HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Disusun untuk memenuhi tugas laporan individu praktek profesi Ners departemen
Keperawatan Maternitas
Di ruang Peristi RSI Malang UNISMA
OLEH:
Hendra Sulistiawan
NIM: 2210.1490.1386
DISUSUN OLEH
HENDRA SULISTIAWAN
2210.1490.1386
Disetujui Oleh:
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
2. Anjurkan teknik batuk efektif
3. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
b. Nyeri akut
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri menurun
(L.08066)
Kriteria hasil :
1. Keluhan nyeri menurun
2. Meringis menurun
3. Sikap protektif menurun
4. Gelisah menurun
5. Kesulitan tidur menurun
6. Menarik diri menurun
7. Berfokus pada diri sendiri menurun
8. Diaforesis menurun
9. Perasaan depresi (tertekan) menurun
10. Perasaan takut mengalami cedera berulang menurun
11. Anoreksia menurun
12. Perineum terasa tertekan menurun
13. Uterus teraba membulat menurun
14. Ketegangan otot menurun
15. Muntah menurun
16. Mual menurun
17. Frekuensi nadi membaik
18. Pola napas membaik
19. Tekanan darah membaik
20. Pola tidur membaik
Intervensi : Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi
1. Identifika silokasi,karekteristik,durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Terapeutik
9) Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
10) Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
11) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
12) Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
13) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
14) Berikan suplemen makanan, jika perlu
15) Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik
jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
16) Anjurkan posisi duduk, jika mampu
17) Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
18) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
19) Kolabor asi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
2. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplimentasikan intervensi
keperawatan. Implementasi merupakan langkah keempat dari
proses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam
rangka membantu klien untuk mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak
atau respons yang ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan kesehatan (Ali,
2014).
Implementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan klien mampu
melakukan perawatan diri secara mandiri (self care) dengan penyakit yang ia
alami sehingga klien mencapai derajat kesembuhan yang optimal dan efektif.
Sehingga kemandirian pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum dapat
meningkat dengan dilakukan tindakan keperawatan untuk mengurangi penyebab
terjadinya mual muntah yang berlebih dan memberikan rasa nyaman dan aman
pada ibu.
3. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah
tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah. Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai (Ali,
2014).
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan klien atas tindakan
yang telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan
keperawatan tercapai atau belum. Hal ini terkait dengan kemampuan ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum dalam kemandiriannya dan mencegah timbulnya
kembali masalah yang pernah dialami. Pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum dapat mengevaluasi kemandiriannya dalam mengatasi masalah yang
dialami, meliputi seluruh aspek baik bio-psiko- sosial dan spiritual.