Pemantauan :
Setelah pemberian ARV, pasien diharapkan datang setiap 1-2 minggu untuk
evcaluasi klinis, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, penyesuaian
dosis, pemantauan efek samping, kepatuhan minum obat dan kondisi lain.
LAMA PERAWATAN 3 hari
EDUKASI - Konsdisi infeksi HIV dan resiko resiko infeksi opportunistik
- Pemberian ASI tidak dianjurkan
• Bila ibu memilih memberikan ASI walaupun sudah
dijelaskan resikonya, ASI harus diberikan secara eksklusif
selama 3-4 bulan saja, dilanjutkan dengan makanan
alternatif. Perhatikan :
- Jangan ada luka putting
- Jangan berikan ASI bersam susu formula karena
susu formula dapat menyebabkan luka dinding usus
yang menyebabkan virus dalam ASI lebih mudah
masuk
• Bila ibu memilih tidak memberikan ASI maka ajarkan
pemberian makanan alternatif
- Pemantauan tumbuh kembang
- Imunisasi, kecuali BCG ( dilakukan jika tes HIV negatif, pada
usia 18 bulan)
Imunisasi Anak terinfek HIV Anak terinfeksi
asimptomatik HIV simptomatik
BCG Tidak Tidak
DPT Ya Ya
Hepatitis B Ya Ya
Polio Ya Ya*
Campak Ya Tidak**
Haemophilus Ya Ya
influenza tipe B
Stretococcu Ya Ya
pneumonia
*Polio diberika dalam bentuk inactivated polio vaccine, intramuskuler
**Pasien dengan CD 4 kurang dari 15 % atau CD4 absolut lebih rendah dari kadar
normal sesuai usia , pasien dengan riwayat penyakit khas AIDS ( stadium IV),
tidak boleh diberikan vaccine ini
PROGNOSIS Santionam : Dubia ad malam
1. World Health Organization-Regional Office for South-East
Asia. HIV/AIDS facts and figures. Diakses dari
http://www.who/searo/HIV-AIDS/FactsandFigure.htm
2. World Health Organization. Antiretroviral therapy of HIV
infection in infants and children: towards universal access:
recommendations for a public health approach. Geneva,
Switzerland. 2010 revision
3. Moss WJ, Clements CJ, Halsey NA. Immunization of children
at risk of infection with human immunodeficiency virus. Bull
World Health Organ. 2003;81:61-70
4. World Health Organization. Revised BCG vaccination
KEPUSTAKAAN
guidelines for infants at risk for HIV infection. Wkly.
Epidemiol. Rec. 2007;82:193-6
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman
Penerapan Terapi HIV pada Anak. Jakarta: Bakti Husada;
2014
6. Lane HC and Davey RT. Diagnosis of HIV Infection.
Immunol Allergy Clin N Amer; 15:2 :367-86