Anda di halaman 1dari 8

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

No. Kode:. :
Terbitan :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1 /4

Ka. UPTD Puskesmas


Bekasi Jaya

UPTD PUSKESMAS
BEKASI JAYA

Kartini Ekowati, SKM


NIP.19710526 199202
2001

1. Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada


awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu.
Mual dan muntah mempengaruhi hingga > 50% kehamilan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan
pasien hiperemesis gravidarum dengan baik
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bekasi Jaya no……
4. Referensi Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Pelayanan Primer
5. Prosedur/ Langkah- Hasil Anamnesis (Subjective)
langkah Keluhan :
Mual dan muntah hebat
Gejala klinis :
a. Amenore yang disertai muntah yang hebat
b. Nafsu makan turun
c. Berat badan turun
d. Nyeri epigastrium
e. Lemas
f. Rasa haus yang hebat
g. Gangguan kesadaran
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
(Objective)
Pemeriksaan fisik :
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
No. Kode:. :
Terbitan :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 2 /4

Ka. UPTD Puskesmas


Bekasi Jaya

UPTD PUSKESMAS
BEKASI JAYA

Kartini Ekowati, SKM


NIP.19710526 199202
2001

a. Pemeriksaan tanda vital: nadi meningkat 100x/mnt,


tekanan darah menurun (pada keadaan berat),
subfebris, dan gangguan kesadaran (pada keadaan
berat).
b. Pemeriksaan tanda-tanda dehidrasi : mata cekung,
bibir kering, turgor berkurang.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
No. Kode:. :
No. Revisi :

SOP
Halaman : 3 /4

c. Pemeriksaan generalis: kulit pucat, sianosis, berat


badan turun > 5% dari berat badan sebelum hamil,
uterus besar sesuai usia kehamilan, pada
pemeriksaan inspekulo tampak serviks yang berwarna
biru.
Pemeriksaan penunjang :
a. Darah : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit.
b. Urinalisa : warna pekat, berat jenis meningkat, adanya
ketonuria, dan proteinuria.
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Klasifikasi hiperemesis gravidarum secara klinis dibagi
menjadi 3 tingkatan, antara lain :
a. Tingkat 1 :
1) Muntah yang terus menerus,
2) Timbul intoleransi terhadap makanan dan
minuman
3) Berat badan menurun,
4) Nyeri epigastrium,
5) Muntah pertama keluar makanan, lendir dan
sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar
darah.
6) Nadi meningkat sampai 100 x/mnt,
7) Tekanan darah sistolik menurun.
8) Mata cekung dan lidah kering,
9) Turgor kulit berkurang,
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
No. Kode:. :
No. Revisi :

SOP
Halaman : 4 /4

10) Urin sedikit tetapi masih normal.


b. Tingkat 2 :
1) Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan
diminum dan dimuntahkan,
2) Haus hebat, subfebris,
3) Nadi cepat lebih dari 100-140 x/mnt,
4) Tekanan darah sistolik menurun,
5) Apatis,
6) Kulit pucat,
7) Lidah kotor,
8) Kadang ikterus,
9) Bilirubin dalam urin,
10) Berat badan cepat menurun.
c. Tingkat 3
1) Gangguan kesadaran (delirium-koma),
2) Muntah berkurang atau berhenti,
3) Ikterus,
4) Sianosis,
5) Nistagmus,
6) Gangguan jantung,
7) Bilirubin,
8) Proteinuria dalam urin.
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan :
a. Mengusahakan kecukupan nutrisi ibu dengan
menganjurkan makan makanan yang banyak
mengandung gula
b. Makan porsi kecil, tetapi lebih sering
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
No. Kode:. :
No. Revisi :

SOP
Halaman : 5 /4

c. Menghindari makanan yang berminyak dan berbau


lemak.
d. Istirahat cukup
e. Defekasi yang teratur
Penanganan awal diberikan :
a. H2 Blocker per oral/IV.
b. Piridoksin 10 mg per oral tiap 8 jam.
c. Anti emetik IV.
d. Berikan cairan intravena sesuai derajat dehidrasi.
e. Berikan suplemen multivitamin (B kompleks) IV
Konseling dan Edukasi :
a. Memberikan informasi kepada pasien, suami, dan
keluarga mengenai kehamilan dan persalinan suatu
proses fisiologik.
b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-
kadang muntah merupakan gejala fisiologik pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah usia
kehamilan 4 bulan.
6. Dokumen terkait a. Rekam Medik
b. Buku register unit KIA
c. Buku register unit Rawat Inap
d. Buku register unit Gawat Darurat
e. Sistem Informasi Kesehatan ( SIK )
7. Unit terkait a. Unit Pendaftaran
b. Unit KIA
c. Unit Gawat Darurat
d. Unit Rawat Inap
e. Unit Gizi
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
No. Kode:. :
No. Revisi :

SOP
Halaman : 6 /4

f. Unit Farmasi
g. Unit Kasir
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
No. Kode:. :
No. Revisi :

SOP
Halaman : 7 /4
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
No. Kode:. :
No. Revisi :

SOP
Halaman : 8 /4

Anda mungkin juga menyukai