Anda di halaman 1dari 5

PEDIKULOSIS KAPITIS

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal :
Terbit

UPT Kesehatan Kartini Ekowati, SKM


Puskesmas NIP. 197105261992022001
Wisma Jaya Kota
Bekasi

1. Pengertian Pedikulosis kapitis adalah infeksi dan infestasi kulit kepala dan rambut
manusia yang disebabkan oleh kutu kepala Pediculus humanus var
capitis.
Penularan melalui kontak langsung dengan agen penyebab.
a. Kontak fisik erat dengan kepala penderita, seperti tidur bersama.
b. Kontak melalui fomite yang terinfestasi, misalnya pemakaian
bersama aksesori kepala, sisir, dan bantal juga dapat menyebabkan
kutu menular.
2. Tujuan Sebagai Acuan Langkah Penatalaksanaan Pedikulosis Kapitis di
Puskesma Wisma Jaya
3. Kebijakan -
4. Referensi Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Petugas memberi salam saat menerima pasien.
3. Petugas melakukan anamnesis pada pasien, menanyakan
keluhan utama pasien, apakah ada gatal di kepala akibat reaksi
hipersensitivitas terhadap saliva kutu saat makan maupun
terhadap feses kutu. Petugas juga menanyakan faktor resiko
diantaranya : status sosioekonomi yang rendah, higienitas
perorangan yang rendah.
4. Petugas melakukan pemeriksaan kulit kepala pada pasien,
terdapat lesi kulit terjadi karena bekas garukan, yaitu bentuk erosi
dan ekskoriasi. Bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri, maka
timbul pus dan krusta yang menyebabkan rambut bergumpal,
disertai dengan pembesaran KGB regional, ditemukan telur dan
kutu yang hidup pada kulit kepala dan rambut. Telur P. humanus
capitis paling sering ditemukan pada rambut di daerah oksipital
dan retroaurikular.
5. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan.
6. Petugas melakukan tatalaksana sebagai berikut:
a. Sebaiknya rambut pasien dipotong sependek mungkin,
kemudian disisir dengan menggunakan sisir serit, menjaga
kebersihan kulit kepala dan menghindari kontak erat dengan
kepala penderita.
b. Pengobatan topikal merupakan terapi terbaik, yaitu dengan
pedikulosid dengan salah satu pengobatan di bawah ini:
1. Malathion 0.5% atau 1% dalam bentuk losio atau spray,
dibiarkan 1 malam.
2. Permetrin 1% dalam bentuk cream rinse, dibiarkan dalam 2
jam
3. Gameksan 1%, dibiarkan dalam 12 jam.
Pedikulosid sebaiknya tidak digunakan pada anak usia kurang
dari 2 tahun.
Cara penggunaan: rambut dicuci dengan shampo, kemudian
dioleskan losio/krim dan ditutup dengan kain. Setelah menunggu
sesuai waktu yang ditentukan, rambut dicuci kembali lalu disisir
dengan sisir serit.
Konseling dan Edukasi
Edukasi keluarga tentang pedikulosis penting untuk pencegahan.
Kutu kepala dapat ditemukan di sisir atau sikat rambut, topi, linen,
boneka kain, dan upholstered furniture, walaupun kutu lebih
memilih untuk berada dalam jarak dekat dengan kulit kepala,
sehingga harus menghindari pemakaian alat-alat tersebut
bersama-sama.
Anggota keluarga dan teman bermain anak yang terinfestasi
harus diperiksa, namun terapi hanya diberikan pada yang terbukti
mengalami infestasi. Kerjasama semua pihak dibutuhkan agar
eradikasi dapat tercapai.
7. Petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa
dan terapi ke dalam rekam medik.
8. Petugas menandatangani rekam medis.
9. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.
6. Diagram Alir
Petugas melakukan Petugas menanyakan keluhan
Memanggilpasie anamnesa pada pasien utama pasien
n sesuai nomor
urut

