Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI UMUM
“SEJARAH DAN PENDEKATAN – PENDEKATAN DALAM ILMU PSKIOLOGI”

Dosen pengampu :
Najmi Hayati, S.Pd.I, M.Ed.

Di susun oleh :
Maysarah Faddillah Arum 222410275
T. Muzakki Azmi Sahab 222410337
Eko Luki Ramdani 222410296
Khoirul Fitra Ramadhan 222410265
Mardiani Siregar 222410269
Hebdayatun Juliyani 222410292

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu saja penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Psikologi Umum yang berjudul
Sejarah dan Pendekatan-pendekatan dalam ilmu Psikologi.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengampu Najmi Hayati, S.Pd.I, M.Ed. yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia.
Ilmu ini bermula dari pendekatan filosofis yang membahas pikiran manusia dan
berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang mengintegrasikan berbagai
metode penelitian untuk memahami dan mengatasi berbagai masalah psikologis.
Sejarah psikologi dan pendekatan-pendekatan dalam ilmu psikologi akan
dijelaskan pada makalah ini.

Psikologi modern bermula pada tahun 1879 ketika Wilhelm Wundt mendirikan
laboratorium psikologi pertama di Leipzig, Jerman. Wundt mengembangkan
metode eksperimental untuk mempelajari proses mental manusia dengan
menggunakan introspeksi, yaitu mengamati dan melaporkan pengalaman diri
sendiri. Wundt mengembangkan ilmu psikologi sebagai ilmu eksperimental
yang terpisah dari filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Awal Mula Psikologi

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan mulai berkembang pada abad ke-19. Pada
awalnya, ilmu ini lebih dikenal sebagai filsafat batin atau metafisika. Namun, dengan
munculnya metode ilmiah, para ahli mulai mempelajari psikologi sebagai disiplin
ilmiah yang mandiri.

Wilhelm Wundt, seorang psikolog Jerman, dianggap sebagai bapak psikologi modern
karena mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, Jerman pada tahun
1879. Laboratorium ini menjadi pusat bagi para psikolog untuk melakukan penelitian
dan eksperimen dalam psikologi.

B. Pendekatan dalam Ilmu Psikologi


1. Pendekatan Behavioristik
Behaviorisme adalah pendekatan dalam ilmu psikologi yang mempelajari
perilaku manusia dari segi stimulus dan respons. Teori ini beranggapan bahwa
perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalaman yang
dialaminya. Contohnya adalah eksperimen Pavlov tentang kondisioning klasik
dan eksperimen Skinner tentang operant conditioning.

2. Pendekatan Psikodinamik
Pendekatan psikodinamik menekankan pada peran tidak sadar dan pengalaman
masa lalu dalam membentuk perilaku dan emosi seseorang. Pendekatan ini
juga melibatkan konsep seperti konflik, kecemasan, dan pertahanan diri.
Sigmund Freud adalah tokoh utama dalam pendekatan psikodinamik.

3. Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik menekankan pada potensi manusia untuk tumbuh dan
berkembang. Pendekatan ini juga memandang manusia sebagai makhluk yang
rasional dan kreatif. Carl Rogers dan Abraham Maslow adalah tokoh utama
dalam pendekatan humanistik.

4. Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif memfokuskan pada proses mental seperti memori,
perhatian, persepsi, dan pemecahan masalah. Teori ini menganggap bahwa
manusia memproses informasi dari lingkungan dan menghasilkan tanggapan
atau respon yang sesuai. Jean Piaget dan Noam Chomsky adalah tokoh utama
dalam pendekatan kognitif.
5. Pendekatan Neurosains
Pendekatan neurosains mempelajari hubungan antara sistem saraf dan perilaku
manusia. Metode penelitian dalam pendekatan ini meliputi pemindaian otak
(brain imaging) dan teknik elektrofisiologis. Teori dalam pendekatan ini
mencakup pemahaman tentang fungsi otak, pengaruh hormon terhadap
perilaku, serta bagaimana sistem saraf bekerja dalam kaitannya dengan
perilaku.

