PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mengetahui dan memahami konsep biopsikologi mengenai
sejarah biopsikologi, ruang lingkup biopsikologi, keuntungan
biopsikologi, aliran-aliran biopsikologi.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui sejarah biopsikologi
2. Mengetahui apa saja ruang lingkup biopsikologi
3. Mengetahui apa saja keuntungan biopsikologi
4. Mengetahui apa saja aliran-aliran biopsikologi
1
1.5 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun
menuliskan ruang lingkup masalah sebagai berikut :
1. sejarah biopsikologi
2. ruang lingkup biopsikologi
3. keuntungan biopsikologi
4. aliran-aliran biopsikologi
2
BAB II
KONSEP
3
7. Hilgert
“Psychology may be defined as the science the student the
behaviour of men and other animals”.
8. Ruch
“Psychology is sometimes defined as the study of man, but this
definition is too broad. The truth is that psychology is partly
biological science and partly a social science, overlaping these to
major areas and relating them each other”.
9. Menurut Azhari (2004), psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari penghayatan dan tingkah laku manusia yang
normal, dewasa dan berbudaya.
10. Menurut Kartini Kartono (2004), psikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan
perbuatan individu, di mana individu tesebut tidk dapat
dilepaskan dari lingkungannya.
4
yang cepat dan memiliki kaitan yang erat dengan disiplin ilmu yang
lain.
5
Physiologischen Psychologie" (Dasar fisiologis dari gejala-gejala
psikologi, 1873) dan "Physiologische Psychologie".
2. Sigmund Freud (1856 - 1939)
Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di
Freiberg (Austria), pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di
London pada tanggal 23 September 1939. Ia adalah seorang
Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia dan keluarga
pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa
hidupnya. Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud
menganggap bahwa dirinya adalah atheist.
Semasa muda ia merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah
satu-satunya anak (dari tujuh bersaudara) yang memiliki lampu
baca (sementara yang lain hanya menggunakan lilin sebagai
penerang) untuk membaca pada malam hari dan satu-satunya anak
yang diberi sebuah kamar dan perabotan cukup memadai untuk
menunjang keberhasilan sekolahnya. Freud dikenal sebagai
seorang pelajar yang jenius, menguasai 8 (delapan) bahasa dan
menyelesaikan sekolah kedokteran pada usia 30 tahun. Setelah
lulus ia memutuskan untuk membuka praktek di bidang neurologi.
Pada tahun 1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang
menjadi tonggak lahirnya aliran psikologi psikoanalisa. Buku
tersebut berjudul Interpretation of Dreams yang masih dikenal
sampai hari ini. Dalam buku ini Freud memperkenalkan konsep
yang disebut "unconscious mind" (alam ketidaksadaran). Selama
periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku, tiga
diantaranya adalah The Psychopathology of Everyday Life (1901),
Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes and Their relation to
the Unconscious (1905).
Pada tahun 1902 dia diangkat sebagai profesor di University
of Viena dan saat ini namanya mulai mendunia. Pada tahun 1905 ia
mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual
(Theory of Psychosexual Development) yang mengatakan bahwa
seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan
6
sesuatu dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami
ketertarikan dan kebutuhan seksual. Beberapa komponen teori
Freud yang sangat terkenal adalah:
The Oedipal Complex, dimana anak menjadi tertarik pada
ibunya dan mencoba mengidentifikasi diri seperti sang ayahnya
demi mendapatkan perhatian dari ibu.
Konsep Id, Ego, dan Superego, Mekanisme pertahanan diri
(ego defense mechanisms). Istilah psikoanalisa yang dikemukakan
Freud sebenarnya memiliki beberapa makna yaitu: (1) sebagai
sebuah teori kepribadian dan psikopatologi, (2) sebuah metode
terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan (3) suatu teknik
untuk menginvestigasi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan
individu yang tidak disadari oleh individu itu sendiri.
Sejak the Psychoanalytic Society (Perhimpunan Masyarakat
Psikoanalisa) didirikan pada tahun 1906, maka muncul beberapa
ahli psikologi yang dua diantaranya adalah Alfred Adler dan Carl
Jung. Pada tahun 1909 Freud mulai dikenal di seluruh dunia ketika
ia melakukan perjalanan ke USA untuk menyelenggarkan
Konferensi International pertama kalinya.
Freud dikenal sebagai seorang perokok berat yang akhirnya
menyebabkan dia terkena kanker pada tahun 1923 dan
memaksanya untuk melakukan lebih dari 30 kali operasi selama
kurang lebih 16 tahun. Pada tahun 1933, partai Nazy di Jerman
melakukan pembakaran terhadap buku-buku yang ditulis oleh
Freud. Dan ketika Jerman menginvasi Austria tahun 1938, Freud
terpaksa melarikan diri ke Inggris dan akhirnya meninggal di sana
setahun kemudian.
3. Jean Piaget (1896 - 1980)
Jean Piaget dilahirkan di Neuchatel (Switzerland) pada tahun
1896 dan meninggal di Geneva dalam usia 84 tahun pada tahun
1981. Pada usia 10 tahun ia sudah memulai karirnya sebagai
peneliti dan penulis. Piaget sangat tertarik pada ilmu biology dan ia
7
menulis paper tentang albino sparrow (burung gereja albino) yang
semakin membuatnya tertarik untuk mendalami ilmu alam.
Piaget memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1918 di
universitas Neuchatel dalam bidang ilmu hewan. Pada tahun 1925
ia mulai menunjukkan minatnya pada bidang filsafat dan pada
tahun 1929 ia diangkat menjadi profesor dalam "Scientific Thought"
di Jeneva. Ia mulai terjun dalam dunia psikologi pada tahun 1940
dengan menjadi direktur laboratorium psikologi di Universitas
Jeneva. Lalu kemudian ia juga terpilih sebagai ketua dari "Swiss
Society for Psychologie".
Piaget adalah seorang tokoh yang amat penting dalam
bidang psikologi perkembangan. Teori-teorinya dalam psikologi
perkembangan yang mengutamakan unsur kesadaran (kognitif)
masih dianut oleh banyak orang sampai hari ini. Teori-teori,
metode-metode dan bidang-bidang penelitian yang dilakukan
Piaget dianggap sangat orisinil, tidak sekedar melanjutkan hal-hal
yang sudah terlebih dahulu ditemukan orang lain.
Selama masa jabatannya sebagai profesor di bidang
psikologi anak, Piaget banyak melakukan penelitian tentang
Genetic Epistemology (ilmu pengetahuan tentang genetik).
Ketertarikan Piaget untuk menyelidiki peran genetik dan
perkembangan anak, akhirnya menghasilkan suatu mahakarya
yang dikenal dengan nama Theory of Cognitive Development (Teori
Perkembangan Kognitif).
Dalam teori perkembangan kognitif, Piaget mengemukakan
tahap-tahap yang harus dilalui seorang anak dalam mencapai
tingkatan perkembangan proses berpikir formal. Teori ini tidak
hanya diterima secara luas dalam bidang psikologi tetapi juga
sangat besar pengaruhnya di bidang pendidikan.
4. Erik Erikson (1902 - 1994)
Erik Homburger Erikson dilahirkan di Frankfurt, Jerman,
pada tahun 1902. Ayahnya adalah seorang keturunan Denmark
dan Ibunya seorang Yahudi. Erikson belajar psikologi pada Anna
8
Freud (putri dari Sigmund Freud) di Vienna Psycholoanalytic
Institute selama kurun waktu tahun 1927-1933. Pada tahun 1933
Erikson pindah ke Denmark dan disana ia mendirikan pusat
pelatihan psikoanalisa (psychoanalytic training center). Pada tahun
1939 ia pindah ke Amerika serikat dan menjadi warga negara
tersebut, dimana ia sempat mengajar di beberapa universitas
terkenal seperti Harvard, Yale, dan University of California di
Berkley.