Petugas menegakkan Petugas melakukan Petugas melakukan


diagnosa pemeriksaan fisik pemeriksaan vital sign

Petugas mencatat hasil


Petugas memberikan di rekam medik menulis diagnose
terapi berdasarkan pasien ke buku
hasil pemeriksaan dan register.
diagnosa

7. Unit Terkait - Poli Umum


- Apotik
8. Dokumen Terkait - Rekam Medik
- Register
- Blanko resep

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai
diberlakukan
PEDIKULOSIS KAPITIS
No. :
Dokumen
No. Revisi :
Tanggal :
DAFTAR
Terbit
TILIK
Tanggal :
berlaku
Halaman : 1/2

UPT Dr.Suriani
Puskesmas NIP. 196212261999032001
Sangatta Selatan

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor
urut?
2 Apakah petugas memberikan salam saat
menerima pasien?
3 Apakah petugas melakukan anamnesis pada
pasien, menanyakan keluhan utama
pasien, apakah ada gatal di kepala akibat
reaksi hipersensitivitas terhadap saliva
kutu saat makan maupun terhadap feses
kutu. Petugas juga menanyakan faktor
resiko diantaranya : status sosioekonomi
yang rendah, higienitas perorangan yang
rendah?
4 Apakah petugas melakukan pemeriksaan kulit
kepala pada pasien, terdapat lesi kulit
terjadi karena bekas garukan, yaitu bentuk
erosi dan ekskoriasi. Bila terdapat infeksi
sekunder oleh bakteri, maka timbul pus
dan krusta yang menyebabkan rambut
bergumpal, disertai dengan pembesaran
KGB regional, ditemukan telur dan kutu
yang hidup pada kulit kepala dan rambut.
Telur P. humanus capitis paling sering
ditemukan pada rambut di daerah oksipital
dan retroaurikular?
5 Apakah petugas menegakkan diagnosis
berdasarkan hasil pemeriksaan?
6 Apakah petugas melakukan talaksanaan parotitis
sebagai berikut:
a. Sebaiknya rambut pasien dipotong
sependek mungkin, kemudian disisir
dengan menggunakan sisir serit,
menjaga kebersihan kulit kepala dan
menghindari kontak erat dengan
kepala penderita.
b. Pengobatan topikal merupakan terapi
terbaik, yaitu dengan pedikulosid
dengan salah satu pengobatan di
bawah ini:
Malathion 0.5% atau 1% dalam bentuk
losio atau spray, dibiarkan 1 malam.
Permetrin 1% dalam bentuk cream
rinse, dibiarkan dalam 2 jam
Gameksan 1%, dibiarkan dalam 12
jam.
Pedikulosid sebaiknya tidak digunakan
pada anak usia kurang dari 2 tahun.
Cara penggunaan: rambut dicuci dengan
shampo, kemudian dioleskan losio/krim
dan ditutup dengan kain. Setelah
menunggu sesuai waktu yang ditentukan,
rambut dicuci kembali lalu disisir dengan
sisir serit.
Konseling dan Edukasi
Edukasi keluarga tentang pedikulosis
penting untuk pencegahan. Kutu kepala
dapat ditemukan di sisir atau sikat rambut,
topi, linen, boneka kain, dan upholstered
furniture, walaupun kutu lebih memilih
untuk berada dalam jarak dekat dengan
kulit kepala, sehingga harus menghindari
pemakaian alat-alat tersebut bersama-
sama.
Anggota keluarga dan teman bermain
anak yang terinfestasi harus diperiksa,
namun terapi hanya diberikan pada yang
terbukti mengalami infestasi. Kerjasama
semua pihak dibutuhkan agar eradikasi
dapat tercapai?
7 Apakah petugas menulis hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi ke
dalam rekam medik?
8 Apakah petugas menandatangani rekam medik?
9 Apakah petugas menulis hasil diagnose pada buku
register?

CR: …………………………………………%.

Sangatta,………………………………
Pelaksana/Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai