Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSUD Dr. MOEWARDI
TAHUN 2017 - 2020

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
(ICD : 10 = O21.1)
1. Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang
( Definisi ) hebat dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
kekurangan cairan, penurunan berat badan atau
gangguan elektrolit sehingga menggangu aktivitas sehari
– hari dan membahayakan janin didalam kandungan.
2. Anamnesis 1. Hari pertama haid terakhir-HPHT ( “last menstrual
periode” LMP )
2. Kehamilan yang keberapa
3. Riwayat obstetri:
 Usia kehamilan
 Proses persalinan sebelumnya ( spontan, tindakan,
penolong persalinan )
 Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi.
 Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir, usia
anak saat ini )
 Pada primigravida :
 Lama kawin, pernikahan yang keberapa
 Perkawinan terakhir sudah berlangsung berapa
tahun.
4. Kualitas dan kuantitas emesis pasien,
Anamnesa tambahan :
Anamnesa mengenai keluhan utama yang dikembangkan
sesuai dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan,
makan, minum, nafsu makan (kebiasaanbuang air kecil /
buang air besar, kebiasaan merokok, hewan piaraan,
konsumsi obat-obat tertentu sebelum dan selama
kehamilan)
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan tanda vital
2. Periksa tanda-tanda dehidrasi
Tingkat I
 Ibu lemah, nafsu makan (-), BB turun, nyeri
epigastric, nadi meningkat 100x/mnt, TD sistolik
turun, turgor naik, lidah kering, mata cekung.
Tingkat II
 Gejala tingkat I lebih berat ditambah dengan
apatis, hemokonsentrasi, oliguri, konstipasi &bau
aseton (+)
Tingkat III
 Gejala tingkat II dan III lebih parah, muntah
berhenti, somnolen sampai koma, nadi kecil
&cepat, suhu naik, tensi turun, adanya enselopati
wernicke (nistagmus, diplopia, &perubahan
mental)
3. Pemeriksaan Abdomen
Monitoring DJJ
4. Pemeriksaan Genetalia
Monitoring urin out put
4. Kriteria Diagnosis Muntah-muntah, intake kurang, asidosis, dehidrasi
5. Diagnosis Kerja Hiperemesis gravidarum
6. Diagnosis Banding 1. Muntah karena gastritis
2. Ulkus peptikum
3. Hepatitis
4. Kolesistitis
5. Pielonefritis
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Lab : elektrolit
2. Pemeriksaan Urinalisa
8. Terapi 1. Segera penderitadirawat, berikan cairan infus
(Glukosa 5-10% NaCl Fisiologis), diberikan infus
Ringer Dextrosa/asering
2. Koreksi asidosis dengan natrium bicarbonate
3. Obat anti emetic intra muscular atauperinfus
4. Penderitadipuasakan sampai muntah telah
berkurang, diukur
5. Jumlah muntah (Cairan yang dimuntahkan) dan urin
24 jam
6. Perawatan selama 3 hari bebas muntah di RS
7. Ukur balance cairan setiap hari
9. Kompetensi Staff Divisi Obstetri
10. Kompetensi PPDS MERAH KUNING HIJAU BIRU

(LEVEL 1) (LEVEL 2) (LEVEL 3) (LEVEL 4)

Administratif √ √ √ √

Asisten √ √ √
Operasi/tindakan

Operator √ √
Operasi/tindakan

Pendamping √ √
Operasi/tindakan

11. Edukasi 1. Pemberian informasi mengenai penyakit pasien


2. Pemberian informasi mengenai pengobatan penyakit
3. Pemberian informasi mengenai tandabahaya dan
komplikasi penyakit
12. Prognosis Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Sanam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam: dubia ad bonam
13. Tingkat Evidens III
14. Tingkat Rekomendasi D
15. Penelaah Kritis Staff Bagian Ginekologi
16. Indikator Medis Kondisi dan vital sign ibu
Penatalaksanaan berdasarkan tingkatan Hiperemesis
gravidarum
17. Kepustakaan 1.Ilmu Kandungan, editor Mochammad Anwar, Ali
Baziad, R. Prajitno Prabowo, 2010, PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
2. Cunningham. Et all 2010 Williams Obstetric 23rd
Edition

Surakarta, September 2018

Ketua Komite Medik, Ketua KSM

Dr. dr. Untung Alfianto, Sp.BS Dr. dr. Supriyadi Hari Respati, Sp.OG (K)
NIP 195612231986111002 NIP 196103091986210001

Direktur RSUD Dr. Moewardi

NIP ..................................

Anda mungkin juga menyukai