Psikologi terus berkembang dan banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Psikologi
dapat membantu individu untuk mengatasi masalah-masalah pribadi, meningkatkan
keterampilan sosial, dan memperbaiki hubungan interpersonal. Psikologi juga sangat berguna
dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan mental, psikologi organisasi, dan
psikologi olahraga.

C. Perkembangan psikologis dalam perilaku individu

Perkembangan psikologis sangat mempengaruhi perilaku individu. Psikologi adalah


ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berikut adalah beberapa perkembangan psikologis yang mempengaruhi perilaku
individu:

1. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif melibatkan kemampuan seseorang untuk memproses
informasi dan membuat keputusan. Individu yang memiliki perkembangan
kognitif yang baik akan lebih mampu memproses informasi yang kompleks
dan membuat keputusan yang baik.

2. Perkembangan emosional
Perkembangan emosional mempengaruhi bagaimana seseorang mengelola
perasaan dan emosinya. Individu yang memiliki perkembangan emosional
yang baik akan lebih mampu mengatasi stres dan mengelola emosi yang
negatif.

3. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial mempengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi dengan
orang lain. Individu yang memiliki perkembangan sosial yang baik akan lebih
mampu berkomunikasi dengan baik dan menjalin hubungan yang sehat dengan
orang lain.

4. Perkembangan moral
Perkembangan moral melibatkan kemampuan seseorang untuk memahami apa
yang benar dan salah. Individu yang memiliki perkembangan moral yang baik
akan lebih mampu membuat keputusan yang etis dan bertindak dengan
integritas.
Semua perkembangan psikologis ini saling terkait dan mempengaruhi perilaku individu.
Sebagai contoh, individu yang memiliki perkembangan emosional yang buruk mungkin
cenderung lebih mudah marah atau stres, yang dapat mempengaruhi perilaku mereka di
tempat kerja atau dalam hubungan sosial mereka. Oleh karena itu, penting untuk memahami
bagaimana perkembangan psikologis mempengaruhi perilaku individu agar dapat mengelola
dan meningkatkannya.

D. Proses pengindraan Persepsi warna, bunyi, gerak

Pengindraan adalah proses di mana tubuh manusia dan sistem sarafnya mendapatkan
informasi dari lingkungan eksternal melalui indra-indra seperti mata, telinga, hidung,
lidah, dan kulit. Persepsi adalah interpretasi informasi yang diterima oleh indra-indra
ini, sehingga seseorang dapat memahami dunia di sekitarnya.

1. Persepsi warna terjadi ketika cahaya memasuki mata dan diteruskan ke retina.
Sel-sel di retina menghasilkan impuls listrik yang dikirim ke otak melalui
saraf optik. Di otak, impuls ini diolah dan diinterpretasikan sebagai warna
yang kita lihat.
2. Persepsi bunyi terjadi ketika gelombang suara masuk ke telinga. Gelombang
ini menggetarkan gendang telinga, yang kemudian mengirimkan impuls listrik
ke otak melalui saraf auditori. Di otak, impuls ini diolah dan diinterpretasikan
sebagai bunyi yang kita dengar.
3. Persepsi gerak terjadi ketika otot-otot kita bergerak, memberikan umpan balik
ke otak tentang pergerakan yang sedang terjadi. Otak kemudian mengolah
informasi ini dan memberikan persepsi gerakan yang kita alami.

E. Persepsi kedalaman, presepsi dalam tinjauan lintas budaya, presepsi ekstra sensori,
ilusi dan halusinasi

Persepsi kedalaman terjadi ketika otak memproses informasi yang diterima dari kedua
mata untuk menghasilkan persepsi kedalaman atau jarak antara benda-benda. Persepsi
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fisik, tetapi juga oleh faktor budaya dan konteks.
Sebagai contoh, warna merah mungkin memiliki makna yang berbeda di berbagai
budaya. Di beberapa budaya, merah mewakili keberuntungan dan kebahagiaan,
sementara di budaya lain, merah bisa melambangkan bahaya atau kejahatan.

