Anda di halaman 1dari 2

NAMA: SITI SANJAYA AYU

NIM : 2024402031

KELAS : REGULER 1

PRODI : DIII KEPERAWATAN

 SEJARAH PSIKOLOGI

MENURUT asalnya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: “ψυχή”


(Psychēyang berarti jiwa) dan “-λογία” (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara
etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang
abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental
tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai
perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.
Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar
dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa,
yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa
sebagai ilmu yang mempelajari gejala – gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan
karena itu tiap – tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah
psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk
pragmatisnya di Benua Amerika.

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam
kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam,
akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami.

Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di


University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode
ilmiah untuk lebih memahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai.
Dengan berdirinya laboratorium ini, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu
pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium, Wundt diakui pula sebagai tanggal
berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
Sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, psikologi boleh dikatakan sebagai
ilmu yang masih muda dibandingkan dengan ilmu lainnya seperti ilmu alam, biologi dan
lain-lain, karena baru pada akhir abad ke 19 psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri
dalam hal isi, metode dan penggunaannya.

Wilhelm Wundt dapat dikatakan sebagai bapak psikologi modern, ia telah berusaha untuk
menjadikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri (otonom). Sebelum
abad ke-19, psikologi merupakan bagian dari filsafat. Perbedaan cara memecahkan
masalah jiwa dimasa lampau dengan dimasa modern, terutama terletak dalam cara
pendekatannya. Pendekatan dimasa lampau bersifat filosofis dan atomistik, sedangkan
masa modern dengan pendekatan scientific (ilmiah), yaitu melalui penelitian-penelitian
empirik.|

Anda mungkin juga menyukai