Anda di halaman 1dari 3

D.

PASCA PENDIRIAN PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU

Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri memiliki berbagai reaksi yang beragam.
Banyak laboratorium, kursus dan sekolah yang berhubungan psikologi di Eropa dan Amerika.
Banyak tokoh-tokoh yang sudah berumunculan di bidang psikologi, tokoh-tokoh tersebut
sebagiannya mengapreasi dan melanjutkan pemikiran dari pemikir sebelumnya. Wilhem Wundt
merupakan pemikir yang sangat berpengaruh besar yang membuat psikologi sebagai ilmu
dengan bahan kajiannya. Para tokoh psikologi ada yang menyampaikan kritik, dan mengajukan
pemikiran-pemikiran terbaru. Pada masa ini William James dengan fungsionalisme dan
diterukan oleh pengikutnya. Ilmu psikologi pada masa ini sudah memasuki fase kehidupan yang
praktis, fase yang menjadi suatu daya guna besar menjadi lebih kecil dan menyeluruh. Pada saat
itulah sudah muncul psikologi klinis, psikologi forensic, psikologi industry dan lain sebagainya.
Tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap perkembangan psikologi

1. Franz Bretano (1838-1917)


 Bretano lahir pada tanggal 16 Januari 1838 di Marienburg Jerman. Seorang ahli
bidang bahasa, matematika, teologi, dan filsafat.
 Latar belakang pendidikanya tidak banyak yang berhubungan dengan bidang
psikologi namun, memiliki pemikiran yang berpengaruh terhadap bidang psikologi.
Tertuang dalam buku Psychology from an Empirical Standpoint.
 Menurut Bretano yang paling penting untuk di teliti adalah aktivitas kesadaran
(melakukan penilaian, mengingat, mengambil keputusan, mencintai, membenci,
berharap dan lainnya). Psikologi Brentano adalah Act Psychology.
 Pandangannya, psikologi adalah “the science of mental phenomena”adalah sesuatu
yang dapat diketahui melalui pengalaman. fenomena terbagi menjadi 2 yaitu:
fenomena fisik dan fenomena mental. Fenomena mental merukpakan objek dari inner
perception, selalu di persepsi dalam sebuah kesatuan, selalu mengarah pada pada
suatu objek tertentu. Sedangkan, fenomena fisik adalah yang bisa diamati secara
indrawi dan dipersepsi berdasarkan informasi indrawi
 Analisis terhadap ingatan – retrospeksi dimungkinkan dalam psikologi Brentano.
 Brentano leboh focus pada aktivitas kesadaran juga berpengaruh pada metode
penelitian. Menekankan pada metode observasi
2. Carl Stumpf (1848-1936)
 Dilahirkan pada tanggal 21 april 1848 di Wiesentheid Jerman. Pemikirannya
terpengaruhi oleh Brentano.
 Stumpf terkenal dengan kontribusinya pada bahasan-bahasan mengenai persepsi
ruang dan persepsi pendengaran, psikologi musik dan fenomologi.
 Beranggapan bahwa pengalaman sebagai data yang paling berharga dan
membiarkan pengalaman itu apa adanya, sebagai suatu pengalam yang sarat
makna bagi yang mengalaminya.
3. Oswald Kulpe (1862-1915)
 Lahir pada tanggal 3 Agustus 1862 di Latvia dan meninggal di Munich 30
Desember 1915 di Jerman. Menekuni sebagai filsafat dan psikologi.
 Kulpe banyak berkontribusi terhadap Psikologi munculnya berbagai temuan
berharga seperti mental set – kencenderungan untuk memberikan respons dengan
cara tertentu.
 Dipengaruhi oleh Ebbinghaus mengenai memungkinnya metode eskperimen
dalam meneliti ingatan. Mencoba meneliti pikiran menggunakan eksperimen
metodenya adalah Systematic Experimental Introspection. Pada metode ini subjek
diminta mengerjakan suatu tugas yang kompleks dan melaporkan proses kognitif
yang dijalaninya selama menjalani tugas tersebut.
 Baginya ada yang disebut imageless thought yaitu “keyakinan bahwa terdapat
makna objektif dalam suatu pengalaman yang tidak berasosiasi dengan kata,
symbol dan tandat tertentu”
 Menyebutkan bahwa terdapat pikiran-pikiran yang tidak bersumber dari sensasi,
kesan indrawi ataupun perasaan.
4. Herman Ebbinghaus (1850-1909)
 Dilahirkan di Bonn tahun 1850. Menekuni bidang bahasa, sastra, dan filsafat.
Seorang pelopor psikologi eskperimental dan study mengenai memori dan
kemampuan mengingat.
 Prinsipnya terhadap perkembangan psikologi ke depan antara lain: (1) psikologi
harus mengikuti jalan ilmu alam dan menjauhkan diri dari filsafat, (2) ruang
lingkup penelitian psikologi tidak terbatas pada proses mental yang lebih tinggi,
(3) psikologi harus mengembangak metode dan teori yang sifatnya umum dan
dapat menjelaskan berbagai hal, (4) psikologi sebagai ilmu murni dan terapannya
harus serasi.
 Dalam monograph Ebbinghaus yang berjudul On Memory: An Investigation in
Experimental Psychology. Bahwa fungsi psikologis yang lebih tinggi seperti
ingatan dan proses belajar yang dapat diteliti dengan metode eskperimen.
 Dalam penelitian terhadap ingatan beliau menggunakan metode introspective atau
retrospective. Menggali ingatan subjek terhadap apa yang sedang atau sudah
mengalaminya. Mengukur dengan frekuensi pengulangan untuk menguasai
materi.
 Penelitian terhadap bejalar dilakukan dengan menguji prinsip asosiasi. Belalui
membuat materi yang sama sekali belum dikenal (nonsenses syllables)
membandinkan kecepatan mengingat subjek terhadap sejumlah materi yang
mempunyai makna dan nonsenses syllables.

Dapat di tarik kesimpulan bahwa pada masa pasca pendirian psikologi sebagai ilmu masih
banyak para tokoh yang mengajukan berbagai pendapat, gagasan dan eksperimen mengenai
penembangan ilmu psikologi. Banyak yang menjadi penyempurnaan dari tokoh sebelumnya
hingga pada masa saat itu. Psikologi yang baru berdiri sebagai ilmu belum sepenuhnya menjadi
ilmu yang sempurna yang bisa bersanding dengan ilmu lainya tetapi semakin masa-masa itu
berlalu semakin mengalami penyempurnaan hingga saat psikologi menjadi ilmu yang berdiri
sendiri.

Daftar pustaka

Rahman, Agus Abdul. 2017. Sejarah Psikologi : Dari Klasik Hingga Modern. Depok : PT
Rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai