi narsistik, pasif,
introvent, egosentrik dan self centered.
 Trimester tiga: berperasaan aneh, semberono,
jelek, menjadi introvert, merefleksikan terhadap
pengalaman masa kecil (Sujianti dan Chandra,
2012).
Aspek yang di identifikasi dalam
peran ibu:
a. gambaran tentang idaman (bayi sehat).
b. gambaran tentang diri (memandang tentang
pengalaman yang dia lakukan).
c. gambaran tubuh, (gambaran ketika hamil
dan setelah nifas) (Sujianti dan Chandra,
2012).
Taking on (tahapan meniru)
 Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan
memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang
ibu.
Taking in
RUBIN (TAHAP
 Seorang wanita sedang membayangkan peran yang
FASE AKTIVITAS dilakukannya. Introjektion, projection dan rejection
PENTING merupakan tahap di mana wanita membedakan model-model
yang sesuai dengan keinginannya.
SEBELUM
Letting go
MENJADI IBU)
 Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang
sudah di lakukannya. Pada tahap ini seorang akan
meninggalkan perannya di masa lalu (Sujianti dan Chandra,
2012).
Stress Antepartum
TEORI
RAMONA (sebelum melahirkan) dalam
MARCER pencapaiaan peran ibu (Sujianti
dan Chandra, 2012).
Stress Anterpartum adalah komplikasi
dari resiko kehamilan dan pengalaman
negative dari hidup seorang wanita,
EFEK STRESS tujuan asuhan yang di berikan adalah :
ANTEPARTUM memberikan dukungan selama hamil
untuk mengurangi ketidak percayaan
ibu (Sujianti dan Chandra, 2012).
Enam faktor yang berhubungan
dengan status kesehatan ibu, yaitu:
1. Hubungan Interpersonal
2. Peran keluarga
MENURUT 3. Stress anterpartum
RAMONA 4. Dukungan social
MARCER 5. Rasa percaya diri
6. Penguasaan rasa takut, ragu dan
depresi (Sujianti dan Chandra, 2012).
MATERNAL Menjadi seorang ibu berarti
ROLE memperoleh identitas baru yang
membutuhkan pemikiran dan
MENURUT penjabaran yang lengkap dengan
RAMONA dirinya sendiri (Sujianti dan
MARCER Chandra, 2012).
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi
dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan
penghargaan peran, lebih lanjut mercer
menyebutkan tentang stress anterpartum
terhadap fungsi keluarga, baik yang positif
ataupun yang negative. Bila fungsi
PENCAPAIAN keluarganya positif maka ibu hamil dapat
mengatasi stress anterpartum, stress
PERAN IBU anterpartum karena resiko kehamilan dapat
mempengaruhi persepsi terhadap status
kesehatan, dengan dukungan keluarga dan
bidan maka ibu dapat mengurangi atau
mengatasi stress anterpartum (Sujianti dan
Chandra, 2012).
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil
selama masa kehamilan (Trisemester I, II
dan III) merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama
kehamilan terkadang dapat menimbulkan
stress anterpartum, sehingga bidan harus
memberikan asuhan kepada ibu hamil agar
ibu dapat menjalani kehamilannya secara
fisiologis (normal) (Sujianti dan Chandra, 2012).
perubahan yang di alami oleh ibu hamil
antara lain adalah:
• Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih
memerlukan perhatian sehingga dapat berperan
sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan
perkembangan bayinya.
• ibu memerlukan sosialisasi
• ibu cenderung merasa khawatir terhadap
• perubahan yang terjadi pada tubuhnya
• Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa
menerima kehamilan ke masa menyiapkan
kelahiran dan menerima bayinya (Sujianti dan
Chandra, 2012).
Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menuru
Mercer:
a. Anticipatory
MENURUT  Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita
RAMONA mulai melakukan penyesuaian social dan psikologis
dengan mempelajri segala sesuatu yang di butuhkan
MERCER untuk menjadi seorang ibu.
TAHAPAN b. Formal

PERAN IBU  Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya,


bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan kondisi
system social
c. Informal
Di mana wanita telam mampu
MENURUT menemukan jalan yang unik
dalam melaksanakan perannya
RAMONA
MERCER d. Personal
TAHAPAN merupakan peran terakhir, di
PERAN IBU mana wanita telah mahir
melakukan perannya sebagai ibu
(Sujianti dan Chandra, 2012).
Reva Rubin menyebutkan peran
ibu telah di mulai sejak ibu
PERBEDAAN menginjak kehamilan dan berakhir
TEORI REVA pada masa 6 bulan setelah
RUBIN melahirkan,
DENGAN Ramona Mercer mengatakan
RAMONA mulainya peran ibu adalah setelah
MERCER bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah
dilahirkan (Sujianti dan Chandra,
2012).
Wanita dalam menjalankan peran ibu di
pengaruhi oleh faktor –faktor sebagai
berikut:
a. Faktor ibu
1. Umur ibu pada saat melahirkan
WANITA 2. Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
DALAM 3. Stress social
MENJALANKAN 4. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5. Dukungan social
PERAN IBU 6. Konsep diri
7. Sifat pribadi
8. Sikap terhadap membesarkan anak
9. Status kesehatan ibu (Sujianti dan Chandra, 2012).
b. Faktor bayi
1. Temperament
2. Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
1. Latar belakang etnik
2. Status pekawinan
3. Status ekonomi
a. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh
perhatian, percaya dan
4 FAKTOR mengerti.
PENDUKUNG
SOSIAL b. Informational support
SUPPORT Memberikan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan ibu
sehingga dapat membantu ibu
untuk menolong dirinya sendiri
c. Physical support
Misalnya dengan membantu
merawat bayi dan memberikan
tambahan dana
4 FAKTOR d. Appraisal support
PENDUKUNG Ini memungkinkan indifidu
SOSIAL mampu mengevaluasi dirinya
SUPPORT sendiri dan pencapaiaan peran
ibu (Sujianti dan Chandra,
2012).
Ramona Mercer menegaskan bahwa umur,
tingkat pendidikan, ras, status perkawinan,
status ekonomi dan konsep diri adalah
faktor-faktor yang sangat berpengaruh
dalam pencapaiaan peran ibu. Peran bidan
yang di harapkan oleh mercer dalam
teorinya adalah membantu wanita dalam
melaksanakan tugas dan adaptsi peran
dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan
kontribusi dari stress antepartum
Trimester I
 Seringkali terlihat fluktuasi lebar pada aspek
emosional ibu sehingga beresiko tinggi
menimbulkan pertengkaran atau perasaan tidak
nyaman. Ada dua tipe stress, yaitu yang negative
dan positif. Kedua stress ini dapat mempengaruhi
EMOSI SAAT reaksi individu. Adapula yang bersifat intrinsic dan
ekstrinsik. Stres instrinsik berhubungan dengan
HAMIL tujuan pribadi dari individu, yang mana individu
berusaha untuk membuat sesempurna mungkin
tujuan hidupnya, baik dalam kehidupan pribadi
maupun dalam kehidupan social secara
professional. Stress ekstrinsik timbul karena faktor
eksternal seperti rasa sakit, kehilangan,
kesendirian, dan masa refroduksi.
Trimester II
 Fluktuasi emosional suadah mulai mereda dan
perhatian ibu lebih terfokus pada perubahan tubuh
selama kehamilan, kehidupan seksual keluarga, dan
kebutuhan batiniah dengan bayi yang dikandungnya.
Pada tahap ini terdapat dua fase yang terjadi, yaitu
 Fase prequickening
 bu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala
aspek didalamnya dengan orang tuanya (ibunya) yang
telah terjadi selama ini. Ibu menganalisis dan
mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal
yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana
ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan
dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai yang telah
diberikan ibunya dengan rasa hormat, namun bila
menemukan segala sikap yang negative, maka ia akan
menolaknya.
Fase postquickening
 Ibu hamil akan focus pada kehamilannya dan
persiapan menghadapi peran sebagai seorang ibu.
Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan bagi
ibu karena telah meninggalkan peran lamanya
sebelum masa kehamilan, terutama pada ibu yang
mengalami hamil pertama kali dan ibu yang
menjadi wanita karier. Ibu harus diberikan
pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala
peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada
wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana
ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang
lain dan bagaimana bila nanti ia harus
meninggalkan rumahnya untuk sementara ketika
proses persalinan.
Trimester III
 Ibu seringkali membayangkan resiko persalinan
yang menyebabkan sangat emosional dalam
mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu
yang mungkin akan dihadapinya. Trimester 3
seringkali disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya. Trimester 3 adalah
waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan peran
sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian
pada kehadiran bayi. Orang tua dan keluarga mulai
mengira-ngira bagaimana rupa anaknya (wajahnya
akan menyerupai siapa) dan apa jenis kelaminnya
(Mansur, 2011)
 Perbanyak pengetahuan tentang kehamilan,
perubahan-perubahan dalam kehamilan (SIAP)
TIPS
 Memprioritaskan kesehatan janin
MENGHADAPI
 Menjaga komunikasi dengan pasangan (suami)
PERUBAHAN
 Mendapat dukungan dari orang terdekat (jalin
EMOSI SAAT hubungan baik dengan keluarga, teman, dokter
HAMIL maupun komunitas)
 Meningkatkan kepercayaan diri
 Melakukan kebiasaan yang membuat ibu nyaman
TIPS  Menkonsumsi makanan seimbang dan bergizi
MENGHADAPI  Melakukan latihan relaksasi (Yoga, meditasi)
PERUBAHAN  Memanjakan diri (konsumsi makanan favorit) asal
aman bagi ibu hamil
EMOSI SAAT  Konsultasi ke dokter bila ibu mengalami perasaan
HAMIL sendu tak menentu (Sujianti dan Chandra, 2012).
IBU HAMIL YANG CEMAS : BAYINYA
LEBIH BANYAK MENANGIS DAN LEBIH
AKTIF JIKA LAHIR DARIPADA BAYI YANG
DILAHIRKAN DARI IBU HAMIL YANG
KURANG CEMAS
(Desmita, 2007)
 Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya
 Mansur, H. 2011. Psikologi Ibu Dan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.

DAFTAR  Sujianti dan Chandra AD. 2012. Buku Ajar Psikologi Kebidanan. Jakarta :
Trans Info Media
PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai