Anda di halaman 1dari 70

Makalah

Asuhan Persalinan Normal

oleh :
dr. Muhammad Iqbal

PRESEPTOR
, Sp.OG (K)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
1
PENDAHULUAN
PARTOGRAF

• Alat bantu digunakan selama persalinan


• Alat identifikasi awal partus lama \

TUJUAN
1. Kemajuan persalinan
2. Berjalan normal atau ada penyimpangan
3. 9,4% kematian ibu adalah karena partus lama

Dokter umum diharapkan mampu mengadakan


persalinan secara normal, mengidentifikasi penyulit
persalinan dan mampu merujuk ibu hamil tepat
waktu
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Asuhan Persalinan
(Management of labour)
Partograf

indikasi untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu

Untuk mencegah terjadinya partus lama

partograf WHO yang dimodifikasi yang menjadi acuan


dari partograf APN

Penggunaan partograf rutin agar ibu dan bayi mendapatkan


APN aman, adekuat, tepat waktu dan mencegah penyulit
Your Picture Here
PENGGUNAAN PARTOGRAF

Who :
 Fase latent dihilangkan
 Pencatatan mulai pada periode aktif, 4 cm
Penggunaan untuk :
 Ibu bersalin dalam fase aktif  kala I  bayi lahir
 Semua tempat persalinan
 Semua penolong persalinan
CARA PENGISIAN HALAMAN DEPAN
PARTOGRAF

• Informasi tentang ibu


• Kesehatan dan kenyamanan janin
– Denyut jantung setiap 30 menit setiap kotak p
ada bagian ini  30 menit
WARNA DAN ADANYA CAIRAN KETUBAN

• Nilai air ketuban setiap melakukan PD


• Nilai warna bila pecah ketubannya :
– U : Ketuban utuh
– J : Ketuban pecah berwarna jernih
– M : Ketuban pecah bercampur mekonium
– D : Ketuban pecah dan bercampur darah
– K : Ketuban sudah pecah dan kering
MOLASE (PENYUSUPAN TULANG KEPALA
JANIN)

 O : Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura d


engan mudah dipalpasi
1 : Tulang-tulang hanya saling bersentuhan
2 : Tulang-tulang saling tumpang tindih, tapi
masih dapat dipisahkan
3 : Tulang-tulang tumpang tindih dan tidak dapat
dipisahkan
 Catat pada kolom penyusupan yang ada dibawah lajur air
ketuban
KEMAJUAN PERSALINAN

• Kolom kiri  besarnya dilatasi serviks (0-10)


• Tiap kotak di bagian ini  30 menit
• PEMBUKAAN SERVIKS :
– Catat pembukaan serviks tiap 4 jam (lbh sering, jika ada ta
nda-tanda penyulit)
– Tanda X harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan laj
ur besarnya pembukaan serviks. Hubungkan tanda X dari s
etiap pemeriksaan dengan garis utuh
PENURUNAN BAGIAN TERBAWAH / PRESENTASI
JANIN

• Setiap kali PD  catat turunnya bagian terbawah janin


• Penurunan diukur secara palpasi bimanual dan diukur s
eberapa jauh dari tepi simfisis pubis
• Dibagi jadi 5 kategori, dari 5/5 sampai 0/5
• Kata-kata , “Turunnya kepala “dan garis terputus 0-5 te
rtera disisi yang sama dengan angka pembukaan servik
s
• Berikan tanda O pada garis waktu yang sesuai
• Misal bila kepala dipalpasi 4/5  tuliskan tanda (O) dino
mor 4
• Hubungkan tanda (O) dari setiap pemeriksaan dengan g
aris terputus
Your Picture Here
GARIS WASPADA DAN GARIS TINDAKAN

• Garis waspada dimulai pada pembukaan 4 cm


• Pencatatan selama fase aktif harus dimulai digaris waspada
• Jika pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis w
aspada (<1cm per jam)  pertimbangkan untuk tindakan in
tervensi misal : amniotomi, infus oksitosin atau persiapan ru
jukan yang mampu menangani penyakit kegawatdaruratan
obstetri
GARIS BERTINDAK SEJAJAR DENGAN GARIS WASPADA

Garis bertindak sejajar dengan garis waspada dipisahkan oleh 8 kota


k atau 4 jalur kesisi kanan.
Jika pembukaan serviks berada disebelah kanan garis tindakan 
persalinan selesaikan
Pencatatan jam dan waktu

1) Waktu mulainya fase aktif persalinan,


Di bagian bawah pembukaan serviks dan 2) Waktu aktual saat pemeriksaan
penurunan, tertera kotak-kotak yang dilakukan,
diberi angka 1-16
Kontraksi Uterus

Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya
< 20 detik
Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya
20-40 detik.
Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya >40
detik.
Obat-obatan dan cairan intravena
(IV)

Obat-obatan
lain dan
Oksitosin
cairan IV
Nadi, tekanan darah dan

Kesehatan dan temperatur tubuh Your Picture Here


kenyamanan ibu
•Volume urin, protein dan
aseton

Asuhan, pengamatan dan


keputusan klinik lainnya
GAMBAR BELAKANG PARTOGRAF

•Catatan persalinan adalah terdiri atas unsur-unsur berikut :

- Data dasar
- Kala I
- Kala II
- Kala III
- Bayi baru lahir
- Kala IV
Your Picture Here
2.2 Asuhan Persalinan
(Management of labour)
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-40 mgg), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa
kompikasi bagi ibu maupun janin

Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi


sehingga terdapat perubahan pada serviks(membuka dan
menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap.
Your Picture Here Your Picture Here
1. Persalinan kala I
1. Kala I fase laten : Dilatasi 1 – 3 cm
2. Kala I fase aktif : > 4 cm sampai lengkap
1. Fase akselerasi
2. Fase maksimal dilatasi
3. Fase deselerasi
2. Persalinan kala II : Pembukaan lengkap sampai lahirnya anak
3. Persalinan kala III : Kala pengeluaran plasenta
MEKANISME PERSALINAN NORMAL
MEKANISME PERSALINAN NORMAL
DIAGNOSA PERSALINAN
• TRUE LABOR
• FALSE LABOR

KEMAJUAN PERSALINAN
ditentukan oleh

• Meningkatnya intensitas, frekuensi dan durasi kontraksi uterus ( his )


• Dilatasi servik
Hal yang perlu dicatat saat melakukan vaginal toucher : 2
1. Derajat dilatasi dan pendataran servik
2. Ada tidaknya forewater ( selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah )
3. Keadaan cairan amnion ( jernih , hijau , kemerahan, kental )
4. Posisi dari bagian terendah janin yang diperoleh dari perabaan sutura sagitalis dan
perabaan ubun ubun kecil
5. Derajat penurunan bagian terendah janin ( bidang hodge atau station )
6. Gambar dibawah memperlihatkan adanya kepala janin yang mengadakan fleksi penuh
pada posisi oksiput kiri anterior dengan kepala yang hampir engage ( diameter suboccipito
bregmatica sedikit diatas pintu atas panggul ), dilatasi servik kira kira 3 jari dan
terdapat forewater (selaput ketuban masih utuh .
Palpasi perlimaan

Desensus bagian terendah janin


Kala I
Perawatan ibu bersalin pada kala I :2
1. Berikan dukungan, semangat serta kenyamanan ibu bersalin
2. Berikan informasi mengenai jalannya proses persalinan
3. Lengkapi partogram :

1. Periksa nadi, tekanan darah, suhu setiap 4 jam


2. Amati frekuensi, durasi dan intensitaskontraksi uterus
3. Amati DJJ setiap 15 menit pada kala I (setiap 5 menit pada kala II )
4. Bila sudah masuk fase aktif , lakukan pemeriksaan VT setiap 4 jam
4. Bahas mengenai kebutuhan anaelgesia dengan ibu bersalin
5. Tentukan posisi kepala janin dalam hubungannya dengan panggul
PERSALINAN KALA II

Kala II berawal sejak pembukaan servik lengkap


 
Kala II pada primipara biasanya berlangsung
sekitar 1 jam dan pada multipara lebih singkat
lagi.
Pimpinan persalinan dilakukan bila sudah terjadi
“crowning” yaitu dengan terlihatnya bagian
kepala janin di vulva dengan diameter sekitar 4
– 5 cm
PERTOLONGAN PERSALINAN KALA II
PERTOLONGAN PERSALINAN KALA II
PENATALAKSANAAN KALA III
2.3 Persalinan Pervaginam Pada
Presentasi Kepala
Secara epidemiologis pada kehamilan tunggal didapatkan
presentasi kepala sebesar 96,8%, bokong 2,7%, letak lintang
0,3%, majemuk 0,1%, muka 0,05%, dan dahi 0,01%.
Persalinan dengan presentasi kepala dapat ditemukan pada
persalinan pervaginam normal
2.4 Pemasangan AKDR Pasca
Persalinan
Pelayanan KB pasca persalinan merupakan salah satu cara
mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI).
Peningkatan pelayanan KB pasca persalinan sangat
mendukung tujuan pembangunan kesehatan d
JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN

NON HORMONAL HORMONAL


1. Metode Amenore Laktasi 1. Progestin: pil, injeksi dan
(MAL) implan
2. Kondom 2. Kombinasi: pil dan injeksi
3. Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR)
4. Kontrasepsi Mantap
(Tubektomi dan Vasektomi)
Metode Amenore Laktasi (MAL)
• Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang men
gandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya ha
nya diberikan ASI tanpa tambahan makanan ataupun minuman ap
a pun lainnya
• Syarat untuk dapat menggunakan : Menyusui secara penuh (fu
ll breast feeding), lebih efektif bila pemberian lebih dari 8 kali seh
ari
• Carakerja : Penundaan/penekanan ovulasi
• Efeksamping : Tidak ada
KEUNTUNGAN
METODE AMENORE LAKTASI (MAL)
KEUNTUNGAN
KONTRASEPSI KEUNTUNGAN NONKONTRASEPSI
• Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pa Untuk Bayi :
da enam bulan pasca persalinan). • Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan a
ntibodi perlindungan lewat ASI)
• Segera efektif.
• Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna
• Tidak mengganggu senggama. untuk tumbuh kembang bayi yang optimal
• Tidak ada efek samping secara • Terhindar dari keterpaparan terhadap kontami
nasi dari air, susu lain atau formula, ataualatmi
sistemik. numyangdipakai
• Tidak perlu pengawasan medis.  Untuk Ibu:
• Tidak perlu obat atau alat. • Mengurangi pendarahan pasca persalinan
• Tidak biaya. • Mengurangi risiko anemia
• Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan ba
yi
KETERBATASAN
METODE AMENORE LAKTASI (MAL)

Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar s


egera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan.
Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.
Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid at
au sampai dengan 6 bulan.
Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus he
patitis B/HBV dan HIV/AIDS
KONDOM
KONDOM
Kondom merupakan selubung/sarung karet sebagai salah satu metodekontrasepsi ata
u alat untuk mencegah kehamilan dan atau penularan penyakit kelamin pada saat ber
senggama

Carakerja:
• Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sper
ma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak t
ercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.
• Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pa
sangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).
MANFAAT KONDOM
MANFAAT KONTRASEPSI MANFAAT NONKONTRASEPSI
 Efektif mencegah kehamilan bila dig  Membantu mencegah terjadinya
unakan dengan benar kanker serviks (mengurangi iritasi
 Tidak mengganggu produksi ASI bahan karsinogenik eksogen pada
 Tidak mengganggu kesehatan klien serviks)
 Tidak mempunyai pengaruh sistemik  Mencegah penularan IMS, HIV
 Murah dan dapatdibeli secara umum  Memberi dorongan kepada suami
 Tidak perlu resep dokter atau pemer untuk ikut ber-KB
iksaan kesehatan khusus  Mencegah ejakulasi dini
 Metode kontrasepsi sementara bila  Saling berinteraksi sesama pasan
metode kontrasepsi lainnya harus dit
gan
unda
 Mencegah imunoinfertilitas
KETERBATASAN KONDOM

• Cara penggunaan kondom sangat mempengaruhi ke


berhasilan kontrasepsi
• Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi se
ntuhan langsung)
• Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
• Malu membeli kondom di tempat umum
• Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan
masalah dalam hal limbah
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

AKDR
Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua salura
n yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdi
ri dari bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang
tidak

Cara kerja:
Mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR menyebabkan reaksi i
nflamasi steril, toksik buat sperma sehingga tidak mampu untuk fertilisasi
JENIS-JENIS AKDR
Copper-releasing: Progestin-releasing:
 Lippes loop
 Cooper 7
 Progestasert
 Copper T 380A  LevoNova (LNG-20)
 Nova T  Mirena
 Multiload 375

53
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

INDIKASI

 wanita pasca persalinan pervaginam atau pasca persalinan se


ctio secarea dengan usia reproduksi dan paritas berapapun
 pasca keguguran (non infeksi)
 masa menyusui (laktasi),
 riwayat hamil ektopik
 tidak memiliki riwayat keputihan purulen yang mengarah ke
pada IMS
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

KONTRAINDIKASI

 perdarahan pervaginam yang tidak dapat dijelaskan hingga di


temukan dan diobati penyebabnya
 menderita anemia
 menderita kanker atau infeksi traktus genitalis
 memiliki kavum uterus yang tidak normal
 menderita TBC pelvic, kanker serviks dan menderita
HIV/AIDS
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
KEUNTUNGAN
 Efektivitas tinggi 99,2-99,4% ( 0,6 –0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun p
ertama)
 Dapat efektif segera setelah pemasangan
 Metode jangka panjang
 Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
 Tidak mempengaruhi hubungan sosial
 Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
 Tidak ada efek samping hormonal
 Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terj
adi infeksi)
 Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
 Tidak ada interaksi dengan obat-obat
 Membantu mencegah kehamilan ektopik
Waktu Pemasangan AKDR

Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau d


alam siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil
Pasca persalinan (segera setelah melahirkan, selama
48 jam pertama atau setelah 4 sampai 6 minggu ata
u setelah 6 bulan menggunakan MAL)
Pasca keguguran (segera atau selama 7 hari pertam
a) selama tidak ada komplikasi infeksi/radang pangg
ul

57
KONTRASEPSI MANTAP
(TUBEKTOMI & VASEKTOMI)
TUBEKTOMI
Tubektomi (Metode Operasi Wanita/MOW) adalah metode kontrasepsi
mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hami
l lagi dengan cara mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong ata
u memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovu
m

WAKTU PENGGUNAAN
1. Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan
2. Dapat dilakukan segera setelah persalinan atau setelah operasi sesar
3. Jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu setelah persalinan, ditun
da 4-6 minggu.
MANFAAT DAN KETERBATASAN TUBEKTOMI

MANFAAT KETERBATASAN
 Kontrasepsi  Harus dipertimbangkan sifa
 Efektivitasnya tinggi 99,5% (0,5 keham
ilan per 100 perempuan selama tahun
t permanen kontrasepsi ini
pertama penggunaan) (tidak dapat dipulihkan kem
 Tidak mempengaruhi proses menyusu bali, kecuali dengan operasi
i
 Tidak bergantung pada faktor sangga rekanalisasi)
ma  Dilakukan oleh dokter yang
 Baik bagi klien apabila kehamilan akan
menjadi risiko kesehatan yang serius. terlatih
 Tidak ada efek samping dalam jangka
panjang
 Tidak ada perubahan dalam fungsi sek
sual
 Non Kontrasepsi
 Berkurangnya risiko kanker ovarium
KONTRASEPSI MANTAP
(TUBEKTOMI dan VASEKTOMI)
VASEKTOMI
Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP) adalah prosedur klinik un
tuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengokl
usi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat
dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi

JENIS
1) Insisi
2) Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)

WAKTU
Bisa dilakukan kapan saja
KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN VASEK
TOMI
KEUNTUNGAN KETERBATASAN

 Efektivitas tinggi 99,6-99,8%  Tidak efektif segera, WHO


 Sangat aman, tidak ditemukan menyarankan kontrasepsi t
efek samping jangka panjang ambahan selama 3 bulan se
 Morbiditas dan mortalitas jara telah prosedur (kurang lebi
ng h 20 kali ejakulasi)
 Hanya sekali aplikasi dan efek  Teknik tanpa pisau merupa
tif dalam jangka panjang kan pilihan mengurangi per
 Tinggi tingkat rasio efisiensi bi darahan dan nyeri dibandin
aya dan lamanya penggunaan gkan teknik insisi
kontrasepsi
2.5 Resusitasi Neonatus
Langkah-langkah resusitasi neonatus antara lain:
1. Stabilisasi
2. Ventilasi
3. Kompresi dada
4. Penggunakan medikasi
• Menghangatkan
• Memposisikan Kepala dan Membersihkan Jalan Nafas
• Mengeringkan dan Memberi Rangsangan
• Evaluasi Pernafasan, Laju Nadi, dan Warna Kulit
VENTILASI

NH- 65
Teaching Aids: ENC
PENILAIAN DAN PENATALAKSANAAN JALAN NAFAS
• Penilaian Jalan Nafas
bersihkan jalan nafas, memposisikan bayi pada sniffing position untuk membuka jalan
nafas
• Pemberian Oksigen
Pemberian oksigen tambahan juga diberikan pada bayi yang memerlukan ventilasi teka
nan positif. Indikasi dari ventilasi tekanan positif dengan oksigen tambahan antara lain:
1. Bayi yang apnea
2. Laju nadi kurang dari 100 kali per menit setelah 30 detik
• Terjadi sianosis sentral setelah diberikan oksigen tambahan
PENILAIAN DAN PENATALAKSANAAN JALAN NAFAS
• Ventilasi Tekanan Positif pada Bayi Aterm
• Tekanan yang diperlukan untuk dapat melakukan ventilasi tekanan positif pada bayi
aterm dan preterm dengan efektif yaitu antara 30-40 cm H2O
• Ventilasi Tekanan Positif pada Bayi Preterm
• Tekanan sebesar 20-25 cm H2O sudah cukup adekuat dalam ventilasi pada bayi pret
erm
• Kompresi Dada
• Dilakukan dengan kecepatan 90 kali per menit dengan perbandingan kompresi deng
an ventilasi 3:1 (90:30). Kompresi dilakukan di bawah sela iga ketiga dengan kedala
man sepertiga dari diameter anterior dan posterior
Penghentian Resusitasi

• masa gestasi kurang dari 23 minggu,


• bayi dengan berat lahir kurang dari 400 gram,
• anencephaly,
• bayi yang dipastikan menderita trisomi 13 dan 18.
• edangkan penghentian resusitasi dapat dilakukan apabila tidak terjadi sirkulasi spont
an dalam waktu 15 menit
Penutup
Partograf

• Fokus utama dari • Hal ini dikarenakan sebagian


persalinan normal adalah besar persalinan di Indonesia
mencegah terjadinya masih terjadi di tingkat
komplikasi. Pencegahan • pelayanan kesehatan primer
komplikasi selama
persalinan dan setelah
bayi lahir akan
mengurangi kesakitan dan
kematian serta resusitasi
yang tepat akan
mengurangi angka
kematian ibu serta bayi

Anda mungkin juga menyukai