Persepsi ekstra sensori melibatkan persepsi yang melampaui indra-indra yang biasa
digunakan. Contohnya adalah kemampuan untuk merasakan energi atau aura yang
dikeluarkan oleh orang lain, atau kemampuan untuk memperoleh informasi tentang
masa lalu atau masa depan melalui pengindraan yang tidak lazim.
Illusi adalah kesalahan persepsi yang terjadi ketika otak kita menginterpretasikan
informasi yang salah atau ambigu. Contohnya adalah ketika kita melihat garis-garis
yang sebenarnya sejajar, tetapi terlihat bengkok.
Halusinasi adalah persepsi yang terjadi tanpa adanya rangsangan eksternal yang
sesuai. Contohnya adalah melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata atau tidak
ada. Halusinasi sering kali terkait dengan kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia
atau gangguan stres pasca trauma.

F. Sensasi dan proses sensorik, Belajar dan Ingatan, Motivasi.

Sensasi dan proses sensorik merujuk pada cara tubuh kita menerima dan memproses
informasi dari lingkungan sekitar melalui panca indera kita. Panca indera termasuk
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan. Saat kita menerima
informasi sensorik dari lingkungan sekitar, otak kita mengirimkan sinyal-sinyal
elektrik yang menghasilkan sensasi yang kita rasakan. Proses sensorik ini sangat
penting untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.

Belajar dan ingatan juga sangat penting dalam kehidupan kita. Belajar adalah proses
di mana kita memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman baru. Ingatan
adalah kemampuan kita untuk menyimpan dan mengakses informasi yang telah kita
pelajari di masa lalu. Keduanya saling terkait karena belajar yang efektif akan
memperkuat ingatan kita, sedangkan ingatan yang kuat memungkinkan kita untuk
memanfaatkan informasi yang telah kita pelajari untuk belajar lebih lanjut.

Motivasi adalah dorongan internal atau eksternal yang mendorong kita untuk
bertindak atau melakukan sesuatu. Motivasi dapat berasal dari kebutuhan dasar,
seperti kebutuhan akan makanan, air, dan tempat tinggal, atau dari dorongan yang
lebih kompleks, seperti hasrat untuk mencapai tujuan tertentu atau meraih
kebahagiaan. Motivasi memainkan peran penting dalam membantu kita mencapai
tujuan dan meraih keberhasilan dalam kehidupan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia.
Ilmu ini bermula dari pendekatan filosofis yang membahas pikiran manusia dan
berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang mengintegrasikan berbagai
metode penelitian untuk memahami dan mengatasi berbagai masalah psikologis.
Sejarah psikologi dan pendekatan-pendekatan dalam ilmu psikologi akan
dijelaskan pada makalah ini. Terdapat beberapa pendekatan dalam ilmu
psikologi yaitu Pendekatan behavioristik, pendekatan psikodinamik, pendekatan
humanistik, pendekatan kognitif, dan pendekatan neurosains. Terdapat juga
beberapa perkembangan psikologi dalam perilaku individu yaitu perkembangan
kongditif, perkembangan emosional, perkembangan sosial, perkembangan
moral.
Pengindraan adalah proses di mana tubuh manusia dan sistem sarafnya
mendapatkan informasi dari lingkungan eksternal melalui indra-indra seperti
mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Persepsi adalah interpretasi informasi
yang diterima oleh indra-indra ini, sehingga seseorang dapat memahami dunia
di sekitarnya.
Persepsi kedalaman terjadi ketika otak memproses informasi yang diterima
dari kedua mata untuk menghasilkan persepsi kedalaman atau jarak antara
benda-benda. Persepsi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fisik, tetapi juga oleh
faktor budaya dan konteks. Sebagai contoh, warna merah mungkin memiliki
makna yang berbeda di berbagai budaya. Di beberapa budaya, merah mewakili
keberuntungan dan kebahagiaan, sementara di budaya lain, merah bisa
melambangkan bahaya atau kejahatan
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu. (2009). Psikologi Umum, Jakarta: PT Rineka Cipta


Fauzi, Ahmad. (2004). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo
Sarwono, Sarlito Wirawan. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers
Sobur, Alex. (2010). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
ab Harsanti, I., dkk. (2013). Psikologi Umum 1 (PDF). Universita Gunadarma. hlm. 27.
Buku-Buku
Abu Ahmadi. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.2003
Bimo Walgito. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai