BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Kala III
Dalam kala III atau kala uri, plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan.
• Kala IV
Kala IV dimulai dari pengeluaran plasenta dan lamanya 2 jam. Dalam kala ini diamati
jumlah perdarahan yang dialami ibu.
B. Kala I Persalinan
Ibu sudah dalam persalinan kala I saat serviks sudah membuka. Kontraksi terjadi minimal
2 kali dalam 10 menit selama 40 detik. Proses membukanya serviks sebagai akibat dari
his dibagi dalam 2 fase, yaitu :
1. Fase laten
Fase laten berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai
ukuran diameter 3 cm.
2. Fase aktif : dibagi dalam 3 fase lagi, yaitu :
a. Fase akselerasi.
Dalam waktu 2 jam, pembukaan 4 cm tadi menjadi 4 cm
b. Fase dilatasi maksimal.
Dalam waktu 2 jam, pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
c. Fase deselerasi
Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi
lengkap.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primgravida. Pada multigravida pun terjadi demikian,
akan tetapi pada fase laten, fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
Ketuban akan pecah dengan sendirinya saat pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
Tidak jarang ketuban harus dipecahkan ketika pembukaan hampir lengkap atau lengkap.
Kala I selesai apabila pembukan serviks uteri telah lengkap. Pada primigravida kala I
berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multipara kira-kira jam 7 jam.
C. Kala II Persalinan
Dalam kala II, terdapat 2 fase, yaitu:
1. Fase awal (non ekspulsi)
Ditandai dengan pembukaan lengkap serviks, penurunan kepala berlanjut, dan belum ada
keinginan untuk meneran.
2. Fase akhir (ekspulsi)
Ditandai dengan bagian terbawah janin yang telah mencapai dasar panggul, dan ibu
meneran
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Pada
primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.
D. Kala III Persalinan
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa
menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.
Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir, dan pengeluaran
plasenta disertai dengan pengeluaran darah.
Kelalaian dalam memimpin kala III dapat mengakibatkan kematian karena perdarahan.
Didapat dua tingkat pada kelahiran plasenta : melepasnya plasenta dari implantasinya
pada dinding uterus dan pengeluaran plasenta dari dalam cavum uteri. Perdarahan yang
normal terjadi kurang dari 500 cc.
E. Kala IV Persalinan
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi.
Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, ibu melahirkan bayi dari
perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari perutibu ke dunia luar.
Dalam kala IV, tenaga kesehatan memantau banyaknya perdarahan yang keluar dari jalan
lahir selama 2 jam setelah plasenta lahir, dan sebelum meninggalkan wanita postpartum,
harus diperhatikan 5 pokok penting, yaitu : kontraksi uterus harus baik, tidak ada
perdarahan dari vagina atau perdarahan dalam alat genitalia yang lainnya, plasenta dan
selaput ketuban harus telah lahir lengkap, kandung kencing harus kosong, luka-luka pada
perineum terawat dengan baik dan tidak ada hematoma, bayi dalam keadaan baik,dan ibu
dalam keadaan baik. Nadi dan tekanan darah normal, tidak ada pengaduan sakit kepala
atau enek.
F. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Proses Persalinan
Terdapat 5 faktor yang mempengaruhi proses persalinan, yaitu:
1. Power
Power (kekuatan) dari proses persalinan berasal dari 2 sumber, yaitu kekuatan his
(kontraksi miometrium/uterus) dan tenaga mengejan ibu.
2. Passage
Passage atau jalan lahir dibagi ke dalam 2 macam, yaitu jaringan keras yang berupa
tulang dan jaringan lunak yakni ligamen-ligamen dan otot. Yang dapat meregang saat
persalinan dimulai hanya jaringan lunak, sedangkan tulang tidak dapat meregang karena
merupakan struktur yang kaku.
3. Passengger
Faktor passenger yaitu bayi dan plasenta.
4. Penolong
Penolong persalinan juga sangat mempengaruhi karena penolong yang tidak kompeten
dalam memimpin persalinan dapat menimbulkan kegelisahan pada ibu dan terjadinya
penanganan yang tidak perlu behkan membahayakan bayi ibu dan bayi.
