Anda di halaman 1dari 8

CONGESTIVE HEART FAILURE(CHF)

1.pengertian

Gagal jantung congestive heart failure (CHF) adalah kondisi medis di mana jantung tidak dapat
memompa cukup darah ke seluruh tubuh sehingga jaringan tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi
tidak terpenuhi dengan baik.gagal jantung dapat di bagi menjadi gagal jantung kiri dan gagal jantung
kanan (Muhananto & Djunaidy,2017)

Tujuan:

2. Sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien CHF (Congestive heart failure )

3. Tanda dan gejala CHF

1.nyeri dada

2. Batuk berdahak dan kering

3.seluruh tubuh kehilangan selera makan,kelelan,ketidakmampuan untuk belohraga atau pusing.

4.pernapasan cepat dan .pernapasan pendek saat malam hari dan saat berbaring

5. Berat badan naik,buang air kecil secara berlebihan di malam hari ,jantung berdetak cepat (palpitasi )
pembengkakan.

4.Diagnosa keperatawan

1. Penurunan curah jantung


2. Gangguan pola tidur
3. Intoleransi aktifitas

5.Nursing outcume

1. Edema menurun
2. Keluhan lelah menurun
3. Keluhan sulit tidur menurun
4. Kemampuan beraktivitas meningkat
5. Batuk menurun
6. Berat badan meningkat
Intervensi

1.Penurunan curah jantung (D.0008)

a.Perawatan jantung

Observasi

1. Indentifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi


dispnea,kelelahan,edema, ortopnea,paroxysmal notcumal dyspnea, CVP)
2. Indentifikasi dan tanda/gejala skunder penurunan curah jantung ( meliputi peningkatan
berat badan,hepatomegali,distentsi vena jugularis,palpitasi,ronkhi
basah,oliguria,bentuk,kulit pucat)
3. Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik,jika prlu)
4. Monitor intake dan output cairan
5. Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
6. Monitor saturasi oksigen
7. Monitor keluhan nyeri dada( mis,intensitas,lokasi,radiasi,durasi,presivitasi yang
mengurangi nyeri)
8. Monitor EKG 12 sadapan
9. Monitor aretmia (kelainan irama dan vrekuensi)
10. Monitor nilai laboraterium jantung(mis,elektrolit,enzim jantung,BMP, NT pro-BMP)
11. Monitor fungsi alat pacuh jantung
12. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktifitas
13. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat(mis.beta blocker,ace
inhibitor,calcium chanel blocker,digoksin)

Teraupetik

1. Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi
nyaman
2. Berikan diet jantung yang sesui (mis.batasi asupan kafein,natrium,kolestrol,dan
makanan tinggi lemak)
3. Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten,sesuai indikasih
4. Fasilitas pasien dan keluarga untuk modifikasih gaya hidup sehat
5. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres jika perlu
6. Berikan dukungan emosional dan spritual
7. Berikan oksigen untuk mempetahankan saturasi oksigen >94%
Edukasi

1. Anjurkan beraktivitas fisik sesui toleransi


2. Anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
3. Anjurkan berhenti merokok
4. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
5. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu


2. Rujuk ke program rehabilitasi jantung

b. perwatan jantung akut

observasi
1. Indentifikasi karakteristik nyeri dada ( meliputi faktor pemicu dan
pereda,kualitas,lokasi,radiasi,skala,durasi dan frekuensi)
2. Monitor EKG 12 sadapan untua ((k perubahan ST dan T
3. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi )
4. Monitor elektrolit yang dapat mengakibatkan risiko aretmia (mis,
kalium,magnesium serum)
5. Monitor enzim jantung (mis.CK,CK-MB,Troponin T, Troponin I)
6. Monitor saturasi oksigen
7. Identifikasi stratifikasi pada sindrom koroner
akut(mis.skor,TIMI,kiliip,crusade)

teraupetik

1. Pertahankan tirah baring minimal 12 jam


2. Pasang akses intavena
3. Puasakan hingga bebas nyerih
4. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stres
5. Sediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan pemulihan
6. Siapkan menjalani intervensi koroner perkuatan,jika perlu
7. Berikan dukungan emosional dan spritual

Edukasi

1. Anjurkan segera melaporkan nyeri dada


2. Anjurkan menghindari manuver valsava (mis.mengedan saat BAB atau batuk )
3. Jelaskan tindakan yang di jalanin pasien
4. Ajarkan teknik menurunkan kecemasan dan ketakutan

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian antiplatelet,jika perlu


2. Kolaborasi pemberian antiangina (mis.nitrogliserin,beta blocker,calcium channel blocker)
3. Kolaborasi pemberian morfin,jika perlu
4. Kolaborasi pemberian inotropik,jika perlu
5. Kolaborasi pemberian obat untuk mencegah manuver valsava (mis.pelunak
tinja,antiemetik)
6. Kolaborasi pencegahan trombos dengan antikoagulan,jika perlu
7. Kolaborasi pemeriksaan x-ray dada,jika perlu

2. gangguan pola tidur (D.0055)

a.dukungan tidur

observasi

1. idintifikasi pola aktivitas dan tidur


2. identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan / atau psikologis
3. identifikasi makan dan minum yang mengggangu tidur (mis.kopi,teh,alkkhol makan
4. identifikasi obat tidur yang di konsumsi

teraupetik
1. modifikasi lingkungan (mis.pencahayaan,kebisingan,suhu,matras,dan tempat tidur)
2. batasi waktu tidur siang,jika perlu
3. fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
4. tetapkan jadwal tidur rutin
5. lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis.pijat pengaturan posisi,terapi
akupresur)
6. sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang sirklus tidur-terjaga

edukasi

1. jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit


2. anjurkan menepi kebiasaan waktu tidur
3. anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
4. anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur REM
5. ajarkan faktor –faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur
(mis.psikologis,gaya hidup ,sering berubah shif bekerja)
6. ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmakologi lainnya

b. edukasi aktivitas /istirahat

observasi

1. identifikasi kesiapan kesiapan dan kemampuan menerima informasi

terapeutik

1. sediakan materi dan media pengaturan aktifitas dan istirahat


2. jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3. berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya

edukasi

1. jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/ olahraga secara rutin


2. anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas
lainnya
3. anjurkan menyusun jadwal aktivitas istirahat
4. ajarkan cara mengidintifikasi kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan, sesak napas
saat aktivitas
5. ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan

3 intoleransi aktivitas (D0056)

a. manejemen energi

observasi

1. identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan


2. monitor kelelahan fisik dan emosional
3. monitor pola dan jam tidur
4. monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama aktivitas

terapeutik

1. sediakan linkungan nyaman dan rendah stimulus


2. lakukan latihan rentang gerak aktif atau dan pasif
3. berikan aktifitas distraksi yang menyenangkan
4. asilitasi duduk di sisi tempat tidur jika tidak dapat berjalan atau pindah

edukasi

1. anjurkan tira baring


2. anjurkan aktifitas secara bertahap
3. anjurkan strategi koping mengurangi kelelahan

kolaborasi

kolaborasi dengan ahli gizi untuk cara meningkatkan asupan makanan

b. Terapi aktivitas (I. 05186)

Observasi
1. Identifikasi defisit tingkat aktivitas

2. Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu

3. Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan

4. Identifikasi makna aktivitas rutin (mis, bekerja dan waktu luang)

5. Monitor respon emosi, fisik, sosial dan spiritual terhadap aktivitas

Terapeutik
1. Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan defisit yang dialami

2. Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan
fisik, sosial dan psikologis

3. Koordinasi pemilihan aktivitas sesuai usia

4. Fasilitasi aktivitas rutin (ambulasi, mobilisasi, dan perawatan diri) sesuai kebutuhan

5. Fasilitasi aktivitas motorik kasar untuk pasien hiperaktif

6. Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasikan otot

7. Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu

8. Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari

9. Berikan penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas

Edukasi
1. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika diperlukan

2. Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih

3. Anjurkan keluarga untuk memberikan penguatan positif atas partisipasi dalam aktifitas

Kolaborasi
1. Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai