Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

(PAK)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DHF (DENGUE


HAEMORAGIC FEVER)

1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pasien dengan DHF/Demam Berdarah .


DHF atau demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam,
nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan ditesis hemoragik.
2 Asesmen Keperawatan 1. Tanda - tanda vital : demam mendadak tinggi, selama 2 - 7
hari.
2. Pola eliminasi : adanya melena, maupun hematuria
3. Nutrisi : mual dan muntah
4. Cairan : demam, turgor kulit, pete!hie, epitaksis
5. Nyeri : nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri tenggorokan
denganfaring hiperemis
6. Aktivitas : kelemahan, tingkat kesadaran
7. Bio, psiko, sosial, spiritual dan budaya.
3 Diagnosis Keperawatan 1. Risiko Perdarahan b/d Gangguan koagulasi (D.0012)
2. Hipovolemia b/d Peningkatan Permeabilitas kapiler (D.0023)
3. Risiko Syok b/d kekurangan volume cairan (D.0039)
4. Hipertermia b/d Proses Penyakit (D.0130)
5. Defisit Nutrisi (D. 0019)

4 Kriteria Evaluasi/ 1. Tingkat perdarahan menurun (L.02017)


Nursing Outcome 2. Status Cairan Membaik (L.03028)
3. Tingkat Syok menurun (L.03032)
4. Termoregulasi membaik (L.14134)
5. Status nutrisi terpenuhi (L.03030)

5 Intervensi Keperawatan 1. Pencegahan perdarahan (I.02067)


 Monitor tanda dan gejala perdarahan
 Monitor nilai hematokrit/homoglobin sebelum dan setelah
kehilangan darah
 Monitor tanda-tanda vital ortostatik
 Monitor koagulasi (mis. Prothombin time (TM), partial
thromboplastin time (PTT), fibrinogen, degradsi fibrin dan
atau platelet).
 Pertahankan bed rest selama perdarahan
 Batasi tindakan invasif, jika perlu
 Gunakan kasur pencegah dikubitus
 Hindari pengukuran suhu rektal
 Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DHF (DENGUE


HAEMORAGIC FEVER)

 Anjurkan mengunakan kaus kaki saat ambulasi


 Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari
konstipasi
 Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
 Anjurkan meningkatkan asupan makan dan vitamin K
 Anjrkan segera melapor jika terjadi perdarahan
 Kolaborasi pemberian obat dan mengontrol perdarhan, jika
perlu
 Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu
 Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu.

2. Pencegahan Syok (I.02068)


 Monitor status kardiopulmonal seperti frekwensi dan
kekuatan nadi, frekwensi nafas, Tekanan darah, dan MAP.
 Monitor Status Oksigenasi seperti oksimetri dan AGD.
 Monitor Status cairan seperti masukan dan haluaran, turgor
kulit, dan CRT.
 Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil.
 Pasang jalur IV jika perlu.
 Pasang kateter urin untuk menilai produksi urin jika perlu.
 Jelaskan penyebab dan faktor resiko syok.
 Jelaskan tanda dan gejala awal syok.
 Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan
gejala awal syok.
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 Kolaborasi pemberian cairan IV jika perlu, pemberian
tranfusi darah jika perlu.
3. Manajemen hipertermia (I.15506)
 Identifkasi penyebab hipertermi
 Monitor suhu tubuh
 Monitor kadar elektrolit
 Monitor haluaran urine
 Sediakan lingkungan yang dingin
 Longgarkan atau lepaskan pakaian
 Basahi dan kipasi permukaan tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat berlebih)
 Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia
atau kompres dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen,aksila)
 Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DHF (DENGUE


HAEMORAGIC FEVER)

 Batasi oksigen, jika perlu


 Anjurkan tirah baring
 Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu.
4. Manajemen Nutrisi (I.03119)
 Identifikasi status nutrisi,
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
 Monitor asupan makanan, Monitor berat badan.
 Lakukan oral hygiene sebelum makan, Jika perlu
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai.
 Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastric
jika asupan oral dapat ditoleransi.
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
 Kolaborasi : Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan.

6 Informasi dan Edukasi 1. Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari penyakit
yang harus diketahui pasien dan keluarganya
2. Diet, dan konsumsi obat sebaiknya diperhatikan atau dilihat
langsung oleh dokter, dan keluarga pasien telah memahami
serta mampu melaksanakan.
3. Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan
keluarga supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat
untuk perawatan
7 Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan
intervensi dan dibandingkan dengan Standar luaran Keperawatan
Indonesia serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.
8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan

9 Unit Pengolah Bidang Keperawatan


10 Kepustakaan 1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
2. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran
Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
3. Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DHF (DENGUE


HAEMORAGIC FEVER)

4. Kalayanarooj S. 2011. Clinical Manifestations and


Management of Dengue/DHF/DSS. Tropical medicine and
health, 39(4 Suppl), 83–87. https://doi.org/10.2149/tmh.2011-
S10
5. Gubler D. J. 1998. Dengue and dengue hemorrhagic fever.
Clinical microbiology reviews, 11(3), 480–496.
https://doi.org/10.1128/CMR.11.3.480
6. Darvin Scott S. 2019. Dengue. Med Scape Emedicine.
https://emedicine.medscape.com/article/215840-overview
7. Thomas M. Yuill. 2021. Dengue. University of Wisconsin-
Madison. MSD Manual Professional Version.
8. Ramalingam Kothai. 2019. Dengue Fever: An Overview.
Intechopen. DOI: 10.5772/intechopen.92315

Anda mungkin juga menyukai