5. Psikologi
Dalam persalinan, nyeri disebabkan oleh iskemi dari korpus uteri tempat terdapat banyak
serabut syaraf. Dan perasaan sakit pada waktu his amat subjektif, selain pada kekuatan
his, juga pada keadaan mental ibu bersalin. Psikologi ibu dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar dan kondisi mental ibu. Sehingga dibutuhkan pendamping dalam proses
persalinan.
G. Asuhan Persalinan Normal
Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikasi. Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan komplikasi
selama dan pasca persalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan atau kematian ibu
dan bayi baru lahir. Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan
hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya
yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
diinginkan/optimal.
Dalam asuhan persalinan normal, terdapat prinsip asuhan sayang ibu, yang
mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Banyak hasil penelitian yang menunjukan bahwa jika ibu diperhatikan dan diberi
dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik proses
persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapatkan rasa aman
dan hasil yang lebih baik (Enkin,et al,2000).
Pada tahun 2008, WHO-UNICEF mengeluarkan protokol baru tentang “ASI Segera”
yang harus diketahui oleh seluruh tenaga kesehatan. Protokol tersebut adalah melakukan
kontak kulit ibu dengan kulit bayi segera setelah lahir selama paling sedikit satu jam dan
bantu ibu mengenali kapan bayinya siap menyusu. Berdasarkan sejumlah penelitian
bermakna, praktik inisiasi menyusu dini tersebut dapat mengurangi 22% dari semua
kematian bayi baru lahir yang terjadi sebelum usia satu bulan. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan pada saat melakukan asuhan persalinan normal antara lain sebagai
berikut:
PERSIAPAN
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
2. Berikan penjelasan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
RIWAYAT DARI IBU/STATUS IBU
3. Faktor lingkungan
4. Faktor genetic
5. Faktor social
6. Faktor ibu dan perinatal
7. Faktor neonatal
8. Mencuci tangan efektif secara 7 langkah, menggunakan sabun dibawah air yang
mengalir dan dikeringkan dengan handuk bersih dan kering.
9. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
10. Tempatkan bayi pada tempat yang bersih dan hangat.
KEADAAN UMUM
11. Ukuran keseluruhan
12. Kepala badan dan ekstremitas.
13. Tonus otot dan tingkat aktivitas.
14. Warna kulit dan bibir.
15. Tangis bayi.
PERIKSA TANDA-TANDA VITAL
16. Laju nafas 40-60 per-menit, periksa kesulitan bernafas
17. Laju jantung 120-140 kali/menit
18. Suhu normal 36,5-37,5 derajal celcius
PERIKSA BERAT BADAN
19. Kisaran berat badan normal 2500-4000 gram
20. Panjang badan normal 45-53 cm
PERIKSA KEPALA
21. Ubun-ubun
22. Sutura,moulage
23. Penonjolan atau daerah yang mencekung
24. Ukur lingkar kepala
PERIKSA TELINGA
25. Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala
PERIKSA MATA
26. Tanda-tanda infeksi
PERIKSA HIDUNG DAN MULUT
27. Bibir dan langitan
28. Periksa adanya sumbing
29. Refleks mengikuti putting (rooting), refleks menghisap (sucking), refleks menelan
(swalowing)dinilai dengan mengamati bayi saat menyusu.
PERIKSA DADA
30. Bentuk
31. Putting
32. Bunyi nafas, periksa tarikan dinding dada
33. Bunyi jantung
PERIKSA BAHU, LENGAN, DAN TANGAN
34. Gerakan normal
35. Jumlah jari
36. Refleks menggenggam (grassping) dan refleks tonicneck
PERIKSA SISTEM SYARAF
37. Adanya refleks moro, lakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksa
bertepuk tangan
PERIKSA PERUT
38. Bentuk
39. Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis
40. Perdarahan atau infeksi pada tali pusat
41. Lembek pada saat menangis
42. Tonjolan
PERIKSA KELAMIN LAKI-LAKI
43. a. Testis berada dalam skrotum
44. a. Penis berlubang pada ujung letak lubang
PERIKSA KELAMIN PEREMPUAN
43 b. Vagina dan uretra berlubang
44.b. Labia minora dan labia minora
PERIKSA PANGGUL
45. Tanda klik
PERIKSA TUNGKAI DAN KAKI
46. Gerakan normal
47. Tampak normal
48. Jumlah jari
49. Refleks babinski
PERIKSA PUNGGUNG DAN ANUS
50. Pembengkakan atau ada cekungan
51. Anus berlubang
PERIKSA KULIT
52. Verniks (tidak perlu dibersihkan untuk menjaga kehangatan bayi)
53. Warna kulit
54. Pembengkakan atau bercak- bercak hitam
55. Tanda lahir
POST PEMERIKSAAN FISIK
56. Mencelupkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 % dan membukanya secara
terbalik
57. Mencuci tangan efektif secara 7 langkah, menggunakan air sabun di bawah air
mengalir dan dikeringkan dengan handuk bersih dan kering
58. Informasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
TANDA-TANDA BAHAYA
59. Pemberian ASI sulit (sulit menghisap atau hisapan lemah)
60. Kesulitan bernafas, yaitu pernafasan cepat >60 kali /menit atau menggunakan otot
nafas tambahan
61. Letargi bayi terus menerus bayi tidur tanpa bangun tidur
62. Warna abnormal kulit/bibir (sianosis) atau bayi sangat kuning, pucat atau memar
63. Suhu terlalu panas (febris/>38 °) atau terlalu dingin (hipotermi/< 36 º)
64. Tangis atau perilaku abnormal atau tidak biasa
65. Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak BAB selama hari pertama, setelah lahir,
muntah terus-menerus, perut bengkak dan tinja hijau tua atau berdarah/berlendir
66. Mata bengkak dan mengeluarkan cairan
DOKUMENTASI
67. Catat hasil pemeriksaan pada SOAP
BAB III
TINJAUAN KASUS
Biodata
I. DATA SUBJEKTIF
A. ALASAN PERIKSA
Ibu hamil kedua merasa hamil 9 bulan. Datang ke Rumah Sakit dengan keluhan mules-
mules sejak pukul 20.00 WIB. Pengeluaran lendir ada, gerakan janin masih dirasakan ibu,
belum keluar air- air yang banyak.
B. RIWAYAT MENSTRUASI
Ibu mengatakan haid pertama (menarche) usia 15 tahun, siklusnya 28 hari, lamanya 5-6
hari, ganti pembalut 2-3 kali sehari, tidak ada keluhan saat haid.
E. RIWAYAT PENYAKIT
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang dapat memperberat dan
diperbarat oleh kehamilannya. Misal; Hipertensi, Jantung, DM, Asma, dll.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah mengalami penyakit keturunan
maupun penyakit menular.
G. RIWAYAT SEKSUAL
Ibu mengatakan dalam melakukan hubungan seksualnya dilakukan 2 kali dalam
seminggu, namun setelah kehamilannya besar hubungan seksualnya dilakukan minimal 2
minggu sekali.
H. RIWAYAT KONTRASEPSI
Sebelum hamil ibu mengguanakan kontrasepsi pil selama 2 tahun kemudian ibu berncana
akan menggunakan kontrasepsi suntik.
I. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Ibu mengatakan sekarang tinggal bersama suami dan mertua. Hubungan dengan keluarga
sangat baik, semua keluarga sangat mendukung kelahiran anak keduanya. Pengambil
keputusan dalam keluarga adalah suami.
J. RIWAYAT NUTRISI
Pola makan ibu teratur 3-4 kali dalam sehari dengan porsi kecil tapi sering. Jenis
makanan yang dikonsumsi adalah nasi, sayuran, ikan, telur, buah-buahan dan lain-lain.
Ibu minum 8 gelas perhari dan kadang-kadang minum teh manis. Ibu tidak memiliki
alergi atau pantangan terhadap makanan tertentu.
K. RIWAYAT AKTIVITAS
Ibu biasa tidur siang 1 jam dan tidur malam 8 jam. Terakhir ibu istirahat cukup.
L. RIWAYAT ELIMINASI
BAK 4-5 kali sehari, tidak ada keluhan saat BAK. BAB 1 kali sehari dan tidak ada
keluhan saat BAB.
M. RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT-OBATAN DAN BAHAN LAIN, KEBIASAAN
HIDUP SEHAT
Ibu mengaku tidak merokok, tidak minum-minuman keras, tidak mengkonsumsi obat-
obatan terlarang. Selama kahamilan ibu tidak suka minum jamu-jamuan. Suami merokok,
tidak minum-minuman keras, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
- Anogenital
Pengeluaran pervaginam : Lendir bercampur darah
Perineum : Tidak ada laserasi
Vulva dan vagina : Tidak ada lesi, tidak ada
oedema, tidak ada pembengkakan kelenjar skene dan bhartolin, vulva dan vagina tidak
membuka.
Anus : Tidak ada haemoroid dan tidak ada
varises
Pemeriksaan dalam
Pukul : 01.30 WIB
Vulva dan vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Tipis,lunak
Pembukaan : 6 cm
Ketuban : utuh
Penurunan kepala : st +1
Bagian terkecil janin :Tidak teraba
Moulage : 0
- Ekstremitas
Ektremitas Atas : warna kuku tidak pucat, turgor
baik, tidak ada oedema.
Ektremitas Bawah : warna kuku tidak pucat, turgor
baik, tidak ada oedema.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan darah : tidak dilakukan
2. Pemeriksaan urine : tidak dilakukan
III. ASSESMENT
G2P1A0 parturien aterm 37-38 minggu kala 1 fase aktif janin tunggal hidup intra uterin,
keadaan ibu dan janin baik.
IV. PLANNING
• Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu (ibu mengerti)
• Memberikan dukungan kepada ibu (ibu menjadi semangat)
• Memberitahu ibu untuk tetap makan dan minum yang ibu mau (ibu mengerti)
• Memijat halus bagian yang ibi inginkan saat ada kontraksi
• Menganjurkan ibu dan keluarga untuk mempersiapkan pakaian ibu dan perlengkapan
bayi
• Mempersiapkan peralatan untuk pertsalinan
• Mengobservasi TTV
• Menganjurkan ibu untuk selalu mengosongkan kandung kemih (ibu mengerti)
• Menuliskan semua temuan dalam lembar observasi
KALA II PERSALINAN
I. DATA SUBJEKTIF
Pukul 02.30 WIB, ibu mengeluh mulasnya semakin sering dan ibu merasa ingin buang air
besar.
III. ASSESMENT
G2P1A0 parturien aterm 37-38 minggu kala II dengan keaadaan ibu dan janin baik.
IV. PLANNING
• Mengenali tanda dan gejala kala II (dilakukan)
• Mengecek perlengkapan peralatan (dilakukan)
• Mengenali perlindungan diri (dilakukan)
• Mencuci tangan dan memakai handscoen (dilakukan)
• Memasukan oksitosin kedalam spuit (dilakukan)
• Membersihkan vulva dan perineum (dilakukan)
• Melakukan pemeriksaan dalam (dilakukan)
• Melakukan pemeriksaan DJJ (dilakukan)
• Mendokumentasikan hasil pemeriksaan (dilakukan)
• Memberitahukan kepada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ibu dan
janin baik (dilakukan)
• Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman (dilakukan)
• Memberikan minum disaat kontraksi tidak ada (dilakukan)
• Melaksanakan bimbingan meneran (dilakukan)
• Meletakan kain diatas perut ibu dan dibawah bokong ibu yang dibuat segitiga
(dilakukan)
• Memastikan kelengkapan partus set (dilakukan)
• Melindungi perineum dengan satu tangan dan tangan yang satu lagi menahan kepala
setelah kepala kroning(dilakukan)
• Menganjurkan kepada ibu untuk meneran perlahan,bernapas cepat dan dangkal saat
kepala bayi lahir (dilakukan)
• Memeriksa lilitan tali pusat (dilakukan, hasil tidak ada lilitan)
• Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan (dilakukan)
• Memegang kepala bayi secara biparietal (dilakukan)
• Melakukan sangga susur (dilakukan)
• Melakukan pemeriksaan selintas pada bayi (dilakukan, hasil bayi normal)
• Mengeringkan bayi (dilakukan)
• Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi ke dua (dilakukan)
III. ASSESMENT
P2A0 Kala III dengan keadaan umum ibu baik
IV. PLANNING
• Memberitahukan kepada ibu akan disuntikan oksitosin (dilakukan)
• Menyuntikan oksitosin (dilakukan)
• Menjepit dan memotong tali pusat(dilakukan)
• Meletakan bayi diperut ibu untuk IMD (dilakukan)
• Memindahkan tali pusat, meletakan satu tangan diatas simpisis pubis terus melakukan
dorsokranial dan tangan yang satu lagi menegangkan tali pusat (dilakukan)
• Melahirkan plasenta dengan kedua tangan (dilakukan)
• Melakukan masase uterus (dilakukan)
• Memeriksa plasenta dan memasukannya kedalam tempat plasenta (dilakukan)
• Memeriksa laserasi (dilakukan)
KALA IV PERSALINAN
I. DATA SUBJEKTIF
Pukul 02.50 WIB Ibu mengatakan sangat bahagia, ibu masih merasa lemas.
III. ASSESMENT
P2A0 kala IV keadaan umum ibu baik
IV. PLANNING
• Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
(dilakukan)
• Mangajarkan ibu untuk masase uterus (ibu mengerti dan mau melakukannya)
• Mengevaluasi jumlah kehilangan darah (dilakukan)
• Mengobservasi kontraksi uterus (dilakukan)
• Membersihkan ibu dan memastikan ibu merasa nyaman (dilakukan dan ibu merasa
nyaman)
• Mendekontaminasi tempat persalinan dan peralatan (dilakukan)
• Mencuci tangan 7 langkah (dilakukan)
• Memeriksa kandung kemih dan nadi (dilakukan)
• Memeriksa suhu ibu (dilakukan)
• Mendokumentasikan semua hasil temuan (dilakukan)
• Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi (ibu mengerti dan mau
melakukannya)
• Menganjurkan ibu untuk banyak minum (ibu mengerti dan mau melakukannya)
• Memberitahukan tentang ASI eksklusif (ibu mengerti)
• Mengajarkan cara menyusui yang baik (ibu mengerti)
• Mengajarkan ibu perawatan payudara (ibu mengerti)
• Menganjurkan ibu selalu menjaga kebersihan diri (ibu mengerti)
• Mengajarkan perawatan bayi (ibu mengerti)
• Memberitahu pada ibu tentang tanda bahaya nifas (ibu mengerti)
1.2 Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas (Postpartum)
No. Register / Rekam Medik : 245848
Tanggal Masuk : 5 Agustus 2009
Tanggal / Jam Pengkajian : 5 Agustus 2009/ 01.00 WIB
Pengkaji : Eva Ernawati
Tempat Pengkajian : RSUD Kota Bandung
Biodata
I. DATA SUBJEKTIF
A. ALASAN PERIKSA
Ibu mengatakan sudah melahirkan, ibu mengaku masih merasa lemas.
B. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG
P2A0, bersalin pada tanggal 5 Agustus 2009 pada pukul 02.40 WIB, pada usia kehamilan
37-38 minggu. Ibu melahirkan di Rimah Sakit dan jenis persalinannya spontan. Selama
persalinan ibu tidak mengalami komplikasi dan setelah persalinan keadaan umum ibu
baik. Ibu melahirkan bayi perempuan dengan berat badan 2850 gram, panjang badan 49
cm dan Apgar skore 7-9.
C. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS LALU
No Anak ke- Persalinan Anak Nifas
Tahun Tempat Usia kehamilan Jenis Persalinan Penolong Penyulit JK BB PB Keadaan
1 1 2006 BPS 9 Bln Spt Bdn - L 2500 45 Hidup Normal
HAMIL INI
D. RIWAYAT GINEKOLOGI
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan organ
reproduksinya. Misal: kista ovarium, ca. cervik, mioma, mola, dll.
E. RIWAYAT PENYAKIT
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang dapat memperberat dan
diperbarat oleh kehamilannya. Misal; Hipertensi, Jantung, DM, Asma, dll.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah mengalami penyakit keturunan
maupun penyakit menular.
G. RIWAYAT SEKSUAL
Ibu mengatakan dalam melakukan hubungan seksualnya dilakukan 2 kali dalam
seminggu, namun setelah kehamilannya besar hubungan seksualnya dilakukan minimal 2
minggu sekali.
H. RIWAYAT KONTRASEPSI
Sebelum hamil ibu mengguanakan kontrasepsi pil selama 2 tahun kemudian ibu berncana
akan menggunakan kontrasepsi suntik.
I. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Ibu mengatakan sekarang tinggal bersama suami dan mertua. Hubungan dengan keluarga
sangat baik, semua keluarga sangat mendukung kelahiran anak keduanya. Pengambil
keputusan dalam keluarga adalah suami.
J. RIWAYAT NUTRISI
Pola makan ibu teratur 3-4 kali dalam sehari dengan porsi kecil tapi sering. Jenis
makanan yang dikonsumsi adalah nasi, sayuran, ikan, telur, buah-buahan dan lain-lain.
Ibu minum 8 gelas perhari dan kadang-kadang minum teh manis. Ibu tidak memiliki
alergi atau pantangan terhadap makanan tertentu.
K. RIWAYAT AKTIVITAS
tidur malam 8 jam. Terakhir ibu istirahat cukup.
L. RIWAYAT ELIMINASI
BAK 4-5 kali sehari, warnanya kuning, baunya khas, tidak ada keluhan saat BAK. BAB 1
kali sehari, konsistensinya lembek, baunya khas dan tidak ada keluhan saat BAB.
M. RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT-OBATAN DAN BAHAN LAIN, KEBIASAAN
HIDUP SEHAT
Ibu mengaku tidak merokok, tidak minum-minuman keras, tidak mengkonsumsi obat-
obatan terlarang. Selama kahamilan ibu tidak suka minum jamu-jamuan. Suami merokok,
tidak minum-minuman keras, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
D. PEMERIKSAAN FISIK
- Kepala
• Rambut : warnanya hitam, bersih, tidak ada benjolan abnormal
• Muka : tidak ada oedema
• Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
• Mulut : bibir lembab, simetris, tidak pucat, tidak terdapat
stomatitis, rahang tidak pucat, gigi bersih.
• Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, refleks meneran baik
• Payudara : bentuk simetris, putting susu menonjol, kolostrum
ada, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar aksiler, tidak
ada retraksi atau dimpling.
• Paru-paru : pergerakan nafas normal dan teratur
• Jantung : irama jantung teratur
- Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, TFU 2
jari di bawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong.
- Anogenital
Pengeluaran pervaginam /lokea rubra warna merah, jumlah sedikit dan konsistensinya
cair dan baunya khas.
• Vulva : Tidak ada varises ,tidak ada pembengkakan pada kelenjar
skene dan bhartolin,tidak ada jahitan
• Anus : tidak ada varises ,tidak ada haemoroid
- Ekstremitas
Atas : warna kuku tidak pucat,turgor baik,tidak ada oedema,
Bawah :warna kuku tidak pucat,turgor baik,tidak ada oedema.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah : tidak dilakukan
Pemeriksaan urine : tidak dilakukan
III. ASSESSMENT
P2A0 Postpartum spontan 2 jam keadaan ibu baik
IV. PLANNING
• Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu (ibu mengerti)
• Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini (ibu mengerti dan mau melakukanya)
• Menganjurkan ibu untuk banyak makan makanan bergizi (ibu mengerti dan mau
melakukannya)
• Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat (ibu mengerti)
• Memberitahukan tentang ASI eksklusif (ibu mengerti)
• Mengajarkan cara menyusui yang baik (ibu mengerti)
• Mengajarkan ibu perawatan payudara (ibu mengerti)
• Menganjurkan ibu selalu menjaga kebersihan diri (ibu mengerti)
• Mengajarkan perawatan bayi (ibu mengerti)
• Memberitahu pada ibu tentang tanda bahaya nifas (ibu mengerti)
• Mengobsevasi KU,kontraksi,TFU,TTV,perdarahan (dilakukan)
• Mencatat semua hasil di lembar observasi (dilakukan)
Biodata
Identitas Bayi
Nama bayi : Bayi Ny.Rika
Tgl lahir/hari/jam :5 agustus 2009/rabu/02.10 WIB
Jenis kelamin :Perempuan
Berat badan :2850 gram
Panjang badan :49 cm
I. DATA SUBJEKTIF
A. ALASAN PERIKSA
Untuk mengetahui keadaan umum bayi.
B. RIWAYAT PERSALINAN
Tidak ada penyulit selama kehamilan dan persalinan
Penolong persalinan :Bidan
Tempat bersalin :RSUD Kota Bandung
Cara persalinan :Spontan
Berat badan lahir :2850 gram
Panjang badan lahir :49 cm
Presentasi :Kepala
Tidak ada kelainan pada saat lahir
C. KEADAAN BAYI SAAT LAHIR
Pada saat lahir kulit bayi berwarna kemerahan,frekuensi pernafasan
40x/menit,pergerakan aktif,dan menangis spontan.
D. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan maupun penyakit menular dalam
keluarganya.
E. INTAKE CAIRAN
Ibu segera memberikan ASI nya beberapa saat setelah bayi lahir dan ibu selalu
memberikan ASI nya setiap bayinya menginginkannya.
F. ELIMINASI
Bayi sudah BAB dan BAK, konsistesi mekonium.
G. ISTIRAHAT DAN TIDUR
Saat tertidur bayi terlihat tenang.
H. PSIKOSOSIAL
Ibu dan keluarga sangat senang dengan kelahiran bayinya.
III. ASSESMENT
Neonatus 1 jam spontan dengan keadaan umum baik
IV. PLANNING
• Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga (ibu mengerti)
• Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat untuk mencegah hipotermi (ibu mengerti
dan mau melakukannya)
• Menganjurkan ibu untuk selalu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan (ibu mengerti
dan mau melakukannya)
• Mengajari ibu cara merawat tali pusat (ibu mengerti dan mau melakukannya)
• Memberitahu ibu cara member ASI yang baik (ibu mengerti dan mau melakukannya)
• Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya setiap pagi (ibu mengerti dan mau
melakukannya)
• Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada bayi (ibu mengerti dan mau melakukannya)
BAB IV
MASALAH DAN PEMBAHASAN
4.1 Permasalahan
Dalam memberikan asuhan kepada klien, tindakan yang diberikan harus sesuai dengan
kerangka acuan yang ada yaitu daftar tilik. Kerangka acuan tersebut merupakan suatu
pedoman yang sistematis dan praktis. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, tidak semua
tahapan dalam daftar tilik dilaksanakan dengan baik dan sistematis. Adapun langkah-
langkah yang tidak dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Langkah APN (Asuhan Persalinan Normal)
Dalam langkah APN, secara umum sudah dilakukan secara berurutan. Akan tetapi,
terdapat beberapa langkah yang tidak dilakukan dan berbeda dalam pelaksanaannya
dengan daftar tilik, yaitu langkah ke 7, 23, 24, 31, 42, 54, dan langkah ke-55.
2. Langkah Pemeriksaan Ibu Post Partum
Begitu juga dengan pemeriksaan ibu nifas, langkah tidak dilakukan, yaitu langkah ke
19,24, 25, 27 serta langkah ke-29.
3. Langkah Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
Pada pemeriksaan bayi baru lahir, langkah yang kurang tepat dilakukan yaitu langkah ke-
33,dan 45
Dan secara keseluruhan kondisi yang terjadi di klinik, sama seperti di teori, seperti fase
aktif yang terjadi pada multigravida terjadi dari pembukaan 6 sampai lengkap memakan
waktu 1 jam. Dan kala selanjutnya dalam persalinan berlangsung normal, sesuai dengan
teori persalinan yang fisiologis.
5.1 Pembahasan
Adapun penjelasan dari masing-masing masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Langkah APN
a. Langkah ke-7
Pada langkah ke-7, vulva hygiene dengan kapas basah tidak dilakukan, vulva yang basah
karena cairan ketuban hanya diseka saja dengan kasa dari depan ke bawah, tidak ada
feses yang keluar. Jadi langsung dilanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu melakukan
pemeriksaan dalam.
b. Langkah ke-23 dan 24
Pada langkah ini, yaitu sanggah susur, pelaksanaanya dilakukan tidak maksimal karena
proses pengeluaran bahu, badan dan ekstremitas bayi berlangsung sangat cepat dan
penolong belum kompeten, sehinga terjadi kesulitan dalam memegang badan, terutama
pengapitan kaki bayi oleh tangan penolong.
c. Langkah ke- 31
Pada langkah ini, yang berbeda hanya alat yang dipakai untuk mengikat tali pusat, pada
daftar tilik, yang dipakai adalah benang DTT, tapi di klinik, yang dipakai adalah klem
plastic steril yang disposable, dengan pertimbangan lebih praktis dipakai.
d. Langkah ke-42
Langkah ini tidak dilakukan karena penolong belum menyiapkan air DTT di dekat tempat
tidur, sehingga penolong mengambil kain bersih untuk di simpan diatas perut ibu dan
digunakan untuk mengecek kontraksi rahim.
e. Langkah ke-54 dan 55
Langkah ini dilakukan oleh petugas dari peri, penolong tidak melakukan karena
kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan petugas peri.
2. Langkah Pemeriksaan Ibu Post Partum
a. Langkah ke-19
Pada pemeriksaan payudara, pemeriksa hanya memeriksa pengeluaran ASI dan tidak
melakukan palpasi secara memutar, hanya meraba payudara saja, dan tidak terdapat
bendungan ASI karena ibu sering menyusui bayinya.
b. Langkah ke-24
Pemeriksa tidak menggunakan sarung tangan karena ibu tidak mempunyai luka
perineum. Tapi hal ini tidak sesuai, karena dapat membahayakan pemeriksa dan ibu bila
saat melakukan pemeriksaan selanjutnya pemeriksa lupa menyentuh perineum.
c. Langkah ke-25
Tidak dilakukan karena tidak terdapat luka perineum.
d. Langkah ke-27
Tidak dilakukan karena penolong tidak memakai sarung tangan.
e. Langkah ke-29
Tidak dilakukan, karena pemeriksa yang belum terampil. Pemeriksa hanya menanyakan
mobilisasi ibu, dan ibu sudah mulai berjalan-jalan di sekitar kamar perawatan.
3. Langkah Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
a. Langkah ke- 45
Langkah ini tidak dilakukan karena pemeriksa lupa dan belum terampil.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asuhan yang diberikan kepada klien belum maksimal dilaksanakan karena kesiapan
penolong yang belum maksimal. Praktek klinik kebidanan I merupakan tahap awal
praktek memulai menolong persalinan, sehingga merupakan fase adaptasi/penyesuaian
bagi mahasiswa untuk menghadapi kondisi yang ada di klinik seperti melakukan asuhan
secara langsung pada ibu bersalin, ibu nifas dan bayi,barulahir. Selain itu, penolong
mengikuti rutinitas yang biasa dilakukan, sehingga daftar tilik tidak dilakukan secara
sistematis, keseluruhan dan maksimal.
5.2 Saran
Bagi pihak rumah sakit:
• Adanya preconference dan postconference sehingga mahasiswa lebih terpantau.
Mahasiswa setiap harinya akan menyiapkan target yang akan dilakukan selama di klinik.
Sehingga persiapan secara pengetahuan dan mental akan lebih matang.
Diposkan oleh vhany08 di Bandung 05:06
Reaksi:
0 komentar:
Poskan Komentar
Mengenai Saya
vhany08
saya adalah orang yang sukses
Lihat profil lengkapku
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2009 (36)
o ► November (16)
cobi cobi
PROMKES
DAFTAR ISI SK
BAB V
BAB IV SK
BAB III SK
BAB II SK
BAB I
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
BAB 6
BAB V
BAB IV
BAB III
BAB II
bab I
o ► Oktober (1)
askeb atonia uteri
o ► September (3)
SENAM KEGEL UNTUK PRIA
RUPTUR UTERI
anemia
o ▼ Agustus (7)
PRESKAS
BAB II TINJAUAN TEORI A. KEHAMILAN 1. Definisi Ke...
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN BIODATA Nama
ibu ...
ASKEB
58 LANGKAH APN
KANKER SERVIKS
ABORTUS
o ► Juli (9)
ATONIA UTERI
ANC
uterus
SENAM NIFAS
ASKEB BBL
ATONIA UTERI
distosia bahu
PERAWATAN PAYUDARA
selaput dara