Anda di halaman 1dari 2

DRY EYES

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
UPTD KESEHATAN Kartini Ekowati, SKM
PUSKESMAS WISMA JAYA NIP. 197105261992022001
KOTA BEKASI
1. PENGERTIAN Dry eyemerupakan suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang
diakibatkan berkurangnya produksi komponen air mata (musin, akueous, dan lipid).
2. TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksaan kasus dry eye di Puskesmas Wisma
Jaya
3. KEBIJAKSANAAN -

4. REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK 02.02/menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik


Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama.
5. PROSEDUR A. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan mata terasa gatal, seperti berpasir. Keluhan dapat
disertai sensasi terbakar, merah, dan perih.

Faktor Risiko
1. Usia, makin lanjut usia semakin tinggi angka kejadiannya.
2. Penggunaan komputer dalam waktu lama.
3. Penyakit sistemik, seperti: sindrom Sjogren, sklerosis sistemik progresif, sarkoidosis,
leukimia, limfoma, amiloidosis, hemokromatosis.
4. Penggunaan lensa kontak.

B. Petugas melakukan pemeriksaan fisik


Pemeriksaan Fisik Oftalmologis
1. Visus normal.
2. Terdapat foamy tears pada konjungtiva forniks.
3. Penilaian produksi air mata dengan tes Schirmer menunjukkan hasil <10 mm (N = >20
mm).

C. Penegakan diagnosis
Dilakukan dengan anamnesis, dan pemeriksaan oftalmologis.

D. Penatalaksanaan
Pemberian air mata buatan (karboksimetilselulosa tetes mata)

E. Pemeriksaan Kriteria rujukan


Dilakukan rujukan ke spesialis mata jika timbul komplikasi:
1. Keratitis
2. Penipisan kornea
3. Infeksi sekunder oleh bakteri
4. Neovaskularisasi kornea
6. DIAGRAM ALIR

7. HAL-HAL YANG -
PERLU
DIPERHATIKAN
8. UNIT TERKAIT Program Promkes, , Program KIA, Program Gizi, Program Imunisasi

9. DOKUMENT
TERKAIT
11. REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai