Anda di halaman 1dari 9

NAMA : SITI SANJAYA AYU

NIM : 2014401031

KELAS : REGULER 1 TINGKAT 1

PRODI : DIII KEPERAWATAN TJK

RENCANA INTERVENSI
KEPERAWATAN:

D.0054 Gangguan Mobilitas Fisik

Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri.

Penyebab 11. Gangguan muskuloskeletal

1. Kerusakan integritas struktur tulang 12. Gangguan neuromuskular

2. Perubahan metabolisme 13. IMT diatas persentil ke-75 sesuai usia

3. Ketidakbugaran fisik 14. Efek agen farmokologis

4. Penurunan kendali otot 15. Program pembatasan gerak

5. Penurunan massa otot 16. Nyeri

6. Penurunan kekuatan otot 17. Kurang informasi: aktivitas fisik

7. Keterlambatan perkembangan 18. Kecemasan

8. Kekakuan sendi 19. Gangguan kognitif

9. Kontraktur 20. Keegganan melakukan pergerakan

10. Malnutrisi 21. Gangguan sensoripersepsi


Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Subjektif

1.Mengeluh sulit menggerakkan 1.Nyeri bergerak


ekstremitas
2.Enggan melakukan Pergerakan
Objektif
3.Merasa cemas saat bergera
1. kekuatan otot menurun

2. Rentang gerak (ROM) menurun


Objektif

1.Sendi kaku
2.Gerakan tidak terkoordinasi

3.Gerakan terbatas

4.Fisik lemah

Kondisi Klinis Terkait 4. Fraktur

1. Stroke 5. Osteorthritis

2. Cedera medula spinalis 6. Ostemalasia

3. Trauma 7. Keganasan
Rencana intervensi Keperawatan:
Jawab :
1. Rencana intervensi Keperawatan:
Intervensi utama
1. Dukungan ambulasi
Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
- Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. tongkat, kruk)
- Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
- Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai
toleransi)

2. Dukungan mobilisasi
Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
Terapeutik
- Fasilitas aktivitas mobilisasi dengan alat bantu(mis. Pagar tempat tidur)
- Fasilitas melakukan pergerakan, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjyrkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarakan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. duduk di tempat tidur
duduk disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)

D 0056 Itoleransi Aktivitas


Definisi: Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Penyebab 2. Tirah baring
1. Ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen 3. Kelemahan

4. Imobilitas

Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Subjektif
1. Dispnea setelah aktivitas
1. Mengeluh lelah

2.Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas

Objektif 3.Merasa lemah

1. Frekuensi jantung meningkat >20% dari


kondisi istirahat
Objektif
1. Tekanan darah berubah >20% dari
kondisi istirahat.
2. Gambaran EKG menunjukkan
aritmia setelah aktivitas
3. Gambaran EKG menunjukkan
iskemia
4. Sianosis

Kondisi klinis terkait 5. Aritmia

1. Anemia 6. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

2. Gagal jantung kongesif 7. Gangguan metabolik

3. Penyakit jantung koroner 8. Gangguan muskuloskeletal

4. Penyakit katup jantung


Rencana intervensi Keperawatan:
Jawab : Intervensi utama
1. Manajemen energi
Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Mpnitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,
kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Baerikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

2. Terapi Aktivitas
Observasi
- Identifikasi defisit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
- Identivikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
- Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas
- Identifikasi makna aktivitas rutin(mis. Bekerja) dan waktu luang
- Monitor respons emosional, fisk, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik
- Fasilitas fokus pada kemampuan, bukan defisit yang dialami
- Sefakati komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas
- Fasilitas memiliki aktivitas dan tetapan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai
kemampuanfisk, psikologis, dan sosial
- Koordinasi pemilihan aktivitas sesuai usia
- Fasilitas makna aktivitas yang dipilih
- Fasilitas transportasi untuk menghadiri aktivitas, jika sesuai
- Fasilitas pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untuk
mengakomodasi aktivitas yang dipilih
- Fasilitas aktivitas fisik rutin (mis. Ambulasi, mobilisasi, dan perawatan diri),
sesuai kebutuhan
- Fasilitas aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energi atau
gerak
- Fasilitas aktivitas motorik kasar untuk pasien hiperaktif
- Tingkatan aktivitas fisik untuk memelihara berat badan, jika sesuai
- Fasilitas aktivitas motorik untuk merelaksasi otot
- Fasilitas aktivitas dengan komponen memori implisit dan emosional ( mis.
Kegiatan keagamaan khusus) untuk pasien demensial, jika sesuai
- Libatkan dalam permainan kelompok yag tidak kompetitip, terstruktur, dan aktif
- Tingkatakan keterlibatan dalam aktivitas rekreasi dan diversifikasi untuk
menurunkan
- Tingkatan keterlibatan dalam aktivitas rekreasi dan diversifikasi untuk
menurunkan kecemasan (mis. Vocal grup, bola voli, tenis meja, jogging,
berenang, tuga sederhana, permainan sederhana, tugas rutin, tugas rumah
tangga, perawatan diri, dan teka-teki dan kartu)
- Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
- Fasilitas mengembangkan motivasi dan penguatan diri
- Fasilitas pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai
tujuan
- Jadwal aktivitas dalam rutinitas sehari-hari
- Berikan penguatan positif atas patisipasi dalam aktivitas
Edukasi
- Jelakan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
- Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga
fungsi dan kesehatan
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai

D.0057 Keletihan

Definisi: Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat

Penyebab 4. Perogram pengobatan jangka


panjang
1. Gangguan tidur
5. Peristiwa hidup negatif
2. Gaya hidup monoton
6. Stres berlebihan
3. Konaisi fisiologis (mis. Penyakit kronis,
penyakit terminal, anemia, malnutrisi, 9. Depresi
kehamilan)
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda

Subjektif Minor Subjektif


1. Merasa energi tidak pulih walaupun
telah tidur 1. Merasa bersalah akibat tidak
2. Merasa kurang tenaga mampu menjalankan
3. Mengeluh lelah tangggungjawab
2. Libido menurun

Objektif
1. Tidak mampu mempertahankan Objektif
aktivitas rutin 1. Kebutuhan istirahat meningkat
2. Tampak lesu

Kondisi klinis terkait 4. AIDS

1. Anemia 5. Depresi

2. Kanker Menopause

3. Hipotiroidisme/hipertiroidisme
Rencana intervensi Keperawatan:
Jawab:
Intervensi utama
edukasi aktivitas / aktivitas istirahat

Tindakan

 Obesevasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Terapeutik
1. sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
2. jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3. berikan kesempatan kepada psien dan keluargga untuk bertanya
 Edukasi
1. Jelaskan pentingnya melakukan aktivita fisik/ olahraga secara rutin
2. Anjurkan terlibat dalam aktivtas kelompok aktivita bermain dan lainnya
3. Anjurkan mnyusunjadwal aktivitas dan itirahat
4. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat ( mis. Kelelaha, sesak nafas
saat beraktivitas )
5. Ajrakan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan

D.0060 Risiko inteloransi Aktivitas

Definisi: Beresiko mengalami ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas


sehari-hari

4. Tidak berpengalaman dengan


Faktor Resiko suatu aktivitas
1. Gangguan sirkulasi 5. Gangguan pernapasan
2. Ketidakbugaran status fisik
3. Riwayat intoleransi aktivitas
sebelumnya

Kondisi klinis terkait 5. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

1. Anemia 6. Gangguan metabolik

2. Gagal jantung kongestif 7. Gangguan muskuloskeletal

3. Penyakit katup jantung

4. Aritmia
Rencana intervensi Keperawatan:
Jawab: intervensi utama
Manajemen energi

1. Identifikasi gangguan tubuh yang mengakibatkan kelelahan


2. Monitor kelelahan fisik
3. Monitor pola dan jam tidur
4. Monitor lokasi da ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
 Terapeutik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus( mis. Cahaya, suara,
kunjungan)
2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang menenagkan
4. Fasilitas duduk di tempat tidur, tidak dapat perpindah atau berjalan
 Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubugi perawat jika tanda dan kelelahan tidak kurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
 Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai