Anda di halaman 1dari 14

20XX

Menganalisis
kegawatdaruratan cedera
20XX
KELOMPOK

Annisa Salsabela
Heldawati
Noor Aulia
Ika Sari
20XX

Apa itu cedera ?

Cedera merupakan rusaknya struktur


dan fungsi anatomis normal diakibatkan
karena keadaan patologis (Potter &
Perry, 2005). Cedera adalah kerusakan
fisik yang terjadi ketika tubuh manusia
tiba-tiba mengalami penurunan energi
dalam jumlah yang melebihi ambang
batas toleransi fisiologis atau akibat dari
kurangnya satu atau lebih elemen
penting seperti oksigen (WHO, 2014).

© 1999 -20XX IX Web Hosting. All rights reserved


20XX

Klasifikasi cedera

Cedera terbagi menjadi 2 : cedera berat,cedera ringan dan Berdasarkan jaringan


yang terkena

© 1999 -20XX IX Web Hosting. All rights reserved


20XX

Apa itu cedera ringan?

Cedera yang tidak diikuti kerusakaan yang berarti


pada jaringan tubuh kita, misalnya kekakuan otot
dan kelelahan.
Pada cedera ringan biasanya tidak diperlukan
pengobatan apapun, dan cedera akan sembuh dengan
sendirinya setelah beberapa waktu

© 1999 -20XX IX Web Hosting. All rights reserved


20XX

Apa itu cedera berat !

Cedera yang serius, dimana pada cedera


tersebut terdapat kerusakan jaringan
tubuh, misalnya robeknya otot atau
ligamen maupun patah tulang.

© 1999 -20XX IX Web Hosting. All rights reserved


20XX

Kriteria cedera berat :

Kehilangan substansi atau


kontinuitas
Rusaknya atau robeknya pembuluh
darah
Peradangan lokal (ditandai oleh
kalor/panas,
rubor/kemerahan, tumor/bengkak,
dolor/nyeri, fungsiolesi/tidak dapat
digunakan secara normal).

© 1999 -20XX IX Web Hosting. All rights reserved


20XX Berdasarkan jaringan yang terkena

2. Cedera jaringan keras


a. Fraktur (Patah Tulang) Yaitu
1. Cedera Jaringan Lunak diskontinuitas struktur jaringan
a) Cedera pada kulit tulang. Penyebabnya adalah
Cedera yang paling sering adalah tulang mengalami suatu trauma
ekskoriasi (lecet), laserasi (robek), (ruda paksa) melebihi batas
maupun punctum (tusukan). kemampuan yang mampu
diterimanya. Bentuk dari patah
b). Cedera pada otot/tendon dan tulang dapat berupa retakan saja
ligamen sampai dengan hancur berkeping-
(1) Strain keping.
(2) Sprain
b. Dislokasi adalah sebuah keadaan
dimana posisi tulang pada sendi
tidak pada tempat yang
semestinya. © 1999 -20XX IX Web Hosting. All rights reserved
20XX

Penyebab cedera !

Cedera pada anak usia sekolah dapat disebabkan oleh beberapa


faktor, seperti usia, jenis kelamin, lingkungan dan tingkat
sosioekonomi (Kliegman, 2007). Kemampuan anak untuk
mengolah dan menyatukan informasi seperti meyatukan apa yang
mereka lihat dan dengar masih terbatas. Banyak anak tidak
memahami konsep tentang bahaya atau tidak bahaya. Pemahaman
ini menyebabkan anak kurang dapat mengantisipasi dan mengatasi
kondisi bahaya yang muncul sehingga berakibat fatal untuk
keselamatan dirinya (Sumargi, 2007). Penyebab lain terjadinya
cedera pada anak adalah kurangnya pengawasan dari orang tua
terhadap anak.

© 1999 -20XX IX Web Hosting. All rights reserved


20XX

Penanganan !

Cedera Pada Kulit


1) Luka Lecet (ekskoriasi)
Menurut Potter & Perry (2005) pembersihan
luka yang dianjurkan dapat menggunakan
cairan pembersih normal salin (NaCl). Normal
salin merupakan cairan fisiologis yang tidak
akan membahayakan jaringan luka. Penggunaan
normal salin juga bertujuan untuk
meningkatkan perkembangan dan migrasi
jaringan epitel. Setelah dibersihkan dengan
normal salin, tutup luka menggunakan kassa
steril dan fiksasi.
© 1999 -20XX IX Web Hosting. All rights reserved
Luka Tusuk (punctum)
Luka Robek (laserasi) Menurut Junaidi (2011) apabila
Menurut Junaidi (2011) luka robek pada tusukan mengenai pembuluh darah
umumnya memerlukan jahitan. Oleh yang besar, terlebih dahulu lakukan
karena itu, tindakan pertolongan
tindakan untuk menghentikan
pertamanya ialah melakukan desinfeksi
kemudian menutupnya dengan plester perdarahan itu. Tutup lukanya
atau kassa steril lalu membawa korban ke menggunakan kain / kassa steril dan
rumah sakit atau pelayanan kesehatan balut dengan baik kemudian segera
terdekat. Jika diperlukan dapat diberikan membawa korban ke rumah sakit.
antibiotika
dan antitetanus untuk mencegah infeksi
atau serangan tetanus.
2. Seorang pemuda mengalami kecelakaan tunggal karena

menabrak pohon, setelah di anamnesa pemuda tersebut ternyata


1. Pasien wanita berusia 26 tahun dibawa ke igd dengan keluhan
mengalami cedera pada bagian paha karena tertusuk ranting
pusing di kepalanya terbentur tembok. Yang harus dilakukan
pohon dengan kedalaman tusukan 2cm. Apa langkah pertama
perawat untuk penanganan gawat darurat adalah, kecuali..
yang harus dilakukan penolong...
A. Pemeriksaan vital sign
A. Mencabut ranting tersebut
B. Pemeriksaan kesadaran (gcs)
B. Melakukan pemeriksaan kesadaran dan pernafasan
C. Pemeriksaan pupil
C. Melakukan disenfeksi kemudian menutupnya dengan
D. Pemeriksaan head to toe
plester atau kasa steril
E. Pemeriksaan lab
D. Membawanya langsung kerumah sakit

E. Menanyakan kronologis kejadian kepada korban


3. Seorang pemain sepakbola tiba-tiba terjatuh saat mencoba merebut bola dari

lawannya. Dia tampak kesakitan sambil memegang bahunya. Kemudian


4. Seorang laki-laki umur 37 tahun, masuk di UGD dengan riwayat
seorang perawat datang dan mengamati keadaan orang tersebut dan didapatkan
kecelakaan lalu lintas. Terdapat bekas darah di mulut dan hidung
hasil: lengan kaku dan siku agak terdorong menajuhi sumbu tubuh. Ujung
klien, terdengar suara ronchi saat bernafas, terdapat periorbital
tulang bahu nampak menonjol keluar, dibagian depan tulang bahu nampak ada
echimosis dan battle sign. Tanda tanda vital, TD 90/60 mmHg Nadi
cekungan ke dalam. Dibawah ini yang bukan tindakan kegawatdaruratan
115 kali permenit (regular dan lemah) RR 32 kali permenit (irregular).
adalah
Apakah masalah keperawatan yang utama pada klien tersebut?

A. Pola nafas tidak efektif


A. Ketiak yang cidera ditekan dengan telapak kaki (tanpa sepatu)
B. Kekurangan volume cairan
B. Lengan penderita ditarik sesuai dengan arah letak kedudukannya ketiak

itu. C. Risiko kekurangan volume cairan

C. Tarikan harus dilakukan dengan pelan dan semakin lama semakin kuat D. Bersihan jalan nafas tidak efektif

D. Lengan atas diputar keluar (arah menajuhi sumbu)

E. Lengan bagian bawah dipegang, kemudian dihitungan ketiga

dilakukan tarikan yang cepat dan mendadak


20XX

Terimakasih

© 1999 -20XX IX Web Hosting. All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai