No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Acu Suhendar,
PUSKESMAS SKM
DTP NIP. 19660909
SINGAJAYA 198902 1 001
1. Pengertian Definisi
Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan
penurunan tajam penglihatan (visus). Katarak paling sering
berkaitan dengan proses degenerasi lensa pada pasien usia di
atas 40 tahun (katarak senilis). Selain katarak senilis, katarak
juga dapat terjadi akibat komplikasi glaukoma, uveitis, trauma
mata, serta kelainan sistemik seperti diabetes mellitus, riwayat
pemakaian obat steroid, dan lainlain. Katarak biasanya terjadi
bilateral, namun dapat juga pada satu mata (monokular).
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan penglihatan menurun secara
perlahan seperti tertutup asap/kabut. Keluhan disertai ukuran
kacamata semakin bertambah, silau, dan sulit membaca.
Faktor Risiko
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. Riwayat penyakit sistemik, seperti diabetes mellitus
3. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin
4. Kebiasaan merokok dan pajanan sinar matahari
Pemeriksaan Fisik
1. Visus menurun yang tidak membaik dengan pemberian
pinhole
2. Pemeriksaan shadow test positif
3. Terdapat kekeruhan lensa yang dapat dengan jelas dilihat
dengan teknik pemeriksaan jauh (dari jarak 30 cm)
menggunakan oftalmoskop sehingga didapatkan media
yang keruh pada pupil. Teknik ini akan lebih mudah
dilakukan setelah dilakukan dilatasi pupil dengan tetes
mata Tropikamid 0.5% atau dengan cara memeriksa
pasien pada ruang gelap.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan.
Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan visus dan pemeriksaan lensa
Komplikasi
Glaukoma dan uveitis
5. Prosedur Penatalaksanaan
Kriteria Rujukan
1. Katarak matur
2. Jika pasien telah mengalami gangguan penglihatan yang
signifikan
3. Jika timbul komplikasi
Peralatan
1. Senter
2. Snellen chart
3. Tonometri Schiotz
4. Oftalmoskop
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Dubia ad bonam
3. Ad sanationam : Dubia ad bonam