Anda di halaman 1dari 2

KATARAK PADA PASIEN

PENANGGUNG JAWAB
DEWASA

No.Dokumen Disiapkan Unit Diperiksa . Disahkan


Pelayanan Klinis Ketua Akreditasi Kepala Puskemas
No. Revisi Kunduran

TglTerbit
UPTD IK
PUSKESMAS Halaman
KUNDURAN dr. RIndiastuti Suyatno, SKep MKes dr. M Jamil M, MM
NIP. 19740428 NIP. 19690315 199803 NIP. 19720426 200904
200903 2 003 1 010 1 002

Pengertian Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan penurunan tajam penglihatan
(visus) yang paling sering berkaitan dengan proses degenerasi lensa pada pasien usia di atas
40 tahun (katarak senilis). Penyebab lain katarak adalah glaukoma, uveitis, trauma mata,
serta kelainan sistemik seperti Diabetes Mellitus, riwayat pemakaian obat steroid dan lain-
lain. Katarak biasanya terjadi bilateral, namun dapat juga pada satu mata (monokular).

Tujuan Agar petugas dapat memahami dan mengetahui penatalaksaan yang tepat pada pasien Katarak pada Pasien
Dewasa

Kebijakan 1. Sebagai panduan dalam diagnosa dan penatalaksanaan penyakit Katarak pada Pasien Dewasa
2. Petugas pelaksana adalah Dokter umum dan Paramedis yang telah diberikan
pelimpahan wewenang oleh dokter umum.

Alat danBahan Tensimeter, stetoskop, termometer, timbangan berat badan, senter

Prosedur 1. Hasil Anamnesis (Subjective)


 Keluhan
Pasien datang dengan keluhan penglihatan menurun secara perlahan seperti
tertutup asap/kabut. Keluhan disertai ukuran kacamata semakin bertambah, silau
dan sulit membaca.
 Faktor Risiko
a. Usia lebih dari 40 tahun
b. Penyakit sistemik seperti Diabetes Mellitus.
c. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin.

2. Hasil Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Fisik Oftalmologis
a. Visus menurun.
b. Refleks pupil dan Tekanan Intra Okular normal.
c. Tidak ditemukan kekeruhan kornea.
d. Terdapat kekeruhan lensa yang tampak lebih jelas setelah dilakukan dilatasi pupil
dengan tetes mata tropikamid 0.5%.
e. Pemeriksaan iris shadow test positif.

3. Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)


Tidak diperlukan.

4. Penegakan Diagnosis (Assessment)

 Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
oftalmologis.
 Diagnosis Banding
Kelainan refraksi

5. Komplikasi
Glaukoma

6. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Pada katarak matur segera dirujuk ke layanan sekunder yang memiliki dokter
spesialis mata untuk mendapatkan penatalaksanaan selanjutnya.

7. Konseling dan Edukasi

a. Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan penglihatan yang dapat


diperbaiki.
b. Memberitahu keluarga untuk kontrol teratur jika sudah didiagnosis katarak agar
tidak terjadi komplikasi.

8. Kriteria rujukan
a. Indikasi sosial jika pasien merasa terganggu.
b. Jika katarak telah matur dan membutuhkan tindakan operasi.
c. Jika timbul komplikasi

9. Sarana Prasarana

a. Senter
b. Snellen chart
c. Tonometri Schiotz
d. Oftalmoskop

10. Prognosis
Quo ad vitam pada umumnya bonam, namun fungsionam dan sanationamnya dubia
ad malam bila tidak dilakukan operasi katarak.

Bagan Alur

Referensi Permenkes No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer hal 168 - 169

unit terkait POLI UMUM , RAWAT INAP , UGD

Anda mungkin juga menyukai