HIPEREMESIS GRAVIDARUM
(ICD : 10 = O21.1)
1. Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang
( Definisi ) hebat dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
kekurangan cairan, penurunan berat badan atau
gangguan elektrolit sehingga menggangu aktivitas sehari
– hari dan membahayakan janin didalam kandungan.
2. Anamnesis 1. Hari pertama haid terakhir-HPHT ( “last menstrual
periode” LMP )
2. Kehamilan yang keberapa
3. Riwayat obstetri:
Usia kehamilan
Proses persalinan sebelumnya ( spontan, tindakan,
penolong persalinan )
Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi.
Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir, usia
anak saat ini )
Pada primigravida :
Lama kawin, pernikahan yang keberapa
Perkawinan terakhir sudah berlangsung berapa
tahun.
4. Kualitas dan kuantitas emesis pasien,
Anamnesa tambahan :
Anamnesa mengenai keluhan utama yang dikembangkan
sesuai dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan,
makan, minum, nafsu makan (kebiasaanbuang air kecil /
buang air besar, kebiasaan merokok, hewan piaraan,
konsumsi obat-obat tertentu sebelum dan selama
kehamilan)
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan tanda vital
2. Periksa tanda-tanda dehidrasi
Tingkat I
Ibu lemah, nafsu makan (-), BB turun, nyeri
epigastric, nadi meningkat 100x/mnt, TD sistolik
turun, turgor naik, lidah kering, mata cekung.
Tingkat II
Gejala tingkat I lebih berat ditambah dengan
apatis, hemokonsentrasi, oliguri, konstipasi &bau
aseton (+)
Tingkat III
Gejala tingkat II dan III lebih parah, muntah
berhenti, somnolen sampai koma, nadi kecil
&cepat, suhu naik, tensi turun, adanya enselopati
wernicke (nistagmus, diplopia, &perubahan
mental)
3. Pemeriksaan Abdomen
Monitoring DJJ
4. Pemeriksaan Genetalia
Monitoring urin out put
4. Kriteria Diagnosis Muntah-muntah, intake kurang, asidosis, dehidrasi
5. Diagnosis Kerja Hiperemesis gravidarum
6. Diagnosis Banding 1. Muntah karena gastritis
2. Ulkus peptikum
3. Hepatitis
4. Kolesistitis
5. Pielonefritis
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Lab : elektrolit
2. Pemeriksaan Urinalisa
8. Terapi 1. Segera penderitadirawat, berikan cairan infus
(Glukosa 5-10% NaCl Fisiologis), diberikan infus
Ringer Dextrosa/asering
2. Koreksi asidosis dengan natrium bicarbonate
3. Obat anti emetic intra muscular atauperinfus
4. Penderitadipuasakan sampai muntah telah
berkurang, diukur
5. Jumlah muntah (Cairan yang dimuntahkan) dan urin
24 jam
6. Perawatan selama 3 hari bebas muntah di RS
7. Ukur balance cairan setiap hari
9. Kompetensi Staff Divisi Obstetri
10. Kompetensi PPDS MERAH KUNING HIJAU BIRU
Administratif √ √ √ √
Asisten √ √ √
Operasi/tindakan
Operator √ √
Operasi/tindakan
Pendamping √ √
Operasi/tindakan
Dr. dr. Untung Alfianto, Sp.BS Dr. dr. Supriyadi Hari Respati, Sp.OG (K)
NIP 195612231986111002 NIP 196103091986210001
NIP ..................................