Anda di halaman 1dari 20

KERJASAMA&KOMUNIKASI INTERPERSONAL

DALAM
PENANGANAN MASALAH KESEHATAN
MENTAL
PADA
KEHAMILAN, PERSALINAN, MAUPUN NIFAS
KELOMPOK III

Tasya Rodearni Purba (19800001)


Modesta Frila Lawalata (19800003)
Stefania W. Serang (19800010)
Yoessy Apin Pattinegara (19200001)
Ade Frimaya Louro (19200004)
Frederita Rambu Ata (19200010)
Diah Ratika Nurjanah (19200012)
Kesehatan Mental &Masalah Kesehatan Mental

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di


mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat mengatasi
tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, dan mampu
memberikan kontribusi kepada komunitas mereka.

Masalah kesehatan mental adalah serangkaian kondisi yang berdampak pada kesehatan


mental. Karenanya, ini adalah kondisi yang mengganggu suasana hati kita, perilaku, pemikiran
atau cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini bisa ringan, sedang, dan berat;
dan ditentukan berdasarkan seberapa jauh dampaknya terhadap fungsi harian seseorang.

Contohnya adalah depresi, kecemasan, gangguan bipolar atau skizofrenia.


Komunikasi Interpersonal
Tubbs dan Moss (2008) komunikasi interpersonal sebagai sebuah proses komunikasi antara
komunikan dan komunikator yang ditandai dengan terwujudnya saling pengertian, kesenangan,
saling mempengaruhi, hubungan sosial yang baik, juga adanya tindakan nyata sebagai umpan-
balik. Komunikasi diharapkan dapat mengurangi dampak buruk yang timbul pada kelompok
yang berkaitan dengan kejenuhan.

Cangara (2005) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal sangat penting untuk


meningkatkan hubungan antar individu, menghindari dan mengatasi konflik pribadi, mengurangi
ketidakpastian, berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain, mengendalikan
perilaku, memberi motivasi, sebagai pernyataan emosi, dan memberikan suatu informasi.

Rogers, makin baik komunikasi interpersonal, maka makin terbuka seseorang mengungkapkan
dirinya dan makin positif persepsinya terhadap orang lain melebihi persepsi dirinya.
Kontak

Keterlibatan
6
Keakraban
Tahap Menjalin
Hubungan Kemunduran

Interpersonal Pembenahan

Pengakhiran
Komunikasi efektif

Kesamaan karakter personal

Hal yang Ekspresi wajah


mempengaruhi
hubungan interpersonal Daya tarik

Kepribadian

Kompetensi
Masalah Kesehatan Mental Pada Kehamilan, Persalinan, dan Nifas

Masalah kesehatan mental pada ibu hamil juga dapat bertahan


hingga beberapa waktu setelah melahirkan. Tidak hanya itu, masalah
kesehatan mental yang lebih ringan seperti gangguan mood dan merasa
cemas, bisa menjadi lebih serius pada waktu tersebut. Akibatnya, hal
tersebut tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seorang
ibu pasca melahirkan, namun juga dapat mengganggu kedekatan antara
ibu dan bayi yang baru lahir.
Beberapa Hal yang Dapat Memicu Ibu Mengalami Gangguan Mental

• Kehamilan pada usia remaja


• Pengalaman mengalami trauma – fisik, emosi ataupun kekerasan
seksual
• Riwayat ketergantungan obat, termasuk perilaku merokok
• Kurangnya dukungan sosial
• Menjadi orang tua tunggal saat hamil
• Memiliki tingkat sosio-ekonomi rendah
• Pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga
• Pengobatan depresi yang tidak tuntas
• Mengalami kesulitan finansial
Panic Disorder
Masalah Mental (Kepanikan/kecemasan berlebih )
Kehamilan
• Gangguan yang dapat muncul saat
masa kehamilan meskipun wanita
tersebut tidak memiliki riwayat pernah
menderita panic disorder.
• Hal ini dapat muncul dari rasa cemas
dan stress yang ditandai dengan
peningkatan hormon kortisol (hormon
yang keluar ketika Anda merasa
cemas).
• Jika tidak ditangani, peningkatan
kortisol dapat mempengaruhi
perkembangan janin dalam kandungan.
Masalah Mental Persalinan

Hipermaskulin

• Hipermaskulin adalah wanita yang memiliki sifat yang aktif dan


kejantanan.
• Pada wanita ini, sejak awal kehamilan dihadapkan pada
perasaan enggan untuk melahirkan tetapi dia ingin memiliki
anak.
• Kondisi hipermaskulin menggambarkan bagaimana seorang
calon ibu merasa goyah keinginannya antara ingin atau tidak
punya anak. Padahal, ia sudah berada di saat-saat menjelang
persalinannya.
• Akibatnya, emosinya menjadi tidak stabil. Pikirannya menjadi
buyar karena ia ingin mempertahankan sesuatu, tetapi di sisi
lain juga merindukan kehadiran anak.
• Gangguan psikologi pada masa reproduksi bisa menjadi salah
satu penyebabnya.
Masalah Mental Persalinan

Kompleks Maskulin

• Kompleks maskulin adalah bentuk dari hiperaktif yang


tidak tertangani.
• Pada saat persalinan, seorang wanita menjadi lebih
agresif lagi. Sikapnya menunjukkan bahwa proses
persalinan yang ia alami harus segera selesai dan tidak
ingin membuang-buang waktu.
• Sikapnya menjadi lebih pengatur pada orang-orang di
sekitarnya.
POSTPARTUM BLUES
Masalah Mental Masa Nifas
• Postpartum blues sebagai suatu
sindroma gangguan efek ringan
yang sering tampak dalam minggu
pertama setelah persalinan.
• Karakteristik postpartum blues
meliputi menangis, merasa letih
karena melahirkan, gelisah,
perubahan alam perasaan, menarik
diri, serta reaksi negatif terhadap
bayi dan keluarga.
Faktor yang diduga berperan terhadap
Masalah Mental Masa Nifas terjadinya postpartum blues, antara lain:

• Faktor Hormonal
• Ketidaknyamanan fisik
• Kemampuan beradaptasi
• Faktor Umur dan Paritas
• Pengalaman proses kehamilan,
persalinan dan mengurus anak
• Latar Belakang Psikologis
• Stres dalam Keluarga
• Kelelahan Pasca Persalinan
Bentuk Penanganan,
Kerjasama dan
Komunikasi
Interpersonal dalam
Penanganan Masalah
Mental
Panic Disorder
Kehamilan
Terapi perilaku
kognitif dan Penerapan sleep
hygiene
supportif

Teknik Relaksasi:

• Relaksasi otot
• Lakukan Pengaturan pola
peregangan makan
• Olahraga
• Meditasi
Dalam penanganan diatas diperlukan kerjasama dan komunikasi
interpersonal antara:

• Ibu
• Keluarga/Suami
• Bidan
• Ahli Gizi
• Terapis, dan
• Anggota Kelompok biasa ibu bersosialisasi
HIPERMASKULIN
• Sistem dukungan yang
baik.
• Mendengarkan Persalinan
keluhannya dan sama-
sama mencari
penyelesaian bersama KOMPLEKS MASKULIN
adalah hal yang tepat
untuk Untuk mengatasi gangguan
psikologi pada masa
persalinan ini, maka ada
baiknya tenaga medis
(Bidan/dokter/perawat)
Kerjasama, dukungan dan yang membantu persalinan
Komunikasi Interpersonal menghadirkan orang paling
antara ibu, suami, keluarga terdekatnya (suami)
dan Bidan/Dokter sangat
penting dalam penanganan
ini.
Masa Nifas
(Postpartum Blues)
• Belajar tenang
dengan menarik
nafas dan
meditasi.
• Kebutuhan
• Komunikasi • Bersikap tulus
istirahat harus
segala ikhlas dalam
cukup, tidurlah
permasalahan menerima aktivitas
ketika Bayi tidur.
atau hal lain yang dan peran baru
• Berolahraga
ingin setelah
ringan.
diungkapkan. melahirkan.
• Bergabung
• Bersikap fleksibel
dengan
dan tidak terlalu
• Bicarakan rasa perfeksionis dalam
kelompok ibu-ibu
cemas yang baru.
mengurus bayi
dialami.. atau rumah tangga.
Masa Nifas
(Postpartum Blues)

• Dukungan tenaga kesehatan.

• Dukungan suami, keluarga, teman, teman sesama ibu.

• Konsultasikan pada dokter atau orang yang professional, agar


dapat meminimalisir faktor resiko lainnya dan membantu
melakukan pengawasan.
Inti yang paling penting dari penanganan-penangan masalah kesehatan
mental adalah:

Niat, Dukungan dari orang-orang terdekat, Kepedulian tenaga medis


dalam membantu, dan semuanya membutuhkan komunikasi interpersonal
yang baik antara ibu (pasien), keluarga (orang terdekat) dan tenaga
medis/kesehatan/ahli yang berperan dalam proses penanganan.
Terima Kasih
Kelompok III

Anda mungkin juga menyukai