Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR TILIK

KONTRASEPSI ALAMIAH

NILAI
NO LANGKAH KERJA
0 1 2
A
PERSIAPAN UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN

1. Menyiapkan lingkungan fisik yang aman


2. Mengkondisikan lingkungan tertutup yang
menjaga privasi klien

B
PELAKSANAAN
1. Menyapa klien dengan ramah, memperkenalkan
diri, dan menanyakan tujuan kedatangannya.
2. Mengahadapi klien dengan sabar
3. Meyakinkan klien bahwa informasi yang diberikan
akan dirahasiakan
4. Menggunakan bahsa tubuh dan menunjukkan
perhatian
5. Menanyakan secara tepat cara KB yang diinginkan
Klien
6. Menanyakan kepada klien apakah sudah mengerti
akan informasi yang telah diberikan

C Metode Kalender
1. Lakukan pengamatan siklus menstruasi minimal
selama 6 bulan untuk mengetahui siklus
terpendek dan siklus terpanjang
2. Tentukan masa subur dengan cara :
a. Mengurangi 18 hari dari siklus haid
terpendek, untuk menentukan awal dari
masa suburnya. Asal angka 18 = 14 + 2 + 2
hari hidup spermatozoa
b. Mengurangi 11 hari dari siklus haid
terpanjang untuk menentukan akhir dari
masa suburnya . Asal angka 11 = 14 – 2 – 1
 hari hidup ovum
3. Kalkulasi masa subur secara tradisional
didasarkan pada 3 asumsi :
a. Ovulasi terjadi pada hari ke- 14 tambah
kurang 2 hari sebelum permulaan haid
berikutnya
b. Spermatozoa bertahan hidup 2- 3 hari
c. Ovum hidup selama 24 jam
4. Senggama dihindari pada masa subur yaitu dari
hari pertama persangkaan masa subur sampai hari
terakhir persangkaan masa subur.

D Metode Suhu Basal


Efektivitas suhu basal : 80% atau 20-30 kehamilan
per 100 wanita per tahun.
1. Ukur suhu ibu pada waktu yang hampir sama
seteiap hari (sebelum bangkit dari tempat tidur
dan belum beraktifitas)
2. Catat suhu ibu pada kartu yang disediakan
3. Tentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal
dengan menggunakan catatan suhu pada kartu
pada 10 hari pertama. Abaikan setiap suhu tinggi
yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
4. Buatlah garis pelindung/garis suhu dengan cara
tarik garis pada 0,05 – 0,1 °C di atas suhu
tertinggi dari suhu 10 hari tersebut.
5. Pantang senggama dimulai dari awal siklus haid
sampai sore hari ketiga berturut-turut setelah
suhu berada di atas garis pelindung (cover line).
6. Untuk menghindari kehamilan tunggu coitus
sampai 3 hari berturut-turut suhu tercatat di atas
garis pelindung.
7. Masa tak subur mulai sore setelah hari ketiga
berturut-turut suhu berada di atas garis pelindung
(aturan perubahan suhu).
8. Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu
mencatat suhu basal ibu.

E Metode Lendir Serviks


1. Klien dapat mengenali masa subur dengan
memantau lendir serviks yang keluar dari
vagina : pengamatan sepanjang hari dan
disimpulkan di malam hari
2. Kenali pola kesuburan dan pola dasar ketidak
suburan dengan cara jangan bersenggama secara
penuh dalam satu siklus.
3. Buatlah catatan sederhana dengan rangkaian kode
yang telah dipahami.
Contoh :
* = haid
K = kering
(L) = lendir subur (basah, jernih, licin, mulur)
L = lendir tak subur (kental, putih, keruh, lengket).

4. Hindari senggama pada waktu haid.


5. Pada hari kering setelah haid, aman untuk
bersenggama, lakukan dengan selang seling satu
malam (aturan selang seling) agar ibu tidak
bingung dengan cairan senggama dan lendir
6. Segera setelah ada lendir jenis apapun maka
hindari senggama (aturan awal).
7. Setelah hari puncak (masa subur), hindari
senggama selama 3 hari (aturan puncak).

F Metode Citus Interuptus

1. Bangun saling pengertian pada pasangan sebelum


berhubungan seksual
2. Sebelum berhubungan : pria terlebih dahulu
kosongkan kandung kemih dan bersihkan ujung
penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi
awal.
3. Saat berhubungan, bila pria merasa akan
ejakulasi segera keluarkan penis dari vagina dan
keluarkan sperma di luar vagina. Pastikan tidak
terlambat.
4. Tidak dianjurkan pada masa subur

Anda mungkin juga menyukai