Anda di halaman 1dari 9

Kadar Kalsium dan Magnesium Serum pada Wanita Hamil

Normal di Ghana : Sebuah Studi Comparative Cross-Sectional


Robert Djagbletey1, Ebenezer Owusu Darkwa1*, Papa Kobina deGraft-Johnson2, Daniel
Akwanfo Yaw Sottie2, Raymond Essuman1, George Aryee1, Ernest Aniteye1
1Department of Anaesthesia, School of Medicine and Dentistry, College of Health Sciences,
University of Ghana, P. O. Box 4236, Accra, Ghana; 2Department of Anaesthesia, Korle-Bu
Teaching Hospital, Accra, Ghana
Abstrak
Latar Belakang: Kehamilan digambarkan sebagai keadaan fisiologis normal yang terkait
dengan berbagai perubahan biokimia. Magnesium dan kalsium merupakan makronutrien
esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan janin. Komplikasi yang terkait dengan
defisiensi selama kehamilan normal meliputi; berat lahir neonatus rendah, pre-eklamsia,
eklamsia dan persalinan prematur. Perubahan kadar magnesium dan kalsium serum pada
kehamilan normal belum dipelajari secara ekstensif di kalangan wanita Ghana.
Tujuan: Untuk menentukan variasi kadar magnesium dan kalsium serum dengan usia
kehamilan pada kehamilan normal pada wanita Ghana.
Metode: Sebuah studi cross-sectional komparatif berbasis rumah sakit dilakukan di antara 32
wanita normal yang tidak hamil (Grup A) dan 100 wanita normal yang sedang hamil (Grup
B) yang datang ke klinik di rumah sakit Pendidikan Korle-Bu. Kelompok B (wanita hamil)
selanjutnya dibagi menjadi Kelompok B1 (n = 33), Kelompok B2 (n = 37) dan Kelompok B3
(n = 30) berdasarkan kehamilan mereka masing-masing pada trimester pertama, kedua dan
ketiga. Sampel darah diambil dari vena antekubital lalu diperiksa kadar kalsium serum total,
magnesium, protein dan albumin. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS for
windows versi 20. Analisis varian (ANOVA) digunakan untuk menentukan perbedaan
statistik antara kelompok. Nilai p ≤ 0,05 dianggap signifikan.
Hasil: Rata-rata total kalsium dan magnesium serum pada ibu hamil normal trimester
pertama, kedua dan ketiga adalah 2,14 ± 0,16 , 2,13 ± 0,44 , 2,13 ± 0,35 mmol / L dan 0,77 ±
0,11 , 0,77 ± 0,16 dan 0,76 ± 0,14 mmol / L masing-masing. Rata-rata kadar kalsium dan
magnesium total serum pada wanita tidak hamil masing-masing adalah 2,20 ± 0,16 dan 0,80
± 0,10 mmol / L. Ada perbedaan yang tidak signifikan secara statistik dalam serum total
kalsium dan magnesium antara wanita tidak hamil dan wanita hamil normal, dengan nilai p
masing-masing 0,779 dan 0,566. Rata-rata total protein serum dan albumin pada ibu hamil
normal trimester pertama, kedua dan ketiga adalah 68,42 ± 10,37 , 70,46 ± 6,84 , 66,70 ±
7,83 g / L dan 39,92 ± 3,22, 40,75 ± 8,06, 38,26 ± 3,02 g / L. Rerata total protein serum dan
albumin pada ibu tidak hamil masing-masing adalah 73,13 ± 7,02 dan 42.94 ± 3.03 g / L.
Rata-rata total protein serum dan kadar albumin lebih rendah pada wanita hamil
dibandingkan dengan wanita tidak hamil dengan perbedaan yang signifikan pada trimester
ketiga (nilai p 0,012 dan 0,002).
Kesimpulan: Kadar kalsium dan magnesium serum total pada kehamilan normal tidak
signifikan lebih rendah dibandingkan dengan wanita tidak hamil di Ghana. Ada penurunan
protein serum total, dan kadar albumin selama kehamilan dengan penurunan yang signifikan
terlihat selama trimester ketiga dibandingkan dengan keadaan tidak hamil.
Pendahuluan
Magnesium dan kalsium sangat penting untuk pertumbuhan janin. Berbagai
perubahan fisiologis terjadi selama kehamilan untuk adaptasi ibu serta untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi janin yang sedang berkembang [1]. Status gizi ibu selama hamil dilaporkan
mempengaruhi perkembangan janin [2], [3]. Ketidakseimbangan status gizi ibu dan
kebutuhan janin dapat menyebabkan komplikasi yang buruk [4], [5] terutama pada trimester
ketiga di mana terdapat perkembangan janin yang cepat [6]. Perubahan hormonal selama
kehamilan dapat mengubah status nutrisi serum termasuk tingkat makronutrien.
Berbagai proses biologis dalam tubuh membutuhkan kalsium karena ia merupakan
mineral yang paling melimpah dalam tubuh. Kalsium darah total terdiri dari ionik / bebas
(50-65%), protein-bound mainly albumin (30-45%) dan calcium complexed to anions (5-
10%) terutama bikarbonat, sitrat dan laktat [8]. Ketiga bentuk ini berada dalam
kesetimbangan satu sama lain dengan mempertahankan tingkat serum yang konstan. Bentuk
kalsium yang tersedia untuk sel adalah bentuk terionisasi yang mencerminkan status kalsium
fisiologis yang akurat. Sekitar 50% kalsium serum terikat pada protein dalam keadaan sehat
dan tidak hamil. Kadar kalsium serum telah dilaporkan bervariasi dengan usia kehamilan [9],
[10]. Sebagian besar penelitian telah melaporkan penurunan kadar kalsium serum total secara
signifikan pada kehamilan normal terutama pada trimester ketiga kehamilan [11,12,13]. Hal
ini telah dijelaskan disebabkan oleh karena defisiensi diet, peningkatan kebutuhan janin yang
sedang bertumbuh [14], [15] serta hemodilusi dari retensi cairan selama tahap akhir
kehamilan [16]. Hal ini diperparah dengan peningkatan kehilangan kalsium dalam urin [17]
dan penurunan kadar albumin serum [18,19]. Janin yang tumbuh normal mengakumulasi
sekitar 21g kalsium (kisaran 13-33g) [20]. Namun, 80% dari akumulasi ini terjadi dengan
cepat pada trimester ketiga karena mineralisasi tulang [18,21]. Namun, penelitian lain telah
melaporkan tidak ada variasi dalam kadar kalsium serum total dengan bertambahnya usia
kehamilan [22] sementara yang lain telah melaporkan peningkatan kadar kalsium serum ibu
dibandingkan dengan keadaan tidak hamil [23].
Magnesium adalah ion mineral paling umum keempat serta kation intraseluler paling
umum kedua di tubuh. Sekitar 50% dari total magnesium tubuh terletak di tulang sedangkan
50% lainnya terutama terletak di intraseluler. Sekitar 1% ditemukan secara intravaskuler, dan
kadarnya dikontrol dengan ketat [24] Magnesium bertindak sebagai faktor pendamping untuk
berbagai proses enzimatik. Ini juga memiliki peran dalam relaksasi vaskular perifer [25]
Kadar magnesium serum telah dilaporkan antara 1,5-2,1 mg / dl [26]. Penurunan kadar
magnesium serum dengan bertambahnya usia kehamilan telah dilaporkan dalam beberapa
penelitian dan permulaan persalinan telah dikaitkan dengan defisiensi magnesium
miometrium [27,28]. Transfer dari ibu ke janin (dengan hampir 80% transfer terjadi selama
trimester ketiga) dan hemodilusi selama kehamilan telah diusulkan sebagai mekanisme dari
penurunan magnesium serum yang diamati selama kehamilan [16].
Magnesium merupakan mineral yang penting untuk pertumbuhan janin. Kekurangan
magnesium selama kehamilan telah dikaitkan dengan pre-eklamsia, eklamsia, persalinan
prematur dan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah [29].
