Anda di halaman 1dari 3

DEMAM TIFOID

No. Dokumen : /SOP/SMI/68


SOP No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 10/04/2016
Halaman : 1/3

PUSKESMAS drg. Suhendro Rusli


NIP 19611230 198903 1 007
SUKABUMI

1. PENGERTI Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
AN bakteri Salmonella typhi.
2. TUJUAN Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi kasus
demam tifoid.

3. KEBIJAKA Keputusan Kepala Puskesmas Sukabumi No. 46/KAPUS/2016 tentang Pelayanan


N Klinis

4. REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015
5. LANGKAH- 1. Anamnesa
LANGKAH 1.1 Menanyakan apakah ada demam turun naik terutama sore dan malam hari
1.2 Menanyakan apakah ada keluhan sakit kepala
1.3 Menanyakan apakah ada gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan
meteorismus atau diare, mual, muntah, nyeri abdomen dan BAB berdarah
1.4 Menanyakan apakah ada nyeri otot dan pegal-pegal, batuk, anoreksia,
insomnia
1.5 Menanyakan apakah ada penurunan kesadaran atau kejang
2 Pemeriksaan Klinis
2.1 Tampak sakit sedang atau sakit berat
2.2 Kesadaran : dapat compos mentis atau penurunan kesadaran (mulai dari yang
ringan, seperti apatis, somnolen, hingga yang berat misalnya delirium atau
koma)
2.3 Demam, suhu > 37,5oC.
2.4 Dapat ditemukan bradikardia relatif, yaitu penurunan frekuensi nadi
sebanyak 8 denyut per menit setiap kenaikan suhu 1oC.
2.5 Ikterus
2.6 Pemeriksaan mulut : typhoid tongue, tremor lidah, halitosis
2.7 Pemeriksaan abdomen : nyeri (terutama regio epigastrik),
hepatosplenomegali
2.8 Delirium pada kasus yang berat
3 Pemeriksaan Penunjang
3.1 Dilakukan pemeriksaan darah perifer lengkap beserta hitung jenis leukosit.
Dapat menunjukkan: leukopenia / leukositosis / jumlah leukosit normal,
limfositosis relatif, monositosis, trombositopenia (biasanya ringan), anemia.
3.2 Dilakukan pemeriksaan serologi : IgM antigen O9 Salmonella thypi (Tubex-
TF)® , Enzyme Immunoassay test (Typhidot®), Tes Widal
3.3 Kultur Salmonella typhi (gold standard)
3.4 Pemeriksaan penunjang lain sesuai indikasi klinis, misalnya: SGOT/SGPT,
kadar lipase dan amilase
4 Diagnosis
4.1 Demam tifoid
5 Diagnosis Banding
5.1 Demam berdarah dengue
5.2 Malaria
5.3 Leptospirosis
5.4 Infeksi saluran kemih
5.5 Hepatitis A
5.6 Sepsis
5.7 Tuberkulosis milier
5.8 Endokarditis infektif
5.9 Demam rematik akut
5.10 Abses dalam
5.11 Demam yang berhubungan dengan infeksi HIV
6 Terapi
6.1 Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
a. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
b. Menjaga kecukupan asupan cairan, yang dapat diberikan secara oral maupun
parenteral.
c. Diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup kalori dan protein, rendah
serat.
d. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas
e. Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran),
kemudian dicatat dengan baik di rekam medik pasien
6.2 Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan mengurangi
keluhan gastrointestinal.
6.3 Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini pertama untuk
demam tifoid adalah Kloramfenikol, Ampisilin atau Amoksisilin (aman untuk
penderita yang sedang hamil), atau Trimetroprim-sulfametoxazole
(Kotrimoksazol).
6.4 Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai tidak efektif, dapat
diganti dengan antibiotik lain atau dipilih antibiotik lini kedua yaitu Seftriakson,
Sefiksim, Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun karena dinilai
mengganggu pertumbuhan tulang).
6.5 Konseling dan edukasi
a. Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam tifoid yang harus
diketahui pasien dan keluarganya.
b. Diet, jumlah cairan yang dibutuhkan, pentahapan mobilisasi, dan
konsumsi obat sebaiknya diperhatikan atau dilihat langsung oleh dokter,
dan keluarga pasien telah memahami serta mampu melaksanakan.
c. Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan keluarga
supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
6.6 Pasien di rujuk jika mengalami keadaan umum yang berat, komplikasi,
komorbid berat, dan telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak
perbaikan

6. DIAGRAM
ALIR Pasien datang dengan
gejala demam tifoid

Pemeriksaan darah perifer


1 Anamnesa lengkap, serologi, kultur,
2 Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lain

Diagnosis demam
tifoid
tidak ya
Diagnosis Lain Terapi
1. Demam berdarah dengue
1. Suportif
2. Malaria
2. Simptomatis
3. Leptospirosis 3. Antibiotik
4. Infeksi saluran kemih
5. Hepatitis A
6. Sepsis Sembuh Bila terdapat :
7. Tuberkulosis milier
8. Endokarditis infektif 1. keadaan umum yang berat
9. Demam rematik akut 2. komplikasi
10. Abses dalam 3. komorbid berat
11. Demam yang berhubungan 4. telah mendapat terapi
dengan infeksi HIV
selama 5 hari namun
belum tampak perbaikan
5.

RUJUK

7. UNIT Poliklinik umum


TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai