PENANGGUNG JAWAB
KONJUNGTIVITIS ALERGI
TglTerbit
UPTD IK
PUSKESMAS Halaman
KUNDURAN dr. RIndiastuti Suyatno, SKep MKes dr. M Jamil M, MM
NIP. 19740428 NIP. 19690315 199803 NIP. 19720426 200904
200903 2 003 1 010 1 002
Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme (virus,
bakteri), iritasi atau reaksi alergi. Konjungtivitis ditularkan melalui kontak langsung dengan
sumber infeksi. Penyakit ini dapat menyerang semua umur.
Tujuan Agar petugas dapat memahami dan mengetahui penatalaksaan yang tepat pada pasien
Faktor Risiko
a. Daya tahan tubuh yang menurun
b. Adanya riwayat atopi
c. Penggunaan kontak lens dengan perawatan yang tidak baik
d. Higiene personal yang buruk
Klasifikasi Konjungtivitis
a. Konjungtivitis bakterial
Konjungtiva hiperemis, secret purulent atau mukopurulen dapat disertai
membrane atau pseudomembran di konjungtiva tarsal.
b. Konjungtivitis viral
Konjungtiva hiperemis, secret umumnya mukoserous, dan pembesaran kelenjar
preaurikular
c. Konjungtivitis alergi
Konjungtiva hiperemis, riwayat atopi atau alergi, dan keluhan gatal.
5. Komplikasi
Keratokonjuntivitis
8. Kriteria rujukan
a. Pada bayi dengan konjungtivitis gonore jika terjadi komplikasi pada kornea
dilakukan rujukan ke spesialis mata.
b. Konjungtivitis alergi dan viral tidak ada perbaikan dalam 2 minggu rujuk ke
spesialis mata
c. Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1 minggu rujuk ke spesialis
mata.
9. Sarana Prasarana
a. Lup
b. Laboratorium sederhanauntuk pemeriksaan Giemsa
c. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan Gram
d. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan dengan metilen blue
10. Prognosis
Penyakit ini jarang menimbulkan kondisi klinis yang berat sehingga pada umumnya
prognosisnya bonam.
Bagan Alur
Referensi Permenkes No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer hal 154 - 156