Erik Erikson sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya di
bidang psikologi anak. Berangkat dari teori tahap-tahap
perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan
pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan teori
tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan
sosial. Dia mengembangkan teori yang disebut theory of
Psychosocial Development (teori perkembangan psikososial)
dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi
delapan tahapan.
Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Erikson dan
mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, diantaranya
adalah: (1) Young Man Luther: A Study in Psychoanalysis and
History (1958), (2) Insight and Responsibility (1964), dan Identity:
Youth and Crisis (1968).
5. Burrhus F. Skinner (1904 - 1990)
Burrhus Frederic Skinner dilahirkan di sebuah kota kecil
bernama Susquehanna, Pennsylvania, pada tahun 1904 dan wafat
pada tahun 1990 setelah terserang penyakit leukemia. Skinner
dibesarkan dalam keluarga sederhana, penuh disiplin dan pekerja
keras. Ayahnya adalah seorang jaksa dan ibunya seorang ibu
rumah tangga.
Skinner mendapat gelar Bachelor di Inggris dan berharap
bahwa dirinya dapat menjadi penulis. Semasa bersekolah memang
ia sudah menulis untuk sekolahnya, tetapi ia menempatkan dirinya
sebagai outsider (orang luar), menjadi atheist, dan sering
9
mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah
tersebut. Setelah lulus dari sekolah tersebut, ia pindah ke
Greenwich Village di New York City dan masih berharap untuk
dapat menjadi penulis dan bekerja di sebuah surat kabar.
Pada tahun 1931, Skinner menyelesaikan sekolahnya dan
memperoleh gelar sarjana psikologi dari Harvard University.
Setahun kemudian ia juga memperoleh gelar doktor (Ph.D) untuk
bidang yang sama. Pada tahun 1945, ia menjadi ketua fakultas
psikologi di Indiana University dan tiga tahun kemudian ia pindah ke
Harvard dan mengajar di sana sepanjang karirnya. Meskipun
Skinner tidak pernah benar-benar menjadi penulis di surat kabar
seperti yang diimpikannya, ia merupakan salah satu psikolog yang
paling banyak menerbitkan buku maupun artikel tentang teori
perilaku/tingkahlaku, reinforcement dan teori-teori belajar.
Skinner adalah salah satu psikolog yang tidak sependapat
dengan Freud. Menurut Skinner meneliti ketidaksadaran dan motif
tersembunyi adalah suatu hal yang percuma karena sesuatu yang
bisa diteliti dan diselidiki hanya perilaku yang tampak/terlihat. Oleh
karena itu, ia juga tidak menerima konsep tentang self-actualization
dari Maslow dengan alasan hal tersebut merupakan suatu ide yang
abstrak belaka.
Skinner memfokuskan penelitian tentang perilaku dan
menghabiskan karirnya untuk mengembangkan teori tentang
Reinforcement. Dia percaya bahwa perkembangan kepribadian
seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari
respond terhadap adanya kejadian eksternal. Dengan kata lain, kita
menjadi seperti apa yang kita inginkan karena mendapatkan reward
dari apa yang kita inginkan tersebut. Bagi Skinner hal yang paling
penting untuk membentuk kepribadian seseorang adalah melalui
Reward & Punishment. Pendapat ini tentu saja amat mengabaikan
unsur-unsur seperti emosi, pikiran dan kebebasan untuk memilih
sehingga Skinner menerima banyak kritik.
10
BAB III
RESUME/KESIMPULAN
11
b. Masa Romawi
Pada masa ini, filsafat yang berkembang memiliki
konteks yang lebih terbatas dan spesifik, serta tampak dalam
bentuk yang nyata, misalnya ritual religi masyarakat romawi.
Dikotomi (aktif-pasif), apakah jiwa (yang menggambarkan
manusia) adalah unsur yang aktif dan mandiri terhadap
lingkungan ataukah unsur yang pasif dan hanya bias
memberi reaksi. Dikotomi (passion-reason) manusia
dipandang sebagai makhluk yang kehidupannya didorong
oleh usaha untuk mencari cara ‘menguasai’ keinginan fisik
melalui penolakan dunia materiil dan mencari kebenaran
dalam alam dan Tuhan (Neoplatonism). Pemikiran pada
masa romawi memberi alan bagi berkembangnya
kekristenan. Tokoh pada masa romawi adalah St.Agustinus
dan Thomas Aquinas
c. Masa Renaissance
Masa Renaissance ditandai dengan bergesernya
focus pemahaman dari God-centeredness menjadi human-
centeredness, dikenal dengan istilah sekularisasi atau
humanity.
FIlsuf lain yang menaruh perhatian besar terhadap
psikologi adalah Plato (427-347 SM), Rene Descartes (1556-
1960), Kurt Z. Lewin (1890-1947), Walter Mischel (1973),
Carl Rogers (1902-1977).
12
dari soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap sangat
abstrak.
Tokoh tokoh penting : Charles Bell-Francoise Magendie,
Johannes Mueller, Marshall Hall, Paul Broca, Pierre Flourens
2. Psikofisik
Merupakan bagian dari disiplin ilmu fisiologi yang
memfokuskan pada subjective experience dalam
mempelajari hubungan antara stimulus fisik dan sensasinya.
Tokoh-tokoh penting dalam pergerakan ini antara lain adalah
Gustav Theodor Fechner dan Herman von Helmholts
3. Evolusi
Dikemukakan oleh Charles Darwin(1809-1882),
merupakan titik penting dalam pemikiran mengenai manusia
karena mengajukan ide bahwa keberadaan manusia
merupakan bagian dari proses adaptasi makhluk hidup
dengan alam. Tokoh penting dalam pergerakan ini adalah
Francis Galton (1822-1911)
13
Saat berkomunikasi, seseorang harus dapat mengendalikan
mentalnya sendiri dan juga memperkirakan bagaimana
kondisi orang yang diajak berkomunikasi. Sehingga psikologi
dapat dianggap sebagai akar dari ilmu komunikasi.
14
berperannya psikologi. Pada umumnya psikologi khusus
merupakan psikologi praktis, yang diaplikasikan sesuai
dengan bidangnya.
Psikologi khusus dibagi menjadi :
1. Psikologi Konseling & Klinis
Merupakan salah satu bidang psikologi terapan
yang berperan sebagai salah satu disiplin kesehatan
mental dengan menggunakan prinsip-prinsip
psikologi untuk memahami, mendiagnosis dan
mengatasi berbagai masalah penyakit psikologis.
Psikologi klinis berkembang kearah reintregasi
bidang-bidang psikologi lainya. Sedangkan dalam
psikologi konseling merupakan suatu psikologi
terapan yang berusaha menciptakan, menerapkan
dan menyebarkan pengetahuan mengenai
pencegahan dan penanggulangan gangguan fungsi
manusia dalam berbagai kondisi. Adapun tujuan
bidang psikologi konseling tersebut adalah
membantu individu memahami dan mengubah
perasaan, pikiran dan perilaku kejiwaan, mengatasi
tekanan mental, menanggulangi krisis, meningkatkan
kemampuan mereka dalam menyelesaikan berbagai
persoalan.
2. Psikologi Eksperimen
Cabang psikologi yang mengkaji proses
sensing, perceiving, learning dan thingking. Psikologi
eksperimen menggunakan metode eksperimen untuk
mempelajari tingkah laku manusia (kadang
menggunakan hewan coba) dan sering melakukan
penelitian. Beberapa hal yang sering diteliti antara
lain adalah sensasi & persepsi, proses kognitif,
learning, ataupun motivasi.
15
Psikolog eksperimen juga mengembangkan
metode pengukuran dan pengontrolan yang tepat.
3. Behavioral Neuroscience & Comparative Psychology
Mempelajari peran dari sistem saraf pusat
dalam mengendalikan perilaku terang-terangan dan
rahasia manusia dan hewan.
4. Psikologi Perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari
perkembangan manusia dan faktor-faktor yang
membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai
lanjut usia.
5. Psikologi Sosial
Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu
pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari
ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu
tersebut menguraikan tentang kegiatan – kegiatan
manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi
sosial.
6. Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan adalah bagian dari
psikologi klinis, yang memfokuskan pada kajian dan
fungsi kesehatan individu terhadap diri dan
lingkungannya, termasuk penyebab dan faktor-faktor
yang terkait dengan problematika kesehatan
individu.
Psikologi kesehatan sebagai pengetahuan
social-psychological dapat digunakan untuk
mengubah pola health behavior dan mengurangi
pengaruh dari psychosocial stress.
7. Psikologi Komunitas
Psikologi komunitas pada dasarnya terkait
dengan hubungan antar sistem sosial, kesejahteraan
dan kesehatan individu dalam kaitan dengan
16
masyarakat. Psikologi komunitas didefinisikan
sebagai suatu pendekatan kepada kesehatan mental
yang menekankan pada peran daya lingkunan dalam
menciptakan masalah atau mengurangi masalah.
Psikologi komunitas berfokus pada arah
permasalahan kesehatan mental dan sosial yang
dikembangkan melalui intervensi juga riset dengan
seting mencakup masyarakat dan komunitas pribadi.
8. Psikologi Sekolah & Pendidikan
Menurut beberapa ahli, psikologi pendidikan bisa
diartikan sebagai berikut :
1. Menurut WS.Winkel Sj
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari pra syarat - pra syarat (faktor-
faktor) bagi pelajar di sekolah, berbagai jenis
belajar dan fase-fase dalam semua proses
belajar”.
2. Menurut Richard E. Mayer
“Educational psycology is a branch of
psycology concernet with understanding how
the instructional environment and the
characteristics of the learner interact to produce
cognitive growth in the learner” (Psikologi
pendidikan adalah cabang psikologi yang
membahas mengenai pemahaman bagaimana
lingkungan belajar dan karakteristik pelajar
berinteraksi dalam menghasilkan pertumbuhan
kognitif dalam diri pelajar).
3. Menurut H.C Whitherington
“Psikologi pendidikan adalah suatu studi
yang sistematis tentang proses-proses dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan
pendidikan manusia”.
17
4. Menurut Lester. D. Crow dan Alice Crow
“Psikologi pendidikan merupakan suatu
ilmu yang berusaha menjelaskan masalah-
masalah belajar yang dialami individu dari sejak
lahir sampai berusia lanjut, terutama yang
menyangkut kondisi-kondisi yang
mempengaruhi belajar”. Seperti dikatakan
didalam bukunya sebagai berikut : “Educational
psychology dercribes and explains the learning
experiences of an individual from birth through
old age. Its subject matter is concerned with the
conditions that affect learning”.
9. Psikologi Industri dan Organisasi
Merupakan hasil perkembangan dari psikologi
umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus.
Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu
keseluruhan pengetahuan yang berisi fakta, aturan-
aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia
pada pekerjaan. Penggunaan psikologi industri dan
organisasi harus ditujukan untuk kepentingan dan
kemamfaatan pihak-pihak yang terlibat, baik
perusahaan sebagai organisasi maupun
karyawannya.
10.Psikologi Lingkungan
Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang
mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh
dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan
sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam.
Dalam psikologi lingkungan juga dipelajari mengenai
kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat dalam
memandang alam semesta yang memengaruhi sikap
dan mental manusia.
18
Jenis-jenis lingkungan di dalam sosiologi
lingkungan yang beberapa di antaranya juga
banyak digunakan dalam psikologi lingkungan
adalah (Sarwono, 1992):
a. Lingkungan Alamiah (Natural Environment)
seperti : lautan, hutan, dsb
b. Lingkungan Binaan / Buatan (Build environment)
seperti : jalan raya, taman, dsb
c. Lingkungan Sosial
d. Lingkungan yang di Modifikasi
11. Psikologi Lintas Budaya
Psikologi budaya mencoba mempelajari
bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi
perilaku manusia. Di dalam kajiannya, terdapat
pula paparan mengenai kepribadian individu yang
dipandang sebagai hasil bentukan sistem sosial
yang di dalamnya tercakup budaya. Adapun kajian
lintas budaya merupakan pendekatan yang
digunakan oleh ilmuan sosial dalam mengevaluasi
budaya-budaya yang berbeda dalam dimensi
tertentu dari kebudayaan.
19
memperoleh sintaks dan kosakata bahasa manusia (Bekoff &
Jamieson, 1996). Reecting pendekatan ini adalah studi yang
meneliti-Abil ity spesies tersebut untuk terlibat dalam apa yang
dianggap sebagai “lebih tinggi” manusia gigi- proses kognitif.
Sebagai contoh, yang Pepperberg (2001) bekerja dengan
burung beo abu-abunya Alex telah menunjukkan
kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas kognitif, seperti
jika-maka penalaran dan beberapa classication, bahwa Piaget
dianggap menantang bagi anak- anak di bawah usia tujuh
tahun. Sebuah untai ketiga penelitian (Thompson, Miles, & Lyn,
1997) pencarian kerajaan binatang untuk emosi seperti empati,
altruisme, rasa bersalah, dan kebanggaan-emosi dicap sebagai
manusia karena mereka pra- sumably berasal dari proses
mental yang lebih tinggi. Seperti tradisi “manusia sebagai
binatang, “merupakan petunjuk ini penelitian bentuk
paralelisme, dengan menggunakan deskripsi perilaku manusia,
kognisi, dan emosi.
20
dapat dipahami melalui pemahaman psikologi. Selain itu dapat
membantu anda untuk menangani emosi negatif secara efektif.
3.3.2 Empati
Sebagian besar masalah yang timbul di antara orang-
orang karena mereka gagal untuk memahami satu sama lain.
Mereka tidak bisa memahami sudut pandang orang lain.
Psikologi membantu anda agar dapat memahami mengapa
orang berpikir sedemikian rupa. Sebagai hasilnya, anda dapat
berempati terhadap orang lain.
Anda mungkin tidak setuju dengan mereka, tetapi ketika
anda melihat alasan di balik keyakinan mereka, anda akan
dapat memahami mereka dengan lebih baik.
3.3.3 Adaptasi
Dengan peningkatan kemampuan untuk berempati
dengan orang lain, anda akan mampu beradaptasi lebih baik
dalam setiap kelompok sosial, baik itu di sekolah, tempat kerja,
atau kelompok masyarakat lainnya, di mana terdapat berbagai
jenis dan sifat manusia. Belajar psikologi akan membantu anda
dalam memahami karakteristik individu. Pengetahuan tentang
psikologi akan membantu dalam membangun kerjasama dalam
kelompok.
21
manusia, media, motivator dsb, komunikasi adalah kuncinya,
pengetahuan tentang psikologi dapat terbukti sangat
bermanfaat.
22
bidang apapun, karena mereka dapat menerapkan
keterampilan mereka dalam berbagai situasi.
3.4.1 Strukturalisme
* Strukturalisme adalah pemikiran yang mencari struktur
terdalam dari realitas yang tampak kacau dan beragam di
permukaan (Gui do Carmo da Silva)
23
Wundt dalam penelitian psikologi secara eksperimen dari
Inggris.
Selain Wundt tokoh strukturalisme adalah Titchener,
yang telah membawa paham strukturalisme Wundt dan
menyebarkan paham tersebut di Amerika Serikat. Paham dan
pandangan psikologi Wundt jug dikembangkan oleh murid-
muridnya seperti Mc. Keen Cattel, Hugo Munsterberg dan
psikiater Kraeplin seperti yang telah diuraikan dalam sejarah.