Kadar magnesium serum secara luas telah dilaporkan pada wanita tidak hamil dan
wanita hamil pada semua trimester [30]. Penelitian lain telah melaporkan tidak ada perbedaan
kadar magnesium serum antara wanita hamil dan tidak hamil [31].
Bahan dan Metode
Penelitian ini merupakan studi comparative cross-sectional yang dilaksanakan antara
bulan Juni dan Agustus 2016 di RS Pendidikan Korle-Bu. Lokasi penelitian ini adalah Rumah
Sakit Pendidikan Korle-Bu yang merupakan rumah sakit rujukan tersier terbesar di Ghana.
Departemen Obstetri dan ginekologinya memiliki sekitar 400 bed dan melayani lebih dari
11.000 persalinan setiap tahunnya.
Semua wanita hamil dan tidak hamil sehat yang berusia antara 18 dan 35 tahun yang
datang ke klinik antenatal dan ginekologi rumah sakit dilibatkan dalam penelitian ini.
Wanita hamil dan tidak hamil dengan diabetes dan hipertensi, penyakit ginjal, infeksi
kronis dan akut, riwayat tiroid; paratiroid; pankreas; penyakit hati, dan wanita yang
menggunakan suplemen / obat yang mengandung mineral kalsium dan magnesium
dikeluarkan dari penelitian.
Untuk memenuhi kriteria inklusi dan memperoleh informed consent, dilakukan
rekrutmen berturut-turut sebanyak seratus tiga puluh dua (132) perempuan, terdiri dari 32
wanita normal yang tidak hamil sebagai kontrol (Kelompok A) dan 100 wanita hamil normal
(Kelompok B).
Wanita hamil normal di Grup B dibagi lagi menjadi tiga kelompok (B1, B2 dan B3)
berdasarkan usia kehamilan. Grup B1 (usia kehamilan 1-13 minggu, n = 33), Grup B2 (usia
kehamilan 14-28 minggu, n = 37) dan Grup B3 (usia kehamilan 29-40 + minggu, n = 30).
Usia, berat, dan tinggi wanita yang direkrut dicatat. Tekanan darah mereka juga
diukur dalam posisi duduk menggunakan lengan kanan pada dua kesempatan yang
dipisahkan dengan interval 15 menit dan dirata-ratakan menggunakan sphygmomanometer
merkuri dan stetoskop.
Tanpa penggunaan tourniquet, empat (4) mililiter darah vena diperoleh dari vena
kubital lengan kiri dengan pasien dalam posisi duduk menggunakan jarum suntik 19G dan
spuit dan sampel darah segera dipindahkan ke dalam tabung biasa yang sudah diberi kode.
Dalam dua (2) jam pengumpulan, sampel dikirim ke laboratorium dan disentrifugasi pada
kecepatan 4.000 rpm selama 10 menit untuk mendapatkan serum yang kemudian disimpan
pada suhu -20 ° C sebelum dianalisis dalam waktu 24 jam.
pengumpulan sampel. Magnesium serum dan kalsium serum total ditentukan
menggunakan spektrometer serapan atom dalam nyala asetilen-udara (Variant 240FS; Varian
Australia Pty Ltd, VIC, Australia) dengan rentang referensi masing-masing 0,74-1,03 mmol /
L dan 2,12-2,62 mmol / L. .
Data yang terkumpul diperlakukan secara rahasia dengan pengidentifikasi kode
anonim untuk setiap subjek dan disimpan dalam database Microsoft access 2010. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20. Perbandingan rata-rata total kalsium
serum dan magnesium antar kelompok dilakukan dengan menggunakan analisis varians
(ANOVA). Signifikansi statistik dianggap pada nilai p <0,05.
Persetujuan untuk penelitian ini diperoleh dari komite peninjau etika dan protokol dari
Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi Universitas Ghana.
Hasil
Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam usia, dan tekanan darah sistolik pada
kelompok wanita yang diteliti. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan pada BMI, dan
tekanan darah diastolik dari kelompok wanita yang diteliti.

Median (rentang) paritas subjek adalah; tidak hamil 1 (0-5), trimester pertama 1 (1-2),
trimester kedua 1 (0-3) dan trimester ketiga 1 (0-7). Tidak ada perbedaan signifikan (p-value
= 0,965) pada paritas.

Tidak ada perubahan perbedaan signifikan pada kalsium serum dan magnesium total di antara
kelompok wanita yang diteliti. Namun, ada yang perbedaan yang signifikan pada albumin
serum dan protein serum total antara kelompok wanita yang diteliti.
Terdapat range kalsium serum yang luas pada pada kehamilan normal (1,21-3,70
mmol / l) dan wanita tidak hamil (1,95-2,66 mmol / l).
Terdapat range magnesium serum yang luas pada kehamilan normal (0,45-1,09
mmol / l) dan wanita tidak hamil (0,62-1,07 mmol / l).

Tidak ada perbedaan yang signifikan pada tekanan darah diastolik berdasar usia
kehamilan pada wanita hamil normal. Namun, tekanan darah diastolik secara signifikan lebih
rendah pada wanita hamil trimester kedua dan ketiga kehamilan dibandingkan dengan
keadaan tidak hamil.

Terdapat penurunan kadar protein serum total selama kehamilan dengan penurunan
yang signifikan terlihat selama trimester ketiga dibandingkan dengan keadaan tidak hamil.
Tidak ada perubahan antar trimester yang signifikan dalam protein serum total.
Terjadi penurunan kadar albumin serum selama kehamilan normal dengan penurunan
signifikan terlihat selama trimester ketiga dibandingkan dengan keadaan tidak hamil. Kadar
albumin serum tidak menunjukkan perubahan antar trimester yang signifikan.
Diskusi
Kehamilan normal dikaitkan dengan penurunan resistensi vaskular sistemik akibat
vasodilatasi dari hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron [32], [33]. Tekanan
darah sistolik dan diastolik (DBP) telah dilaporkan menurun pada kehamilan normal.
Penurunan DBP dilaporkan lebih besar daripada penurunan tekanan darah sistolik (SBP).
Kami mengamati penurunan tekanan darah sistolik yang tidak signifikan tetapi penurunan
yang signifikan dalam tekanan darah diastolik terutama pada trimester kedua dan ketiga
dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, dengan tidak ada perubahan DBP antar-trimester
yang signifikan, sebuah temuan yang konsisten dengan yang studi lain yang serupa [32], [34],
[35].
Penurunan tekanan darah yang dicatat dalam penelitian ini dimulai pada trimester
pertama dan titik nadir pada trimester kedua, dengan peningkatan menuju tingkat sebelum
kehamilan pada trimester ketiga seperti yang dicatat dalam penelitian kami. DBP pada
trimester ketiga dalam penelitian ini masih lebih rendah secara signifikan dibandingkan
dengan keadaan tidak hamil.
Penelitian lain telah melaporkan perubahan yang tidak signifikan dalam tekanan darah
[36] sementara yang lain mencatat peningkatan progresif dalam tekanan darah selama
kehamilan [34,37,38]. Studi ini menganalisis tekanan darah berdasarkan berat badan pasien
sebelum kehamilan atau total berat badan yang diperoleh selama kehamilan, faktor-faktor
yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini dan oleh karena itu, dapat menjelaskan
perbedaan dalam hasil kami.
Kami mengamati penurunan yang tidak signifikan dalam kadar kalsium serum total
selama kehamilan normal (p = 0,779). Pengamatan ini didukung oleh orang-orang dari
Standley et al., [22] dan Olatunbosum et al., [39] tetapi kontras dengan Bassam Hanna [40]
dan Sultana et al., [41]. Studi oleh Bassam Hanna dan Sultana et al., Berpendapat bahwa
kalsium total serum yang rendah yang diamati pada akhir kehamilan normal disebabkan oleh
peningkatan kebutuhan janin dan hemodilusi fisiologis sekunder untuk peningkatan volume
intravaskular sebagai akibat dari penurunan kadar albumin serum secara signifikan (yang
merupakan faktor utama protein plasma pengikat kalsium) [40], [41]. Dalam penelitian ini,
kami mengamati penurunan protein serum total yang signifikan (p = 0,012) dan albumin (p =
0,002) pada trimester ketiga dibandingkan dengan keadaan tidak hamil seperti yang diamati
oleh Sultana et al.,
Namun, kadar kalsium serum total tidak berkurang secara signifikan. Jadi perubahan
kadar kalsium serum total dalam kehamilan mungkin tidak terkait dengan perubahan kadar
protein serum seperti yang dicatat oleh Oberst dan Plass [42]. Perbedaan hasil dapat dikaitkan
dengan faktor-faktor yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini tetapi yang diketahui
mempengaruhi kadar kalsium serum total termasuk faktor pra-analitis seperti perubahan pH
darah, olahraga, perubahan postural, peningkatan ventilasi dan variasi diurnal, [ 8], [43], [44]
dan kebiasaan makan [8], [45], [46]. Faktor lain yang dapat mempengaruhi total protein
serum dan kadar albumin dan oleh karena itu kadar kalsium serum total yang tidak
dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah proteinuria [47,48]. Perbedaan musim dan iklim
(perbedaan paparan sinar matahari dan karena itu sintesis vitamin D), serta perbedaan ras,
juga dapat menjelaskan perbedaan hasil [49], [50], [51].
Kami juga mengamati penurunan yang tidak signifikan (p = 0,566) dalam magnesium
serum selama perkembangan kehamilan normal dibandingkan dengan wanita yang tidak
hamil seperti yang dicatat oleh Zohreh dan Sara [52] dan Deeper V Kanagal et al., [53].
Meskipun banyak penelitian telah melaporkan penurunan kadar magnesium serum selama
kehamilan normal [3], [28], [54], [55] dan telah mengaitkan hal ini dengan kebutuhan janin,
hemodilusi terutama pada akhir kehamilan dan keguguran, Newman ( 1957) dan Archari et
al., (1961) melaporkan perubahan yang tidak signifikan pada kadar magnesium serum pada
wanita hamil dan tidak hamil sebagai akibat dari range kadar magnesium serum luas pada
wanita hamil dan tidak hamil [30 ], [31]. Dalam studi ini, ada range yang luas dari kadar
magnesium serum pada wanita tidak hamil dan hamil. Oleh karena itu, hal ini dapat
menjelaskan temuan kami tentang perbedaan yang tidak signifikan dalam kadar magnesium
serum pada wanita tidak hamil dan hamil. Riwayat diet untuk memperkirakan asupan kalsium
dan magnesium wanita dalam penelitian kami tidak dilakukan. Perbedaan genetik mengenai
penyerapan makanan, pemanfaatan dan kebutuhan janin, serta ekskresi kalsium dan
magnesium melalui urin mungkin menjelaskan perbedaan antara temuan kami dan temuan
lain.
Sebagai kesimpulan, kami mengamati penurunan tekanan darah sistolik yang tidak
signifikan tetapi penurunan tekanan darah diastolik yang signifikan terutama pada trimester
kedua dan ketiga dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, tanpa perubahan DBP antar-
trimester yang signifikan. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kadar kalsium dan
magnesium serum total pada kehamilan normal dibandingkan dengan wanita tidak hamil di
Ghana. Ada penurunan protein serum total, dan kadar albumin selama kehamilan dengan
penurunan yang signifikan terlihat selama trimester ketiga dibandingkan dengan keadaan
tidak hamil.
Kedepan, penelitian longitudinal lebih lanjut diperlukan untuk menentukan kisaran
normal kadar magnesium serum dan kalsium total serta pengaruh asupan makanan dan
ekskresi elektrolit ini melalui urin terhadap kadarnya dalam serum wanita Ghana yang hamil
dan tidak hamil.

Anda mungkin juga menyukai