Anda di halaman 1dari 13

NAMA : DENI PUTA

NIM : 2014401008

KELAS : REGULER 1

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

D.0054 Gangguan Mobilitas Fisik


Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri.
Penyebab
1. Kerusakan integritas struktur tulang
2. Perubahan metabolisme
3. Ketidakbugaran fisik
4. Penurunan kendali otot
5. Penurunan massa otot
6. Penurunan kekuatan otot
7. Keterlambatan perkembangan
8. Kekakuan sendi
9. Kontraktur
10. Malnutris
11. Gangguan muskuloskeletal
12. Gangguan neuromuskular
13. IMT diatas persentil ke-75 sesuai usia
14. Efek agen farmokologis
15. Program pembatasan gerak
16. Nyeri
17. Kurang informasi: aktivitas fisik
18. Kecemasan
19. Gangguan kognitif
20. Keegganan melakukan pergerakan
21. Gangguan sensoripersepsi
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
 Subjektif  Subjektif
1. Mengeluh sulit menggerakkan 1. Nyeri bergerak
ekstremitas 2. Enggan melakukan Pergerakan
3. Merasa cemas saat bergera
 Objektif  Objektif
1. kekuatan otot menurun 1. Sendi kaku
Rentang gerak (ROM) menurun 2. Gerakan tidak terkoordinasi
3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah
Kondisi klinis terkait
1. Stroke
2. Cedera medula spinalis
3. Trauma
4. Fraktur
5. Osteorthritis
6. Ostemalasia
7. Keganasan
Rencana intervensi Keperawatan

Intervensi Utama :

1) DUKUNGAN AMBULASI

1. Observasi

 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya

 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi

 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi

 Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi

2. Terapeutik

 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. tongkat, kruk)

 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu

 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi


3. Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi

 Anjurkan melakukan ambulasi dini

 Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari


tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi,
berjalan sesua toleransi)

2) DUKUNGAN MOBILISASI
1. Observasi
 Identifikasi adanya nyeri atu keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
2. Trapeutik
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis; pagar tempat tidur)
 Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
 Libatkan keluarga untu membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
3. Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan ( mis;. Duduk ti
tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
D.0057 Keletihan
Definisi: Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan
istirahat
Penyebab
1. Gangguan tidur
2. Gaya hidup monoton
3. Konaisi fisiologis (mis. Penyakit kronis, penyakit terminal, anemia, malnutrisi,
kehamilan)
4. Perogram pengobatan jangka panjang
5. Peristiwa hidup negatif
6. Stres berlebihan
7. Depresi
Gejala dan Tanda Mayor Subjektif Gejala dan Tanda Minor Subjektif
 Subjektif  Subjektif
1. Merasa energi tidak pulih 1. Merasa bersalah akibat tidak
walaupun telah tidur mampu menjalankan
2. Merasa kurang tenaga tangggungjawab
3. Mengeluh lelah 2. Libido menurun
 Objektif  Objektif
1. Tidak mampu mempertahankan 1. Kebutuhan istirahat meningkat
aktivitas rutin
2. Tampak lesu

Kondisi klinis terkait


1. Anemia
2. Kanker
3. Hipotiroidisme/hipertiroidisme
4. AIDS
5. Depresi
6. Menopause
Rencana intervensi Keperawatan:
Intervensi utama
1) EDUKASI AKTIVITAS/ISTIRAHAT
1. Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2. Terapeutik
 Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
 Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
3. Edukasi
 Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau
aktivitas lainnya
 Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis. kelelahan, sesak
nafas saat aktivitas)
 Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan

2) MANAJEMEN ENERGI

1. Observasi
 Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Monitor pola dan jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

2. Terapeutik
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara,
kunjungan)
 Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
 Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan

3. Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

4. Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
D.0056 Intoleransi Aktivitas
Definisi : Ketidak cukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari

Penyebab
1. Ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
2. Tirah baring
3. Kelemahan

4. Imobilitas

Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor

 Subjektif  Subjektif
1. Merasa energi tidak pulih 1. Merasa bersalah akibat tidak
walaupun telah tidur mampu menjalankan tangggung
2. Merasa kurang tenaga jawab
3. Mengeluh lelah 2. Libido menurun

 Objektif  Objektif
1. Tidak mampu mempertahankan 1. Kebutuhan istirahat meningkat
aktivitas rutin
2. Tampak lesu

Kondisi klinis terkait


1. Anemia
2. Kanker
3. Hipotiroidisme/hipertiroidisme
4. AIDS
5. Depresi Menopause
Rencana intervensi Keperawatan:
Intervensi utama ;
1) MANAJEMEN ENERGI

1. Observasi
 Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Monitor pola dan jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

2. Terapeutik
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara,
kunjungan)
 Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
 Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan

3. Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

4. Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

2) TERAPI AKTIVITAS

1. Observasi

 Identifikasi deficit tingkat aktivitas


 Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivotas tertentu
 Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
 Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas
 Identifikasi makna aktivitas rutin (mis. bekerja) dan waktu luang
 Monitor respon emosional, fisik, social, dan spiritual terhadap aktivitas

2. Terapeutik

 Fasilitasi focus pada kemampuan, bukan deficit yang dialami


 Sepakati komitmen untuk meningkatkan frekuensi danrentang aktivitas
 Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten
sesuai kemampuan fisik, psikologis, dan social
 Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
 Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas, jika sesuai
 Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untuk
mengakomodasikan aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis. ambulansi, mobilisasi, dan perawatan
diri), sesuai kebutuhan
 Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energy,
atau gerak
 Fasilitasi akvitas motorik kasar untuk pasien hiperaktif
 Tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara berat badan, jika sesuai
 Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi otot
 Fasilitasi aktivitas dengan komponen memori implicit dan emosional (mis.
kegitan keagamaan khusu) untuk pasien dimensia, jika sesaui
 Libatkan dalam permaianan kelompok yang tidak kompetitif, terstruktur,
dan aktif
 Tingkatkan keterlibatan dalam aktivotasrekreasi dan diversifikasi untuk
menurunkan kecemasan ( mis. vocal group, bola voli, tenis meja, jogging,
berenang, tugas sederhana, permaianan sederhana, tugas rutin, tugas
rumah tangga, perawatan diri, dan teka-teki dan kart)
 Libatkan kelarga dalam aktivitas, jika perlu
 Fasilitasi mengembankan motivasi dan penguatan diri
 Fasilitasi pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
 Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari
 Berikan penguatan positfi atas partisipasi dalam aktivitas

3. Edukasi

 Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu


 Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
 Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social, spiritual, dan kognitif, dalam
menjaga fungsi dan kesehatan
 Anjurka terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai
 Anjurkan keluarga untuk member penguatan positif atas partisipasi dalam
aktivitas

4. Kolaborasi

 Kolaborasi dengan terapi okupasi dalam merencanakan dan memonitor


program aktivitas, jika sesuai
 Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu
D.0060 Risiko Intoleransi Aktivitas
Definisi : Beresiko mengalami ketidak cukupan energi untuk melakukan aktivitas
sehari-hari
Faktor Resiko

1. Gangguan sirkulasi
2. Ketidakbugaran status fisik
3. Riwayat intoleransi aktivitas sebelumnya
4. Tidak berpengalaman dengan suatu aktivitas
5. Gangguan pernapasan
Kondisi klinis terkait
1. Anemia
2. Gagal jantung kongestif
3. Penyakit katup jantung
4. Aritmia
5. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
6. Gangguan metabolik
7. Gangguan muskuloskeletal

Rencana intervensi Keperawatan


Intervensi utama :
1) MANAJEMEN ENERGI
1. Observasi
 Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Monitor pola dan jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

2. Terapeutik
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara,
kunjungan)
 Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
 Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan

3. Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

4. Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

2) PROMOSI LATIHAN FISIK

1. Observasi
 Identivikasi keyakinan kesehatan tentang latihan fisik
 Identifikasi pengalaman olahraga sebelumnya
 Identivikasi motivasi individu untuk memulai atu melanjutkan program
olahraga
 Indivikasi hamabatan untuk olah raga
 Monitor kepatuhan menjalankan program latihan
 Monitor respon terhadap progam latihan

2. Terapeutik
 Motivasi mengungkapkan perasaan tentang olahraga atau kebutuhan
berolahraga
 Motivasi memulai atau melanjutkan olahraga
 Fasilitasi dalam mengidentivikasi model perasaan positif unruk
mempertahankan program latihan
 Fasilitas dalam mengembangkan program latihan yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan
 Fasilitas dalam menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang program
latihan
 Fasilitasi dalam menjadwalkan periode reguler latihan rutin mingguan
 Fasilitasi dalam mempertahankan kemajuan latihan
 Lakukan latihan aktivitas olahraga bersam a pasien jika perlu
 Libatkan keluarga dalam merecaencanakan program latihan
 Berikan umpan balik positif terhadap setiap upaya yang dijalankan pasien

3. Edukasi
 Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologid olahraga
 Jelaskan jenis latihan yabg sesuai dengan kondidi kesehatan
 Jelaskan frekuensi, durasi, dan itensitas program latihan yang diinginkan
 Ajarkan latihan pemanasan dan prndinginan yang tepat
 Ajarkan teknik menghindari cidera saat olahraga
 Ajarkan teknik pemanasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan
oksigen selama latihan fisik

4. Kolaborasi
 Kolaborasi dengan rehabilitasi medis atu ahli psikologis olahraga jika perlu

Anda mungkin juga menyukai