DIARE AKUT
1. Pengertian Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24
jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1
minggu.Menurut Riset kesehatan Dasar 2007,diare
merupakan penyebab kematian pade 42% bayi dan 25% anak
usia 1-4 tahun
2. Anamnesis 1. Lama berlangsung diare,frekwensi diare sehari, warna
feses , adakah lendir, atau lendir darah dalam feses
2. Adakah muntah, rasa haus, rewel, anak lemah , kesadaran
menurun kapan buang air kecil terakhir , demam, sesak
nafas, kejang perut kembung
3. Jumlah cairan yang masuk selama diare
4. Jenis makanan dan minuman yang dimakan / minum
selama diare
5. Apakah mengkonsumsi makanan minuman yang tidak
biasa
6. Apakah terdapat penderita diare di sekitarnya
7. Bagaimana dengan suber air minum
1. Keadaan umum, tanda vital dan keasadaran:
Tanda Utama
Gelisah , rewel, lemah/ letargi/ coma tampak haus,turgor
kurang atau buruk
Tanda tambahan
Mulut bibir lidah kering , mata dan UUB cekung ,keluar air
3. Pemeriksaan Fisik mata
2. Nafas cepat dan dalam ( nafas Kuszmaul tanda asidosis
metabolik
3. Kejang karena gangguan keseimbangan elektrolit (hipo atau
hipernatremia ) , kembung ( hipokalemia)
4. Berat Badan
5. Penilaian derajat dehidrasi
4. Kriteria Diagnosis 1. Diare akut tanpa Dehidrasi: Tidak ditemukan tanda utama
maupun tambahan,kehilangan cairan tubuh< 5% BB.KU
baik sadar,UUBtak cekung ,mukasa mulut dan bibir basah,
turgor baik atau cukup, bising usus normal, akral hangat
2. Diare akut dengan dehidrasi ringan/ sedang :
Kehilangan cairan 5-10% BB. Terdapat 2 tanda utama
ditambah 2 atau lebih tanda tambahan.KU gelisah atau
cengeng . Turgor kurang akral masih hangat
3. Diare akut dengan dehidrasi berat: Kehilangan cairan >
10%BB, terdapat 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih
tanda tambahan.KU letargi atau koma, UUB sangat
cekung, mata sangat cekung , mukosa mulut dan
bibirkering. Turgor sangat kurang akral dingin
4. Perawatan Perianal
a. Kolaborasi pemberian antiemetic
b. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
c. Monitor adanya kemerahan pada kulit di sekitr anal
d. Oleskan minyak kelapa /baby oil pada kulit di
sekitar anal
e. Bersihkan daerah anal dengan air, hindari
penggunaan tissue basah
5. Bantu penuhi Activity Daily living
6. Intervensi kolaborasi : pemasangan infus
7. Monitoring dan evaluasi:
a. Observasi tanda- tanda vital
b. Observasi frekwensi, karakteristik dan volume diare
c. Observasi tanda- tanda dehidrasi
d. Observasi intake dan out put cairan
e. Observasi skala, frekwensi , dan insensitas nyeri
f. Observasi integritas kulit perianal
DIARE AKUT
1. Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien diare akut yang
sistimatis dimana nutrisionis / Dietisien berfikir kritis dalam
membuat keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga
aman, efektif dan berkualitas
2. Asesmen / Pengkajian Melanjutkan hasil skrining perawat .Melihat data berat
Antropometri badan, tinggi badan,Lingkar Lengan Atas, Lingkar Kepala
Biokimia Melihat data HB ,Hematokrit,Leukosit,elektrolit,hasil analisis
feses , Albumin, data laboratorium lain terkait gizi (bila ada)
Klinis / Fisik Anoreksia, mual muntah, sakitperut,diare, konstipasi,
demam,malabsorbsi
Riwarat makan Riwayat alergi makanan , pola kebisaan makan , bentuk
makanan,rata- rata asupan makan sebelum masuk RS
Riwayat Personal Riwayat sosial ekonomi ,budaya,riwayat penyakit saat ini dan
penyakit keluarga , riwayat penggunaan suplemen makanan ,
status kesehatan mental serta status kognitif
3. Diagnosis Gizi (masalah Asupan makan peroral kurang berkaitan dengan kesulitan
gizi) makan
(tidak nafsu makan,mual, sakit perut) ditandai dengan asupan
makanan 50% dari kebutuhan kalium ditandai dengan kalium
(N1-2.1)
Kekurangan asupan kalium berkaitan dengan muntah, diare
tidak dapat mencukupi kebutuhan kalium ditandai dengan
kalium ≤3
(N1-5.10.1)
4. Intervensi Gizi (Terapi Tujuan:
Gizi) 1. Memenuhi kebutuhan Zat gizi tanpa memperberat
a. Perencanaan saluran cerna
2. Mencegah dan mengurangi risiko dehidrasi
3. ASI Tetap diberikan