Anda di halaman 1dari 3

Katarak Pada Pasien Dewasa

: 800/SOP/PKM
No. Dokumen
KM/III/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :15 Mei 2018
Halaman :
PUSKESMAS
KARANG MUKTI

1. Pengertian Definisi
Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan penurunan
tajam penglihatan (visus). Katarak paling sering berkaitan dengan
proses degenerasi lensa pada pasien usia di atas 40 tahun (katarak
senilis). Selain katarak senilis, katarak juga dapat terjadi akibat
komplikasi glaukoma, uveitis, trauma mata, serta kelainan sistemik
seperti diabetes mellitus, riwayat pemakaian obat steroid, dan lainlain.
Katarak biasanya terjadi bilateral, namun dapat juga pada satu mata
(monokular).
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan penglihatan menurun secara perlahan
seperti tertutup asap/kabut. Keluhan disertai ukuran kacamata semakin
bertambah, silau, dan sulit membaca.
Faktor Risiko
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. Riwayat penyakit sistemik, seperti diabetes mellitus
3. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin
4. Kebiasaan merokok dan pajanan sinar matahari
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Visus menurun yang tidak membaik dengan pemberian pinhole
2. Pemeriksaan shadow test positif
3. Terdapat kekeruhan lensa yang dapat dengan jelas dilihat
dengan teknik pemeriksaan jauh (dari jarak 30 cm)
menggunakan oftalmoskop sehingga didapatkan media yang
keruh pada pupil. Teknik ini akan lebih mudah dilakukan
setelah dilakukan dilatasi pupil dengan tetes mata Tropikamid
0.5% atau dengan cara memeriksa pasien pada ruang gelap.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan visus dan pemeriksaan lensa
Komplikasi
Glaukoma dan uveitis
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien dengan diagnosa
katarak pada pasien dewasa di tingkat pelayanan dasar/puskesmas oleh
dokter umum
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Karang Mukti No. 800/SOP/PKM/KM/III/2018
tentang Layanan Kesehatan di UPT Puskesmas Karang Mukti.
4. Referensi 1. Gerhard, K.L. Oscar, Gabriele. Doris, Peter. Ophtalmology a
short textbook. 2ndEd. New York: Thieme Stuttgart. 2007.
2. Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Panduan Manajemen
Klinis Perdami, 1th Ed.Jakarta: CV Ondo. 2006.
3. James, Brus. dkk. Lecture Notes Oftalmologi. Jakarta:
Erlangga. 2005.
4. Riordan, P.E, Whitcher, J.P. Vaughan & Asbury Oftalmologi
Umum. Ed17.Jakarta: EGC. 2009.
5. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata, Ed III. Cetakan V. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI. 2008.
6. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Cetakan I.
Jakarta: Widya Medika. 2000.
5. Prosedur Penatalaksanaan
Pasien dengan katarak yang telah menimbulkan gangguan
penglihatan yang signifikan dirujuk ke layanan sekunder yang
memiliki dokter spesialis mata untuk mendapatkan penatalaksanaan
selanjutnya. Terapi definitif katarak adalah operasi katarak.
Konseling dan Edukasi
1. Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan
penglihatan yang dapat diperbaiki.
2. Memberitahu keluarga untuk kontrol teratur jika sudah
didiagnosis katarak agar tidak terjadi komplikasi.
Kriteria Rujukan
1. Katarak matur
2. Jika pasien telah mengalami gangguan penglihatan yang
signifikan
3. Jika timbul komplikasi
Peralatan
1. Senter
2. Snellen chart
3. Tonometri Schiotz
4. Oftalmoskop

Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Dubia ad bonam
3. Ad sanationam : Dubia ad bonam
6. Unit Terkait 1. Unit BP Umum
2. Unit BP Gigi
3. Unit Perawatan
4. Unit KIA – KB
5. MTBS
6. PONED
7. IGD

Anda mungkin juga menyukai