Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS

DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG

DISUSUN OLEH :
FITRIA AGUSTINA
NIM : 1503041

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Diare merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko
mengalami defekasi berupa feses cair atau feses tidak berbentuk dalam
frekuensi yang sering. (Carpenito & Lynda Juall, 2012)Diare adalah
pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk. (Herlman & Heather, 2012)
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa diare
merupakan situasi dimana seorang individu mengalami sensasi rasa sakit
perut seperti melilit atau mulas kemudian defekasi berupa feses yang encer
atau lunak dan tidak berbentuk serta dikeluarkan secara terus- menerus
dengan frekuensi lebih dari 3 kali

B. Penyebab/ Faktor Predisposisi


Menurut (Nurarif Huda Amin & Kusuma Hardhi, 2015) penyebab diare
di bagi atas dua yaitu:
1. Diare Akut
a. Virus: Rotavirus, Adenovirus, Norwalk Virus
b. Parasit protozoa: giardia lambdia, entamoeba hystolitica,
trikomonas hominis, isospora sp, cacing (A lumbricoides, A
duodenale, N. Americanus, T
c. Bakteri: yang memproduksi enterotoksin (S aureus, C perfringens,
E coli, V Cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi
mukosa usus (Shingella, salmonella spp, yersinia)
2. Diare Kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokan dalam 6 kategori
pathogenesis terjadinya
a. Diare osmotic
b. Diare sekretorik
c. Diare karena gangguan motilitas
d. Diare inflamatorik
e. Malabsorbsi
f. Infeksi kronik

C. Klasifikasi
Menurut (Nurarif Huda Amin & Kusuma Hardhi, 2015) diare dapat
diklasifikasikan berdasarkan:
1. Lama waktu diare:
a. Akut :Berlangsung kurang dari 2 minggu
b. Kronik :berlangsung lebih dari 2 minggu
2. Mekanisme patofisiologis: osmotik atau sekretorik dll
3. Penyebab infeksi atau tidak: infeksi atau non infeksi
4. Penyebab organik atau tidak: organik atau fungsional

D. Patofisiologi/Pathway
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga
usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat gangguan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare tidak karena peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiper akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan, sehingga timbul diare, sebaliknya jika peristaltik
usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang
selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
4. Patogenesis diare akut :
a. Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus
setelah berhasil melewati rintangan asam lambung.
b. Jasad renik tersebut berkembangbiak (multiplikasi) di dalam usus
halus.
c. Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik)
d. Akibat toksin hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan
diare.
5. Patogenesis diare kronis :
Lebih komplek  dan faktor-faktor yang menimbulkan wabah infeksi,
bakteri, parasit, malabsorbsi, malnutrisi, dll. Sebagai akibat diare baik
akut maupun kronis akan terjadi :
a. Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengatakan
terjadinya gangguan keseimbangan asam basa (osidosis, metabolik,
hipokalamia).
b. Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan
kurang, pengeluaran bertambah).
c. Hipoklikemia
d. Gangguan sirkulasi darah.
Phatway

Infeksi Makanan

Berkembang di usus Toksik tidak


dapat diserap

Hipersekresi air dan


elektrolit Hipersilstaltik

Isi usus Penyerapan makanan


di usus menurun

Diare

Frekuensi BAB Membentuk toksik


meningkat

Hilang cairan Radang usus


elektrolit berlebihan

Hipetermi
Gangguan
keseimbangan
cairan dan elektrolit

Dehidrasi

Kekurangan volume cairan


E. Pengkajian keperawatan
1. Pengkajian
2. Identitas
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan dahulu
d. Riwayat kesehatan keluarga
4. Review of sistem (ROS)
Sistem gastrointestinal
a. Gejala (Subyektif)
b. Tanda (Obyektif)

F. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif: Diare
2. Hipertemia berhubungan dengan Dehidrasi
G. Rencana Tindakan Keperawatan Berdasarkan NIC, NOC

DIAGNOSA
NO TINJAUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 Kekurangan volume NOC NIC
cairan berhubungan  Fluid balance Fluid Management
dengan kehilangan  Hydration  Timbang popok/pembalut
cairan aktif: diare  Nutritional status: foodand jika diperlukan
fluid intake  Pertahankan catatan intake
Kriteria Hasil
dan output yang akurat
 Mempertahankan
 Monitor status hidrasi
urineoutput sesuai dengan
usia dan BB, BJ urine (kelembaban membran
normal, HT normal mukosa, nadi adekuat,
 Tekanan darah, nadi, suhu tekanan darah ortostatik),
tubuh dalam batas normal jika di perlukan
 Tidak ada tanda-tanda  Monitor vital sign
dehidrasi, elastisitas turgor
 Monitor masukan
kulit baik, membran
mukosa lembab, tidak ada makanan/cairan dan hitung
rasa haus yang berlebihan intakekalori harian
 Kolaborasikan pemberian
cairan IV
 Monitor status nutrisi
 Brikan cairan IV pada suhu
ruangan dorong masukan
oral
 Berikan pergantian
nesogatrik sesuai output
 Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
 Tawarkan snack (jus buah,
buah segar)
 Kolaborasi dengan dokter
 Atur kemungkinan transfusi
 Persiapan untuk transfusi
DIAGNOSA
NO TINJAUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
2 Hipertemia NOC NIC
berhubungan Thermoregulation Fever treatment
dengan Dehidrasi Kriteria Hasil  Monitor suhu sesering
 Fases berbentuk, BAB mungkin
sehari sekali tiga hari  Monitor IWL
 Menjaga daerah sekitar
 Monitor warna dan suhu
rectal dari iritasi
kulit
 Tidak mengalami diare
 Menjelaskan diare dan  Monitor tekanan darah, nadi
rasional tindakan dan RR
 Mempertahankanturgor  Monitor penurunan tingkat
kulit kesadaran
 Monitor WBC, Hb, dan Hct
 Monitor intake dan output
 Berikan anti piretik
 Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
 Selimuti pasien
 Lakukan tapid sponge
 Kolaborasi pemberian cairan
intervena
 Kompres pasien pada liipat
paha dan aksila
 Tingkatkan sirkulasi udara
 Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya
menggigil
H. Evaluasi
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pasien tidak diare lagi
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Konsistensi feces berbentuk
dan tidak cair
3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pasien tidak merasa mulas
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, & Lynda Juall. (2015). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.
Definisi Dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.

Herlman, T., & Heather. (2016). International Diagnosis keperawatan: Definisi


Dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.

Nurarif Huda Amin, & Kusuma Hardhi. (2015). APLIKASI ASUHAN


KEPERAWATAN BERDASARKAN DIAGNOSA MEDIS DAN NANDA
(NORTH AMERICAN NURSING DIAGNOSIS ASSOCIATION) NIC-NOC.
Yogyakarta: Mediaction.
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : NUR ROKHIM

Nim : 1607083

Tempat Praktek : RSUD UNGARAN

Tanggal : 25 Juni 2018

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari Senin 25 Juni 2018 di Ruang Melati RSUD
UNGARANa
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama :An. A
Umur : 6 bulan
Jenis Kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Suku Bangsa :Suku Jawa, Bangsa Indonesia
Status Perkawinan :Belum Kawin
Pendidikan Terakhir :Tidak ada
Pekerjaan :Tidak ada
Alamat :Nyatnyono Rt 02/3 Ungaran
No. RM :589683
Tanggal Masuk RS :25-06-2018 Jam 03.00 WIB

2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 28 Tahun
Hubungan dengan klien : Bapak
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SLTP

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Diare 5 kali sehari Muntah 1 kali
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sudah 2 hari pasien diare, sebelumnya sudah periksa di dr.
Spesialis anak di rumah sakit yang sama untuk rawat jalan namun
belum ada perbaikan kemudian tanggal 25 - 06 2018 jam 03.00
WIB pasien dibawa ke IGD di RS yang sama karena lemas dan
rewel terus, diare sudah 5 kali dalam 1 malam
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit lain seperti asma, dan
pasien belum pernah opname sebelumnya
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak pernah ada keluarga yang mempunyai penyakit seperti
pasien

C. Persepsi dan Harapan keluarga sehubungan sehubungan dengan sakit


anak

1.Mengapa keluarga datang ke RS?

Keluarga datang ke rumah sakit karena untuk mendapatkan


penanganan dan perawatan anak A.

2.Apa yang diketahui keluarga tentang sakit anaknya?

Menurut keluarga bahwa an. A mencret dan muntah sehingga


butuh infus.

3.Apakah sakit ini menimbulkan perubahan kehidupan sehari - hari?

Sakit anaknya ini tidak menimbulkan perubahan kehidupan sehari


hari namun sekarang keluarga sering ke rs untuk menengok dan
menunggui anak tersebut

4.Harapan keluarga yang diinginkan selama anak dirawat di RS?