3.4.2 Fungsionalisme
Fungsionalisme adalah aliran psikologi yang
memandang bahwa manusia harus dipandang secara
menyeluruh. Seorang tokoh psikologi Amerika dan pelopor
aliran fungsionalisme yaitu Wiliam James (1842-1910), telah
beranggapan bahwa pendapat Wundt dan pendapatnya telah
keliru dan sesat apabila mengambil sasaran penelitian atau
percobaan psikologinya untuk menemukan struktur dari pada
pengalaman kesadaran manusia. James berpendapat
pengalaman kesadaran itu hakekatnya adalah suatu peristiwa
atau proses bukan diuraikan unsur-unsurnya. Aliran ini juga
merumuskan jiwa adalah pemelihara kelangsungan hidup
sesorang dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Aliran fungsionalisme memandangnya secara dinamis yaitu
sebagai proses mental yang terjadi dalam suatu aktivitas
psikologi tujuan dan fungsi. Tokoh-tokoh yaitu John Dewey
(1859-1952), James Mc Kenn Cattel (1866-1944), E.L. Trondike
(1874-1949), dan R.S.Woodworth (1969-1962).
3.4.3 Behaviorisme
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang
didirikan oleh John B.Watson pada tahun 1913 yang
berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek
tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner,
24
kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup
dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap
introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia
berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis
(yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak).
Dalam perkembangan psikologi, behaviorisme termasuk
gerakan/aliran psikologi yang kuat dan lebih berpengaruh.
Tokoh pendirinya adalah John B. Watson. Dia seorang yang
agresif dan menyatakan bahwa psikologi yang dipelajari orang
selama ini baik oleh kaum strukturalisme maupun
fungsionalisme, termasuk metode yang mereka lakukan
semuanya salah.
Menurut Watson, mempelajari gejala/pengalaman
kesadaran dengan tehnik observasi introspeksi meskipun
dengan cara eksperimental sekalipun adalah kurang tepat,
karenadengan introspeksi yang subyektif itu, tidak mungkin
dapat menjamin yang obyektif. Tidak mungkin 2 orang observer
introspeksionis yang terlatih sekalipun dapat menghasilkan
hasil observasi yang sama, meskipun obyeknya sama.
Oleh karena itu Watson menghimbau
agar psikologi tidak lagi memusatkan perhatiannya untuk memp
elajari gejala-gejala kesadaran atau bawah sadar, tetapi sesuai
dengan tugasnya psikologi harus berupaya untuk meramalkan
apa yang sebenarnya yang menjadi sasaran/tujuan tingkah laku
tersebut. Atas dasar pendapat itulah maka Watson
mengusulkan agar psikoilogi itu didefinisikan sebagai “The
sciense of behavior”. Dia yakin bahwa hal ini bisa dilakukan
oleh psikologi, mengingat telah memiliki metode-metode yang
memadai dalam hal ini Watson menganjurkan metode yang
dikembangkan oleh Pavlov yaitu dengan cara mengamati
hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi.
25
3.4.4 Gestalt Psychology
Istilah gestalt berasal dari bahasa Jerman. Dalam bahasa
inggris berarti form, shape, configuration, whole. Apabila
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti, keseluruhan,
esensi, totalitas, hal peristiwa dan hakikat. Aliran ini
dikembangkan di sekolah Berlin oleh tokoh-tokohnya seperti M.
Weitheimerm K. Koffka, dan W. Kohler. Aliran ini memandang
yang utama bukanlah elemen tetapi keseluruhan. Metode
kerjanya adalah mengannalisis unsur-unsur kejiwaan.
Kesadaran dan jiwa manusia tidak munfkin dianalisis kedalam
elemen-elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu
keselurujan atau totalitas. Keseluruhan adalah lebih lebih dari
sekedar penjumlahan unsur-unsurnya.keseluruhan itu lebih
dahulu ditanggapi dari bagian-bagiannya dan bagian-bagian itu
harus memperoleh makna keseluruhan. Artinya, makna gestalt
bergantung pada unsur-unsurnya dan sebaliknya arti unsure-
unsur itu bergantung pula pada gestalt.
Guna menjelaskan secara mudah mengenai konsep
gestalt ini, Weitheimer menjelaskan bahwa apa yang sedang
dilihat oleh seseorang merupakan efek dari keseluruhan
peristiwa, yang tidak terkandung dalam total bagian-bagian itu.
Seseorang yang sedang melihat untaian lampu yang mengalir,
sekalipun hanya melihat satu lampu yang bersinar pada satu
waktu, sebab keseluruhan peristiwa mengandung hubungan-
hubungan diantara masing-masing lampu yang kita alami juga.
Dalam hal persepsi, salah satu prinsip gesltalt adalah
hokum pragnanz. Pragnanz dalam bahasa jerman juga memiliki
arti yang sama dalam bahasa inggris pregnant yang berarti
hamil. Hokum ini berkata bahwa kita pada dasarnya digiring
untuk mengalami segala hal yang sebagus mungkin dalam
pengertian gestalt. “bagus” bisa berarti banyak disini, seperti
keteraturan, ketertiban, kesederhanaan, simetri, dan
26
seterusnya, yang kemudian merujuk pada prinsip-prinsip gestalt
yang spesifik.
Psikologi gestalt memandang keberadaan totalitas
batiniah yang mengorganisasi yang memposisikan totalitas
sebagai sesuatu yang utama, sedangkan elemen-elemen
kejiwaan merupakan sesuatu yang sekunder.. lebih lanjut,
gejala-gejala psikis yang khusus menurut gestalt merupakan
totalitas dari seluruh keadaan psikis yang menentukan
bangkitnya tenaga batiniah dalam psikis manusia.
27
3.4.6 Humanistic Psychology
Aliran humanisme sebagai bantahan dan kurangnya aliran
behaviorisme dan psikoanalisa. Aliran humanisme ini pada
dasarnya mengakui bahwa pengalaman dan masa lalu itu
mempengaruhi kepribadian, tetapi harus diakui pentingnya
kedudukan “free will” yaitu dasar kemauan bebas manusia
untuk membuat keputusan bagi dirinya untuk menentukan
dirinya sendiri. Aliran ini tidak menggunakan eksperimen
dilaboratorium seperti penelitian dengan mengawasi tingkah
laku dan perkembangan pada binatang akan tetapi humanisme
lebih menekankan pentingnya peran faktor suyektif seperti
gambaran dari seseorang, penilaian diri dan kerangka sasaran
atau cita-cita ideal.
Ke enam aliran yang telah diuraikan diatas menjadi
konsep yang selalu digunakan para psikologi sampai saat ini
untuk meneliti/mengamati jiwa manusia. Para psikologi saat ini
tidak menganut aliran karena mereka mengembangkan dan
mengguanakan teori psikologi yang lebih objektif dari aliran
tersebut, saling melengkapi, dan saling menyempurnakan satu
sama lain.
Tokoh aliran ini antara lain adalah : Carl Rogers, Abraham
Maselow, dan aliran ini dikembangkan sebagai bantahan atas
kekurangan yang mereka lihat pada pendapat aliran
behaviorisme dan psikoanalisa.
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Biopsikologi merupakan cabang psikologi yang menjelaskan
fenomena psikologis yang berhubungan dengan sistem biologis
manusia. Setelah pencarianperistiwa-peristiwa mental oleh
sejarahwan seperti Aristoteles, galen, Hartley danindividu lainnya,
mendapatkan bahwa pengaruh behaviorisme berkurang terhadap
penyebab internal prilaku, maka timbul-lah minat- minat dalam
biopsikologi.
Ruang Lingkup Biopsikologi Psikologi dilihat dari segi objeknya,
psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu
Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia dan Psikologi yang
meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi
hewan.
Terdapat banyak manfaat belajar ilmu psikologi diantaranya
pemahaman diri, empati, adaptasi, keterampilan komunikasi,
pemecahan masalah, pemahaman yang lebih baik, peluang karir
Aliran-Aliran psikologi diantaranya strukturalisme,
fungsionalisme, behaviourisme, psikoanalisis, humanistik, gestalt.
4.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca pada umumnya.
29
DAFTAR PUSTAKA
30