Anda di halaman 1dari 21

Tahap-Tahap Proses Adaptasi

Rika Kisnarini, S.Psi., M.Psi., Psikolog


2022
1. Pengertian Adaptasi
2. Macam-Macam Adaptasi
Materi yang 3. Tahap Proses Adaptasi
akan diberikan
4. Faktor yang mempengaruhi
perkembangan psikologi
 Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
baru
 Hidup manusia yang selalu dinamis, tidak statis, bisa berubah
Pengertian setiap saat  adaptasi
Adaptasi  Adaptasi membantu manusia menyelerasakan kembali
kehidupannya sehingga dapat berjalan sesuai dengan
lingkungan yang baru
1. Adaptasi Marfologi
 Yaitu penyesuaian bentuk tubuh.
 Struktur tubuh atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya, sehingga
kit amudah mengamati adaptasi morfologi karena perubahanyang terjadi
merupakan perubahan bentuk luar
 Contoh : gigi gigi khusus, paruh

2. Adaptasi Fisiologi
Macam-  Penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan
adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup yang baik

Macam  Adaptasi Fisiologi pada manusia

Adaptasi
 Pada saat udara dingin orang banyak yang mengeluarkan urine
 Jumlah sel darah merah orang yang dipegunungan lebih banyak disbanding di pantai
 Ukuran jantung atlet lebhih besar pada manusia umumnya
 Adaptasi Fisiologi pada hewan
 Adaptasi fisiologi pada tumbuhan

3. Adaptasi Tingkah laku


 Yaitu penyesuaian makhluk hidup pada tingkah laku perilaku terhadap
lingkungannya
 Adaptif
Tahap-Tahap
Proses Adaptasi  Maladaptif
1. Adaptif
Dasarnya:
 Manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tetapi
tidak harus selalu manusia yang berubah, justru manusia

ADAPTIF
Tahap-tahap
yang harus dapat mengubahnya.
 Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai daya dan upaya
proses adaptasi untuk dapat menyesuaikan diri secara aktif maupun pasif.
 Cara seseorang melakukan penyesuaian diri tergantung pada:
 Pengalaman masing-masing
 Motivasi
 Kemampuan dalam mengatasi masalah
 Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri
 Faktor Internal (karakter, perosalan pribadi, kebiasaan)
 Faktor eksternal (pengalaman pribadi, keluarga, sekolah/sosial,
agama, iptek, status sosial ekonomi, kecatatan fisik/psikologis.
 Pada dasarnya seseorang yang aktif melakukan penyesuaian
diri bila terganggu keseimbangannya maka akan merespon
dari tidak seimbang menjadi seimbang.
Ketidak seimbangan yang ditimbulkan bisa berupa
FRUSTASI dan KONFLIK

 Adanya kendala yang terjadi pada


seseorang dalam mencapai tujuannya
FRUSTAS  Apabila seseorang tersebut tidak dapat
I mengapa tujuan tersebut tidak dapat dicapai
maka mengakibatkan frustasi.
Sikap Ortu

K
E Norma sosial
N
Perilaku D +
A Tujuan
L
Sikap Masyarakat
A

Sikap Pimpinan

Frustasi
Penyebab frustasi pada individu adalah sebagai berikut:
 Tertundanya pencapaian tujuan seseorang, yang bersifat
sementara atau tidak menentu
 Sesuatu yang menghambat apa yang sedang dilakukan,

FRUSTAS kendalanya bersumber dari:


 Diri Sendiri, baik fisik maupun psikis (perasaan tidak mampu,

I
kecemasan, konsep diri)
 Lingkungan dan norma sosial / aturan-aturan tertentu
 Konflik antara motif-motif yang ada, dua motif atau lebih
yang muncul berbarengan dan membutuhkan pemenuhan.
 Konflik (pertentangan) dapat muncul apabila terjadi ketidak
seimbangan dalam diri individu.
 Salah satu contoh :’ Seorang dihadapkan pada beberapa pilihan
KONFLIK yang harus dipilih satu, atau beberapa diantaranya.
 Seseorang yang mengalami konflik dan tidak dapat diatasi,
dapat menimbulkan gangguan perilaku
 Approach - Approach Conflict
Konflik ini timbul apabila individu menghadapi dua motif atau lebih
Ada bermacam-
yang kesemuanya mempunyai nilai positif bagi individu yang
macam situasi konflik,
bersangkutan, dan individu tersebut harus memilih diantara motif-motif
yaitu
yangberikut
sebagai ada.

+ Organisme
+
 Avoidance - Avoidance Conflict
Konflik ini timbul apabila individu menghadapi dua atau lebih
motif yang kesemuanya mempunyai nilai negatif bagi individu
yang bersangkutan. Individu tidak boleh menoka semuanya,
tetapi harus memilih salah satu dari motif-motif yang ada.

- Organisme -
 Approach - Avoidance Conflict
Konflik ini timbul apabila organisme atau individu menghadapi
objek yang mengandung nilai yang positif, tetapi juga
mengandung nilai yang negatif

+
Organisme
_
 Double Approach-Avoidance Conflict/ multiple
Approach- avoidance Conflict
Konflik ini timbul apabila organisme atau individu menghadapi
dua objek atau lebih yang mengandung baik nilai positif
maupun yang negatif, dan individu harus memilih.

+ Organisme
+
_ _
 Frustasi dan konflik yang terjadi pada individu merupakan
sumber atau penyebab stress psikologis.
 Agar dapat mengatasi stress, maka individu harus melakukan
adaptasi dengan menggunakan Mekanisme Pertahanan Ego
(MPE).
 Adaptasi ini merupakan pertahanan yang didapat sejak lahir
atau diperoleh karena belajar dari pengalaman sebelunya dalam
mengatasi stres
1. Agresi : yaitu menyerang obyek frustasi untuk mendapatkan kepuasan
2. Menarik diri : yaitu menarik atau undur diri dari permasalahan. menarik diri
adalah mekanisme perilaku seseorang yang apabila menghadapi konflik
frustasi, ia akan menarik diri dari pergaulan lingkungannya.
3. Mimpi siang hari : yaitu mencapai kepuasan dengan berkhayal

Macam-macam 4. Regresi : regresi kebanyaan merupakan reaksi terhadap frustasi dan tampak
pada kanak-kanak. Contohnya seorang anak berkelakuan bayi ketika

Mekanisme adiknya dilahirkan


5. Rasionalisasi : suatu udaha untuk menghindari konflik psikologis dengan
Pertahanan Ego membuat alasan yang masuk akal ( rasional). Contohnya; seseorang

(MPE)
mahasiswa nilai ulangan buruk, alasannya karena sakit sehingga tidak dapat
belajar, padahal sebenernya tidak belajar.
6. Represi : konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan
paksaan dan ditekan ke dalam alam tidak sadar serta sengaja dilupakan ,
situasi yang menimbulkan rasa bersalah ketakutan dan sebagainya. Contoh :
kita mencoba melupakan pengalaman pahit masa alu. Hal ini yang
ditekannya akan hidup dibawah alam tidak sadar
7. Identifikasi : mendapatkan rasa harga diri dengan menempatkan diri
pada tokoh yang dikagumi. Contoh : seorang remaja mengidolakan
seorang artis maka remaja tersebut berpenampialn dan bertingkah laku
seperti artis tersebut.

8. Kompensasi : kompensasi dapat bersifat positif atau negative. Seorang


individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi
Macam-macam mendapat kepuasan dibidang lain. Contoh : mahasiswa kebidanan

Mekanisme prestasi belajarnya rendah, tetapi menonjol dalam bidang olah raga

9. Reaksi Konversi : karena terjadi konversi ketagangan emosi kesan dari


Pertahanan Ego psikologis. Seseorang yang tidak bisa mengatakan konfliknya

(MPE) mencoba mengatasi dengan sakit kepala, sakit perut, dll

10. Displacement : pemindahan perilaku kepada perilaku yang lainnya


bentuknya atau object lain. Contohnya seorang mahasiswa berbuat
kesalahan pada waktu praktik dan ditegur oleh kepala ruangan,
kemudian mahasiswa tersebut menumpahkan kemarahannya kepada
pasien yang dirawatnya
2. Maladaptif
 Maladaptif adalah seseorang yang mengalami kesulitan
ketika melakukan penyesuaian terhadap diri dan lingkungan
sekitar karena faktor tertentu (internal dan eksternal)

 Beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mendeteksi


adanya respons maladaptif pada individu :
 Sensitif terhadap kritik
 Tidak mau berkompetisi
 Gangguan dengan berbagai tingkatan keparahan (Stuart dan
Sundeen, 1998).
 Maladaptif terdiri dari
 Manipulasi : orang lain dianggap sebagai obyek, mementingkan
MALADAPTI diri snediri atau tujuan bukan berorientasi pada orla

F  Impulsif : tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu


belajar dari pengalaman, tidak dapat diandalkan
 Narkisisme : Harga diri yang rapuh, berusaha terus menerus
mendapat pujian, sikap egosentris dan marah bila orang lain tidak
melakukan apa yang diinginkan

Menarik diri termasuk transisi antara adaptif dan maladaptif


Faktor yang  Faktor perkembangan ( latar belakang keluarga)
mempengaruhi  Faktor Biologis
seseorang bersifat  Faktor Sosiokultural
maladaltif

Anda mungkin juga menyukai