Anda di halaman 1dari 3

OTITIS EKSTERNA

No. dokumen: SOP/UKP/RI/


No. Revisi :
SOP Tanggal terbit:
Halaman : 1/3

UPT Puskesmas H. Ibrohim, SKM

Lubuk Landai Nip: 196611291987031003

1. Pengertian Otitis eksterna adalah radang pada liang telinga luar. Penyakit ini banyak
ditemukan dilayanan kesehatan tingkat pertama sehingga dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama harus memiliki kemampuan
mendiagnosis dan penatalaksana secara komprehensip.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam mennentukan diagnosis dan penatalaksanaan
kasus otitis eksterna
3. Kebijakan SK Kepala Upt Pusksmas Lubuk Landai ........................Tentang Pelayanan
Klinis Puskesmas
4. Referensi 1. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, DEPKES-RI 2007
2. Pelayanan Medis Dasar, Depkes RI Jakarta 2006
3. Panduan Pelayanan Medik Penyakit Dalam UI, 2006
5. Prosedur 1. Anamnesa
Petugas mendapatkan hasil anamnesis berupa :
a. Keluhan
1) Rasa sakit pada telinga yang berpariasi dari ringan hingga hebat
2) Rasa penuh pada telinga
3) Pendengaran dapat berkurang
4) Terdengar suara mendengung (tinnitus)
5) Keluhan biasanya dialami pada satu telinga dan sangat jarang
mengenai kedua telinga dalam waktu bersamaan.
6) Keluhan penyerta lain yang dapat timbul : demam atau meriang
telinga merasa basah.
b. Faktor resiko
1)Riwayat sering beraktifitas di air, misalnya : berenang, berselancar,
berdayung.
2) Riwayat trauma yang mendahului keluhan, misalnya :
membersihkan liang telinga dengan alat tertentu, memasukkan
cotton bud, memasukkan air ke dalam telinga.
3) Riwayat penyakit sistemik, seperti :diabetes melitus, psoriosis,
dermatitis atopik, SLE, HIV
2. Petugas mendapatkan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana
(objektif)
a. Pemeriksaan Fisik
Kartu status pasien
1) Nyeri tekan pada tragus
2) Nnyeri tarik pada daun telinga
3) Otoscopi
3. Petugas melakukan diagnosis klinis dan diagnosis banding
4. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensip (plan) berupa :
a. Non medika mentosa
1) Membersihkan liang telinga secara hati-hati dengan penghisap atau
kapas yang dibasahi dengan H2O2 3%.
2) Bila terdapat abses dilakukan insisi dan drainase
b. Medika mentosa
1) Topikal
a) Larutan antiseptik povidon iodine
b) OE akut sirkumskripta pada stadium infiltrat
- Salep iktiol
- Salep antibiotik : Polimixin-B, Basitrasin
c) OE akut difus : tampon yang telah diberi campuran polimixin-B,
neomicin hidrocortisone dan anestesi topikal.
2) Sistemik
a) Antibiotik sistemik diberikan bila infeksi cukup berat.
b) Analgetik seperti parasetamol atau ibupropen dapat diberikan.
5. Pemeriksa melakukan konseling edukasi
Pasien dan keluarga perlu diberikan penjelasan diantaranya :
a. Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau alat lain.
b. Selam pengobatan pasien tidak boleh berenang.
c. Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang telinga agar
dalam kondisi kering atau tidak lembab.
6. Pemeriksa melakukan kriteria rujukan sebagai berikut :
a. Otitis Eksterna dengan komplikasi
b. Otitis Eksterna maligna
7. Petugas melakukan dokumentasi
Petugas mendokumentasikan data hasil anamnesis pemeriksaan
fisik,pemeriksaan penunjang, kesimpulan diagnosa, rencana terapi,
serta konseling dan edukasi di dalam rekam medis.

6. Diagram alir -
7.Hal-hal yang -
harus
diperhatikan
8.Unit terkait 1. Pendaftaran
2. Apotik
9.Dokumen 1. Kartu status pasien
terkait 2. Buku Register pasien
3. Laporan Bulanan
10.Rekam No Yang di Ubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis Berlaku

Anda mungkin juga menyukai