Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar waktu ibu, baik siang ataupun malam selama beberapa bulan, akan di habiskan untuk
menyusui bayinya. Ibu harus mendapatkan dukungan, apapun metode menyusui yang di pilihnya, dan di
bantu untuk melakukannya dengan keahlian, pengetahuan, keyakinan, dan kepuasan. Pelekatan yang
kuat antara ibu dan bayi dapat di tempa selama menyusui berlangsung, dengan catatan bahwa proses
tersebut berlangsung tanpa kecemasan. Ketika menyusui berlangsung dengan baik, terdapat manfaat
tambahan yaitu suatu rasa kepuasan dan keberhasilan menjadi seorang ibu. Karena alasan ini, seperti
yang akan di bahas berikut ini menyusui pastilah menjadi cara ideal dalam memberikan susu untuk bayi.

Manfaat pentingnya pemberian IMD begitu besar bagi tahapan awal permulaan sang bayi ketika baru
dilahirkan di dunia ini. Karena dengan adanya pemberian inisiasi menyusui dini bagi bayi adalah akan
bisa dijadikan salah satu cara dalam menekan dan menurunkan penyebab kematian bayi oleh karena
hipotermia (kedinginan). Hal ini karena dalam proses IMD ketika sang bayi merangkak didada mencari
payudara sang ibu untuk menyusui maka kehangatan ibu akan memberikan kenyamanan pada sang
bayi.

1.2 Tujuan

· Memberikan informasi tentang pentingnya ASI dan IMD untuk bayi baru lahir

· Menjelaskan kandungan yang terdapat dalam ASI

· Menjelaskan manfaat dari ASI dan IMD

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pemberian ASI

A. Payudara dan ASI

Di negara atau kebudayaan yang memelihara pengetahuan dan keterampilan menyusui dalam
masyarakatnya, wanita menganggap menyusui merupakan hal yang normal dalam memberikan susu
pada bayi. Di negara ini, bidan memberi motivasi kepada ibu untuk memberi ASI sehingga kemungkinan
keberhasilan menyusui sangat baik.

Di negara lain (seperti Inggris) yang menganggap pemberian susu buatan/pasif menjadi hal yang biasa,
wanita yang memilih untuk menyusui cenderung kurang berhasil untuk melakukannya. Tingkat
kegagalan yang tinggi dapat di hubungkan sebagian karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan,
baik dalam profesi maupun komunitas. Para bidan yang benar-benar memahami manfaat ASI bagi bayi
dan manfaat laktasi bagi wanita setelah melahirkan, cenderung lebih termotivasi untuk mendapatkan
keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung wanita yang memilih untuk menyusui dan
menghindari hal yang meningkatkan kegagalan menyusui

B. Produksi ASI dan Ibu

Ibu manusia mengelola laktasi dengan metode yang sangat berbeda dari hewan bukan primata lainnya.
Sebagian besar informasi keliru yang sering di hubungkan dengan ibu disebabkan oleh penyamarataan
yang di buat ilmu kehewanan dan produksi susu yang menganggap bahwa “manusia hanyalah jenis lain
dari mamalia” (Woolridge 1995). Pada kenyataanya, wanita yang menyusui dapat mempertahankan
produksi ASI yang cukup terpisah dari status gizi dan index masa tubuhnya.

Karena produksi ASI tampak mendorong selera makan, dari pada kebalikannya, rasa lapar akan secara
efektif mengatur asupan kalori pada wanita yang menyusui, dan tindakan yang mendorong ibu
menyusui untuk makan secara berlebihan harus di tinggalkan. Hal yang sama, jika wanita menyusui yang
sehat ingin melakukan latihan berat (dari 6-18 minggu setelah melahirkan), atau untuk menurunkan
berat badan (500-1000gr perminggu), mereka dapat yakin bahwa hal tersebut tidak akan berdampak
baik pada kualitas ataupun jumlah ASI mereka. Pemberian ASI eksklusif yang di padukan dengan diet
rendah lemak dan olahraga menghasilkan penurunan berat badan yang lebih efektif dari pada sekedar
diet dan olahraga.

Produksi ASI tidak terpengaruh oleh fluktuasi asupan cairan ibu. hal ini telah di demonstrasikan secara
berulang bahwa penurunan yang signifikan ataupun peningkatan yang signifikan pada asupa.
Pemberian ASI Pertama Kali

Ibu seharusnya langsung dapat bersama bayinya setelah melahirkan, kecuali kondisi tertentu
mengharuskan sebaliknya. Terjadinya kontak yang lebih awal dan lama akan memastikan tidak
terlewatinya signal yang mengindikasikan bahwa bayi siap untuk di susui. Pemberian ASI lebih awal
turun menentukan keberhasilan menyusui, tetapi lama pemberian ASI pertama kali harus, kurang lebih
bergantung pada kebutuhan bayi tersebut. Beberapa bayi mungkin menunjukan keinginan untuk
menyusui langsung begitu mereka lahir. Bayi lainya sama sekali tidak menunjukan ketertarikan hingga
setelah satu jam atau lebih.

Pemberian ASI pertama kali harus di awasi bidan, jika hal itu berlangsung tanpa rasa sakit dan jika bayi di
perbolehkan untuk menghentikan menyusu tanpa paksaan, baik ibu atau bayi telah dibantu memulai
proses pembelajaran yang dibutuhkan untuk proses menyusui yang baik dengan cara positif dan
menyenangkan.

· Kandungan ASI

Komposisi ASI sangat beragam :

a. Berdasarkan waktunya (misalnya, kandungan lemak terendah di pagi hari, sedangkan tertinggi di
petang hari)

b. Berdarkan tahapan laktasi (misalnya, kandungan lemak dan protein pada koloestrum lebih tinggi
dari pada ASI mature)

c. Berdasrkan respon pada gizi ibu (meskipun dalam jumlah total lemak tidak di pengaruhi oleh diet,
tipe lemak pada ASI di pengaruhi oleh apa yang di makan ibu)

d. Karena adanya keragaman individu

Perubahan paling dramatis dalam komposisi ASI terjadi selama masa menyusui. Pada awal menyusui
bayi menerima ASI yang relatif rendah lemak dalam volume tinggi. Begitu proses menyusui berlanjut,
volume ASI menurun, tetapi proporsi lemak dalam ASI meningkat, kadang hingga lima kali lebih besar
dari nilai awalnya. Kemampuan bayi mendapatkan ASI kaya lemak ini tidak di tentukan oleh lamanya
waktu menghisap payudara, tetapi oleh kualitas penempelan bayi pada payudara. Bayi perlu benar-
benar menempel pada payudara sehingga ia dapat menggunakan lidahnya secara maksimal, mengambil
ASI dari payudara, tidak sekedar mengandalkan refleks pengeluaran ASI ibunya. Bayi yang tidak dapat
menempel dengan baik dapat mengalami kesulitan dalam mendapatkan lemak yang baik untuk
memenuhi kebutuhannya dan dapat lebih sering menyusu untuk mendapatkan cukup kalori dari
menyusu dengan kadar lemak rendah. Bayi yang menempel dengan baik, disisi lain, dapat memperoleh
semuah yang dibutuhkannya dalam waktu singkat.

Lama menyusui dengan catatan bayi menempel dengan baik, ditentukan oleh laju perpindahan ASI dari
ibu ke bayi. Jika perpindahan ASI terjadi pada laju tinggi, lama menyusui akan relatif singkat, jika
perpindahannya lambat menyusui menjadi lebih lama. Perpindahan ASI tampak lebih efisien pada laktasi
kedua dibanding pertama.

· Komponen ASI

a. Lemak dan Asam Lemak

Bagi bayi, dengan pertumbuhan otak yang baik dan cepat, lemak yang memiliki makna penting dan
bukannya protein dalam ASI.
98% lemak dalam ASI terdapat dalam bentuk tiga asam lemak yang terjalin menjadi satu molekul
gliserol. Sejauh ini lebih dari asam lemak telah di indentifikasi, kira-kira 46% adalah lemak jenuh dan 54%
adalah lemak tidak jenuh.

b. Karbohidrat

Komponen karbohidrat dalam ASI kaya laktosa, yang menyediakan sekitar 40% kebutuhan kalori untuk
bayi. Laktosa diubah menjadi galaktosa dan glukosa oleh enzim laktase, dan gula ini memberikan energi
untuk pertumbuhan otak yang sangat cepat. Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium dan juga
mendorong pertumbuhan laktobacilus, yang meningkatkan keasaman usus sehingga dapat mengurangi
pertumbuhan organisme patogen.

c. Protein

ASI mengandung lebih sedikit protein daripada air susu jenis mamalia lain (Akre 1990a), dan hal ini
menyebabkan tampilan ASI lebih bening. ASI didominasi oleh whey (whey terutama tersusun atas
laktabumin alfa) dan membentuk kepala susu yang lembut dan menggumpal ketika terjadi pengasaman
dalam lambung.

Bayi yang diberi ASI lebih sedikit menghadapi masalah alergi dari pada bayi yang diberi susu buatan . hal
ini mungkin disebabkan mukosa usus bayi bersifat permeable terhadap protein sebelum usia 6 sampai 9
bulan, sedangkan protein dalam susu sapi bersifat alergen. Secara khusus, laktoglobulin beta sapi, yang
tidak memiliki unsur protei ASI, mampu menimbulkan respon antigenik pada bayi atopik (Adler &
Warner 1991,Bahna 1997).

Protein whey sapi lain, albumin serum sapi telah dikenali sebagai pemicu terjadinya diabetes melitus
tergantung insulin (Paronen et al 2000, Vaarala et al 1999).

d. Mineral dan Unsur Klumit

Zat Besi. Bayi aterm normal biasanya lahir dengan kadar haemoglobin tinggi (16-22gr/dl ), yang
berkurang dengan cepat setelah lahir. Zat besi yang diperoleh dari pemecahan hemoglobin digunakan
kembali. Bayi juga memiliki persediaan zat besi dalam jumlah banyak, cukup untuk setidaknya 4-6
bulan.meskipun jumlah zat besi yang terkandung lebih sedikit dari yang terdapat dalam susu formula,
bioavailabilitas zat besi dalam ASI jauh lebih tinggi : 70% zat besi dalam ASI dapat diserap, sedangkan
hanya 10% jumlah zat besi yang dapat diserap dalam susu formula (Saarinen & Siimes 1979). Bayi yang
diberikan susu sapi segar atau susu formula dapat mengalami anemia karena terjadinya perdarahan
kecil di usus.
Seng. Defisiensi mineral klumit ini dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan lesi kulit tipikal.
Seng lebih banyak terdapat pada susu formula dibanding ASI. Bayi yang diberikan ASI mampu
mempertahankan kadar seng dalam plasma tetap tinggi dibanding bayi yang diberi susu formula.

Kalsium. Kalsium lebih efisien diserap dari ASI dibanding susu pengganti ASI, karena perbandingan
kalsium, fosfor ASI yang lebih tinggi. Susu formula bayi, yang berasal dari sapi, tidak terelakan memiliki
kandungan fosfor lebih tinggi dari pada ASI, dan di laporkan meningkatkan resiko tetanus pada
neonatus.

Mineral Lain. ASI memiliki kadar kalsium, fosfor, natrium, dan kalium yang lebih rendah dari pada susu
formula. Tembaga, kobalt, dan selenium terdapat pada kadar yang lebih tinggi.

e. Vitamin

Semua vitamin yang dibutuhkan untuk gizi dan kesehatan yang baik di suplai oleh ASI, dan meskipun
jumlah yang ada beragam dari ibu yang satu dengan yang lainya, tidak ada variasi normal yang
menimbulkan resiko pada bayi. Terdapat dua jenis vitamin yaitu vitamin larut dalam lemak dan vitamin
larut dalam air.

· Vitamin larut lemak (A, D, E, K)

Vitamin A. Terdapat pada ASI dalam bentuk retinol, retinil ester, beta karoten. Koloestrum mengandung
dua kali jumlah yang terdapat dalam ASI mature, dan inilah yang menjadikan ASI berwarna kuning.

Vitamin D. Vitamin D3 berperan penting dalam metabolisme kalsium dan fosfor di tubuh dan mencegah
riketsia pada anak-anak. Bayi dengan ibu berkulit gelap yang tinggal di daerah yang beriklim sedang dan
bayi premature dapat beresiko mengalami kekurangan vitamin D.

Vitamin E. Terdapat dalam ASI perannya masih belum jelas. Vitamin ini nampaknya mencegah oksidisasi
asam lemak, polynsaturatet dan mencegah beberapa jenis anemia yang rentan dialami oleh bayi
premature.

Vitamin K. Vitamin ini penting untuk sintesis faktor pembekuan darah. Vitamin ini terdapat dalam ASI
dan di serap secara efisien.n cairan ibu berdampak pada produksi ASI ataupun berat badan bayi.

Vitamin larut air

Kecuali diet ibu benar-benar kurang, ASI akan mengandung segala jenis vitamin dalam kadar yang cukup.
Oleh karena itu, makanan yang telah disempurnakan akan lebih menguntungkan dari pada suplemen
buatan. Dengan beberapa vitamin, khususnya vitamin C, stagna akan terjadi jika peningkatan asupan ibu
tidak memberikan dampak lebih jauh dari komposisi ASI

D. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama


Telah diketahui selama beberapa waktu bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif dalam jumlah cukup untuk
memenuhi kebutuhan energinya, akan lebih mudah pula memenuhi kebutuhan cairannya bahkan dalam
iklim panas. Air tambahan tidak dapat mempercepat resolusi ikterus fisiologis bila terjadi. Satu-satunya
dampak konsisten pemberian cairan pada bayi yang mendapatkan ASI adalah mengurangi waktu mereka
disusui.

Semua ibu sebaiknya juga mendapatkan bantuan pada pemberian ASI selanjutnya. Ketika bayi disusui
dan merasa puas, maka ibu di informasikan tentang perubahan yang akan terjadi pada payudaranya
selama beberapa hari setelahnya. Penjelasan pada perubahan pola menyusui dan berbagai alasan
tentang lama menyusui akan membuat ibu mampu menerima perubahan tersebut dengan penuh
keyakinan.

ASI merupakan makanan pilihan utama untuk bayi. Menyusui memberikan banyak keuntungan : nutrisi,
imunologi, dan psikologis.

Menurut worthingtonro-robert (1993), menyusui memiliki keuntungan-keuntungan berikut :

1. Bayi mendapat imonoglobulin untuk melindunginya dari berbagai penyakit dan infeksi.

2. Bayi lebih jarang menderita infeksi telinga dan saluran pernapasan atas/

3. Bayi lebih jarang mengalami diare dan penyakit saluran cerna lain.

4. Resiko bayi mendapat diabetes juvenile menurun.

5. Bayi memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk menderita limfoma tipe tertentu.

6. Jenis protein yang ditelan mengurangi kemungkinan timbulnya reaksi alergi.

7. Bayi yang disusui memiliki lebih sedikit masalah dengan pemberian makanan yang berlebihan
akibat harus menghabiskan susu di botol.

8. Insiden bayi untuk mengalami obesitas dan hypertensi dalam masa remaja menurun.

9. Organ-organ ibu akan lebih cepat kembali pada keadaan sebelum hami.

10. Menyusui menikatkan kontak batin antara ibu dan anak.

2.2 Pemberian IMD

A. Pengertian Inisiasi Menyusui Dini

Yang dimaksud dengan definisi dan makna arti IMD ini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah
lahir pada satu jam pertama, bayi dibiarkan merangkak mencari payudara ibu dan membiarkan kulit bayi
kontak langsung dengan kulit ibunya. Inilah pengertian yang dkemukakan oleh Roesli 2008. Dan juga
makna lainnya adalah permulaan menyusui dini adalah menyusu pertama kali pada jam-jam pertama
setelah bayi lahir yaitu antara 5 sampai 10 menit.

Bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap kematian akibat hipotermia. Namun 16 persen penyebab
kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI pada sejak hari pertama dilahirkan. Angka ini naik
menjadi 22 persen jika pemberian ASI dimulai satu jam setelah kelahiran atau dikenal dengan istilah
inisiasi menyusui dini (IMD). Sehingga memang manfaat menyusui dini bagi ibu dan bayi adalah sebuah
hal yang tidak boleh diindahkan begitu saja oleh para ibu.

Manfaat Inisiasi Menyusu Dini

Ada beberapa manfaat dan juga tujuan pemberian IMD kepada bayi. Berikut adalalh beberapa faedah
ketika IMD diberikan kepada bayi baru lahir dan juga pengaruh psikologis baik bagi ibu dan juga bayinya
antara lain sebagai berikut :

Ø Dampak efek psikologis bagi sang ibu dan sang bayi adalah membuat keduanya merasa lebih tenang
dan rileks setelah melalui proses persalinan yang baru dijalani berdua. Pengaruh lainnya adalah
Pernafasan dan detak jantung keduanya akan lebih stabil. Bayi akan lebih jarang menangis sehingga hal
ini akan bermanfaat untuk mengurangi pemakaian energi.

Ø Ikatan batin antara ibu dan bayi anak akan lebih erat terjamin. “Bonding” (ikatan kasih sayang) antara
ibu – bayi akan lebih baik karena 1 – 2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu biasanya bayi
tidur dalam waktu yang lama dan beristirahat pertamanya setelah dilahirkan di dunia ini.

Ø Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya dan ia akan menjilat-
jilat kulit ibu, menelan bakteri “baik” dari kulit ibu. Bakteri “baik” ini akan berkembang biak membentuk
koloni kulit di kulit usus bayi, menyaingi bakteri “jahat” dari lingkungan sekitarnya.

Ø Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil dalam proses menyusui ASI eksklusif dan
akan lebih lama disusui. Karena memang banyak juga Manfaat pemberian ASI Eksklusif baik bagi sang
ibu maupun bayinya itu sendiri.

Ø Bayi mendapatkan kolostrum ASI yang pertama kali keluar. Cairan emas ini kadang juga dinamakan
the gift of life. Bayi yang diberi kesempatan Inisiasi Menyusu Dini lebih dulu mendapatkan kolostrum
daripada yang tidak diberi kesempatan. Karena memang banyak Kandungan Dan Manfaat Kolostrum
pada ASI ini. ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh penting untuk ketahanan terhadap infeksi,
penting untuk pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan
yang akan melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus
ini.

Ø Bermanfaat menambah kebahagiaan ayah dan ibunya. Ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia
bertemu dengan bayinya untuk pertama kali dalam kondisi seperti ini. Bahkan ayah akan mendapatkan
kesempatan dalam menjalankan syariat dan sunnah dalam agama yaitu mengazankan anaknya ketika
berada di dada ibunya. Suatu pengalaman batin bagi ketiganya yang amat indah dan memberikan kesan
yang mendalam bagi ketiganya. Dan ini adalah merupakan bagian dari Adab Islami Menyambut
Kelahiran Anak yang juga harus diketahui oleh para orang tua.

C. Tata laksana IMD

Tata laksana IMD yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada IMD pada Roesli (2008) yaitu
setelah bayi dipotong tali pusatnya, kemudian bayidikeringkan kecuali lengannya, tengkurapkan bayi di
dada ibu, tanpa dibungkus terlebih dahulu skin to skin contact diamkan bayi selama 1 jam, lalu angkat
bayi dari dada ibu bila sudah dapat menyusu sendiri. Pengetahuan informan mengenai tata laksana IMD
masih rendah. Hanya seorang informan yang mengatakan bahwa bayi harus dipotong tali pusatnya dulu,
sebagian kecil berpendapat lengan bayi tidak usah dikeringkan, seluruh informan mengatakan bayi
ditengkurapkan di dada ibu, tetapi sebagian besar yang mengatakan ada skin to skin contact. Sebagian
kecil mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk IMD adalah satu jam, sebagian besar lainnya
mengatakan bahwa IMD hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.

D. Manfaat dan keuntungan IMD

Manfaat dan keuntungan IMD bagi sang ibu antara lain adalah sebagai berikut :

a. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin.

b. Meningkatkan keberhasilan produksi dan memperlancar ASI sang Ibu.

c. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.

Inisiasi Menyusui Dini akan sangat membantu dalam rangka kelangsungan pemberian ASI eksklusif dan
juga lamanya pemberian ASI dari sang ibu kepada bayinya nantinya. Dengan demikian bayi akan
terpenuhi akan hal terkait dengan kebutuhan akan zat gizi dan nutrisinya minimal sampai dengan anak
nantinya berumur 2 tahun. Dan merupakan bagian dari cara tips serta kiat mencegah anak kekurangan
gizi pula.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial
maupun spiritual. ASI Eksklusif merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang bersifat
alamiah. ASI Eksklusif menurut WHO adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu
formula, air putih, air jeruk ataupun makanan tambahan lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai
berumur 6 bulan.

Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi yang harus diberikan pada bayi sampai bayi
berusia 4 bulan tanpa makanan pendamping. Adanya kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan
semakin besar persentase ASI secara Eksklusif. Masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang
pemberian ASI.

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah bayi diberi kesempatan mulai (inisiasi) menyusu sendiri segera
setelah lahir (dini) dengan meletakkan bayi menempel di dada atau perut ibu, bayi dibiarkan merayap
mencari putting dan menyusu sampai puas. Proses ini berlangsung selama 1 jam pertama sejak bayi
lahir. Filosofi kebidanan adalah keyakinan atau pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai
kerangka pikir dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien. Asuhan kebidanan sangat
beberperan dalam Inisiasi Menyusui Dini (IMD) agar terlaksanan dengan baik, tanpa adanya asuhan dari
bidan seorang ibu belum tentu mengetahui betapa pentingnya IMD untuk bayinya, dan manfaat dari ASI
yang pertama kali keluar (kolostrum).

DAFTAR PUSTAKA

1. Bobak, Irene (1996). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Halaman 467 sama 468

2. Cooper, Fraser (2003). Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman
730 sampai 736

3. http://journal.unpad.ac.id/jkp/article/view/61/45

Anda mungkin juga menyukai