Anda di halaman 1dari 4

PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU MADRI

Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya
pengetahuan. Jadi, secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang
jiwa, baik mengenai macam-macam segalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan singkat
disebut ilmu jiwa.
Tujuan dan kegunaannya orang mempelajari psikologi adalah untuk menjadikan hidup manusia
lebih baik, bahagia dan sempurna. Karena, hanya dengan mempelajari hal ihwal manusia, kita bisa
menghindari atau paling tidak meminimalisir suatu masalah antar manusia. Begitupula mempelajari
psikologi ada beberapa manfaat yang kita ambil darinya.

1. Sejarah Perkembangan Psikologi sebagai Ilmu Mandiri

Psikologi sebagai ilmu tidak terlepas dari perkembangan psikologi itu sendiri serta ilmu-ilmu
yang lainnya. Dari waktu kewaktu psikologi sebagai ilmu mengalami perkembangan, sesuai dengan
keadaan itu sendiri.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan jiwa manusia. Psikologi
merupakan cabang ilmu yang masi dikatakan remaja .dikarnakan psikologi adalah ilmu yang terbilang
baru. Psikologi menjadi bagian yang tidak terlepas dari ilmu filsafat. Oleh karna itu diperlukan waktu
berabad-abad lamanya untuk melepaskan psikologi dari ilmu filsafat, setelah itu psikologi juga
dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan alam. Namun psikologi kemudian melepaskan diri dari cabang ilmu
pengetahuan alam ini, hingga menjadi satu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri menjadi otonom.

Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri dimulai sejak tahun 1897 oleh Willhelm (1832-
1920). Pada waktu itu W. Woundt mendirikan laboratorium psikologi di Leipziq, Jerman. Pada saat itu
psikologi terlepas dari filsafat, ilmu dan ilmu pengetahuan alam dengan sendirinya.
Di laboratoriumnya W. Woundt melakukan eksperiman dalam usaha menyelidiki jiwa lewat
gejala-gejala jiwa. Karena metodenya itulah W. Woundt disebut juga sebagai tokoh psikologi
eksperimental, dia berpendapat gejala jiwa tidak dapat diterangkan berdasarkan semata-mata hanya
pengamatan dan perenungan terhadap proses alam seperti yang diterangkan dalam psikologi fisidogi
tetap harus dengan mempelajari ilmu itu sendiri.
Setelah psikologi berdiri sebagai ilmu mandiri, muncullah berbagai aliran psikologi dengan
metodenya sendiri. sejak awal abad ke-20 sampai sekarang, proses spesialisasi psikologi dalam aliran-
aliran yang mengkhususkan diri berkembang dengan pesat. Tetapi pada intinya ada 2 hal yang menjadi
tujuan yaitu:
1. Akan tejadi pendalaman studi pada bidangnya masing-masing sehingga lebih jelas.
2. Akan terjadi pengetahuan pada penerapan lebih intensif bagi kehidupan manusia.

Cabang-cabang psikologi, yaitu: psikologi klinis, psikologi kejuruan dan perusahaan (sekrang namanya:
industri dan organisasi), psikologi anak (sekarang namanya: perkembangan), psikologi eksperimen,

1
psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi terapan (psikometri), psikologi olahraga, psikologi
SDM, psikologi knowledge management, psikologi intervensi sosial dan psikologi kriminal. Tujuan dan
kegunaan mempelajari psikologi adalah untuk menjadikan hidup manusia lebih baik, bahagia dan

sempurna, untuk memperoleh pemahaman tentang gejala-gejala jiwa dan makna yang sempurna
mengenai tingkah laku manusia umumnya dan anak pada khususnya, untuk mengetahui perbuatan-
perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa untuk mengenal tingkah laku manusia dan anak dan untuk
mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik

2. Syarat psikologi sebagi ilmu mandiri

Psikologi dapat disebut sebagai ilmu yang mandiri karena memenuhi syarat berikut:
1. Secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmiah dengan
menggunakan metode ilmiah,
2. Memiliki struktur keilmuan yang jelas,
3. Memiliki objek formal dan material,
4. Menggunakan metode ilmiah seperti eksperimen, observasi, sejarah kasus (case history),
pengetesan dan pengukuran (testing and measurement),
5. Memiliki terminilogi khusus seperti bakat, motivasi, inteligensi, kepribadian,
6. Dapat diaplikasikan dalam berbagai adegan kehidupan.

3. Tokoh-tokoh psikologi ilmu mandiri


Adapun beberapa tokoh lainnya seperti :

Edward titchnere 1867- 1927

Murid wundt yang berkebangsaan inggris, yang menjadi mahasiswa wundt dan bekerja
dilaboratorium cornell university dia mendalami tentang elemen dasar dari kesadaran, ditambh juga
dengan image dari bentuk yang lain . dari hasil penelitiann titchner ditmbahkan bahwa clearness.
Sebagai elemen sensasi (Schultz & Schultz , 2004 ) pendekatn aan ini dikenal dengan nama struktur
consiusness atau kesadar

Herman ebbinghaus 1850 -1909

Ia adalah orang yang pertama melakukan penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan
ingatan ( memori ) dalam eksperimennya tentang ingatan ebbinghaus menggunakan obyek yang netrral
yaitu kata kata yang tak berarti( nonsense syllables ).

2
Selanjutnya ebbinghaus mengemukaan hukumnya tentang rasio antara halhal uyang dipelajari
dengan waktu yang diggunakan untuk mempelajarai hal hal itu sebgai berikutMakanya banyak hal yang
harus dipelajari, makin banyak pula waktu yang diperlukan, hokum ini disebut hokum ebbing haus

Georg elias muller 1850 -1934


Ia menemukan teori yang disebut the right associative procedure ( prosedur asosiatif yang
benar ) yang menungkapkan bahwa mengingat dan lupa merupakan hasil dari aktivitas yang
bersangkutan selain proses mekanistis dan otomatis. Teori ini Ia kembagkan dari teori
ebbinghaus. Tetapi terdapat perbedaan dari teori ebbinghaus dan muller yaitu pada teori muller
menggunakan data data obyektif dan menggunakan hasil intropeksi sebagai bahan studinya

Oswald kulpe 1862- 1915

Ia menggunakan metode introspeksi ekteremental yang sistematis, dimana orang


percobaan dimintanya untuk mnceritakn kembali penghayatanya selama melakukan tugas tuga
syang rumit. Dengan metodenya itu kulpe berhasil membuktikan bahwa proses berfikir adalah
bebas dari pengindraan ( sensation free atau imageless ) dan atas dasarini timbulah konsep
berfikir yang bebas dari pengindraan ( imageless hought ). Dan iya menyatakan ternyata proses
berfikir tiak selalu harus terikat pada indra, maka berfikir bias juga nonasosiatif( betentangan
denagn pendapat G.E muller dan tidak mekanistis ( bertentangandengan pendapat
ebbinghaus )tetapi tiap proses berfikir menurut kullpe selalu mempunyai tujuan tertentu atau
purposive

Karl buhler 1879 -1963

Ia seorang psikolog dan ahli bahsa yang berasal dari jerman. Ia tidak setuju dengn teori
elementisme dan mendukung teori kullpe. Buhler berpendapat bahwa pendekatan masalah
kejiwaan harus dilakuakn dengan pendekatan hokistik yang mendang jiwa adalah suatu
keseluruhan atgau totalitas.

pertama kalinya, organisasi yang mengatur standar psikologi klinis dibentuk pada tahun
1947 oleh Dewan Profesi Psikologi Amerika, yakni American Noart of Profesional Psichology.
Lembaga tersebutlah yang berhak melakukan pengujian, memberikan diploma, serta mendorong
pembinaan kecakapan psikologi professional. Sedangkan dalam psikologi konseling (counseling
psychology) merupakan suatu psikologi terapan yang berusaha menciptakan, menerapkan, dan
menyebarkan pengetahuan mengenai pencegahan dan penanggulangan gangguan fungsi
manusia dalam berbagai kondisi (Brown dan Lent, 1992)

3
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from https://sahabat-randa.blogspot.com/2014/06/perkembangan-psikologi-sebagai-ilmu.html

BIBLIOGRAPHY Sarwono, S. W. (2017). Berkenalan Dengan Aliran Dan Tokoh Psikologi. Jakarta, Jakarta: PT.Bulan
Bintang.

Anda mungkin juga menyukai