Anda di halaman 1dari 17

PSIKOLOGI

KEHAMILAN
MENURUT TEORI
REVA RUBIN DAN
RAMON T
MERCER

Oleh :
Metha Fahriani, SST, M.Kes
TEORI REVA RUBIN
 Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu,
untuk mencapai peran ini seorang wanita
memerlukan proses belajar melalui serangkaian
aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang
wanita terutama calon ibu dapat mempelajari
peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia
mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan
yang terjadi khususnya perubahan psikologis
dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak
hamil sudah memiliki harapan-harapan
antara lain :

 kesejahteraanibu dan bayi


 penerimaan dari masyarakat
 penentuan identitas diri
 mengetahui tentang arti memberi dan menerima
TAHAPAN PSIKOLOGI DALAM PERUBAHAN PERAN
IBU HAMIL

seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan


Anticipatory stage memerlukan interaksi dengan anak yang lain

ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang


Honeymoon stage dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan
dari anggota keluarga yang lain.

Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai


Plateu stage seorang ibu. Pada tahap ini ibu memerlukan waktu
beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan
sendiri.

Disengagement Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah


berakhir
Arti dan efek kehamilan pada pasangan…
1. Pasangan merasakan perubahan tubuh pasanganya
pada kehamilan 8 (delapan) bulan sampai dengan
3(tiga) bulan setelah melahirkan.
2. Lelaki juga mengalami perubahan fisik dan
psikososial selama wanita hamil.
3. Anak-anak akan di lahirkan merupakan gabungan dari
tiga macam perbedaan:
 Hubungan ibu dengan pasangan
 Hubungan ibu dengan janin yang berkembang
 Hubungan ibu dengan individu yang unik

4. Ibu tidk pernah lagi merasa sendiri


PROSES PELAKSANAAN PERAN
SEORANG IBU

Wanita meniru perilaku wanita lain


Mimicry (yang pernah hamil) dengan melihat, mendengarkan
(Peniru) dan merasakan pengalaman menjadi seorang ibu.

Menciptakan kondisi dimasa yang datang secara


Role Play
sengaja. Misalnya merawat bayi, mencoba menyuapi
(Bermain Peran)
anak kecil dan sebagainya.

Fantasy Wanita menghayal dimasa yang akan datang,


(Menghayal) misalnya akan seperti apa persalinannya nanti dan
sebagainya.
Introjection – Projection Wanita mencoba mengelolah pesan dan
– Rejection (Pengolahan membandingkan gambaran ideal tentang
Pesan) seorang ibu dengan keadaan dirinya sendiri.

Wanita tersebut harus mengevaluasi hasil


Grift – work (Evaluasi) tindakannya dimasa lalu dan menghilangkan
tindakan yang dianggap sudah tepat lagi.
TAHAPAN AKTIVITAS PENTING SEBELUM
SESEORANG MENJADI SEORANG IBU

Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan


memulainya dengan meniru dan melakukan peran
TAKING seorang ibu
ON

Seorang wanita sedang membayangkan peran yang


dilakukannya . introjektion, projection dan rejection
TAKING merupakan tahap di mana wanita membedakan
IN model-model yang sesuai dengan keinginannya

Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang


LETTING sudah di lakukannya. Pada tahap ini seorang akan
GO meninggalkan perannya di masa lalu
Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini
menjadi tiga tahap yaitu :
1. Periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)
 Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
 Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya
 Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirakan
 Memerlikan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan
keadaan tubuh kekondisi normal
 Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan
peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses
pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
2. periode taking hold (hari kedua hingga ke empat
setelah melahirkan)
 Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua
dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya
 Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan
fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh
 Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan
dan kritikan pribadi
 Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan
merawat bayi seperti menggendong, menyusui,
memandikan dan mengganti popok
 Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum
karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya
3. Periode letting go
 Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di
pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga
 Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam
merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi
sehingga akan mengurangi hak ibu dalam
kebebasan dan hubungan social
TEORI RAMON T MERCER

Teori ini lebih menekan pada


stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam
pencapaiaan peran ibu, mercer membagi teorinya
menjadi dua pokok bahasan :
1. Efek stress Anterpartum
stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko
kehamilan dan pengalaman negative dari hidup
seorang wanita, tuuan asuhan yang di berikan
adalah : memberikan dukungan selama hamil untuk
mengurangi ketidak percayaan ibu.
Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang
berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu:
1. Hubungan Interpersonal
2. Peran keluarga
3. Stress anterpartum
4. Dukungan social
5. Rasa percaya diri
6. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Maternal role menurut mercer adalah bagai mana seorang
ibu mendapatkan identitas baru yang membutuhkan
pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya
sendiri.
2. Pencapaian peran ibu
 Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan
bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan
penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan
tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik
yang positif ataupun yang negative. Bila fungsi
keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi
stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko
kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status
kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka
ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II
dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan
bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang
fisiologis.
Empat tahapan dalam
melaksanakan peran ibu menuru
Mercer :
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai
Anticipatory melakukan penyesuaian social dan psikologis dengan
mempelajri segala sesuatuyang di butuhkan untuk
menjadi seorang ibu.

Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya,


Formal bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan kondisi
system social

Di mana wanita telam mampu menemukan jalan yang


Informal
unik dalam melaksanakan perannya

Personal Merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir


melakukan perannya sebagai ibu.
Wanita dalam menjalankan peran ibu di
pengaruhi oleh faktor –faktor sebagai berikut :
 Faktor ibu
1. Umur ibu pada saat melahirkan
2. Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
3. Stress social
4. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5. Dukungan social
6. Konsep diri
7. Sifat pribadi
8. Sikap terhadap membesarkan anak
9. Status kesehatan ibu.
 Faktor bayi

1. Temperament
2. Kesehatan bayi
 Faktor-faktor lainnya

1. Latar belakang etnik


2. Status pekawinan
3. Status ekonomi
 Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor
pendukung :
a. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b. Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu
ibu untuk menolong dirinya sendiri
c. Physical support
Misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana
d. Appraisal support
Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan
peran ibu

Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan,


status ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh
dalam pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di harapkanoleh mercer
dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan
adaptsi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.

Anda mungkin juga menyukai