Harapan keluarga terkait perawatan anaknya bahwa keluarga


berharap anaknya dirawat sebaik - baiknya dan cepat sembuh.

5.Anak tinggal dengan siapa?

Selama sakit anak ditunggui ibunya bergantian dengan bapak

6.Siapa yang terpenting bagi anak?

Yang terpenting bagi anak adalah orang tuanya

D. Kebutuhan dasar khusus

1. Kenyamanan istirahat tidur

Sebelum sakit, pasien tidur jam 19.00 WIB sampai dengan jam
06.00 WIB namun selama sakit pasien rewel terus dan tidur
terganggu

2. Hygiene personal

Personal hygiene dilakukan oleh orang tuanya

3. Keselamatan
Rentang gerak baik, namun pasien sering minta digendong

4. Cairan

Anak mendapatkan terapi infus Asering 15 tpm

5. Nutrisi

Nutrisi yang diberikan adalah ASI ditambah susu formula


sebanyak 100 ml setiap minum, pasien biasa minum sehari bisa
sampai 5 - 6 kali namun setelah sakit pasien tidak mau minum
susu formula.

6. Pola Asuh

Bapak pasien adalah perokok satu hari kurang lebih 1 bungkus


rokok. Namun anak lebih suka bersama ibunya.

7. Eliminasi

Sebelum sakit pasien sering BAK sehari 5 - 6 kali, namun


selama sakit pasien BAK kurang lebih 4 kali karena tidak mau
minum.

8. Oksigenasi

Pasien tidak terpasang alat bantu oksigen

E. Riwayat Kehamilan dan Persalianan Anak

Kelahiran Gangguan Cara Masalah Penolong Masalah Keadaan


ke kehamilan persalinan persalinan persalinan bayi anak
Pertama Tidak ada normal Tidak ada Tidak Tidak
gangguan masalah ada ada
saat selama masalah masalah
kehamilan persalinan pada pada
bayi anak
C. Re

A. Keluarga
1. Genogram

Keterangan:

: Perempuan : Garis Keturunan

: Laki-laki : Tinggal Serumah

: Mninggal

: Pasien

2. Kondisi rumah
Kondisi rumah permanen
3. Lingkungan tempat tinggal
Lingkunagntempat tinggal
4. Kebersihan rumah dan lingkungan
Kebersihan rumah dan lingkungan cukup bersih

B. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


1. Antrometri
BB : 7.5 Kg
TB : 65 cm
Tanda-tanda vital :Nadi :130x/menit,
Suhu :38,3oC
RR :30x/menit
a. Keadaan umum : Composimentis
b. Kulit,kuku
 Turgor baik karena kulit kembali normal setelah 3 detik
ditekan.
 warna kulit sawo matang.
 Kulit terdapat bekas luka akibat bekas garukan
 Kulit tampak lecet
 Kulit tampak kemerahan
 Kulit terasa hangat
 Kuku bersih dan pendek
c. Kepala
 Rambut bersih,tidak ada ketombe, warna hitam dan terdapat
rambut putih
 Kulit kepala tidak ada laserasi, kulit kepala bersih
d. Mata
 Konjungtiva : anemis
 Palpebrae : tidak ada oedema
 Sclera : tidak ikteric
 Pupil : normal berbentuk bulat, diameter 3 mm
dan reflek cahaya pupil mengecil.

e. Hidung
 Rongga hidung : kotor, terdapat cairan yang keluar dari hidung
 Septum deviasi tidak ada, concha normal.
f. Telinga
 Daun telinga simetris antara kanan dan kiri ada darah, bersih
 Liang telinga bersih kiri dan kanan
 Fungsi pendengaran tidak ada gangguan pendengaran
g. Mulut
 Rongga mulut : mulut bersih dan berbau, tengorokan
tampak kemerahan
 Gigi : gigi bersih, tidak terdapat gigi berlubang
Bibir : mukosa bibir kering. tidak terdapat bibir
pecah-pecah
 Kesulitan pada saat menelan makanan
h. Leher
 Tidak ada Kemerahan dan peradangan dinding belakang
mukosa mulut
 Tidak terdapat nyeri tekan pada tenggorokan
i. Thorax
 Inspeksi
Bentuk dada normal simetris antara kiri dan kanan,
pengembangan paru normal antara kiri dan kanan, pernafasan
20x/menit
 Auskultasi
Bunyi nafas normal atau vesikuler, inspirasi sama dengan
ekspirasi, tidak terdapat suara tambahan seperti ronchi dan
wheezing

 Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan pada dada , getaran pada dada kiri
dan kanan sama,
 perkusi
bunyi paru normal sonor, sisi dada kiri ICS 7/8 (paru-lambung)
sonor, sisi dada kanan ICS 4/5 (paru-hati)
i. Kardio
 Inspeksi
Bentuk dada normal simetris antara kiri dan kanan, tidak
menonjon yang menandakan tidak ada pembesaran jantung
 Auskultasi
- BJ I (S1) penutupan katub mitral dan triskuspidalis LUB
- BJ II (S2) penutupan katub aorta dan plumonal DUB
- Jarak S1-S2: 1 detik atau kurang, S1 lebih keras dari S2
 Palpasi
Denyut jantung apeks dalam keadaan normal
 Perkusi
Bunyi jantung redup dalam keadaan normal
j. Abdomen
 Inspeksi
Bentuk perut datar, warna kulit sawo matang, tidak adanya
retraksi, simetris,
 Auskultasi
Peristaltik usus normal 15 x/menit
 Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan pada perut, tidak di temukan
pembesaran hepar
 Perkusi
Terdengar suara pekak pada area hepar.
k. Urogenital
Tidak dilakukan pemeriksaan
l. Ekstremitas
 Atas
Tangan kiri dan kanan normal dan tidak ada kelainan
 Bawah
Terpasang infus Assering di sebelah kaki kiri 20x tetes/menit
m. Status nutrisi
Status gizi baik, tampak sehat

D. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tgl 25 Juni 2018
Hemoglobin 10.8
Leukosit 13,5
Hematokrit 42,0
Eritrosit 4,2
Trombosit 282
MCV 75
MCH 26
MCHC H34

No Laborat faces rutin hasil


Amuba Negatif
Eritrosit 0,1
Telur cacing negatif
Lemak positif
Clinitest negatif
Sudan III positif

2. Pemeriksaan Diagnostik
Tidak dilakukan pemeriksaan

3. Terapi medikasi

TANGGAL DAN WAKTU


NAMA DOSIS INDIKASI 25-06-2018 26-06-2018
NO
OBAT
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 Zink 1x1 Vitamin √ √ √ √ √ √
Cth mineral
untuk diare
2 Amoksi 3x250. Antibiotik √ √ √ √ √ √
silin untuk bakteri
injeksi gram positif
3 Paracet 3x 1/2 Untuk √ √ √ √ √ √
amol demam
cth
syr
4 Asering 15 tpm Cairan √ √ √ √ √ √
infus elektrolit

TANGGAL DAN WAKTU


NAMA DOSIS INDIKASI 27-06-2018
NO
OBAT
Pagi Siang Malam
1 Zink 1x1 Vitamin √ √ √
Cth mineral
untuk diare
2 Amoksi 3x250. Antibiotik √ √ √
silin untuk bakteri
injeksi gram positif
3 Paracet 3x 1/2 Untuk √ √ √
amol demam
cth
syr
4 Asering 15 tpm Cairan √ √ √
infus elektrolit

4. Tanda-tanda vital

TANGGAL DAN WAKTU


JENIS 25-06-2018 26-06-2018
NO
PEMERIKSAAN
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 Tekanan Darah - - - -
2 Suhu 38.3o C 37.6o C 37.5o C 37.5o C 37 C 37o C
3 Nadi 130x/ 126x/ 130x/ 120x/ 120x/ 120x/
mnt mnt mnt mnt mnt mnt
4 Pernafasan 30x/mnt 30x/mnt 30x/mnt 25 30x/mnt 25 x/mnt
x/mnt

TANGGAL DAN WAKTU


JENIS 27-07-2018
NO
PEMERIKSAAN
Pagi Siang Malam
1 Tekanan Darah -
2 Suhu 36.5o C 36o C -
3 Nadi 120x/ 120x/ -
mnt mnt
4 Pernafasan 25 x/mnt 25 x/mnt -
II. ANALISA DATA

DATA INTERPRESTASI MASALAH


NO
(SIGN/SYMPTOM) (ETIOLOGI) (PROBLEM)
Ds:
 Orang tua pasien mengatakan
pasien diare 5 kali dalam
semalam
Do:
 Membran mukosa mulut/kulit
kering
Kekurangan kehilangan cairan
1  Turgor kulit kurang baik
volume cairan aktif: Diare
 Nadi 130x/menit
 Suhu tubuh 38,3oC
 Belum BAK dalam 1 malam
 Mata, UUB cekung
 Anak rewel
 Hematokrit meningkat 42.0

Ds:
 Orang tua pasien mengatakan
pasien demam
Do:
 Suhu 38,3oC
 nadi 130x/menit
2  Frekwensi pernafasan 30 kali/ Hipertemia Proses infeksi
menit
 Anak tidak mau minum
 Susu habis 1/3 porsi
 Kulit terlihat kemerahan
 Leukosit 13.5

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS MASALAH)


1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif: Diare ditandai dengan diare satu malam 5 kali
2. Hipertemia berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan
leukosit 13.5
IV. RENCANA KEPERAWATAN

NO
TUJUAN DAN NOC NIC TANDA TANGAN
DP
Tujuan: setelah dilakukan NIC :
tindakan keperawatan Fluit Management:
selama 3x24 jam maka a. Monitor warna, jumlah dan
masalah kekurangan
frekuensi kehilangan cairan
volume cairan akan teratasi
dalam 24 jam
dengan kriteria hasil:
NOC : b. Observasi kehilangan cairan
- Fluit balance yang tinggi: diare,
- Hydration c. Monitor intake dan
-Fluit intake pengeluaran
Ditandai dengan: d. Timbang popok/ pembalut
 Urune (0,5-1
jika diperlukan
cc/kgBB/hr)
 Tidak ada tanda-tanda
e. Monitor status hidrasi:
dehidrasi: BB tidak kelembaban membran
turun, elastisitas dan mukosa, nadi, suhu, respirasi
turgor kulit baik, f. Berikan intake cairan berupa
DX 1 membran mukosa susu LLM
lembab, mata/UUB g. Kolaborasi pemberian cairan
tidakcekung)
intervena, sesuai program
 Frekuensi, dan irama
nafas dalam rentang
normal Hypovolemia management
 TTV dalam batas a. Monitor status cairan
normal: termasuk intake dan output
Tekanan darah: 90/60 cairan
mmHg b. Pelihara IV line
Nadi 120-130x/ mnit
c. Monitor respon pasien
Suhu : 36 - 37 C
Nafas 20-30 x/ mnit terhadap penambahan
cairan
d. Dorong dan edukasi keluarga
untuk menambah intake
oral.
DX 2 TUJUAN : Perawatan Hipertermi :
1. Monitor tanda-tanda vital
Setelah dilakukan tindakan
2. Monitor suhu tubuh dengan
keperawatan selama 3 x 24
alat yang sesuai
hipertermi teratasi , dengan
3. Monitor urin output
kriteria hasil :
4. Instruksikan pasien
mengenai tanda dan gejala
Hipertermi dengan
awal kondisi sakit yang
indikator menununjukkan:
berhubungan dengan panas
1. Hipertermi dari dan kapan mencari bantuan
sedang(2) menjadi petugas kesehatan.
ringan(4) 5. Anjurkan minuman yang
mengandung elektrolit
 Skala 36 ringan, 37
6. Berikan kompres hangat
sedang 38 cukup berat
untuk menurunkan suhu
dan lebih 38 berat
tubuh pasien

2. Sakit kepala atau 7. Kolaborasikan pemberian

pusing dari skala obat antipiretik

1( berat) menjadi Manajemen cairan:

4(ringan)
1. Catat input dan out put
1. Tanda - tanda vital pasien
dengan indikator:Tanda 2. Monitor status hidrasi
- tanda vital dalam pasien( membran mukosa
batas normal lembab dan denyut nadi
adekuat
Tekanan darah: 90/60
3. Berikan terapi cairan IV
mmHg yang sesuai
Nadi 120-130x/ mnit
Suhu : 36 - 37 C Manajemen pengobatan :
Nafas 20-30 x/ mnit 1. Tentukan obat yang
diperlukan dan kelola
Kontrol Hipertermi dengan
menurut resep
indikator:
2. Monitor efektifitas cara
pemberian obat yang yang
1. Mampu mengontrol
sesuai
peningkatan suhu
3. Monitor efek samping obat
tubuh ( tahu penyebab
4. Tentukan kemampuan
peningkatan suhu
pasien untuk mengobati diri
tubuh, mampu
sendiri dengan cara yang
menggunakan tehnik
tepat
nonfarmakologi untuk
mengurangi hipertermi. 5. Berikan informasi tentang
obat yang diberikan ke
pasien

V. CATATAN KEPERAWATAN

NO TANDA
HARI TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
DP TANGAN
DX 1 a. Memonitoring warna, Ds:orang tua pasien
jumlah dan frekuensi mengatakan
kehilangan cairan dalam pasien BAB 5x
sehari dan encer
24 jam
Do:pasien nampak
lemas
b. Mengobservasi Ds: orang tua pasien
kehilangan cairan yang mengatakan
tinggi: diare, drainase pasien banyak
mengeluarkan
luka, diaforesis (banyak
keringat
keringat), IW
Do:pasien nampak
pengisapan nasogatrik, gelisah
perdarahan

c. Memonitoring status Ds:orang tua pasien


hidrasi: kelembaban mengatakan bibir
membran mukosa, nadi, pasien kering dan
suhu dan pasien
suhu, respirasi
panas
Do:
Nadi:130x/menit,
Suhu:38,3oC
RR :30x/menit

d. Melakukan Kolaborasi Ds: orang tua pasien


pemberian cairan mengatakan
intervena, sesuai setelah di berikan
obat pasien
program
tampak lebih
tenag dan BAB
Berkurang
Do:
Zink 1x1 Cth
Amoxicillin 250 mg
DX 2 a. Memonitoring tanda- Ds:orang tua pasien
tanda vital tiap 6 jam mengatakan
tingkat kesadaran (nadi, anaknya demam
suhu, RR) Do:
Nadi:130x/menit,
Suhu:38,3oC
RR :30x/menit

b. Menganjurkan klien dan Ds: orang tua pasien


keluarga untuk mengatakan
memenuhi asupan pasien sudah
cairan oral yang melaksanakan
adekuat sesuai dengan apa yang di
usia dan indikasi anjurkan oleh
petugas
Do:orang tua tampak
memenuhi
kebutuhan
pasien
c. Melakukan kolaborasi
dengan tim medis Do:pemberian terapi
untuk pemberian sudah di
terapi per oral sesuaikan denagn
kondisi pasien
Tempra3x0,6
Nipe3x0,4
Colistin 3 x
150.000

a. Memonitoring warna, Ds:orang tua pasien


jumlah dan frekuensi mengatakan
kehilangan cairan dalam pasien BAB 2 kali
DX Jumat,17- sehari dan tidak
24 jam
1 11-2017 encer
Do:pasien nampak
tenang dan tidak
gelisah
b. Mengobservasi Ds: orang tua pasien
kehilangan cairan yang mengatakan
tinggi: diare, drainase pasien sdh tidak
berkeringat
luka, diaforesis (banyak
berlebihan
keringat), IW
Do:pasien nampak
pengisapan nasogatrik, tidak gelisah
perdarahan

c. Memonitoring status Ds:orang tua pasien


hidrasi: kelembaban mengatakan
membran mukosa, nadi, pasien sudah
tidak demam lagi
suhu, respirasi dan
tekanan darah Do:
Nadi:100x/menit,
Suhu:36,5oC
RR :24x/menit
Tensi:100/70 mmhg
d. Melakukan Kolaborasi Ds: orang tua pasien
pemberian cairan mengatakan
intervena, sesuai setelah di berikan
obat pasien
program
tampak lebih
tenag dan BAB
Berkurang
Do:
Zink 1x1 Cth

a. Memonitoring tanda- Ds:orang tua pasien


tanda vital tiap 6 jam mengatakan
tingkat kesadaran (nadi, anaknya sudah
suhu, RR) tridak demam
DX
Do:
2
Nadi:10x/menit,
Suhu:36,o5C
RR :24x/menit
Tensi:100/70 mmhg
b. Melakukan kolaborasi
dengan tim medis Do:pemberian terapi
untuk pemberian sudah di
terapi, cairan sesuaikan denagn
parenteral, O2 dan kondisi pasien
pemeriksaan laborat Paracetamol 1/2
sesuai kondisi klien tab.
VI. CATATAN PERKEMBANGAN

HARI
NO TANDA
TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
DP TANGAN
PUKUL
S :orang tua pasien mengatakan pasien sudah tidak
diare
DX
O :BAB 2x sehari
1
A :masalah sebagian teratasi
P :lanjutkan intervensi
S :orang tua pasien mengatakan pasien sudah tidak
demam
DX
O :suhu tubuh 36oC
2
A :masalah sebagian teratasi
P :lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai