Anda di halaman 1dari 5

DIARE AKUT

No Dokumen : 440/ /PKM.


SGT/AKR/SK/III/2023
SOP No Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman :1/5
UPTD
Ni Ketut Sitiari, S.Kep
PUSKESMAS
Nip .19721015 199203 2 004
SIGENTI
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer,lebih sering
dari biasanya disertai berlendir,bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air saja
1. Pengertian
yang frekuensinya lebih sering dari biasanya dan berlangsung kurang dari 7
hari.
Sebagai pedoman menegakkan diagnosa dan memberikan pertolongan pasien
2. Tujuan
Diare Akut di puskesmas.
Keputusan kepala Puskesmas Sigenti Nomor: 440/ /PKM.
3. Kebijakan
SGT/AKR/SK/III/2023 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur/Langkah- 5.1 Perawat memanggil pasien
Langkah
5.2 Perawat menyapa pasien dan atau keluarganya

5.3 Perawat mempersilahkan pasien duduk

5.4 Perawat menanyakan keluhan pasien

5.5 Perawat melakukan anamnesa, meliputi :

1. Berapa kali BAB dalam 1 hari?

2. Apakah diserati lendir ?

3. Apakah konsistensi BAB encer?

4. Apakah pasien haus?

5. Mulai kapan pasien merasakan keluhan ?

6. Apakah mengalami keluhan lain ?

5.6 Perawat melakukan Vital Sign yang meliputi


1. Tekanan Darah

2. Suhu

3. Nadi

4. Respiratory

5.7 Perawat mencatat hasil anamnesa dan vital sign di rekam medis pasien

5.8 Perawat memberikan catatan rekam medis kepada dokter

5.9 Dokter memeriksa :


Anamnesis:

1. Sudah berapa lama diare berlangsung, berapa kali sehari, warna dan
konsistensi tinja, lendir dan/ darah dalam tinja, muntah, anak lemah,
kesadaran menurun, rasa haus, rewel, kapan terakhir kencing, suhu
badan

2. Jumlah cairan yang masuk selama diare

3. Anak minum ASI/PASI, apakah anak makan makanan yang tidak


biasa, apakah ada yang menderita diare di sekitarnya dari mana
sumber air minum

Pemeriksaan fisik:

1. Perhatikan tanda utama: kesadaran, rasa haus, turgor kulit abdomen.

2. Perhatikan tanda tambahan: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata


cekung atau tidak, ada atau tidaknya air mata, kering atau tidaknya
mukosa mulut, bibir dan lidah.

3. Timbang BB

4. Penilaian dehidrasi penderita diare :

Tanpa dehidrasi ( kehilangan cairan < 5% berat badan ) :


a. Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan
b. Keadaan umum baik, sadar
c. Tanda vital dalam batas normal
d. Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, airmata
ada, mukosa mulut dan bibir basah
e. Turgor abdomen baik, bising usus normal
f. Akral hangat
g. Pasien dapat dirawat di rumah kecuali bila terdapat
komplikasi lain ( tidak mau minum, muntah terus, diare yang
frekuen)
Dehidrasi ringan ( kehilangan cairan 5-10 % berat badan ):
a. Bila didapatkan 2 tanda utama ditambah 2atau lebih tanda
tambahan
b. Keadaan umum gelisah/cengeng
c. Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung,
airmata kurang, mukosa mulut dan bibir sedikit kering
d. Turgor menurun
e. Akral hangat
f. Pasien harus dirawat inap

Dehidrasi berat (kehilangan cairan tubuh >10% berat badan):


a. Apabila didapatkan dua tanda utama ditambah dengan dua
atau lebih tanda tambahan
b. Keadaan umum lemah, letargi atau koma
c. Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, airmata tidak
ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering
d. Turgor buruk
e. Akral dingin

a. Pasien harus rawat inap

5. Langkah promotif /preventif

6. Langkah kuratif

5.10 Dokter mencatat hasil dan menuliskan resep di rekam medis pasien

5.11 Dokter menulis obat di lembar resep :


1. Tidak boleh diberikan obat anti diare
2. Pemberian cairan: per oral ( cairan rumah tangga, oralit)
Pemberian cairan disesuaikan derajat dehidrasi
 Tanpa dehidrasi : cairan rumah tangga dan ASI diberikan
semaunya, oralit diberikan sesuai usia setiap kali BAB atau
muntah dengan dosis: kurang dari 1 tahun : 50-100 cc, 1–5
tahun : 100 - 200 cc, > 5 tahun : semaunya
 Dehidrasi tidak berat (ringan-sedang)
 Rehidrasi dengan oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam pertama
dilanjutkan pemberian kehilangan cairan yang sedang
berlangsung sesuai umur seperti diatas tiap kali BAB
 Dehidrasi berat : rujuk rumah sakit
3. Antibiotik diberikan sesuai hasil pemeriksaan laboratorium (bila ada
indikasi), bila tidak memungkinkan pemeriksaan laboratorium untuk
menentukan penyebab maka adanya darah dalam tinja (bentuk disen-
tri) bisa dijadikan indikasi pemberian antibiotik (sebagai pilihan :
kotrimoxazol, amokcisillin), anti parasit : metronidazol
4. Nutrisi : anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedkit-sed-
kit tapi sering (± 6x sehari), rendah serat, buah-buahan dierikan
terutama pisang.

5.12 Dokter menyarankan pasien


1. Upayakan ASI tetap diberikan
2. Kebersihan perorangan, lingkungan
3. Imunisasi campak
4. Memberikan makanan penyapihan yang benar
5. Penyediaan air minum yang bersih
6. Selalu memasak makanan yang benar

5.13 Dokter memberikan resep kepada pasien

5.14 Dokter mempersilahkan pasien untuk mengambil obat di Ruang Obat


a. Pelayanan Umum
6. Unit Terkait
b. KIA/KB
Tanggal Mulai
7. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai