ANAK
H.01
HESTI PARAMITA WULANNINGRUM
433131490120055
KASUS
Seorang anak usia 2 tahun baru masuk di rumah sakit dengan
diagnosa medis DADS, saat ini keluarga mengeluhkan klien
sering BAB sehari sudah 7 kali, anak tampak rewel, tidak
mau makan sama sekali, Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
kongjungtiva tampak anemis, turgor kulit jelek, tampak
sedang terkulai lemas, terpasang infus 40 tts / menit s; 38 C ,
RR 40x menit, bb 18 kg.
Pengkajian:
Seorang anak usia 2 tahun baru masuk di rumah sakit dengan diagnosa
medis DADS, saat ini keluarga mengeluhkan klien sering BAB sehari
sudah 7 kali, anak tampak rewel, tidak mau makan sama sekali.
Pemeriksaan Fisik:
Konjungtiva tampak anemis
Turgor kulit jelek
Tampak sedang terkulai lemas
Terpasang infus 40 tts/menit
Suhu 38oC
RR 40 x/menit
BB 18 kg
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Problem
1. Luaran Utama Intervensi Utama
Eliminasi Fekal (L.04033) Hal.23 1. Manajemen Diare (I.03101) Hal.164
Definisi: proses defekasi normal yang disertai dengan Definisi: mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampaknya
pengeluaran feses mudah dan konsistensi, frekuensi serta Tindakan:
bentuk feses normal Observasi
Ekspektasi: membaik Identifikasi penyebab diare (mis. inflamasi gastrointestinal, iritasi
Kriteria Hasil: gastrointestinal, proses infeksi, malabsorbsi, ansietas, stress, efek
Kontrol pengeluaran feses meningkat (5) obat-obatan, pemberian botol susu)
Konsistensi feses membaik (5) Identifikasi riwayat pemberian makanan
Frekuensi defekasi membaik (5) Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
Moitor tanda dan gejala hipovolemia (mis. takikardia, nadi teraba
Luaran Tambahan lemah, tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa mulut kering,
1. Status cairan CRT melambat, BB menurun)
2. Kontinensia fekal Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
3. Motilitas gastrointestinal Monitor jumlah pengeluaran diare
Monitor keamanan penyiapan makanan
Intervensi
Terapeutik
Berikan asupan cairan oral (mis. larutan garam gula, oralit, Pedialyte, renalyte)
Pasang jalur intravena
Berikan cairan intravena (mis. ringer asetat, ringer laktat) jika perlu
Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. loperamide, difenoksilat)
Kolaborasi pemberian obat antispasmodia/spasmolitik (mis. papaverine, ekstak belladonna, mebeverine)
Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-pektin)
2. Pemantauan Cairan (I.03121) Hal.238
Definisi: mengumpulkan dan menganalisis data terkait pengaturan keseimbangan cairan
Tindakan:
Observasi
Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
Monitor frekuensi napas
Monitor tekanan darah
Moitor berat badan
Intervensi
Monitor waktu pengisian kapiler
Monitor elastisitas atau turgor kulit
Monitor kadar albumin dan protein total
Monitor hasil pemeriksaan serum (mis. osmolaritas serum, hematocrit, natrium, kalium, BUN)
Monitor intake dan output cairan
Identifikasi tanda-tanda hipovolemia
Terapeutik
Atur interval wakktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Intervensi Pendukung
1. Manajemen cairan
2. Manajemen medikasi
3. Manajemen nutrisi
4. Pemberian obat intravena
5. Terapi intravena
2. Luaran Utama Intervensi Utama
Termoregulasi (L.14134) Hal.129 1. Manajemen Hipertemia (I.15506) Hal.181
Definisi: pengaturan suhu tubuh agar tetap berada Definisi: mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh
pada rentang normal akibat disfungsi termoregulasi
Ekspektasi: membaik Tindakan:
Kriteria Hasil: Observasi
1.
Suhu tubuh membaik (5)
Luaran Tambahan
Identifikasi penyebab hipertermi (mis. dehidrasi, terpapar
lingkungan panas, penggunaan incubator)
Monitor suhu tubuh
2. Perfusi perifer Monitor kadar elektrolit
3. Status cairan Terapeutik
4. Status nutrisi Sediakan lingkungan yang dingin
Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
hyperhidrosis (keringat berlebih)
Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Intervensi Pendukung
1. Edukasi dehidrasi
2. Edukasi pengukuran suhu tubuh
3.
4.
5.
Edukasi program pengobatan
Pemantauan cairan
Pemberian obat intravena
3. Luaran Utama Intervensi Utama
Status Nutrisi (L.03030) Hal.121 1. Manajemen Gangguan Makan (I.03111) Hal.177
Definisi: keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi Definisi: mengidentifikasi dan mengelola diet yang buruk, olahraga
kebutuhan metabolism berlebihan dan/atau pengeluaran makanan dan cairan berlebihan
Ekspektasi: membaik Tindakan:
Kriteria Hasil: Observasi
1.
2.
3.
Diare menurun (5)
Berat badan membaik (5)
Nafsu makan membaik (5)
Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta
kebutuhan kalori
Terapeutik
Timbang berat badan secara rutin
Luaran Tambahan Rencanakan program pengobatan untuk perawatan di rumah
4. Eliminasi fekal (mis. medis, konseling)
5. Nafsu makan 2. Manajemen Nutrisi (I.03119) Hal.200
Definisi: mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang
seimbang
Tindakan:
Observasi
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi makanan yang disukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
Moitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasi pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan jika perlu
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri, antiemetic, jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu)
Intervensi Pendukung
1. Edukasi nutrisi anak
2. Manajemen cairan
3. Manajemen diare
4. Pemantauan nutrisi
5. Pemberian makanan parenteral
TERIMA KASIH