Anda di halaman 1dari 13

PENGKAJIAN FISIK BAYI DALAM 2

JAM PERTAMA

Dosen Pengampu :
Nurcahyani Ari Lestari, SSiT., M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Annisa Salsabela 712405S.20.001
Heldawati 712405S.20.0
Rina Yusnita Putri 712405S.20.028
Siti Zakiah 712405S.20.023
Pengkajian fisik bayi dalam 2 jam
pertama

Pengkajian fisik bayi baru lahir merupakan prosedur medis rutin yang penting
dilakukan oleh setiap dokter atau bidan. Hal ini bertujuan untuk memastikan
apakah bayi baru lahir dalam keadaan sehat atau memiliki kelainan tubuh
maupun gangguan kesehatan. Apabila ditemukan adanya indikasi atau kelainan
tertentu pada bayi, tenaga medis akan langsung melakukan serangkaian
pemeriksaan maupun perawatan lanjutan guna mengatasi hal tersebut.
Membersihkan jalan nafas

Meletakkan bayi pada posisi Gulung sepotong kain dan letakkan


01 terlentang di tempat yang
keras dan hangat 02 di bawah bahu sehingga leher bayi
lurus dan kepala tidak menekuk,
Meletakkan posisi kepala diatur lurus sedikit
tengadah ke belakang.

Tepuk kedua telapak kaki


Bersihkan hidung, mulut dan
bayi sebanyak 2-3 kali atau
03 tenggorokan bayi dengan jari
tangan yang dibungkus
04 Gosok kulit bayi dengan kain
Kering dan kasar
dengan kassa steril
Penilaian bayi waktu lahir (assessmant at
birth)

Tes APGAR score atau penilaian APGAR merupakan salah satu pemeriksaan


fisik bayi yang Dilakukan pada menit pertama dan kelima setelah bayi lahir. Semakin
Tinggi nilai Apgarnya, maka semakin baik. Nilai Apgar yang tinggi diangap dapat
menjadi patokan bahwa kondisi bayi baru lahir sehat dan bugar setelah dilahirkan.
Memotong tali pusar

pemotongan tali pusat dilakukan dalam waktu 10-


30 detik setelah bayi lahir. Proses ini diperlukan agar
bayi baru lahir dapat segera diperiksa dan dirawat oleh
bidan
Mempertahankan suhu
tubuh bayi
Pada waktu bayi lahir, bayi mampu mengatur secara tetap
suhu tubuhnya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk
membuatnya tetap hangat,
Mekanisme kehilangan panas:
1. Evaporasi
2. Konduksi
3. Konveksi
4. Radiasi
Cara pencegahan kehilangan panas:
1. Keringkan bayi secara seksama.
2. Selimut bayi dengan selimut atau kainbersih, kering dan
hangat.
3. Tutup bagian kepala bayi.
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
5. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi.
6. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.
Memberikan vitamin K

Setiap bayi baru lahir perlu mendapatkan vitamin K lewat


suntikan. Manfaat vitamin K ini adalah membantu proses
pembekuan darah dan mencegah perdarahan yang bisa
terjadi pada bayi.
Memberi obat salep(tetes mata,salep antibrotika)
yang diberi dalam waktu 2 jam pertama setelah
kelahiran

Obat yang diberikan berupa tetes mata (larutan perat nitrat


1%) atau salep (salep mata eritromisin 0,5%) salep/tetes mata
yang diberikan dalam 1 garis lurus, mulai dari bagian mata
yang
paling dekat dengan hidung bayi menuju bagian luar mata.
Identifikasi bayi

Identifikasi byai segera lakukan segera setelah bayi lahir dan ibu masih
berdekatan dengan bayinya dikamar bersalin. Tanda pengenal bayi bisa
menggunakan cap jari atau telapak kaki.
Pemantauan bayi baru
lahir

a. Dua jam pertama sesudah lahir, yang dipantau adalah


kemampuan menghisap,bayi tampak aktif atau lunglai,bayi
kemerahan atau biru.
b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya,
yang dipantau adalah bayi kecil masa kehamilan atau kurang
bulan,gangguan pernafasan,hipofernia,infeksi dan cacat bawaan
atau trauma lahir.
Rawat Gabung

Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan dimana bayi beserta ibu
dirawat satu unit. Tujuan rawat gabung adalah:
a. Bantuan emosional
b. Penggunaan ASI
c. Pencegahan infeksi
d. Pendidikan kesehatan
Hipertermia

Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh lebih dari 37,5 o C. Gejala


hipotermia:
1. Suhu lebih 37,5 o C - Frekuensi pernafasan > 60 x/mnt
2. Tanda-tanda dehidrasi yaitu BB menurun, turgor kulit kurang, air kemih
berkurang.

Penanganan untuk hipotermia:


3. Bayi dipindahkan keruangan yang sejuk dengan suhu kamar sekitar 26 o C
28 o C.
4. Tubuh bayi diseka dengan kain basah sampai suhu tubuh bayi normal
(jangan menggunakan air es).
5. Berikan cairan dextrose: NaCl = 1:4 secara IV sampai dehidrasi teratasi.
6. Antibiotika diberikan apabila ada infeksi. (Anonim : 2004).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai