Anda di halaman 1dari 3

KATARAK

No Dokumen : 440/ /PKM.


SGT/AKR/SK/III/2023
SOP No Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
UPTD
Ni Ketut Sitiari, S.Kep
PUSKESMAS
Nip .19721015 199203 2 004
SIGENTI
Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan penurunan tajam
penglihatan (visus). Katarak paling sering berkaitan dengan proses degenerasi lensa
pada pasien usia di atas 40 tahun (katarak senilis). Selain katarak senilis, katarak juga
1. Pengertian
dapat terjadi akibat komplikasi glaukoma, uveitis, trauma mata, serta kelainan
sistemik seperti diabetes mellitus, riwayat pemakaian obat steroid, dan lain-lain.
Katarak biasanya terjadi bilateral, namun dapat juga pada satu mata (monokular).
Sebagai pedoman menegakkan diagnosa dan memberikan pertolongan pasien
2. Tujuan
Katarak di puskesmas.
3. Kebijakan Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
4. Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur/Langkah- Peralatan
Langkah 1. Senter
2. Snellen chart
3. Tonometri Schiotz
4. Oftalmoskop

5.1 Anamnesis

Keluhan
Pasien datang dengan keluhan penglihatan menurun secara
perlahan seperti tertutup asap/kabut. Keluhan disertai ukuran
kacamata semakin bertambah, silau, dan sulit membaca.
Faktor Risiko
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. Riwayat penyakit sistemik, seperti diabetes mellitus
3. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin
4. Kebiasaan merokok dan pajanan sinar matahari

5.2 Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana


(Objective)
5.3 Pemeriksaan Fisik
1. Visus menurun yang tidak membaik dengan pemberian
pinhole
2. Pemeriksaan shadow test positif
3. Terdapat kekeruhan lensa yang dapat dengan jelas dilihat
dengan teknik pemeriksaan jauh (dari jarak 30 cm)
menggunakan oftalmoskop sehingga didapatkan media
yang keruh pada pupil. Teknik ini akan lebih mudah
dilakukan setelah dilakukan dilatasi pupil dengan tetes
mata Tropikamid 0.5% atau dengan cara memeriksa
pasien pada ruang gelap.

5.4 Penegakan Diagnostik (Assessment)


5.5 Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan visus dan pemeriksaan lensa
5.6 Komplikasi
Glaukoma dan uveitis

5.7 Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Pasien dengan katarak yang telah menimbulkan gangguan
penglihatan yang signifikan dirujuk ke layanan sekunder yang
memiliki dokter spesialis mata untuk mendapatkan
penatalaksanaan selanjutnya. Terapi definitif katarak adalah
operasi katarak.

5.8 Konseling dan Edukasi


1. Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan
penglihatan yang dapat diperbaiki.
2. Memberitahu keluarga untuk kontrol teratur jika sudah
didiagnosis katarak agar tidak terjadi komplikasi.

Kriteria Rujukan
1. Katarak matur
2. Jika pasien telah mengalami gangguan penglihatan yang
signifikan
3. Jika timbul komplikasi

5.9 Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Dubia ad bonam
3. Ad sanationam : Dubia ad bonam

a. Poli umum
6. Unit Terkait
b. Ruang tindakan
Tanggal Mulai
7. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai