Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN CAIRAN

NAMA : GISELA PUTRI AYU LAKSITA

NIM : 18010089

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER

YAYASAN JEMBER INTERNASIONAL SCHOOL

2022
PERSETUJUAN

Laporan Pendahuluan (Konsep KDM) pada kasus pasien dengan risiko


ketidakseimbangan cairan. Telah dibuat pada tanggal 23 Februari 2022.
Pada pasien di ruang rawat inap Edelweis 8 bed 1

........................., ……………2022
Pembimbing ruangan, Pembimbing Akademik,

(…………………………………..) (……………………………………..)
NIP/NIK. NIK.

Kepala Ruangan,

(……………………………………………..)
NIP/NIK
1.1 PENGERTIAN CAIRAN TUBUH

Cairan termasuk kebutuhan dasar manusia secara fisiologis karena

memiliki proporsi besar dalam tubuh. Hampir 90% dari total berat badan

berbentuk cairan (Utami, 2017). Air di dalam tubuh tersimpan dalam dua

kompartemen utama yaitu CIS dan CES.

1) Cairan Intraseluler (CIS)

CIS merupakan cairan yang terdapat dalam sel tubuh dan berfungsi

sebagai media tempat aktivitas sel berlangsung. Cairan ini menyusun

sekitar 70% dari total cairan tubuh dewasa, CIS menyusun sekitar 40%

berat tubuh.

2) Cairan Ekstraseluler (CES)

CES merupakan cairan yang terdapat diluar sel dan menyusun 30%

dari total cairan tubuh atau sekitar 20% dari berat tubuh. CES terdiri atas

cairan intravasikuler, cairan intertisial, dan cairan transeluler. Cairan

intravasikuler atau plasma menyusun 5% dari total berat badan,

sedangkan cairan intertisial menyusun 10%-15% total berat badan.


1.2 KEBUTUHAN FISIOLOGIS

Makanan yang tidak dapat di absorbsi

Hiperperistaltik

Distensi abdomen Diare

Mual muntah Frekuensi BAB meningkat

Nafsu makan menurun Hilangnya cairan secara


berlebih

Risiko Defisit Nutrisi


Dehidrasi

Risiko
Ketidakseimbangan
Cairan
1.3 FAKTOR YANG BERPENGARUH

1. Usia

Usia seseorang mempengaruhi fungsi organ. Kemampuan organ

untuk mengelola keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa secara

efisien juga terpengaruh.

2. Temperatur lingkungan

Panas yang berlebih menyebabkan keringat. Seseorang dapat

kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 gram/hari.

3. Diet

Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan

energi, proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari intersisial ke

intraselular.

4. Stress

Stress dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel,

konsentrasi darah dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan

retensi sodium dan air.

5. Sakit

Keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal, dan

jantung, gangguan hormone akan mengganggu keseimbangan cairan.

1.4 DIAGNOSA MEDIS

Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. World Health

Organization (WHO) pada tahun 1984 mendefinisikan diare sebagai berak

cair tiga kali atau lebih dalam sehari semalam (24 jam). Menurut Kemenkes
RI (2014) diare merupakan suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya

perubahan bentuk dan konsistensi pada tinja, yang melembek atau mencair

dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya.

Menurut Saydam dalam Kurniawati (2018) diare merupakan salah satu

penyakit yang berulang-ulang buang air besar yang sifatnya encer (cair). Bila

seseorang menderita penyakit ini maka akan sering buang air besar yang

sifatnya cair dan tidak bisa ditahan.

1.5 KONSEP KEPERAWATAN

1.5.1 Pengkajian

1. Riwayat keperawatan

a. Intake dan output cairan dan makanan

b. Tanda kekurangan dan kelebihan cairan

2. Pengukuran klinik

a. Berat badan

Kehilangan/bertambahnya berat badan menunjukkan

adanya masalah keseimbangan cairan :

 2% : ringan

 5% : sedang

 10% : berat

b. Keadaan umum

 Pengukuran tanda vital seperti suhu, tekanan

darah, nadi, dan pernapasan.

 Tingkat kesadaran
c. Pengukuran intake cairan

 Rute cairan : NGT atau oral

 Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV

 Makanan yang cenderung mengandung air

d. Pengukuran pengeluaran cairan

 Urine : volume, kejernihan/kepekatan

 Feses : jumlah dan konsistensi

 Muntah

3. Pemeriksaan fisik

a. Integumen : turgor kulit, edema, kelelahan, dan

kelemahan

b. Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah,

hemoglobin dan bunyi jantung

c. Mata : cekung, air mata kering

d. Neurologi : refleks, gangguan motorik dan sensorik,

tingkat kesadaran

e. Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan

lidah, muntah-muntah dan bising usus.

1.5.2 Analisa Data

Analisa data merupakan kegiatan pengumpulan informasi

tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan

masalah-masalah, serta kebutuhan keperawatan dan kesehatan

lainnya (Nababan, 2017)


1.5.3 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses

keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon

individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat terhadap

permasalahan kesehatan baik actual maupun potensial, dimana

perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengatasinya

(Rinawati, 2018).

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien

dengan diare menurut SDKI (2016) adalah sebagai berikut :

a. Diare

Definisi : pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak

berbentuk

Gejala dan tanda mayor

Subjektif Objektif

(tidak tersedia) 1. Defekasi lebih dari tidak kali

dalam 24 jam

2. Feses lembek atau cair

Gejala dan tanda minor

Subjektif Objektif

1. Urgency 1.Frekuensi peristaltic

2. Nyeri/kram abdomen meningkat

2.Bising usus hiperaktif


b. Risiko Defisit Nutrisi

Definisi : berisiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme

Faktor risiko

1. Ketidakmampuan menelan makanan

2. Ketidakmampuan mencerna makanan

3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient

4. Peningkatan kebutuhan metabolisme

5. Faktor ekonomi

6. Faktor psikologi

c. Risiko ketidakseimbangan cairan

Definisi : berisiko mengalami penurunan, peningkatan atau

percepatan perpindahan cairan dari intravaskuler, intertisial

atau intraselular.

Faktor risiko

1. Prosedur pembedahan mayor

2. Trauma/perdarahan

3. Luka bakar

4. Aferesis

5. Asites

6. Obstruksi intestinal

7. Peradangan pancreas

8. Penyakit ginjal dan kelenjar


9. Disfungsi intestinal

1.5.4 Kriteria Hasil dan Intervensi

Diagnosa diare b.d hiperperistaltik d.d frekuensi BAB yang

meningkat

Definisi : pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk

Penyebab :

Fisiologis

1. Inflamasi gastrointestinal

2. Iritasi gastrointestinal

3. Proses infeksi

4. malabsorpsi

Psikologis

1. Kecemasan

2. Tingkat stress tinggi

Situasional

1. Terpapar kontaminan

2. Terpapar toksin

3. Penyalagunaan laksatif

4. Penyalagunaan zat

5. Program pengobatan

6. Perubahan air dan makanan

7. Bakteri pada air

Kondisi klinis terkait


1. Kanker kolon

2. Diverticulitis

3. Iritasi usus

4. Crohn’s disease

5. Ulkus peptikum

6. Gastritis

7. Spasme kolon

8. Colitis ulseratif

9. Hipertiroidisme

10. Demam typoid

11. Malaria

12. Sigelosis

13. Kolera

14. Disentri

15. Hepatitis

Intervensi

Manajemen Diare (I.03101)

1. Identifikasi penyebab diare

2. Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja

3. Monitor jumlah pengeluaran diare

Terapeutik

1. Berikan asupan cairan oral

2. Berikan cairan intravena


3. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan

elektrolit

Edukasi

1. Anjurkan porsi makan kecil dan sering secara bertahap

2. Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan

mengandung laktosa

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian obat-obatan


DAFTAR PUSTAKA

Fujiwan, A. (2015). Pengkajian Sebagai Data Dasar Dalam Menegakkan Asuhan

Keperawatan. Kajian KDK 3 .

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Indonesia: Definisi dan

Indikator Diagnosis, Edisi 1.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Indonesia: Definisi dan

Tindakan Keperawatan, Edisi 1.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Indonesia: Definisi dan

Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1.

Rinawati, P. (2018). Kompetensi Perawat Dalam Merumuskan Diagnosa

Keperawatan Pada Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang.

Repository Universitas Muhamadiyah Semarang .

Utami, N. (2017). Asuhan Keperawatan Gangguan Keseimbangan Cairan dan

Elektrolit pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) di Ruang Rawat

Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pustaka Poltekkes Padang .


LEMBAR KONSULTASI
TANGGAL MATERI YANG NAMA dan
DIKONSULKAN DAN TANDA TANGAN
URAIAN PEMBIMBING PEMBIMBING

Anda mungkin juga menyukai