Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


PSIKOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

DOSEN PEMBIMBING :

Fatkhul Muslimin M. Pd

Disusun oleh :
1. Moh. Abu Yazid Al-Bustomi
2. Nashihatul Afiyah

PROGRAM STUDI MA’HAD ALY


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUD PESANTREN SUNAN DRAJAT
2023
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan karunianya, sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah menuntun kita dari zaman kegelapan menuju jalan yang terang benderang,
sehingga kita dapat memahami yang benar dan salah.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami mengalami banyak kesulitan, terutama di sebabkan karena
kurangnya ilmu pengetahuan, namun berkat arahan dari berbagai pihak, sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan baik. Maka dari itu, sudah sepantasnya kami ucapkan terima kasih, kepada :

1. Bpk. Fatkhul Muslimin M. Pd, selaku Dosen Mata Kuliah Psikologi Pembelajaran Bahasa Aab,
yang telah memberi tugas mengenai makalah ini sehingga pengetahuan kami semakin bertambah,
dan mempermudah kami dalam pembuatan makalah selanjutnya.
2. Pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga dapat terselesaikan
dengan baik dan juga tepat waktu.

Lamongan, 14 Oktober 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannya.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental psikologi yang tidak secara
langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa/mental tersebut yakni berupa tingka laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat di
definisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.

Pengertian psikologi selalu tergeser, sehingga mempengaruhi metodologi perkembangannya di


setiap waktu dan tempat. Bahkan perbedaan ini yang memunculkan aliran psikologi yang beragam.
Perkembangan psikologi terakhir yang kontemporer dengan pendekatan Indegeneous (kearifan local)
maupun studi lintas budaya (Cros Cultur Psychology) ataupun karakteristik individual (Positif
Psychology).

Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu psikologi ?

2. Aliran apa saja yang muncul dalam perkembangan ilmu psikologi ?

3. Bagaimana sejarah perkembangan psikologi pembelajaran ?

4. Siapa saja tokoh yang ikut andil dalam perkembangan psikologi pembelajaran ?

5. Apa saja ruamg lingkup dalam psikologi pembelajaran ?

Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ilmu psikologi

2. Untuk mengetahui aliran-aliran yang muncul dalam perkembangan ilmu psikologi

3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan psikologi pembelajaran.

4. Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang ikut andil dalam perkembangan psikologi pembelajaran

5. Untuk mengetahu ruang lingkup psikologi pembelajaran.


BAB II
ISI
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Psikologi
1. Periode Pra Berdirinya Psikologi
Pra psikologi merupakan periode dimana psikologi belum dijadikan sebagai keilmuwan,
atau juga masih menjadi dasar pemikiran-pemikiran yang menjadi dasar terbentuknya psikologi.
Hasil pemikiran-pemikiran kritis terhadap hubungan manusia denga lingkungannya yang
memunculkan suatu pola tingkah laku khusus inilah yang menjadi daya tarik Wundt untuk
mendalami lebih lanjut hubungan ketiganya sehingga muncul istilah psikologi.

2. Psikologi Sebagai Ilmu yang Otonom


Pada akhir abad 19, merupakan babak baru dalam sejarah psikologi. Tahun 1879 Wilhem
Wundt mendirikan sebuah laboratorium psikologi pertama sebagai titik awal perkembangan
sejarah psikologi. Wundt juga memperkenalkan metode intropeksi yang digunakan dalam
penelitian-penelitannya. Dia juga dikenal sebagai tokoh Strukturalisme karena mengungkapkan
teori yang menguraikan struktur dari jiwa. Wundt percaya bahwa jiwa terbentuk dari beberapa
elemen-elemen. Kemudian, memiliki mekanisme penting yang menghubungkan antar elemen
kejiwaan sehingga membentuk struktur jiwa yang utuh dan disebut asosiasi. Sehingga Wundt
dikenal sebagai tokoh asosiasianisme.
Kemudian Edward Bradford mencoba menyebar luaskan ajaran Wundt ke amerika,
namun orang Amerika kurang menyukai ajaran tersebut, dan membuat aliran baru yang disebut
fungsionalisme dengan tokoh-tokoh seperti William James, dan James Mc Keen Cattel. Aliran ini
lebih focus pada fungsi jiwa daripada strukturnya. Cattel menemukan teknik evaluasi psikologi
berupa psikotest yang merupakan bukti bahwa orang amerika cukup pragmatis. Meskipun
pragmatis, namun aliran fungsionalisme masih dianggap abstrak. Sarjana Amerika menghendaki
agar psikologi agar psikologi mempelajari haal-hal yang objektif dan dapat dilihat. John Broades
Watson merupakan pelopor dalam hal ini yang kemudian dikembangkan oleh Edward Chase
Tolman, dan B. F. Skinner.
Oswald Kulpe, yang merupakan murid dari Wundt pun juga kurang setuju dengan ajaran
Wundt yang menyatakan bahwa berfikir itu selalu dalam pikiran atau bayangan. Kulpe
berpendapat bahwa tingkat berpikir yang semakin tinggi tidak akan menyerupai bayangan,
melainkan pemikiran yang tidk terbayangkan. Di Eropa muncul aliran Gestalt, yang juga menolak
aliran Wundt yang berfokus pada pada elemen-elemen dan berpendapat bahwa gejala kejiwaan
perlu dilihat sebagai suatu hal yang bersifat keseluruhan dan tidak dapat dipecah-pecah menjadi
bagian. Krueger, pada tahun 1924 memperkenalkan aliran Ganzheit yang disebut hamper sama
dengan aliran gestalt.
perkembangan teori psikologi menurut Gestalt berkembang dari field teori atau teori
lapangan oleh Kurt Lewin. Lewin mengembangkan psikologi kognitif yang merupakan gabungan
dari aliran behaviorisme dan alira gestalt yang dibawa pada tahun 1940-an. Aliran psikologi
kognitif focus pada proses-proses pusat seperti sikap, harapan, dan ide dalam membentuk tingkah
laku.
Kognitif diartikan sebagai sesuatu yang terjadi di alam sadar/kognisi. Salah satu tokoh
psikologi kognitif adalah L. Fertinger psikoanalisa kemudian lahir membawa pengaruh yang
besar dalam perkembangan psikologi saat ini. Psikoanalisa menjelaskan hal-hal yang juga tidak
tampak dari luar dan secara khusus berusaha menjelaskan apa yang ada didalam kesadaran
manusia.
3. Perkembangan Psikologi Modern
Sejarah perkembangan psikologi berisi mengenai pendapat-pendapat para tokoh-tokoh
sejarah ilmu jiwa yang menjelaskan mengenai kejiwaan. Terbentuknya psikologi modern tidak
terlepas dari pengaruh para tokoh-tokoh psikologi di masa lalu. Aliran modern yang muncul pada
perkembangan psikologi adalah Strukturalis me.
Strukturalisme ini adalah awal munculnya pernyataan psikologi sebagai disiplin ilmu
yang bersifat otnom dan dibangun menggunakan laboratorium penelitian. Namun karena
banyaknya pendapat dan pertentangan maka munculnya banya aliran-aliran psikologi lainnya,
yaitu : Fungsionalisme, Behaviorisme, Gestalt Psychology, Psikoanalistis, Humanistic
Psychology.

B. Aliran-Aliran yang Muncul dalam Perkembangan Psikologi

a. Strukturalisme

psikologi pertama kali dikembangkan di laboratorium Wundt, sebagai bapak pendirinya.


Dengan meneliti mulai dari filosofi-filosofi yang terkait dengan kejiwaan dan mencapai tujuan
untuk memajukan ilmu pengetahuan. Metode intropeksi digunakan secara eksperimental untuk
melakukan penelitian secara analisa. Tujuannya untuk menentukan pengalaman kesadaran dengan
mengobservasi dan menganalisa unsur-unsur tertentu. Strukturalisme ini mempelajari psikologi
dari unsur-unsur yang sudah disusun.

b. Fungsionalisme

Pelopor aliran Fungsionalisme adalah William James. James beranggapan bahwa


pendapat Wundt keliru apabila percobaannya lebih berpusat pada penemuan struktur dan bukan
kesadaran atau respon manusianya. Aliran ini beranggapan bahwa kelangsungan hidup seseorang
merupakan jiwa hubungannya dengan lingkungan. Secara dinamis, aliran ini juga merupakan
proses mental terjdinya aktivitas psikologi tujuan dan fungsi.

c. Behaviorisme

Behaviorisme masuk sebagai gerakan atau aliran psikologi yang kuat dan cukup
berpengaruh. Pendiri aliran Behaviorisme adalah John B. Wasthon. Aliran ini focus pada gejala-
gejala kesadaran atau dibawah alam sadar. Akan tetapi, masih sesuai dengan tugas psikologi yang
berusaha mengamati bentuk ingkah laku seorang dikendalikan B. F. Skinner menyatakan bahwa
lingkungan merupakan kunci penyebab terbentuknya suatu tingkah laku atau respon manusia.
Untuk dapat lebih memahami manusia, maka kita perlu melihat lingkungan tempat manusia itu
hidup.

d. Gestalt Phsychology

Aliran ini merupakan suatu bentuk pandangan yang terstruktur atau strukturalisme.
Pemikiran gestalt membentuk suatu pola, atau dasar sebagai unit kesatuan sedangkan alat yang
mendasarinya adalah presepsi dari hasil pengamatan.

e. Psikonalisis

Aliran ini muncul pada tahun 1900-an. Psikologi dikembangkan awalnya dari dasar-dasar
tinjauan klinis-psikiatris dari aliran psikoanalisa. Psikoanalisa diawali oleh Sigmund Freud
seorang Psikiater dari Australia. Pengobatan dilakukan untuk pasien dengan gangguan kejiwaan
dan teori kepribadian itu muncul sebagai pendekatan psikoterapi dari berbagai pasien dengan
gangguan mental yang berbeda.
f. Humanistic Psychology

Aliran Humanistik merupakan bantahan dari kekurangan-kekurangan yang ada di aliran


Behaviorisme dan psikoanalisa. Aliran humanistic ini didasarkan pada pengalaman masa lalu
yang memiliki pengaruh pada pembentukan kepribadian manusia yang berbeda-beda.

Namun tetap perlu diakui bahwa keinginan manusia untuk bebas dalam mebuat keputusan bagi
dirinya juga merupakan penentu pembentukan kepribadian dirinya sendiri. Humanism lebih menitik
beratkan pada perkembangan manusia dengan faktor subjektif seperti gambaran diri seseorang, penilailan
akan tingkah laku, pengamatan terhadap respon, cita-cita ideal, dan yang lainnya.

Keenam aliran besar ini diuaraikan menjadi konsep keilmuwan psikologi yang menunjukkan
perkembangan dalam mempelajari kejiwaan manusia. Para psikolog yang tidak menganut aliran ini akan
mengembangkan atau menggunakan teori psikologi lainnya. Teori psikologi terpilih memiliki sifat yang
lebih objektif guna melengkapi dan menyempurnakan pemahaman dari masing-masing teori psikologi.

C. Sejarah Perkembangan Psikologi Pembelajaran

Psikologi pembelajaran yaitu keilmuwan yang mempelajari mengenai perilaku atau sikap dan
juga psikis dalam lingkup pembelajaran. Sejarah perkembangan psikologi pembelajaran berawal pada
zaman dahulu oleh para peneliti sosial yang kemudian diterapkan menjadi fungsi-fungsi terstruktur
sehingga memudahkan dalam menganalisa atau memanipulasi proses sosial antar individu dan hubungan
manusia dengan lingkungannya. Dalam lingkup pendidikan, psikologi digunakan untuk menyerap
keilmuwan dan juga interaksi selama proses belajar mengajar di sekolah ataupun tempat lain yang
berkaitan dengan pemberian atau penyerapa keilmuwan.

Perkembangan psikologi pembelajaran dimulai pada abad ke-20 yang ditandai dengan adanya
penelitian-penelitian psikologi yang khusus memberikan dampak besar terhadap teori-teori dan praktik
pendidikan. Aliran-aliran psikologi yang berkembang pada permulaan abad ke-20 mempelajari tentang
perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda yang berpengaruh terhadap
perkembangan teori dan praktek pendidikan. Teori tersebut adalah Behaviorisme, Psikoanalisis, dan
Gestalt.

Psikologi pembelajaran merupakan disiplin ilmu yang peduli dan memperhatikan proses
pembelajaran serta penerapan metode dan teori psikologi dalam lingkup atau proses pembelajaran.
Woolfok menyatakan bahwa psikologi pembelajaran adalah disiplin yang focus pada pengajaran dan
proses pembelajaran menggunakan metode dan teori psikologi. Proses pembelajaran yang dimaksud
merupakan proses pemberian wawasan edukatif yangmelibatkan dua pihak sebagai pelaku utama, yaitu
pengajar dan peserta didik.

Dalam rangka memberikan pembelajaran, pendidik berupaya memberikan metode pengajaran


yang sesuai apakah dengan metode bermain pada kelas SD awal ataukah dengan cara lain yang
menyenangkan namun esensi beljarnya masih kuat. Pendidik juga perlu menerapkan prinsip-prinsip teori
psikolog yang dipandang sebagai alat yang menjembatani atau memfasilitasi perkembangan peserta didik.

D. Tokoh-Tokoh yang Ikut Berperan dalam Perkembangan Psikologi Pembelajaran


1) Democritus, merupakan filsuf utama yang menekankan bahwa lingkungan dan suasana rumah
membawa pengarh penting untuk perkembangan kepribadian seseorang yang membedakan
bagaimana individu tersebut berperilaku. Lingkungan perlu dibna agar tetap kondusif sebagai
tempat belajar dan berkembangnya anak.
2) Plato dan Aristoteles, mengembangkan system pendidikan yang didasarkan pada penggunaan
prinsip-prinsip psikologi. Aristoteles merupakan tokoh yang mengembangkan ide tentang
psikologi daya. Psikologi daya memiliki tiga komponen dalam jiwa manusia dimana ketiganya ini
saling bergantung satu sama lain. Ketiga komponen tersebut terdiri dari penalarah/kognitif,
perasaan /afektif, dan kehendak/konasi.
3) Rousseau, merupakan seorang pengaut naturalis yang memiliki ide pendidikan pada prinsip-
prinsip perkembangan manusia. Pada dasarnyaanak adalah baik.
4) John Locke, merupakan penganut empirisme. Secara kritis John mengemukakan bahwa individu
lahir dengan jiwa yang bersih dan belum ada apa-apanya, tetapi secara potensi jiwa individu
sensitive untuk melakukan eksplorasi terhadap dunia luar. John mengkapkan bhwa belajar
melalui pengalaman dan latihan merupakan hal utama.
5) John Heinrich Pestalozzi merupakan tokoh yang mengawali penyelenggara pendidikan yang
bersifat klasik atau secara rombongan.
6) William James membrikan saran pada pendekatan fungsional dalam psikologi. Fungsionalisme
dalam psikologi adalah cara pendekatan yang menganggap bahwa kesadaran terhadap gejala
mental merupakan hal yang sama.
7) Cattel, mengungkapkan pemikirannya dengan menyatakan perbedaan individu dan pengukuran
mental. Perbedaan individu merupakan sifat yang secara kuantitatif yang membedakan satu
individu dengan yang lainnya.
8) Binet, memperkenalkan cara mengetes mental atau pengukuran yang bersifat individu.
E. Ruang Lingkup Psikologi Pembelajaran

Crow pada tahun 1950 mengemukakan psikologi pembeljaran sebagai ilmu terapan yang
bertujuan untuk menjelaskan permasalahan belajar menurut prinsip dan fakta berhubungan dengan
tingkah laku manusia yang telah ditentukan secara ilmiah. Selain itu, Crow juga mengungkapkan bahwa
data yang dicoba didapatkan merupakan ruang lingkup pendidikan yang terdiri dari beberapa hal, antara
lain :

 Sejauh mana faktor-faktor lingkungan atau faktor eksternal yang berpengaruh pada proses belajar
 Sifat-sifat dasar pada proses belajar
 Hubungan antara kesiapan belajar dan tingkat pemahaman yag didapatkan
 Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan individu dalam menyerap ilmu dalam proses
pembelajaran
 Perubahan jiwa sela proses pembeajaran
 Keterkaitan prosedur atau metode mengajar dengan hasil belajar
 Teknik efektif dalam mengajar untuk kemajuan proses belajar
 Pengaruh atau perbedan pendidikan formal dengan pendidikan yang berasal dari pengalaman
belajar secara informal
 Pengaruh psikologi ditimbulkan dari kondisi sosial terhadap sikapatau perilaku yang dilakukan
 Nilai-nilai ilmiah terhadap sikap belajar dan terhadap pendidikan di sekolah

Guru sebagai orang pertama yang terlibat langsung dalam proses pengajaran dan pendidikan.
Siswa merupakan orang kedua yang berkaitan dengan proses pemdidikan. Interaksi keduanya terjadi pada
proses mendidik, mengajar, melatih dan membimbing.
Guru terlibat langsung dalam interaksi pendidikan dengan siswa yaitu sebagai sumber yang
memberikan wawasan atau pengetahuan atau juga yang membimbing siswa dalam memperoleh suatu
pengetahuan. Dan siswa yang berperan sebagai reservoir atau penyerap keilmuwan dan pengetahuan
untuk perbaikan diri atau perkembangan diri di masa depan yang mengandalkan wawasan yang luas.
Kedua pihak ini yaitu pendidik dan siswa yang merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran
dan yang paling banyak mempraktikkan prinsip-prinsip sikologi pendidikan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

sejarah perkembangan ilmu psikologi terdiri dari beberapa periode. Yakni yang pertama adalah
periode pra, dimana psikologi belum dijadikan sebagai keilmuwan, atau juga masih menjadi dasar
pemikiran-pemikiran yang menjadi dasar terbentuknya psikologi. Kemudian yang kedua yakni psikologi
sebagai ilmu yang otonom, pada masa ini Wundt mulai mendirikan laboratorium psikologi pada tahun
1879 sebagai titik awal perkembangan psikologi. Namun kebanyakan ilmuwan lain kurang sepakat
dengan pendapat Wundt, yang menyatakan bahwa jiwa terbentuk dari beberapa elemen, yang kemudian
memiliki mekanisme penting yang menghubungkan antar elemen kejiwaan sehingga membentuk struktur
jiwa yang utuh dan disebut asosiasi. Dan yang terakhir adalah perkembangan psikologi modern, pada
masa ini muncul aliran yakni aliran Strukturalisme, namun pendapatnya banya pertentangan dari aliran
lain, seperti Fungsionalisme, Behaviorisme, Gestalt Psychology, Psikoanalisis, dan Humanistic
Psychology.

Psikologi pembelajaran adalah keilmuwan yag mempelajari mengenai perilaku atau sikap atu
juga psikis dalam lingkup pembelajaran. Perkembangan psikologi pembelajaran ini dimulai pada
permulaan abad ke-20yang ditandai dengan adanya penelitian-penelitian psikologi yang khusus
memberikan dampak besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Aliran-aliran yang muncul pada
abad ini yaitu, aliran Behaviorisme, Psikoanalisis, dan Gestalt.
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpsikologi.com/sejarah-psikologi-pendidikan
https;/www.pelajaran.co.id/sejarah-psikologi-pendidikan-dan-pengertian-menurut-para-ahli/
https://dosenpsikologi.com/sejarah-perkembangan-psikologi

Anda mungkin juga menyukai